lola adalah gadis cantik lugu yang dilamar untuk menjadi istri seorang ceo mafia yang terkenal tempramental dan kejam setelah ditinggal oleh sang kekasih....
bagaimana kisah lanjutan lola,yuk mampir dan baca🙏😇.....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon medusa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB~25²
...❣️❣️❣️...
...(Di mansion utama Tuan Frank)...
...Lola baru saja tiba di mansion, langkahnya masih membawa sisa-sisa kegelisahan pertemuannya dengan Bastian. Namun, belum sempat ia menarik napas lega, sosok Tuan Frank sudah menunggunya. Begitu Lola melangkah masuk, suara berat sang ayah memecah keheningan....
"Nak, sini," panggil Tuan Frank, nadanya lembut namun ada sedikit getaran kekhawatiran di dalamnya.
Lola menoleh, hatinya sedikit terangkat melihat sosok ayahnya. Ia melangkah mendekat, duduk di samping Tuan Frank, menanti.
"Ada apa, Papa?" tanyanya, sorot matanya penuh tanya.
"Begini, sayang, Papa akan pergi ke Italia karena ada masalah di perusahaan cabang kita. Jadi, kamu di sini, jaga diri baik-baik," ucap Tuan Frank, senyumnya tipis, menyembunyikan beban yang lebih besar.
...Lola terdiam, pikirannya berputar cepat, menyusun rencana. Ada kerinduan yang mendalam tiba-tiba merayapi hatinya. ...
"Hmm… aku juga mau ikut. Sudah lama aku ingin mengunjungi makam Mama," celetuk Lola, suaranya mengandung harapan yang tipis, namun di baliknya tersimpan tujuan yang lebih besar.
...Tuan Frank terdiam sejenak, wajahnya menunjukkan pertimbangan yang berat. ...
"Bagaimana dengan Bastian? Jika dia mengetahui kamu pulang, dia pasti akan mengganggumu dan kedua cucuku," timpal Tuan Frank, nada khawatirnya tak bisa disembunyikan.
"Tidak, akan kupastikan dia tidak akan macam-macam denganku, Papa. Sekalian, aku ingin menyapa sahabat lama," ujar Lola, sebuah senyum penuh rencana terukir di bibirnya. Ada kilatan tekad dan mungkin sedikit balas dendam di matanya.
...Tuan Frank menghela napas kasar, seolah membuang sebagian beban di dadanya. ...
"Baiklah, kamu boleh pergi. Tapi bagaimana dengan kedua cucuku? Mereka pasti tidak mau ditinggal olehmu," ujarnya, wajahnya menunjukkan keletihan dan kesedihan harus berpisah dengan cucu-cucunya.
...Tuan Frank dan Lola berpikir keras, keheningan menyelimuti mereka, hanya suara napas yang terdengar. Akhirnya, sebuah solusi ditemukan, meskipun berat. Si kembar akan tetap tinggal di Meksiko. Terlalu berbahaya jika mereka mengikuti Lola, karena Italia adalah sarang musuh bebuyutan Lola dan juga Tuan Frank, tempat masa lalu yang kelam bisa kembali menghantui....
*
*
*
...(FLASH BACK ON)...
...Lola yang baru saja tiba di Meksiko disambut dengan hangat oleh orang-orang penting Tuan Frank dan orang-orang terdekatnya, setelah mendapatkan kabar dari Matias. Sebuah sambutan yang melegakan, namun juga terasa asing....
"Frank, selamat! Akhirnya kamu menemukan putrimu lagi," ucap salah satu teman Tuan Frank, suaranya tulus.
...Tuan Frank tersenyum dan mengangguk, sorot matanya dipenuhi kelegaan yang mendalam. Ia memperkenalkan mereka semua kepada Lola. Lola pun tersenyum, memperkenalkan diri dengan hangat, berusaha menutupi ganjalan di hatinya....
...Keesokan harinya, Lola menjelajahi mansion. Setiap sudut terasa asing, namun sekaligus akrab. Ia melihat foto-foto ibunya, Nyonya Sela, terpajang di setiap sudut mansion, seolah ingin mengisi kekosongan yang ditinggalkan. Saat sedang asyik menatap foto-foto itu, sebuah suara memanggilnya, membuyarkan lamunannya....
"Nona Lola," panggil sang pelayan, suaranya lembut.
Lola berbalik. "Iya, Bi?" jawabnya, sedikit terkejut.
"Syukurlah Nona sudah kembali, karena Tuan cukup menderita selama bertahun-tahun, diliputi rasa bersalah. Maka dari itu, Tuan memajang foto Nyonya di setiap sudut mansion, agar dia bisa merasakan kehadiran Nyonya di mana pun dia berada," ujar pelayan itu, matanya berkaca-kaca, suaranya sarat akan kesedihan.
