NovelToon NovelToon
KAMU : Setitik Rasa

KAMU : Setitik Rasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Meridian Barat

Milana, si gadis berparas cantik dengan bibir plum itu mampu membuat Rayn jatuh cinta pada pandangan pertama pada saat masa kuliah. Namun, tak cukup berani menyatakan perasaannya karena sebuah alasan. Hanya diam-diam perhatian dan peduli. Hingga suatu hari tersebar kabar bahwa Milana resmi menjadi kekasih dari teman dekat Rayn. Erik.

Setelah hampir dua tahun Rayn tidak pernah melihat ataupun mendengar kabar Milana, tiba-tiba gadis itu muncul. Melamar pekerjaan di restoran miliknya.

Masa lalu yang datang mengetuk kembali, membuat Rayn yang selama ini yakin sudah melupakan sang gadis, kini mulai bimbang. Sisi egois dalam dirinya muncul. Ia masih peduli. Namun, situasi menjadi rumit saat Erik mencoba meraih hati Milana lagi.

Di antara rasa lama yang kembali tumbuh dan pertemanan yang mulai diuji. Bagaimana Rayn akan bersikap? Apakah ia akan mengikuti sisi dirinya yang egois? Atau harus kembali menyerah seperti dulu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meridian Barat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 25 (Bukan Salah Milana)

...SELAMAT MEMBACA ...

.......

.......

Milana pergi dari restoran Rayn dengan kecewa. Ia tidak berharap dibela oleh Rayn. Gadis itu hanya berharap Rayn mau mendengarkan dulu penjelasannya.

'Ya ... memang salahku sendiri, berharap pada manusia. Akhirnya aku sendiri yang kecewa.'

Milana tahu, sikapnya pergi begitu saja tidak sopan dan kekanak-kanakan. Namun, ia hanya tidak mau disalahkan atas kesalahan yang tidak ia lakukan. Dia juga berniat menitipkan surat pengunduran dirinya pada Firsha besok.

...****************...

Erik kembali bertemu Arga saat pemuda itu istirahat makan siang di dekat kantornya. Mereka duduk di sebuah rumah makan tak jauh dari kantor Erik.

"Bagaimana? Sudah bertemu dengan kekasihmu?" tanya Arga disertai senyum kecil.

Erik menggeleng. "Kau yakin? Milana bekerja di restoran Rayn?"

"Yakin ... Temanmu sendiri yang bilang padaku saat aku makan di sana waktu itu. Awalnya, aku tidak tahu itu Milana yang pernah satu kampus dengan kita. Sampai Rayn sendiri yang bilang bahwa itu, ya ... Milana yang kau maksud itu," jelas Arga dengan nada yakin.

"Tunggu ...  Bagaimana Rayn bisa bicara soal Milana padamu? Kau dan Rayn saling mengenal kah? Seingatku, tidak pernah mengenalkan dia padamu?" heran Erik dengan kernyitan di dahi.

"Dia pernah memukulku dulu saat kuliah," sungut Arga.

Kerutan di dahi Erik semakin dalam. "Memukulmu? Gara-gara apa?"

Arga segera menceritakan kejadian saat dulu ia dipukul oleh Rayn.

"Aku juga akan memukulmu kalau aku jadi Rayn." Respon pertama dari Erik setelah Arga menyelesaikan ceritanya.

"Sialan kau!" Arga mengumpat dengan wajah masam. "Tapi, Rik ... Bukankah berarti memang selama ini dia menyukai kekasihmu?" Arga mengangkat sebelah alisnya. "Aku seorang laki-laki. Jadi, tau mana tatapan suka dan mana tatapan biasa saja. Aku masih melihat tatapan itu di mata Rayn. Tatapan ingin melindungi dan cemburu ... Persis seperti dulu saat ia memukulku."

Erik menghela napas. "Dulu ... Saat aku baru menjadi kekasih Milana, banyak teman-teman yang lain bilang bahwa Rayn juga suka Milana, tapi saat itu aku sudah bertanya langsung pada Rayn ... Dia bilang itu tidak benar."  Erik ingat saat dulu masih kuliah, ia sempat bertanya tentang beberapa desas-desus yang ia dengar soal Rayn. Namun, Erik juga yakin saat itu memang Rayn tidak ada perasaan pada Milana, karena ia tak pernah sekalipun melihat Rayn mendekati Milana."Jadi, rasanya tidak mungkin, Ga."

