NovelToon NovelToon
Selir Jenderal Perang

Selir Jenderal Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Diam-Diam Cinta / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno / Dark Romance
Popularitas:15.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bella Bungloon

Di jebak oleh sahabatnya sendiri?
Setelah melewati malam panas dengan Jenderal Hang, Jie Xieye mengandung anak dari suami sahabatnya sendiri —Hang Tianyu.

***

Tak kunjung hamil, membuat Le Chieli frustasi, karena selalu mendapat tekanan dari keluarga Hang. Hingga, kemudian ia menjebak suami dan sahabatnya sendiri.

Namun, yang tidak Le Chieli ketahui, jika dia telah menghancurkan kehidupan sahabatnya.

Ini bukan hanya tentang menjadi selir terabaikan, tapi juga tentang cinta dari musuh suaminya.

Lantas, bagaimana kehidupan Jie Xieye sebagai selir tak di anggap?

Follow akun Author.
ig: bella_bungloon
fb : XCheryy Bella

TIDAK SUKA BISA DI SKIP YA KAKAK-KAKAK ^^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bella Bungloon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

"Baiklah Jenderal Hang, untuk saat ini hanya itu laporan dariku. Aku akan kembali ke kediamanku."

Hang Tianyu tidak menjawab, hanya mengangguk sembari terus menatap Cao Xiao yang bersiap pergi.

Sembari berdendang kecil, tangan pemuda itu meraih gagang pintu, namun sebelum sempat ia membukanya. Pintu itu lebih dulu terbanting terbuka, mendorong tubuhnya hingga membuat nya tersungkur di atas lantai.

Brak!

Bugh!

Pemuda itu meringis, tangan nya terangkat untuk mengusap kening. Sementara Hang Tianyu yang tak kalah terkejut, pria itu segera bangun berdiri, sorot matanya menajam seperti ujung pedang. Ekor matanya mencoba menangkap siapa yang telah berani lancang masuk ke ruangan nya tanpa izin.

Namun saat matanya menangkap sosok perempuan di ujung pintu, nafasnya sedikit tercekat.

"Jie Xieye...." gumamnya dengan pelan.

"Apa maksud semua ini, Jenderal Hang?!" Suara wanita itu menggema dingin di dalam ruangan tersebut.

Bahkan Cao Xiao yang masih berada di atas lantai, enggan bangun berdiri dan memilih diam di tempat.

"Apa Anda tidak puas dengan semua hukuman itu? Hingga masih mengurung ku?!" Nada bicara wanita itu kian naik per oktaf, membuat tubuhnya perlahan bergetar. "APA AKU INI TAHANAN ANDA JENDERAL?!!"

Pria itu tidak langsung menjawab. Namun sorot matanya menatap lekat ke arah Jie Xieye. Namum kemudian segera ia membuang muka ke arah lain sembari berkata dingin.

"Tabib Jie, seharusnya kau berisitirahat di Paviliun Peony, bukan membuat keributan seperti ini."

Mendengar perkataan pria itu, membuat Jie Xieye mengeraskan rahang dan mencekram pintu di samping nya kuat.

"Membuat keributan?" Wanita itu terkekeh, kecil namun mengiris hati. Tapi kemudian perkataan selanjutnya terlontar begitu meledak-ledak. "Kau yang membuatku seperti ini, Jenderal!?"

"Apakah hukuman menyalin kitab seharian dan menghadap tembok hingga pagi masih belum cukup?!"

Tubuh pria itu membeku sejenak, ucapan Jie Xieye seperti palu yang menghantam dirinya. Jadi dia tidak tidur semalaman?

Hang Tianyu kemudian menatap lekat ke arah Jie Xieye, benar saja. Kulit pucat, lingkaran hitam di bawah kelopak mata, rambut dan pakaian yang kusut. Apakah dia benar-benar tidak tidur semalaman? Menyalin kitab dan menghadap tembok hingga pagi?

Cao Xiao yang masih terduduk di atas lantai, menahan napasnya sejenak. Sorot matanya menatap bergantian sahabat nya dan wanita yang terlihat berani itu.

"Apakah dia wanita yang di angkat menjadi selir Tianyu? Luar biasa."

Tangan pucat itu perlahan terangkat, jari telunjuknya menunjuk langsung ke arah Hang Tianyu dan terakhir ke arah perutnya.

"Aku sama sekali tidak bersalah, aku tidak peduli jika kau tidak mempercayai ku dan membenciku. Tapi apakah kau lupa? Jika di dalam sini ada darah daging Anda! Jenderal Agung Hang Tianyu!"

Pria itu masih belum bersuara. Ia sedikit memalingkan wajah, jadi hal yang mengganggunya hingga tak tidur semalaman benar-benar terjadi? Setelah dirinya meminta kepala pelayan mengawasi hukuman Jie Xieye, dirinya benar-benar tidak bisa tertidur.

Namun, bukannya meminta maaf. Hang Tianyu justru menatap dingin ke arah Jie Xieye.

