Nikah Muda

Al melajukan kecepatan motor nya lebih tinggi lagi setelah mendapatkan pesan dari Nayla. Jujur Ia bukan nya takut akan kemarahan orang tuanya yang meninggalkan Nayla di rumah sementara dirinya bersenang-senang di luar sana. Yang Ia pikirkan adalah penjelasan apa yang akan Ia berikan. Daddy Rendra dan Mommy Sri sudah seperti orang tua kandung untuk nya. Yah meskipun dirinya selalu mengajak ribut anak kesayangan mereka.

Setibanya di rumah, Ia segera memarkirkan motornya di bagasi dan masuk ke dalam rumah yang pintunya terbuka lebar, tampak lah 6 orang sedang berbincang di ruang tamu termasuk Nayla dan Rara.

" Habis dari mana kamu? Rara sudah mengatakan semuanya bahwa kamu selalu mengabaikan Nayla di rumah, " ujar Papi Andreas yang membuat Al diam di tempat. Bisa - bisanya adeknya menikung dirinya. Bukan merasa bersalah, Rara justru melek nya dengan menjulurkan lidah nya.

Al mendekat dan duduk di samping Nayla. " Bukan begitu Pi, tadi ada urusan sebentar di luar. Ini aku bawakan makanan kesukaan Nayla karena tadi dia pesan. Iya kan, Nay? " kilah nya karena Ia memang sempat membeli martabak manis keju susu yang menjadi makanan favorite Nayla.

Nayla yang melihat pandangan Al beralih ke arah nya jadi salah tingkah namun detik kemudian Ia mencoba untuk bersikap normal. " Iya, Pi. Al gak mengabaikan aku kok, justru dia baik banget dan selalu masak buat aku. Al itu orang nya romantis banget. Kalo gak percaya tanya aja sama Rara. Iya kan, Ra? " sekarang Nayla yang menatap tajam kepada adek iparnya itu, seolah memberikan isyarat bahwa Rara harus bekerja sama. membuat semua pandangan juga tertuju pada Rara.

" Apa sih lihatin kaya gitu.. Iya iya, Kak Al selalu masak buat Kak Nayla, Kak Al sangat romantis sampe - sampe gak mau jauh dari Kak Nayla. Puas" seru Rara merasa risih saat di pandangi.

" Tuh kan, Rara aja bilang kaya gitu.." Al menghampiri Rara dan memeluk adek nya dengan gemas. Ingin sekali rasanya Ia memasukkan adek nya ke dalam kantong untuk di simpan saja.

" Ihs, gak usah peluk - peluk. " Rara menjauh karena risih.

" Adek durhaka Lo. "

" Woeee, biarin! " Rara menjulurkan lidahnya.

" Ya sudah, Papi memang sengaja pulang cepat karena ingin membahas sesuatu. Berhubung 1 bulan lagi akan di adakan UTS , jadi Papi berniat setelah libur semester kita sekeluarga akan mengadakan acara liburan bersama. " Papi Andreas sengaja melakukan itu untuk mendekatkan Al dan Nayla.

" Iya, Daddy juga sudah setuju dengan saran Papi Andreas. Daddy hanya berharap bahwa hubungan keluarga kita tetap terjalin harmonis. " balas Daddy Rendra dengan antusias nya.

" Kalo aku sih terserah Al. " jawab Nayla pasrah. Karena menolak pun tidak akan bisa.

" Kalo aku terserah kalian aja," Al juga tampak pasrah tanpa penolakan.

" Ya sudah. Nanti biar Papi dan Daddy Rendra yang atur semuanya. Kalian hanya perlu berkemas saja, " Papi Andreas penuh harap bahwa Al dan Nayla bisa semakin dekat dan tumbuh rasa cinta di antara keduanya.

Setelah berbincang cukup lama , Mommy Sri ingin mengajak Nayla bicara berdua di taman rumah kediaman Erlangga. Mommy Sri sebenarnya masih sedikit takut dengan rumah tangga anak nya tapi Ia berusaha untuk percaya bahwa Nayla bisa mempertahankan posisinya sebagai seorang Istri.

" Sayang, boleh Mommy tanya sesuatu? " Mommy Sri berusaha untuk berbicara dari hati ke hati pada anak nya. .

" Bilang aja Mom, kenapa harus tanya dulu? " dengan manjanya Nayla bergelayut manja memegangi lengan Mommy nya.

Mommy Sri meminta Nayla untuk melihat matanya. " Sayang, apa kamu bahagia? " akhirnya pertanyaan itu terucap.

Nayla mendengus pelan. Entahlah Ia pun tidak tau apakah dirinya bahagia atau tidak? Melihat raut wajahnya Nayla, Mommy Sri bisa menebak jawaban nya. Tapi Mommy Sri tersenyum sembari mengecup kening anak nya dan meminta Nayla untuk melihat nya.