Arga tertawa samar, seolah meledek. "Erik ... kau laki-laki, masa tidak bisa membedakan orang yang suka dan tidak. Dari gerak-gerik mungkin? Hanya saja, sepertinya kau yang tidak menyadari hal itu."

Erik mulai berpikir. Ia membenarkan ucapan Arga. Dulu ketika Erik membawa Milana ikut berkumpul dengan teman-temannya, Rayn selalu lebih dulu pergi. Pemuda itu juga tidak pernah ikut berkumpul setiap kali Erik datang dengan Milana. Lebih tepatnya saat ia dan Milana mulai menjalin asmara. Rayn jarang sekali ikut bergabung. Selalu saja ada alasan yang mengharuskan Rayn pulang lebih dulu.

"Bahkan menurutku, Rik. Dia lebih dulu menyukai Milana. Asal kau tau, kejadian saat dia memukulku. Itu saat awal-awal Milana baru menjadi mahasiswi di Karya Loka. Jauh sebelum kau dan gadis itu menjadi sepasang kekasih.l," timpal Arga.

Erik tidak tahu harus merespon seperti apa. "Tapi, aku tidak pernah melihat Rayn mendekati Milana, Ga. Semua itu tampak tidak masuk akal bagiku."

"Bisa saja dia diam-diam memperhatikan gadis itu. Dan aku rasa ... perasaan Rayn pada Milana masih sama. Aku bisa merasakan tatapannya saat aku bertemu dengannya di restoran itu." Arga masih yakin dengan pendapatnya soal perasaan Rayn pada Milana. Ia bisa merasakan tatapan tajam Rayn padanya saat di restoran tempo hari.

Erik kembali menghela napas. Ia ingin menepis semua pendapat Arga, tetapi jika diingat-ingat kembali, semua yang dikatakan Arga terlalu masuk akal. "Dia tau, aku sedang mencari Milana. Kenapa dia tidak bilang padaku kalau Milana bekerja di sana." Erik merasa kecewa dengan sikap Rayn.

Arga tersenyum penuh arti disertai dengkusan kecil.

'Andai kau tau, bagaimana dia berusaha keras agar Milana tak disentuh siapapun. Bahkan aku tidak pernah melihat tatapan itu dari matamu, Erik. Ya ... kau yang benar-benar pacar Milana, tidak memiliki tatapan sangat ingin melindungi gadis itu yang menggebu-gebu seperti Rayn.'

...****************...

Adit pergi ke ruangan Rayn, setelah mendengar dari karyawan lain bahwa Milana mengundurkan diri hari itu.

Saat Adit masuk ke ruangan Rayn, pemuda itu sedang duduk di meja kerjanya dengan mata yang fokus melihat layar pemantau cctv.

"Rayn ... Apa kau sibuk?" Adit menghampiri. "Aku dengar katanya Milana mengundurkan diri? Ada apa?"

Rayn mengalihkan pandangannya ke arah Adit  yang kini berdiri di sebelahnya sejenak. Kemudian kembali fokus pada layar. "Aku sedang melihat rekaman cctv, Mas."

Adit kini juga ikut melihat ke arah layar cctv yang menampilkan Milana tengah sibuk membawa nampan berisi pesanan pelanggan. Terlihat di dalam rekaman itu, gadis itu beberapa kali hampir tertabrak oleh seorang wanita muda berambut pendek yang mengenakan rok hitam pendek dan atasan merah yang sedang asyik merekam dirinya menggunakan tongsis.

"... Mbak, maaf ya. Tolong duduk dengan tenang di meja, Mbak dulu ya." Itu suara Milana dari rekaman cctv. Dalam rekaman juga tampak Milana sudah berulang kali memperingatkan wanita berbaju merah itu.

Beberapa saat kemudian setelahnya, rekaman cctv menunjukkan adegan wanita muda yang sedang asyik merekam dirinya tadi menabrak Milana yang sedang membawa semangkuk kare ayam dan minuman. Hingga nampan yang dibawa Milana tumpah ke tangan Milana dan sedikit mengenai wanita itu sendiri.