"Tetap saja, kau kembali membuat keributan, dan melanggar aturan. Mulai hari ini, kau dilarang keluar dari Paviliun Peony. Sampai hari ulang tahun ibuku tiba."

"APA?!" Jie Xieye hendak melangkah maju, namun tubuhnya oleng. Ia nyaris jatuh jika tidak berpegangan pada tiang ukiran di dekat pintu.

"Aku bukan tahanan mu, Hang Tianyu!" Teriaknya murka.

Namun sebelum ia sempat mendekat lebih jauh, dua sosok muncul dari balik pintu, Rongyi dan Wuxi.

Melihat bawahan wanita itu telah datang. Hang Tianyu mengangkat satu tangannya memberi perintah.

"Bawa Tabib Jie kembali ke Paviliun Peony. Awasi dia jangan sampai melanggar perintah ku lagi, atau semua orang di paviliun Peony akan mendapat hukuman."

"Nyonya... mari kita kembali," bisik Rongyi cemas, memegangi lengan Xieye dengan lembut.

"Anda benar-benar seorang iblis, Jenderal! Aku benar-benar membencimu!!"

Namun, apakah Jie Xieye akan menyerah semudah itu? Tentu tidak. Dengan tatapan membakar, diam-diam ia menggerakkan jemarinya, dan dari balik lengan bajunya meluncur sebuah jarum kecil, yang menancap tepat di bahu kiri Hang Tianyu.

"Ayo, Nyonya."

Wuxi dan Rongyi kemudian membawa Nyonya mereka pergi setelah memberi salam pada Hang Tianyu dan Cao Xiao.

Dan Begitu pintu tertutup, Cao Xiao yang sejak tadi menonton pertunjukan itu langsung bangun berdiri dan menghampiri sahabatnya.

"Berani sekali wanita itu? Apakah dia selir yang kau angkat? Itu luar biasa!"

Hang Tianyu tidak menanggapi ocehan Cao Xiao, ia memilih untuk duduk di kursi berukir nya.

Namun, pemuda itu belum berhenti berkicau. Dan seperti nya ia lupa jika tadi dia akan pulang.

"Aku ingat tadi dia mengatakan jika di dalam perutnya ada darah dagingmu? Apakah aku sebentar lagi akan menjadi seorang paman?"

"Jadi itu yang membuatmu tak bisa tidur? Karena kau memikirkannya?" Goda Cao Xiao.

Hang Tianyu yang tidak berniat membalas perkataan sahabatnya itu, menghela nafas kasar.

"Untuk apa aku memikirkannya?" Pria itu mengambil kuas di atas meja, memegangnya dan memainkannya berputar. "Aku akan menegaskan, hubungan kami hanya sebatas tentang anak itu, tidak lebih, jadi jaga mulut panjang mu dari menyebar fitnah."

Cao Xiao sedikit manyun sembari memegang bibirnya. "Benarkah hanya sebatas itu? Melihat bagaimana kau menatap nya, jelas kau sangat peduli padanya."

Hang Tianyu terkekeh sinis. Lalu menatap sahabatnya itu dingin. "Kau tidak dengar, dia membenciku, aku adalah iblis dan aku adalah orang yang jahat. Bagaimana tidak? Aku menghukumnya menyalin kitab seharian dan menghukumnya menghadap tembok hingga pagi?"

Cao Xiao tidak langsung menjawab, pemuda itu diam sebentar, tapi kemudian tersenyum tipis. "Caramu mungkin jahat, tapi aku tau jika sebenarnya kau ingin melindunginya,"

"... Hukumanmu itu memang keterlaluan, tapi membuatnya tidak meninggalkan paviliun sampai hari ulang tahun Bibi Suyue, sebenarnya kau ingin melindunginya dari para sepupumu itu bukan?"

Hang Tianyu bangun berdiri, kepalanya menggeleng pelan dan dengan gerakan pelan, ia mengetuk kening Cao Xiao dengan kuas.

"Tutup mulutmu, ayo keluar."

Hang Tianyu menarik kerah belakang Cao Xiao, membuat pemuda itu mengasuh dan mengumpat.

Namun sebelum mereka keluar dari ruangan itu. Hang Tianyu tiba-tiba merasakan gatal dan panas di bahu kirinya. Seperti ada hewan yang merambat, gatal dan panas itu mendadak terasa di seluruh tubuhnya.

"Apa ini?! Gatal dan panas sekali!"

Pria itu mulai menggaruk leher, dada, bahu dan bagian-bagian tubuhnya yang terasa gatal dan panas.

Cao Xiao juga terkejut dan bingung mengapa tiba-tiba sahabatnya seperti itu. Tapi kemudian ia baru ingat, jika tadi ia sempat melihat benda yang keluar dari lengan baju Jie Xieye.

Clang!

Sesuatu tiba-tiba terjatuh, Hang Tianyu segera mengambil benda kecil itu. Sebuah jarum.

"Tunggu —!? Kau tadi memanggil dia tabib bukan?"

