"Lo bukan tipe gue!."tegas Rexa,lalu pergi begitu saja.
JLEB!
Empat kata dari Rexa,menohok batin Nerya.
Nerya hanya bisa terbengong melihat punggung pemuda itu yang sudah berjalan menjauh.
"Brengsek tuh bocah!."tangannya mengepal kuat.
Nerya Angelista Bimantara, Playgirl Kampus yang kepincut Maba brondong di kampusnya, Rexa Neil.
Rexa yang baru saja masuk dunia perkuliahan,dan mempunyai misi balas dendam malah terjebak hubungan dengan seniornya di kampus.
Apakah Rexa menerima cinta yang dibalut obsesi sang primadona kampus ?atau malah ditolak mentah-mentah oleh cowok tampan itu?
Yuk guys.. mampir di lapak aku..
Ditunggu komen dan sarannya ya. suwun🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon s_m, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25_Kecolongan
Drrttt... drrttt..
Getaran ponsel di atas nakas mengusik tidur nyenyak Nerya.dengan mata yang masih terpejam tangannya meraih benda pipih yang terus bergetar tak henti.
"Siapa sih?."desisnya, risih.dengan cepat ia menggeser tombol kesamping.
"CEPAT PULANG!."
Suara ngegas sang mama di ujung telpon langsung menukik tajam di gendang telinga Nerya.
Tangannya reflek menjauhkan ponsel dari telinga,matanya pun mulai mengriyip,terbuka setengah.
"Apaan sih ma.. teriak-teriak segala.mau apa kuping princess mama budek mendadak?."seru Nerya balik mengomeli mamanya.
"Mama gak mau tau,dalam waktu 10 menit kamu harus udah ada di mansion."
"CK!
"Nerya..denger mama apa enggak sih?."
"Iya-iya..ampun deh."
PIP!
Nerya langsung mematikan ponselnya,secara sepihak.
"Kebiasaan banget si mama..bisanya ngancem mulu."Nerya ngedumel, kesal.
Nerya perlahan bangun lalu duduk di tepi ranjang.rambutnya sedikit kusut jatuh ke pipi mulus nya.dengan malas Nerya mulai merenggangkan otot-otot tubuhnya.ia mengerakkan tubuhnya ke kanan kiri—sedikit olahraga.
"Sssss..puyeng banget Kepala gue."desisnya tiba-tiba kepala pening sambil memegangi kepala.
Netra mata hazel Nerya menyipit, samar-samar sinar matahari muncul dari sela-sela jendela—menyilaukan pandangannya.
Saat ia membuka selimut mendadak tubuhnya diam,membeku.ia merasakan ada yang aneh..
Lalu...
AAAKKKHHHH..
Lengkingan teriakan Nerya menggema di seluruh ruangan.
Matanya melebar, reflek kedua tangan menutup mulut kala melihat kondisi tubuhnya yang polos tanpa menggunakan apapun.
"What?gue kenapa nih?."tanyanya, kebingungan, "terus kaos gue kemana?."
Kepalanya menunduk ke bawah mencari keberadaan kaosnya.kebingungannya tak sampai disitu.ternyata ia tidur dikamar Rexa.
"Bukannya gue tadi malam tidur disofa?."seingatnya tadi malam ia tiduran di sofa sambil nonton TV diruang tengah.
"Kemana tuh brondong?."kepala Nerya celingak-celinguk mencari keberadaan Rexa.ia baru ngeh kalau brondong ganteng itu tak ada di sini.
Tapi laki-laki itu tak terlihat batang hidungnya.
Drrrrtt... Drrrrtt...
Ponselnya bergetar lagi.kini panggilan dari papanya tertera di layar.
"Aduh..papa lagi.."Nerya menepuk jidatnya.perhatiannya teralihkan kan.ia membiarkan panggilan dari papanya.sampai layar benda pipih itu redup dan diam dengan sendirinya.
Kakinya mulai turun dari springbed empuk itu,sambil membawa selimut untuk menutupi tubuhnya lalu dengan langkah lebar Nerya bergegas lari menuju kamar mandi.
Sementara itu,
Rexa tengah berdiri di sebuah kedai bubur ayam di depan pasar.ia tengah mengantri, menunggu giliran untuk mengambil pesanannya.
Gerak gerik laki-laki itu,selalu menjadi pusat perhatian dimana pun dia berada.tampang ganteng yang diatas rata dan wajah baby face-nya amat sayang kalau harus dilewatkan.
Beberapa cewek bahkan ada yang sembunyi-sembunyi memotret ataupun memvideo-nya.tak jarang bahkan ada yang terang-terangan minta foto bareng.
Contohnya seperti sekarang.ada dua cewek yang berdiri pas di samping Rexa.mereka juga pelanggan yang sedang mengantri sama sepertinya.
"Kak,boleh minta foto gak?."tanya cewek berjilbab,dengan suara lembut.
Rexa melirik sekilas dan seperti biasa Rexa tak merespon dan malah menjaga jarak.
Wajah si cewek berjilbab lansung berubah murung.kepalanya menunduk dan terlihat jelas menyiratkan kekecewaan.
Melihat temennya di perlakukan tidak mengenakan,si cewek rambut pirang,menatap sinis ke arah Rexa.