" Nayla anak Mommy. Coba lihat Mommy sekarang... " pinta Mommy Sri dan Nayla langsung menatap nya.

" Mommy tau bahwa kamu sama Al tidak bahagia dan pernikahan ini juga bukan karena keinginan kalian. Tapi kamu percayakan, Mommy dan Daddy hanya ingin yang terbaik untuk mu. Karena tidak ada orang tua yang ingin merusak kehidupan anak nya. Ada satu alasan kenapa Mommy sangat yakin pada Al bahwa Ia bisa menjadi Suami yang baik untuk kamu. Mungkin sekarang Mommy belum bisa bicara karena itu hak Al untuk bicara apa yang Ia sembunyikan. Tapi kamu tau, Mommy harap kamu bisa mempertahankan rumah tangga kamu.. " Mommy Sri men jeda ucapannya sambil mengusap lembut rambut panjang Nayla.

" Banyak orang di luaran sana yang memiliki kehidupan pernikahan berbeda. Ada yang harmonis, ada juga yang berantakan. Ada orang ketiga dan ada juga karena perasaan yang belum tubuh. Ada perjodohan dan ada juga yang menikah karena keinginan nya sendiri. Tapi kamu tau , sayang. Semua pernikahan itu bisa kamu tentukan sendiri dengan keinginan kamu. Kamu yang menjalaninya dan kamu tau apa yang harus kamu lakukan. Tapi pesan satu dari Mommy buat kamu, jangan biarkan ada orang lain yang menghancurkan keluarga kamu. Tunjukkan bahwa kamu adalah pilihan yang tepat untuk Al, meski belum ada rasa cinta namun pernikahan adalah hubungan yang sakral dan suci di mata agama. Bukan permainan, kamu boleh menyalahkan Daddy dan Mommy karena mengambil keputusan secepat ini untuk menikahi mu. Tapi percayalah, Nak. Mommy ingin yang terbaik untuk mu dan Mommy harap pernikahan kamu berbeda dengan Mommy di masa lalu. " Mommy Sri sudah meneteskan air mata yang Ia coba tahan sejak dulu.

Tentu saja Nayla tau, apa yang di maksud oleh Mommy nya. Daddy Rendra memang berpacaran dengan Mommy Sri sudah sangat lama. Namun akibat suatu hal membuat Daddy Rendra memutuskan untuk pergi dan Mommy Sri di jodohkan dengan pria lain. Mengandung anak dari pria itu namun saat usia anak nya menginjak 5 bulan, pria itu berselingkuh dengan teman nya.

Pria itu menceraikan Mommy Sri karena lebih memilih selingkuhan nya dan disaat keadaan terpuruk, Daddy Rendra kembali dan mencoba mendapatkan cinta Mommy Sri. Hingga akhirnya mereka menikah dan Nayla adalah anak dari buah cinta mereka.

" Mommy masih memikirkan anak perempuan Mommy bersama pria itu? " tanya Nayla hati - hati karena tak mau melukai hati Mommy nya.

Mommy Sri tersenyum. " Rasa rindu selalu ada tapi Mommy hanya bisa berdoa untuk anak itu. Mommy yakin bahwa kehidupan Kakak kamu pasti sudah bahagia. Karena meskipun pria itu berselingkuh, dia adalah sosok Ayah yang baik dan Mommy yakin bahwa anak pertama Mommy bisa bahagia.. " meskipun pencarian sudah di lakukan. Tetap tidak ada jejak nya. Mommy Sri kecewa dengan hal itu, Ia sangat merindukan sosok anak pertamanya bersama pria yang mengkhianati nya.

" Mommy hanya ingin kamu menjalani pernikahan yang bahagia bersama Al. Mommy takut jika kamu bersikap seperti ini maka itu sama saja kamu memberikan kesempatan bagi orang ketiga untuk hadir. Mommy tidak ingin itu terjadi. " ketakutan Mommy Sri hanya satu. Nasib pernikahan Nayla sama seperti pernikahan pertama nya. Meskipun Mommy Sri sangat percaya dengan Al.

Nayla tersenyum sembari menghapus bersih air mata Mommy nya. " Jangan khawatir Mom, Nayla janji bahwa Nayla akan membawa pernikahan ini menuju kebahagiaan. Nayla tidak akan membiarkan orang ketiga hadir untuk menghancurkan pernikahan ini, Nayla akan berusaha menjadi Istri yang baik dan mempertahankan hubungan ini. " Nayla memeluk Mommy Sri dengan sangat erat. Menangis di dalam pelukan orang yang telah melahirkan nya.

Apa yang di katakan Mommy Sri adalah benar. Pernikahan bukanlah sebuah lelucon. Karena itu Ia bertekad untuk mengubah semuanya. Selain tidak mau membuat orang tuanya bersedih, Nayla juga ingin memperbaiki hubungan nya dengan Al di masa lalu.

" Aku tidak akan pernah membiarkan pernikahan ini hancur! "