Hang Tianyu tidak menjawab, lagian untuk apa Cao Xiao menanyakan Jie Xieye? Bukannya fokus pada dirinya yang kegatalan dan kepanasan.

"Aku sempat melihat ia mengeluarkan sesuatu dari balik lengan bajunya sbelum pergi. Kemungkinan itu adalah jarum itu, jarum itu sangat kecil dan tipis, kau juga tidak bisa fokus saat di dekatnya, jadi tidak langsung menyadari pergerakan nya."

Meski tidak setuju dengan pernyataan Cao Xiao di akhir, apa di katakan pria itu masuk akal. Namun ia masih ragu.

"Untuk apa dia melakukan ini? Dia tidak mungkin seberani itu."

Cao Xiao memutar bola matanya malas. "Apa kau pikir saat wanita marah mereka tidak bisa melakukan apapun? Saat wanita marah, mereka sudah seperti iblis dari segala iblis, mereka seperti monster dari segala monster. Apalagi kau baru saja membuatnya sangat marah, masih beruntung itu hanya racun gatal dan panas, bagaimana jika lebih parah?"

Menghela nafas panjang, Hang Tianyu hanya menatap lekat ke arah jarum itu. Namun kemudian sebuah senyuman tipis terbit di bibirnya. Sangat tipis hingga sahabatnya pun tak menyadari nya.

1
aleena
memang benar semakin banyak selir
Maka persaingan putra mahkota dan putri mahkota sangat didambakan Para selir
yg hanya menikah Antara politik
aleena
itu keaalah chilli dia sendiri yg jatuh
karena cemburu
aleena
penyakit hati
panyakit hati
memang susah untk diobati/Awkward//Awkward//Awkward/
IG@bella_bungloon: yahh begitulah manusia 💅
total 1 replies
aleena
begitulah wanita
dia sendiri yg bilang aku percaya pada sahabatku
qalaupun hatus berbagi suami,
namun cemburu itu membunuhmu, mampu membunuh sahabatmu sendiri

seperti kisah siti Sarah pada siti hajar
realita
IG@bella_bungloon: mantap kak🌹
total 1 replies
aleena
hah kirain Han yg datang
malah shen
hemm kamu sudah masuk perangkap hatimu sensiri shen
aleena
Kasim
Kasim siapa dari istana mana
huuft
aleena
nahkan yg bar bar kelihatan
tpi yg tenang Akan semakin jadi Ancaman
aleena
apakah kamu bisa mengunakan jurus beladiri
sebab sebagian tabib istana
pasti bisa
dan saya berharap kamu bisa berlatih kembali, meskipun ada bayi dlm ka dunganmu
justru itu sebagai penompang masa depan
agar kamu bisa menjaga diri ddan juga bayimu

semangat tabib jie
IG@bella_bungloon: makasih untuk masukan nya ya kak🌹
total 1 replies
aleena
penjelasan apa
selir die hampir mati terkena panah
malah minta penjelasan
IG@bella_bungloon: pukul Tianyu kak😂 pukul
total 1 replies
aleena
siasat dalam istana jendral

pasti banyak yg menginginkan die mati
kamu harus pintas ,cerdas ,
Hati hati dgn orang licik
Suci Muji Asih
up nya krg donk...😅
IG@bella_bungloon: hai kak, makasih yaa sudah mampir dan support. terus setia menemani perjalanan Jie Xieye yaa🌹 iya nih aku masih otw ngetik episode selanjutnya:)
total 1 replies
Estehanget
thor gimana klo jie xieye kabur tengah malam dg membakar kediaman lalu menumbalkan seorang wanita yg hamil jga yg udah meninggal dulu dan buat wajahnya hancur biar gk bisa dikenali mumpung si jendral kan mau pergi hehe
IG@bella_bungloon: siap, kak😍 makasih yaa sudah mampir dan support. terus dukung jie Xieye yaa, lain kali kita buang aja si jenderal
Estehanget: hehe iya thor gpp cuma tiba² kepikiran dan greget aja sama si jendral
total 3 replies
Suryani Tohir
lanjut
IG@bella_bungloon: siap kak, terima kasih atas supportnya
total 1 replies
Wiji Lestari
rasain
Wiji Lestari
lanjoot
Suci Muji Asih
jg kesehtan ya...💪💪
IG@bella_bungloon: terima kasih kak
total 1 replies
IG@bella_bungloon
terima kasih untuk support kalian ya guyss.. maaf aku jarang update, karena aku di real life juga sibuk sebagai pelajar, apalgi sekarang cuaca lagi gak menentu jadi sering sakitt🌼
Suryani Tohir
yg byk up
IG@bella_bungloon: siap kal
total 1 replies
Suryani Tohir
nice
Nurhasanah
thor cerita kamu bagus bangett padahal sayang nya kamu jarang update ... lanjut lagi dong thor semangatt thor 🥰🥰🥰🥰
IG@bella_bungloon: makasih kak🌹 do'a in aku lekas sembuh yaa, lagi sakit. sibuk sekolah jugaa 😭 makasih udah support yaa semuaaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!