Huang Xuan— 15 tahun seorang anak muda dari desa Hitam. Lima tahun yang lalu sosok misterius datang membuat kekacauan di desa Hitam, menewaskan banyak warga desa termasuk kedua orangtuanya.
Di usianya yang telah mencapai 15 tahun, Dia mengikuti sebuah Kompetisi bela diri di Sekte Pedang Surgawi. Tetapi ia mendapat sebuah kabar tentang desa Hitam yang akan di hancurkan.
Huang Xuan pun berjuang untuk melawan orang-orang kuat, bahkan saat itu ia hampir kehilangan nyawanya sendiri.
Sejak saat itu, Huang Xuan terjatuh kedalam kegelapan, menjadikannya pribadi yang dingin dan kejam.
Tetapi, di perjalanan kultivasinya, ia terlibat konflik antara kebaikan dan kejahatan, serta kisah cinta segitiga yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tanda terimakasih dari jenius tertinggi Sekte Pedang Surgawi
Di tengah gelapnya kedalam hutan Pertarungan Bintang, Huang Xuan terus menerus melompat dari batang pohon ke pohon lainnya. Dia juga berlari menggunakan elemen petirnya untuk membuat dirinya bergerak sangat cepat, dan pergi meninggalkan ular hitam berkepala dua.
Namun, sang jenius utama Sekte Pedang Surgawi itu telah kehilangan kesadarannya, ia pun terlelap di pangkuan Huang Xuan yang sampai saat ini masih terus berlari dan berlari lebih cepat lagi.
Hingga, Huang Xuan pun tiba di sebuah lahan yang luas. Permukaan tanah itu dipenuhi rumput yang hijau, dengan bunga-bunga yang berwarna-warni tumbuh dengan sangat begitu indah.
Di tengah lahan yang luas, pohon besar menjulang tinggi ke langit dengan dedaunannya yang lebat.
Huang Xuan yang tiba di tempat itu segera menoleh kebelakang. Melihat bahwa ular hitam berkepala dua itu tidak lagi mengejarnya, atau mungkin telah tertinggal sangat jauh.
Huang Xuan pun berjalan dengan Chao Ying yang masih berada di pangkuannya. Berjalan di antara rumput hijau dan bunga-bunga yang bermekaran.
Hingga Huang Xuan pun tiba dibawah pohon besar. Kemudian ia menempatkan Chao Ying dan duduk bersandar di pohon itu.
Huang Xuan pun menghela nafas panjangnya, kemudian ia duduk dan berkata: "Akhirnya dapat terbebas juga dari binatang itu!" ucap Huang Xuan sembari satu tangan mengelap keringat di wajahnya.
Disaat Huang Xuan yang tengah duduk melepas rasa lelahnya, ia juga berpikir 'Tersisa beberapa jam lagi menuju akhir dari kompetisi tahap pertama, aku ... masih harus mengumpulkan dua inti binatang monster lagi!' gumam Huang Xuan didalam hatinya.
Tak terasa, hari mulai gelap. Lembayung matahari yang akan segera tenggelam dibawah garis cakrawala disebelah barat.
Huang Xuan pun bangkit berdiri, ia tidak ingin menyia-nyiakan waktu sedikitpun, ia harus segera mendapatkan tiga inti binatang monster lagi, agar ia dapat memastikan dirinya untuk lolos kompetisi tahap pertama.
Namun, disaat Huang Xuan hendak melangkahkan kakinya, tiba-tiba suara batuk terdengar dua kali, "Uhukkk, uhukkk."
Segera Huang Xuan pun kembali berbalik badan, dan mendapati Chao Ying yang telah sadarkan diri.
Saat itu, Chao Ying mengeluarkan sebutir pil dari dalam cincin ruang penyimpanannya. Pil hangat, yang tidak diketahui namanya oleh Huang Xuan. Pemahamannya dalam seni bela diri ataupun alkimia sangatlah dangkal. Namun, Huang Xuan merasakan dengan jelas sebuah energi yang sangat begitu hangat terpancar dari sebutir pil yang di keluarkan oleh Chao Ying.
