NovelToon NovelToon
Drasha

Drasha

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Romansa / Putri asli/palsu
Popularitas:71.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yita Alian

Drasha, gadis desa cantik dan jenius yang hanya hidup berdua dengan ibunya tercinta. Sering dihina anak haram dan ibunya wanita penghibur, membuat Drasha ingin mengajak sang ibu ke luar negeri untuk memulai hidup baru.

Tak disangka, Drasha mengetahui fakta ternyata dia bukanlah anak kandung ibunya. Namun, Drasha tidak peduli. Dia tetap mau hidup bersama ibu yang telah merawatnya.

Suatu malam di pertengahan bulan Juli, Drasha melihat ibunya dibunuh di depan matanya sendiri. Dia bersumpah akan membalas dendam pada pria bernama Narendra Alveroz.

Dengan memasang tampang planga-plongo, Drasha memasuki kediaman keluarga konglomerat ternama dan Alveroz High School untuk melanjutkan misi balas dendam gadis itu.

"Ingat dengan permainan biola ini? Merasa nostalgia?" - Drasha

Siapakah Drasha sebenarnya? Apakah dia berhasil membalaskan dendamnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yita Alian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesepakatan dengan Adriel

Drasha melirik tas biolanya di bahu. "Oh ini… iya, Oma, aku main biola, di sekolah aku masuk chamber orkestra Alveroz Highschool, Oma."

Oma Althea tersenyum lebar. "Kamu memang cucu oma, kamu harus tahu, Drasha, kalau bakat main biola kamu turun dari mama kamu itu. Dia pandai sekali bermain alat musik, terutama biola. Dulu, waktu aktif mengadakan konser, tiketnya pasti langsung habis dalam hitungan jam. Sekarang dia jadi direktur artistik di VIF, yayasan musik internasional yang bergengsi. Dia juga aktif jadi juri kompetisi musik."

"Nanti oma kasih tau dia untuk mendukung kamu mengembangkan bakat dan skill biola kamu, Drasha."

Drasha menyentuh tangan omanya yang mulai keriput. "Nggak usah, Oma."

"Kenapa?"

"Nggak papa, Oma, aku lebih suka meraih sesuatu karena usaha aku sendiri. Oma pasti tahu semua ekskul di Alveroz Highschool tidak sembarangan terima anggota. Dan, kemarin aku berhasil lolos murni karena skill yang aku tampilkan. Aku bangga karena bisa berusaha sendiri, Oma."

Oma Althea mengelus pundak Drasha pelan. "Ada sisi positif juga kamu tinggal lama di luar sana, Drasha. Kamu jadi punya mental yang kuat dan bisa tumbuh mandiri. Oma jadi penasaran siapa yang merawat kamu selama ini."

"Apa di desa tempat tinggal kamu sebelumnya kamu punya orang tua atau tinggal di panti asuhan?"

"Aku cuma punya ibu, Oma."

"Lalu ibu angkat kamu bagaimana? Kamu bisa ajak dia ke sini, Drasha." Oma Althea menghela napas tipis. "Astaga, kenapa Oma baru kepikiran tentang itu… begini saja, hubungi ibu kamu dan ajak dia ke sini, Oma mau berterima kasih secara langsung sama ibu angkat kamu itu."

Drasha diam sejenak, lalu memaksakan senyum. "Dia udah nggak ada sejak lima tahun yang lalu, Oma."

Oma Althea menatap Drasha penuh arti. Dia lalu mendekap cucu kesayangannya itu. "Ya Tuhan, cucu oma…"

"Sekarang kamu nggak sendirian, Drasha… kamu punya oma, punya orang tua kandung kamu, punya keluarga besar."

Dalam dekapan oma Althea, Drasha tidak terharu, dia hanya memasang wajah datar dengan tatapan kosong. Lagi-lagi tidak seperti Drasha yang biasanya.

***

Setibanya di sekolah, Drasha mencari keberadaan Adriel. Apa lagi kalau bukan memberikan buku-buku cowok itu.

Dia sudah mengirim pesan pada Adriel kalau dia sudah tiba di sekolah, tapi tidak ada respons.

Gadis itu membawa langkahnya menyusuri area sekolah, menyapu sekelilingnya berharap menemukan Adriel.

Saat melintas di antara bangunan utama dan gimnasium, suara riuh menyentuh pendengar Drasha. Suara sepatu yang menghantam lantai, tawa-tawa keras, sorakan serta tepuk tangan bergema dari arah lapangan basket outdoor.

Gadis cantik itu menoleh pelan, mendekap empat buah buku di dadanya.

Langkahnya melambat saat manik matanya menangkap kerumunan siswa yang berdiri di pinggir lapangan.