...Lola mengangguk paham, hatinya teremas. Ada simpati yang tumbuh, namun juga rasa penasaran yang semakin menguat. ...
"Bi, aku ingin bertanya, apa penyebab Ibu dan Papa berpisah?" tanya Lola, suaranya pelan, hati-hati.
...Pelayan itu langsung terdiam, menggelengkan kepala dengan cepat, matanya memancarkan ketakutan yang samar. ...
"Kalau masalah itu, Nona tanya langsung saja kepada Tuan. Maaf, saya masih punya pekerjaan lain. Permisi, Nona," ucapnya, membungkuk hormat lalu pergi tergesa-gesa.
...Lola terdiam, menatap kepergian sang pelayan dengan perasaan takut yang tiba-tiba muncul. Respons itu justru membuatnya semakin penasaran, dorongan untuk segera bertanya kepada Tuan Frank semakin kuat....
...Hari itu, Tuan Frank memilih makan siang di mansion. Sebuah kebahagiaan yang jarang terjadi, karena di mansion sudah ada Lola dan kedua calon cucunya. Tidak seperti biasanya, ia selalu menyendiri di mansion yang besar dan hanya ditemani oleh para pelayan....
"Sayang, Papa pulang!" seru Tuan Frank, suaranya penuh antusiasme, begitu ia melangkah masuk ke dalam mansion, diikuti Matias dari belakang.
...Akhirnya Tuan bisa bahagia setelah kedatangan Nona Muda. Jarang-jarang aku melihat Tuan begitu antusias ingin segera kembali ke mansion, batin Matias, senyum tipis terukir di bibirnya saat menatap Tuan Frank....
...Mendengar suara Tuan Frank, Lola segera keluar dari kamarnya yang berada di lantai dua. Wajahnya berseri-seri. ...
"Papa sudah pulang!" seru Lola, berlari menuruni tangga, hatinya ringan.
...Melihat aksi Lola, Tuan Frank langsung membulatkan mata, panik. Ia berlari menghampiri Lola, menghentikan langkahnya. ...
"Sayang, kamu jangan berlari begitu. Kamu tidak sendirian. Kalau terjadi sesuatu kepada kedua calon cucu Papa, bagaimana?" tegur Tuan Frank, nada suaranya dipenuhi kekhawatiran yang mendalam.
"Maaf, Papa, Lola hanya terlalu senang," tutur Lola, merasa bersalah sudah menakuti ayahnya.
...Tuan Frank menghela napas kasar, lega sekaligus sedikit jengkel....
"Matias, besok pasang lift. Aku tidak mau sesuatu terjadi kepada putriku dan kedua calon cucuku," perintah Tuan Frank, suaranya tegas, mencerminkan ketakutannya yang baru saja ia rasakan.
"Baik, Tuan," sahut Matias lalu pergi meninggalkan mansion, segera melaksanakan perintah tersebut.
Setelah Matias pergi, Lola menghela napas pelan, lalu menarik lengan Tuan Frank, membawanya ke halaman belakang mansion.
...Setelah sampai, Lola menyuruh Tuan Frank duduk. Suasana berubah menjadi lebih intim, namun juga sedikit tegang....
"Papa, aku ingin bertanya, apa yang terjadi sampai Papa dan Mama berpisah?" tanya Lola, ikut duduk di samping Tuan Frank, matanya menatap ayahnya penuh harap.
...Tuan Frank menarik napas dalam-dalam, lalu menghembuskannya pelan. Wajahnya berubah muram, seolah sedang membuka luka lama. Ia menatap Lola, matanya dipenuhi kesedihan yang dalam. ...
"Saat aku dan ibumu berpacaran, semuanya baik-baik saja, dan akhirnya kami menikah. Ibumu mengandungmu, dan saat itulah kakekmu memanggil kami semua untuk mengumumkan hak waris," jelas Tuan Frank, suaranya bergetar.
"Terus, apa yang terjadi?" tanya Lola, semakin penasaran, hatinya berdebar.
"Pamanmu yang tidak terima karena cuma mendapatkan sebagian, berencana melenyapkanmu dan ibumu," jawab Tuan Frank, suaranya sarat kepahitan dan amarah yang terpendam.
...Seketika Lola langsung syok, mulutnya terbuka lebar. Matanya memancarkan ketidakpercayaan. Dia tidak menyangka kalau di balik kesuksesan sang ayah, ada cerita yang begitu memilukan dan kelam seperti ini. Dunia yang ia kenal seolah runtuh....
(Bersambung)
sukses selalu