NovelToon NovelToon
Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Cinta Tumbuh Dari Luka Masa Lalu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:136.9k
Nilai: 5
Nama Author: Santi Suki

Hannah, seorang perempuan yang tuli, bisu dan lumpuh. Ketika melihat perut Hannah terus membesar, Baharudin—ayahnya—ketakutan putrinya mengidap penyakit kanker. Ketika dibawa ke dokter, baru diketahui kalau dia sedang hamil.

Bagaimana bisa Hannah hamil? Karena dia belum menikah dan setiap hari tinggal di rumah.
Siapakah yang sudah menghamili Hannah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Cuaca siang itu cerah tanpa awan, hawa kering sedikit berangin—cuaca yang nyaris sempurna bagi Yasmin untuk bermain di halaman samping warung-rumah. Sinar matahari memantul di ubin teras, membuat boneka-boneka Barbie yang baru saja ia dapat dari Arka berkilau seperti benar-benar mengenakan permata.

Dengan berlutut di atas tikar mendong, Yasmin memegang Barbie mahkota merah, memasang suara lembut penuh wibawa. “Namaku Putri Yasmin. Aku sedang mencari bunga mawar emas,” katanya, menggerakkan lengan boneka bak aktris teater kecil.

Ia meraih Barbie bergaun hijau toska dan mengganti nada suaranya menjadi sedikit lebih dewasa, tenang. “Aku Peri Hannah, penguasa negeri ini,” lanjutnya, membuat kedua boneka itu seolah-olah saling membungkuk hormat.

Di ambang pintu, Pak Baharuddin berdiri bersandar pada kusen, tangan bersilang, bibirnya mengulas senyum yang menua oleh kenangan. Paket boneka yang dikirim Arka berisi dua figur—satu Barbie dewasa dan satu versi anak—dan Yasmin langsung menghidupkannya dengan imajinasi tanpa batas sesuai pikiran anak-anak.

Bagi sang kakek, adegan ini seperti menonton tayangan ulang masa lampau: Hannah kecil dulu juga gemar “mementaskan” cerita sambil bernyanyi dan tertawa, lengkap dengan properti seadanya.

Saat ingatan mengalir, hati Pak Baharuddin digelitik rasa haru. Hannah kecil dulunya gadis yang lincah meski mengenakan alat bantu dengar. Orang-orang suka mengajaknya bermain baik anak-anak seumurannya atau yang lebih tua darinya. Tak ada satu pun teman sekampung yang mencemooh; justru keunikan Hannah membuatnya disayang banyak orang.

Lalu, datanglah hari kelabu itu—kepulangan Pak Baharuddin dari luar kota disambut cerita buruk. Bahwa putrinya jatuh sakit parah untuk kedua kali dalam hidupnya. Sejak hari itu, suara Hannah menghilang, kaki melemah, dan dunia mereka berubah. Kejadian itu semua sebelum Hannah masuk TK.

Pak Baharuddin masih ingat betapa putus asanya ia membawa Hannah dari satu dokter ke dokter lain, dari kota hingga keluar provinsi. Sebagian dokter berkata pita suara Hannah rusak, sebagian bilang syaraf kakinya yang bermasalah, sebagian lagi tak menemukan apa-apa. Jawaban yang saling bertolak, namun semuanya berujung sama: tak ada perubahan. Sejak itulah Pak Baharuddin bersumpah menjadi tangan, kaki, sekaligus suara bagi putrinya—dan kini, bagi cucunya.

TING! TING! TING!

Suara bel warung memecah kenangan, menandakan di warung makan sedang ramah. Hiruk-pikuk mendadak terdengar di depan; pelanggan berdatangan.

Ketika Pak Baharuddin dan Yasmin tiba di warung, banyak sekali pekerja produk jalan berhelm kuning telah memenuhi bangku kayu panjang. Mereka datang untuk makan siang.

Yasmin seketika berubah dari putri kerajaan menjadi “asisten pelayan cilik”. Dia memberi tahu makanan yang rekomendasi untuk mereka makan. Orang-orang kagum kepada gadis kecil itu karena bisa beramah tamah dan melayani pembelian dengan baik.