Drasha akhirnya mendekat kala mendengar sorakan beberapa cewek yang menyebut nama Adriel.

Ternyata cowok itu sedang main basket.

Drasha bergabung dengan kerumunan cewek yang penuh antusias tersebut. Netranya tertuju pada Adriel.

Cowok itu sedang mendrible bola basket dengan lihai lalu terlihat berkali-kali memasukki bola ke dalam ring.

Jika dibandingkan dengan anak-anak platinum yang lain, sepertinya Adriel yang paling menyatu dengan semua kasta kelas. Meski terkenal sebagai berandalan jenius, tapi justru dia yang tampak tidak membedakan siswa-siswi di sekolah elit ini.

Drasha diam menonton. Tidak seheboh cewek-cewek di dekatnya.

Tak lama kemudian, Adriel yang sudah penuh keringat melangkah ke pinggir lapangan di seberang sana. Dia duduk di bangku terdekat dan meneguk sebotol air.

"Kak Adriel keren banget."

"Pengen jadi botol yang dia minum itu deh."

"My favorite badboy."

"Bisa kesampean jadi ceweknya nggak, yah."

"Hushh! Jangan kenceng-kenceng ngomong, kalau sampai ada yang ngadu ke Kak Queena, hidup lo di sekolah ini nggak bakalan tenang."

Rasanya telinga Drasha ternodai dengan ocehan para cewek itu. Dia membuang bapas kecil dan menatap pemilik buku yang ia dekap saat ini.

Di sana, Adriel bersandar santai sambil menarik-menarik kain jersey hitamnya. Dia meraih hapenya, lalu mengangkat pandangannya.

Mata dua remaja itu bertemu. Saling memandang.

Ting.

Suara hape Drasha.

Gadis itu segera mengusap layar hapenya dan menemukan chat balasan Adriel. Dia diminta ke bangunan belakang yang tak terpakai.

Drasha tidak banyak tanya langsung mengiakan dan segera meninggalkan lapangan basket.

***

Adriel mondar-mandir. Dia mengulum bibir sejenak dengan matanya yang sedikit-sedikit mengarah ke arah pagar pembatas.

Selanjutnya, dia menatap pada sekumpulan semut merah yang berbaris di dinding. Hewan-hewan kecil itu tampaknya sadar kalau Adriel menunggu seseorang.

Adriel merasa dia ditatap penuh curiga. Cowok itu berdeham lalu memutar bahunya sekali.

Dan, akhirnya Drasha muncul.

Gadis cantik itu berjalan ke arah Adriel.

Sial. Adriel selalu saja berdebar ketika melihat Drasha. Bagaimana tidak? Gadis itu adalah satu-satunya gadis yang mampu mencuri hatinya.

Tapi, dia pintar menyembunyikan perasaannya dengan menjahili gadis itu. Jadi jangan heran jika Adriel sering membuat Drasha kesal, karena dia bingung juga untuk merealisasikan perasaannya.

Drasha sampai di hadapan Adriel. Mata mereka bertemu lagi.

"Ini…" Drasha menyerahkan empat buku Adriel. "Aku sudah selesaikan tugas-tugas kamu, yang dalam bentuk file juga sudah aku kirim ke WA kamu."

Adriel tidak langsung berkomentar, dia membuka halaman bukunya satu per satu dan memeriksa pekerjaan Drasha.

Dia menukikkan alis tebalnya yang hitam, lalu menatap Drasha.

"Oke, thanks."

"Kita sudah nggak ada urusan lagi, kan?"

"Masih ada dong, lo belum tanggung jawab karena nginjek kaki gue."

"Semalam, aku udah pasang kaki aku buat kamu injek juga, tapi kamu yang nolak."

"Karena gue nggak pake kekerasan sama cewek, Drasha…," Adriel menurunkan pandangannya, menatap Drasha lekat-lekat, dia bergumam, "…apalagi itu lo."

"Apa?"

"Oke, lupain soal injek kaki," sahut Adriel lagi. "Tapi gimana soal semalem, lo setuju nggak gue ngasih lo informasi penting tentang semua seangkatan kita?"

"Kamu pasti minta imbalan dengan ngerjain tugas-tugas kamu."

"Jelas dong, tapi harusnya lo seneng gue ngasih kesempatan ngerjain tugas gue, karena dengan begitu lo udah ada gambaran kalau jadi anak platinum nanti, anggap aja simulasi dan latihan."

Cowok itu lanjut berbicara. "Terus soal lo yang tinggal bareng keluarga Alveroz dan soal ibu lo, nggak usah khawatir, gue bakalan tutup mulut tanpa imbalan."