Huang Xuan pun tak bertanya, bahkan ia tak berkata apa-apa, hanya mengamati dengan seksama.
Setelah memakan pil itu, Chao Ying pun segera duduk dengan kaki yang menyilang, kedua tangan membentuk segel tangan dan berada di atas kedua lututnya.
Aliran energi spiritual alami yang begitu murni mulai memasuki tubuh Chao Ying, membuat bercak racun di tubuh Chao Ying pun mulai menghilang. Wajahnya yang pucat kembali bersinar seperti semula. Menunjukan kecantikan dan keanggunan yang sangat begitu menakjubkan.
Disaat Huang Xuan tengah menatap Chao Ying dengan begitu serius, Chao Ying berkata: "Terimakasih, tuan muda Huang Xuan!" ucapnya dengan nada yang masih begitu lemas, bahkan satu tangan memegangi dadanya yang masih terasa sakit.
Huang Xuan sedikit terkejut, sehingga ia membuka lebar-lebar kedua matanya. Namun, ia tiba-tiba berpaling membelakangi Chao Ying, dan kemudian Huang Xuan pun berkata: "Senior Chao, sebaiknya ... anda lihat pakaian anda terlebih dahulu!"
Tepat mendengar perkataan Huang Xuan! Chao Ying pun segera memalingkan wajahnya, menatap kebawah ke arah pakaiannya, dan tiba-tiba ia pun berteriak sangat kencang meneriakkan kata "Haaaa~~~~" nadanya begitu melengking, membuat Huang Xuan yang mendengarnya pun segera menutupi telinganya.
"Bajingan kau Xuan, apa yang telah kau lakukan padaku?" tanya Chao Ying dengan sangat begitu kesal dan berteriak kepada Huang Xuan. Kedua tangannya pun menyilang di dada, menutupi dua puncak kembarnya yang besar, dan berkulit putih bersih seperti giok.
Namun, Huang Xuan hanya menepuk dahinya sendiri sembari menghela nafas panjangnya.
Lalu, Huang Xuan pun berkata: "Baguslah jika senior Chao telah pulih, kalau begitu ... aku pamit!" ujar Huang Xuan sembari membalikkan badannya membelakangi Chao Ying.
Namun, tepat disaat Huang Xuan hendak melangkah pergi. Chao Ying kembali berbicara, "Tunggu ... saudara Xuan!" ucapnya dengan nada yang sangat begitu canggung, kedua pipinya semburat memerah, dan ia pun segera mengeluarkan pakaian dari dalam cincin ruang penyimpanan, kemudian mengganti pakaiannya.
Chao Ying kemudian berdiri dengan kedua tangan yang berada di depan tubuhnya.
Tubuhnya yang kecil, namun mempunyai lekuk tubuh yang sangat indah, memperlihatkan keindahan tubuhnya yang tersembunyi dibalik lapisan gaun putih yang ketat.
Chao Ying, berkata dengan penuh rasa canggung, "Te— terimakasih sa ... saudara Xuan!" ucapnya dengan nada yang terbata-bata.
Mendengarnya, membuat Huang Xuan menggambar senyum kecil di sebelah sudut bibirnya. Namun, Huang Xuan tidak berkata apa-apa, ia hanya perlahan membalikan tubuhnya membelakangi Chao Ying.
Huang Xuan mengangkat satu tangannya ke atas dan melambaikan tangannya. Dia hendak pergi, namun Chao Ying kembali menghentikannya.
"Tunggu, saudara Xuan!" ucap Chao Ying sembari melangkah satu langkah kedepan.
Huang Xuan kembali menghela nafas panjangnya, lalu berkata didalam hatinya 'Apa lagi yang diinginkan wanita itu!'
Huang Xuan pun berbalik badan hendak bertanya. Namun, ketika ia membalikkan badannya! Tiba-tiba sebuah bibir tipis merah merona menyambar dan mengecup pipi Huang Xuan dengan sangat lembut.
Sontak membuat Huang Xuan begitu sangat kaget. Hingga kedua matanya pun melotot, ia berdiri tak bergeming merasa sangat begitu terkejut.