Milana nampak memegang tangan kirinya. Kemudian segera membungkuk untuk meminta maaf. Ia juga bergegas mengambil tissue, berusaha membersihkan baju wanita yang menabraknya. Namun, si wanita itu marah.

"Mbak! Gimana sih, kerja kok nggak hati-hati. Panas tau!" Wanita berambut pendek itu marah. "Kalau kerja, tuh fokus dong!"

"Maaf sekali, Mbak ... saya dari tadi sudah mengingatkan untuk duduk tenang di meja, Mbak, tapi Mbaknya tetap nge-vlog tanpa memperhatikan keadaan sekitar." Suara Milana terdengar lembut dan sopan. Tidak ada nada tinggi sama sekali.

"Eh, Mbak! Saya ini lagi buat video untuk chanel saya dan saya ini pembeli. Nggak boleh nge-vlog gitu?"

"Bukan tidak boleh, Mbak. Boleh saja, tapi tolong nge-vlog di meja, Mbak, karena restoran memang sedang banyak pengunjung. Pelayan mondar-mandir membawa pesanan." Suara Milana masih sama seperti di awal. Rendah dan tidak bernada tinggi sama sekali.

Rayn yang sedari tadi mengamati rekaman cctv dengan fokus, kini tampak menyesal karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari Milana terlebih dulu.

Ia berpikir memang Milana yang tidak fokus bekerja. Mengingat gadis itu memang sering menimbulkan masalah.

"Rayn ... Aku paham dan sangat mengerti, kalau Milana memang kerap membuat masalah di dapur, tapi sejak dia bertugas sebagai waitress, seingatku dia tidak pernah membuat masalah sama sekali." Adit tadi jiga terkejut saat karyawan lain bilang bahwa Milana mengundurkan diri, padahal gadis itu selama ini selalu memohon untuk tidak dipecat.

"Aku pikir memang dia yang tidak serius bekerja, Mas." Rayn menunduk. Rasa sesak menyeruak di hatinya.

"Lalu, sekarang bagaimana? Kau membiarkan gadis itu berehenti?"

Rayn tampak berpikir. "Mungkin besok aku akan menghampirinya untuk menawarkan pekerjaan lain padanya dan minta maaf."

Adit mengernyit. "Kau tidak ingin dia kembali ke sini?"

Rayn melirik Adit sebentar. "Aku akan menerimanya kembali ke sini, kalau dia mau kembali, tapi kalau dia tidak bersedi ... Aku tidak akan memaksa, Mas "

Adit mengangguk-angguk. "Oh iya, Firsha bilang ... tangan Milana sedikit terluka. Kuah kari panas itu mengenai tangannya."

Rayn mengernyit. Ia ingat sekarang. Gadis itu memang berulang kali menyentuh tangan kirinya, tetapi Rayn tidak menyadari luka yang Adit bilang.

"Aku bahkan tidak menyadari luka yang Mas Adit bilang. Aku terlalu marah dan kecewa tadi, karena kupikir memang gadis itu tak bisa bertanggung jawab dengan ucapannya. Berulang kali dia mencoba untuk menjelaskan padaku, tapi aku tidak mau mendengarnya," ujar Rayn dengan nada menyesal.

Adit menepuk pelan bahu Rayn. "Ray ... aku memang belum lama mengenal Milana, tapi aku tahu, dia gadis yang baik meskipun memang banyak menimbulkan masalah saat di dapur ... tapi aku juga tahu, gadis itu bukan gadis yang suka berbohong."

Rayn ingat wajah Milana yang pergi dengan tatapan kecewa.

'Kau bodoh, Rayn. Kau berjanji untuk melindunginya, tapi bahkan kau tidak mau mendengarnya sama sekali.'

.

.

.

Bersambung...