"Punya mulut tuh buat ngomong."semprot cewek itu,nadanya sedikit meninggi.
"...udah sombong sok kecakepan lagi."nyolotnya, tak terima temennya tak digubris oleh Rexa.
Si cewek berjilbab, mencoba menenangkan temennya.karena ucapan temennya jadi pusat perhatian orang-orang yang ada disitu.
"Udah-udah ris,gue gak apa-apa kok."
Si cewek berambut pirang malah maju dan menarik lengan Rexa. "Lo budek!."
Rexa yang awalnya tak ingin menggubris,mau tak mau menoleh ke arah dua cewek yang tiba-tiba ngerecokin moodnya pagi ini.
"Berisik!."Rexa menghempaskan tangan si cewek rambut pirang, sedikit kasar.
Si cewek rambut pirang melotot dan ingin membalas ucapan Rexa tapi di cegah oleh temennya.
"Udah ris,malu di lihat orang."bisik di cewek berjilbab.
Bersamaan dengan itu si penjual bubur ayam memanggil Rexa.
"Mas ini pesanannya udah jadi."
Dengan langkah lebar Rexa langsung melangkah maju mendekati si Abang bubur ayam.
"Kembalinya ambil aja pak."kata Rexa sambil mengulurkan uang kertas berwarna merah dan menerima kantong plastik dari si penjual.
Tak mau berlama-lama berada disitu apalagi sampai membuat situasi jadi lebih gak enak lagi ,Rexa berjalan sedikit cepat bahkan melewati dua cewek itu—seolah tak terjadi apa-apa.
"Cowok sombong!."
Sindir si cewek berambut pirang yang dilontarkan untuknya,masih bisa Rexa dengar.
Ini yang membuat Rexa kesal kalau dideketi cewek.selalu aja ada drama-drama yang bisa menimbulkan kesan tak mengenakan.
Baginya,cewek itu RIBET.
*
*
Di mansion Bimantara
Nadya,wanita yang masih terlihat cantik di usianya yang tak muda lagi,dan tak lain adalah mamanya Nerya
Terlihat semburat kegelisahan tengah menyelimuti hatinya.bagaimana tidak?kabar mengenai putrinya yang tadi malam tak diketahui beradaannya sampai juga ditelinga nya dan sang suami.
Bik Surti, pembantu rumah tangga mereka tak sengaja keceplosan bilang kalau Darren tadi malam mencari keberadaan Nerya.lalu menceritakan tentang telpon Darren tadi malam.
Meskipun begitu wanita beranak satu itu masih berusaha terlihat tenang di depan sang suami.ia dengan telaten menyiapkan sarapan untuk suaminya.
"Segini cukup pa?."tanyanya,lembut.
"Hem."deheman lirih terdengar sebagai jawaban.
Nicholas Bimantara, laki-laki tampan nan gagah ini adalah pimpinan Bimantara grup perusahaan yang ia dirikan tanpa embel-embel keluarga besarnya.meskipun sudah menginjak kepala 4,kharismatik dan pesona seorang Nicolas—tak luntur dimakan usia.background keluarga yang berkutat di bidang kesehatan membuatnya beralih ke bisnis.karena Nicholas muda tak berminat di bidang itu.dan keputusannya waktu itu sangat tepat.sekarang Nicholas menjadi salah satu pengusaha sukses di Indonesia.
"Sudah ada kabar dari putrimu?."suara bass Nicholas,terdengar pelan tapi penuh penekanan.
Nadya tak langsung menjawab,ia diam sejenak mencoba mencari jawaban yang pas.karena kalau dia salah bicara sedikit saja,akan membuat posisi Nerya tak aman dan berakhir mendapat amukan dari papanya.
"Udah otw ke sini kok pa..tenang aja."jawab Nadya.
Nicholas hanya mengangguk sebagai jawaban.tanganya sibuk menyuapkan makanan ke mulutnya.
"Jangan terus-terusan ngelindungi putrimu,ma."tegas Nicolas terdengar memperingati.
Nadya hanya bisa menghela nafas pendek saat nada peringatan sudah di ucapkan oleh suaminya.
Selama ini dirinya dan Nicholas tahu bagaimana pergaulan bebas anak perempuan mereka satu-satunya itu.sebagai orang tua mereka merasa kecolongan dan tentu sudah ribuan kali mereka menasehati Nerya agar tidak kebablasan dalam bergaul tapi tampaknya Nerya cukup sulit mereka kendalikan sampai akhirnya Darren,anak rekan bisnis Nicholas menjadi pacar putri mereka.
Sejauh ini Darren—laki-laki yang di perkenalkan dan direstui oleh keluarga Nerya.dan Nicholas menaruh harapan pada Darren agar bisa merubah sifat liar putrinya.sejauh dari pantauannya semenjak Nerya berpacaran dengan Darren, pergaulan Nerya mulai terkontrol.
"Sepertinya kita harus secepatnya membicarakan acara pertunangan dengan keluarga Darren."usul Nicholas tapi malah terdengar seperti sebuah keputusan.
"Terserah papa aja."Nadya seperti sudah pasrah menerima keputusan sang suami.lagian selama ini pendapatnya tak begitu di dengar oleh suaminya.
To be continued