Chao Ying kembali mundur dua langkah kebelakang, wajahnya kian memerah, ia bertingkah sangat begitu salah tingkah.
Segera setelah itu, Huang Xuan perlahan mengangkat sebelah tangannya dan kemudian meletakkan tangannya memegang pipi yang di kecup oleh gadis cantik dan anggun Chao Ying.
Huang Xuan tak berkedip sedikitpun, dengan perasaan yang sangat begitu terkejut, ia menatap Chao Ying dengan sangat begitu serius. Lalu, ia berkata sembari memegangi pipinya: "Senior Chao, ini ...." ucap Huang Xuan tidak lengkap, ia masih sangat tidak percaya.
"Tidak! anggap saja itu hadiah ataupun ucapan terimakasihku untukmu, aku tidak bermaksud lebih." ucap Chao Ying dengan raut wajah yang semakin memerah, merasa malu terhadap Huang Xuan.
"Senior, ini adalah pertama kalinya aku mendapatkan ciuman seorang wanita!" ucap Huang Xuan dengan kedua matanya yang terbelalak, terus menatap Chao Ying.
"Be— benarkah? Lalu ... mulai saat ini, kau adalah lelakiku!" ucap Chao Ying dengan sedikit malu-malu.
Mendengar itu, Huang Xuan semakin terkejut, dan sangat tidak percaya. Namun, ia tiba-tiba teringat dengan waktu yang hampir habis. Langit semakin gelap, bintang-bintang telah bersinar menghiasi langit malam di bawah sinar bulan sabit dengan cahayanya yang agung.
Huang Xuan berkata, "Kau bercanda, senior!" Huang Xuan membalikkan badannya, ia pun hendak pergi.
Lagi dan lagi Chao Ying menghentikan langkah Huang Xuan. "Tunggu, Xuan!" ucap Chao Ying.
Membuat Huang Xuan merasa sangat begitu kesal, sehingga ia pun kembali membalikkan badannya, "Apalagi yang kau i ...." perkataan Huang Xuan terhenti disaat Chao Ying memberikan lima inti binatang monster kepada Huang Xuan.
Huang pun berkedip dan berkedip, ia pun berkata: "A— apa ini, senior Chao?" tanya Huang Xuan dengan nada yang terbata-bata.
"Aku tahu kau masih kekurangan inti binatang monster untuk lolos ke tahap berikutnya. Ambillah, aku masih mempunyai banyak inti binatang monster. Tadinya, aku hendak membantu para murid Sekte Pedang Surgawi yang gagal mengumpulkan dua puluh inti binatang monster." ucap Chao Ying.
Huang Xuan sangat begitu tidak enak, namun ia tidak mempunyai pilihan lain, waktu kompetisi tahap pertama akan segera habis dan sangat tidak mungkin baginya untuk memburu tiga binatang monster dalam waktu singkat itu.
Huang Xuan pun mengambil inti binatang monster di tangan Chao Ying, dan kemudian ia berkata: "Terimakasih senior Chao." ucap Huang Xuan sedikit malu-malu.
Chao Ying tersenyum dengan wajahnya yang sangat manis dan cantik seperti peri dari negeri dongeng.
"Mulai saat ini ... panggil aku Ying'er, dan harus kamu tahu bahwa itu adalah ciuman pertamaku." ucap Chao Ying.
Malam itu, hanya keheningan yang menemani suasana di malam hari.
Walaupun sosok Chao Ying berdiri tepat di depannya! Huang Xuan tidak dapat tidak merasa aneh dengan apa yang tengah terjadi saat itu.
tapi, siapa sebenarnya putri salju itu, dan sepertinya dia sangat kuat dimasa lalunya.
apalagi pas muncul sosok Malaikat Kekaisaran Qin Yi, aku ngebayangin gimana tingkahnya saat itu.
kalo aku jadi Huang Xuan, pasti ngakak ketawa.
tapi, masih penasaran sama putri salju, kemana dia sebenarnya?
dimasa depan, pasti kamu menjadi orang yang hebat /Determined//Determined//Determined/