"Gimana?" Adriel menatap Drasha serius penuh harap.

Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Drasha menyahut. "Oke, aku mau informasi yang kamu maksud itu," kata Drasha pelan.

Adriel mengangkat satu sudut bibirnya, membentuk senyum yang nyaris tak terlihat.

"Ekhem! Tapi jangan salah paham, gue cuma nggak mau orang yang ngerjain tugas gue kesulitan. Lo tenang dan senang, pasti lancar mikirnya. Jadi, tugas-tugas gue juga aman dan gue bisa bolos banyak-banyak."

Drasha hanya diam.

Adriel memasukkan empat bukunya ke dalam tas dan mengeluarkan tiga buah buku lain dan memberikannya pada Drasha.

"Tugas gue yang baru, selesaiin!" Adriel memunggungi Drasha dan melangkah lebih dulu. Dia lalu tersenyum lebar.

1
Lala Kusumah
kapan ya terungkap identitas Drasha oleh klg kandung nya yang selama ini berada didekatnya, penasaran 🤔🤔🤔
Yita Alian: sudah hampir kak, karena narendra juga sudah mau datang. stay tune ya kaka/Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
ayo dong Adriel gentleman ngaku kalau Lo bener2 cinta mati sama Drasha 🙏🙏🙏
Yita Alian: bener itu kak/Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
Narendra hanya karena kekayaan dan kekuasaan kau tega mau membunuh ponakan mu 😡😡😡
Yita Alian: semoga dia menyesal yah kak
total 1 replies
Zakia Ulfa
eleh eleh adriel tau aja cara menggunakan kesempatan dengan baik ya,,, /Tongue//Tongue//Tongue/
Yita Alian: ada kesempatan sikat aja kak kt adrielnya/Shy//Shy//Chuckle/
total 1 replies
Lala Kusumah
wow kereeeeeennn Adriel, gercep begitu ada kesempatan sikat abis 👍👍👍
Yita Alian: mumpung ada kesempatan kaka/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Alisya Yeppeumnida
ka'cerita nya jgan lgsung yg cinta cintaan,agak kurang seru
Yita Alian: nggak kok kak, ttp fokus sama balas dendamnya /Smile/
total 1 replies
doremidore
cieee kisss jugak /Chuckle/
Yita Alian: maklum si tuan muda Yoseviano udah lama nahan diri malah dipancing sama Drasha/Grin//Chuckle/
total 1 replies
mrsinch
gw gulung jg nih bumii/Shy//Shy//Shy/
Yita Alian: /Proud//Joyful/sabar ka
total 1 replies
Zakia Ulfa
OMG aku baca 3 bab waaaahhh puaaasss banget, kamu punya cerita lagi g sih kak selain drasha. yg udah end gitu.. biar puasss bacanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yita Alian: ada di fizo novel kak /Smile/ Zeroline The Goddes, Love Design Zizi, Transmigrasi Sadie, Sadie Valencia Transmigrasi Figuran. mau pindahin ke noveltoon syngnya gak bisa kak karena kontrak eksklusif. Tapi, sejak nulis Drasha di pf ini rasanya nyaman. Jadi bakalan terbitin novel lgi di sini./Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
syukurlah mereka akur ya 🙏🙏
Yita Alian: sudah akur kak semenjak Cherryl sadar diri dan menyesal /Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
lanjuuuuuuuuut, semakin seruuuu 👍👍
Yita Alian: makasih kaka, ditunggu yaaaa chapter selanjutnya/Smile//Smile/
total 1 replies
Lala Kusumah
suwit suwit 🤗🤗🤗
Yita Alian: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Zakia Ulfa
cieee cieee/Chuckle//Chuckle//Chuckle/
Yita Alian: semoga tidak ada badai yang melanda ya kak/Hey//Hey/
total 1 replies
Lala Kusumah
iya ih gemeeesss sama mereka berdua ga pekaan, harus digimanain ya 🤔🤔🤔
Yita Alian: ayo dorong sama-sama kak biar mereka pada confess/Grin//Grin/
total 1 replies
Piso
seru bgt crtnya, plow twistnya jg keren2. Smg Drasha bisa memblskan dendamnya dan bersatu dg Ariel 🫶🫶🫶 untuk tamara kutunggu penyesalanmu
Piso
kerenn lanjut thoor
Piso
semangat thoorr/Determined//Determined/
Piso
saaeee lo adriel/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Lala Kusumah
oh begitu ya ceritanya...
Yita Alian: iyaa kaka/Smile/
total 1 replies
Triana Mustafa
jadi begitu ceritanya
Yita Alian: iyaa kakak/Smile//Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!