Hannah mendadak masak lagi karena menu Ma kanan di etalase tinggal sedikit lagi. Dia memasak menu yang bisa cepat disajikan.

Waktu jam makan siang sudah lewat, tetapi para tenaga kuli itu baru saja mulai beristirahat. Karena harus menyelesaikan pekerjaannya yang tinggal sedikit lagi.

Di tengah keramaian, seorang pria paruh baya berjaket proyek dan helm kuning khas para pekerja lapangan, menatap Pak Baharuddin dengan dahi berkerut.

“E … Pak Baharuddin?!” serunya tak percaya.

Pak Baharuddin menyipit, mencoba mengingat. “Iya. Anda siapa, ya?”

Pria itu bertubuh tegap dengan kulit cokelat legam akibat sering terpapar sinar matahari. Wajahnya tampak tegas dengan rahang tirus dan hidung sedikit melengkung menyerupai paruh burung.

"Pak, ini aku, Samsul! Anak Pak Sanusi — yang dulu sering dipanggil Gareng. Ingat, enggak? Bapak saya pernah kerja di kebun Bapak dulu," ujarnya sambil tersenyum ramah.

"Sanusi Gareng?" Pak Baharuddin sempat berpikir beberapa detik, lalu wajahnya berseri-seri saat mengenali nama itu. "Oh iya, ingat! Kamu anak sulung, ya? Dulu yang suka bawain Hannah jambu air?"

Samsul tertawa kecil. "Iya, itu saya, Pak. Sudah lama banget, ya. Sejak Bapak meninggal, saya dan adik-adikku dibawa kakek pergi dari kampung. Sejak itu kita nggak pernah ketemu lagi."

Pak Baharuddin merasa sedih mengingat kejadian waktu dulu. Dia tahu keluarga Sanusi dengan baik, termasuk Samsul, pemuda cerdas.

"Kamu sekarang tinggal di mana?" tanya Pak Baharuddin dengan hangat.

"Di Kota Gede, Pak. Nggak terlalu jauh dari sini, sekitar tiga kilometer," jawab Samsul. Tatapannya kemudian menyapu sekeliling warung. "Hannah sekarang di mana, Pak?"

"Itu Hannah!" Pak Baharuddin menunjuk ke arah Hannah yang datang dari arah dapur dengan menggunakan kursi roda.

Samsul mengikuti arah tangan Pak Baharuddin dan terkejut melihat sosok gadis berambut panjang menggunakan kursi roda. Wajah cantiknya mengingatkan masa lalu, sekarang lebih dewasa, tetapi pucat.

"Hannah? Kenapa dia di kursi roda, Pak?" tanya Samsul dengan suara nyaris tercekat. Matanya menatap penuh tanda tanya dan ketidakpercayaan.

Dalam kepalanya, masih terbayang jelas kenangan masa kecil. Hannah kecil berlari-lari di halaman rumah sambil tertawa bersama adik bungsunya. Mereka sering menagih jambu air yang biasa dia petik di jalan pulang sekolah. Rasanya mustahil gadis ceria itu kini hanya bisa duduk diam tak berdaya.

"Hannah," panggil Samsul.

Hannah menoleh. Dahinya mengkerut karena tidak mengenali orang yang kini berdiri di depannya.

"Siapa?" Hannah menggerakkan tangan sebagai bahasa isyarat.

Mata Samsul terbelalak. Dia tidak menyangka selain lumpuh, gadis kecil yang sudah dia sayangi sejak dulu, rupanya bisu juga.

"Hannah? Ada apa denganmu? Kenapa kamu bisa menjadi begini?" tanya Samsul dengan suara bergetar.