Semoga suka ... Tolong berikan like dan komentar kalian ya, best.  Kalau mau bantu promo juga, aku nggak nolak🤭 (Readers : ngelunjak dia. Ayo jitak) 😂

1
Rosalina
akhirnya up Lg, nexttt kk
Hatus
Serba salah memang, niat baik tapi belum tentu orang akan beranggapan sama🥹
MeridianBarat🐣🌼: 😮‍💨 begitulah ... terkadang sampai jadi bingung harus responnya gimana 😑
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
Nexttt, semangat nulisnya 🌸🌸🌸
Widia Ningsih
deskripsi nya bagus, aku jadi bisa membayangkan keadaannya
Widia Ningsih: menurut saya ini sudah bagus kok, semangat terus ya.
saya juga belajar
MeridianBarat🐣🌼: terimakasih banyak, Kak ♥️ Maaf kalau mungkin deskripsinya terkadang agak ambigu dan kurang jelas ya, Kak ... terimakasih sudah mampir dan baca ♥️
total 2 replies
Widia Ningsih
haii.....
Milana. ,gadis SPG seperti diriku/Hey/
MeridianBarat🐣🌼: oh, halo ... terimakasih sudah mampir baca ceritaku, Kak ♥️ semoga tertarik baca selanjutnya ya 🤩💫
total 1 replies
Tyra A.S
oke kak mantap 👍, jangan lupa mampir di cerita ku makasih
iqbal nasution
oke
MeridianBarat🐣🌼: aww 🤩 tengkiu , Abang 💨
total 1 replies
Proposal
🔥BAGUS KAKA🌟💫,Mampir Karyaku Juga Ya 🙂‍↔️🥰
Rosalina
Ko pendek part kali ini KK lagi seru-serunya pdhl
MeridianBarat🐣🌼: hihihi ... iya, Kak ... nanti up lagi part berikutnya ya. Terimakasih sudah mampir baca. ♥️
total 1 replies
Prita
KK knp skrg up nya cm 1 part ?
MeridianBarat🐣🌼: hehe iya, Kak. Aku up 1/1 ya hehe ... terimakasih banyak sudah berkenan baca ♥️
total 1 replies
iqbal nasution
masa lalu..
iqbal nasution
judul babnya resep masakan ala chef autor
MeridianBarat🐣🌼: 🤣🤣 itu resep beneran, tau, Kak ... coba bikin deh. 🤧
total 1 replies
Rosalina
Parah ni milanaaaaa
MeridianBarat🐣🌼: 😭 kebangetan dia mah
total 1 replies
Rosalina
Jenis cerita ini alurnya ringan banget ya KK. buat ak yg suka cerita ringan ini bagus dan rekomen tapi mungkin untuk orang yg terbiasa baca cerita yg part awal udah dar der dor naik turunkan emosi ini mungkin sedikit membosankan tapi untuk ak penyuka bacaan ringan ini rekom KK.
Rosalina
Cerita ini jenis cerita yang ringan. Untuk yang suka cerita gak terlalu berat konfliknya, ini cocok. tapi kalau yang biasa baca cerita dar der dor di awal, kayaknya mungkin menurut mereka membosankan.tapi buat aku yg suka cerita ringan dan alur santai, ini rekomen
iqbal nasution
alur ceritanya terlalu datar...gampang bosan kalau bacanya, yg lain udah bagus
MeridianBarat🐣🌼: ah, bener kak ... cerita ini emang alurnya lumayan lambat 🤧 emang ini cerita ringan hihihi. Terimakasih banyak, Kak 🫰
Rosalina: nah kan. Kk ini kyknya terbiasa baca cerita yg di part awal udah dar der dor Ama konflik, JD psti menganggapnya bosan. tp ttp smngat up y kk.
total 3 replies
The first child
Milana kalo di kamar mandi menghayal gak ya??🥲
MeridianBarat🐣🌼: 😂 kayaknya nmenghayal sambil nyaynyi, Kak 🤣

Btw, tengkiu udah mampir dan berkenan baca, Kak. 🤩🫰
total 1 replies
Rosalina
next thor, semngat sllu ya
MeridianBarat🐣🌼: wah ... terimakasih banyak, Kak. Ditunggu aja ya, next part insyaallah aku up besok🫰
total 1 replies
⌓̈⃝𓆩ImAntifragile𓆪દᵕ̈૩
semangat nulisnya😺
MeridianBarat🐣🌼: Terimakasih banyak, Kak 🫰🫰
total 1 replies
iqbal nasution
next..
MeridianBarat🐣🌼: 🤩 ditunggu ya, Kak. 🫰 Terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!