***

1
hasatsk
dua orang sahabat yang jadi korban dari perempuan yang sama 🤣🤣
gaby
Ksian Karin, padahal Arman dah tau kalo kluarha Karin di culik. Ko bisa2nya dia malah tunangan sm Aruna. Apa dah bosen nidurin Karin, pengen ganti lubang baru. Dasar Arman penjahat kelamin. Blm ktauan aja siapa pemerkosa Hanna. Lengkap sudah daftar perempuan2 korban kebejatan Arman.
gaby
Ksian Karin dong kalo Arman sm Aruna. Secara dah 3thn pacaran & slama itu pula di tidurin sm Arman. Giliran minta di nikahin, Arman nolak. Skrg malah enak2an tunganan sm Aruna. Karin habis manis sepah dibuang
gaby
Masukan doang y ka. Kalo mau banyak yg komen, ada baiknya kaka rajin balas komen mreka. Walau ga smuanya, tp seenggaknya mreka yg komennya di balas merasa di hargai. Biar mreka jd pelanggam tetap dlm komentar. Kalo komen ga di bales rasanya seperti ngirim chat wa ke temen tp cm di read doang. Gondok
gaby
Yasmin anak Arka atau Arman y??/Slight//Slight/
Ita rahmawati
apakah soraya udh game over 🤣
krna harta yg digunakan soraya utk membantu pak surya dulu adalah harta pak baharuddin berarti pak surya harusnya balikin lg ke pak bahruddin kan 🤔
Nar Sih
dan...ahir nya wanita pembawa racun buat pak surya sdh dpt karma nya ,🤣
Sukhana Ana lestari
Good jobb Arka....
Haloo Pak Surya bagaimana hasil kerja keras anakmu Arka..?? mantap kannn
seorang ayah yg seharusnya melindungi & menyayangi anaknya ini malah menyia nyiakan.. 🤦🏼‍♀🤦🏼‍♀

Soraya mulai menuai apa yg udah di tanam selama ini .. se.pandai² tupai melompat pasti ada waktunya terjun bebas juga dari ketinggian.. selamat ya kalian duo ulet bulu & antek²nya.. masuk kandang kerangkeng istimewa.. 👋👋👋

Lanjut Thor sehat semangat terus 😘😘😘💪💪💪
Tiah Fais
lanjut kak
Esther Lestari
Soraya harus mendekam lama di penjara itu
Tri Handayani
ditunggu bab selanjutnya thor....... up nya brapa hari sekali thor???
Wanita Aries
Bagaimana pak surya 🤭🤭 melupakan kandungmu dan lebih memilih memelihara ular didalam rmhmu. Seruuu bangettt yaaaaa
ken darsihk
Semangat Arka jangan sampai Soraya dan antek-anteknya lolos , mereka khusus nya Soraya harus membayar semua kejahatan yng dia buat selama ini 😡😡😡
Wiek Soen
akhirnya terkuak juga..... berikan dia karma yg setimpal thor
Nunung Elasari
benar2 ditunggu kelanjutannya kak..... seruuuuuuu
Cindy
lanjut kak
Ema
next ka
Sunaryati
Thoor Up nya ruti, ya. Nenek selalu menunggumu
Sunaryati
Untung jantung tak kambuh Pak Surya seperti harapan Arka, Pak Surya kamu harus mengembalikan harta Pak Baharuddin yang dirampas Soraya dan diberikan padamu. Kamu selama hidup enak dari harta Pak Baharuddin, sedangkan beliau hidup sengsara bersama Hannah putrinya. Hukum dirimu sendiri Surya atas kesalahanmu pada Almrh istrimu, ayahmu, dan kedua anakmu. Nikmati masa tuamu dengan penyesalan. Lihat siapa Soraya dan Citra yang kau banggalkan. Segera miskinkan Soraya da Mario ambil semua asetnya Arka, berikan pada Pak Baharuddin.
juwita
yg bunuh pak sanusi mgkn suruhan soraya x.
Ratih Tupperware Denpasar: dan mereka jiga sdh dibunuh soraya, spt orang suruhannya citra diberi miras berisi racun. citra jadi jahat krn diajari mak nua dati kecil cara membunuh dan marampok
ken darsihk: Bisa jadi
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!