NovelToon NovelToon
Regresi Jadi Boss Dungeon

Regresi Jadi Boss Dungeon

Status: sedang berlangsung
Genre:Kultivasi Modern / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:272
Nilai: 5
Nama Author: Ray Nando

Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.


Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paket Kilat: Pengembalian Barang Rusak

​(Adegan 1: Palu Penghancur Batu)

​Pertarungan antara Valkyrie dan Golem Batu mencapai puncaknya.

​Jenderal Tu (dalam wujud golem setinggi 5 meter) meraung frustrasi. Dia mencoba memukul Lin Xiao, tapi Lin terlalu cepat. Sayapnya yang rusak sudah diganti dengan booster petir sementara.

​"Diamlah, lalat kecil!" Tu menghentakkan kaki. Duri-duri batu mencuat dari tanah.

​Lin Xiao melompat di antara duri-duri itu. Dia memegang Titan's Wrench dengan dua tangan.

​"Chen bilang kunci ini bisa memperbaiki apa saja," teriak Lin Xiao. "Tapi dia juga bilang kunci ini bisa membongkar apa saja!"

​Lin Xiao mengaktifkan skill kunci inggris itu.

​[Skill Aktif: Structural Deconstruction (Dekonstruksi Struktur)]

​Ujung kunci inggris itu bersinar merah menyala. Lin Xiao melakukan manuver berputar di udara.

​CRASH!

​Dia menghantam bahu golem itu.

Batu granit yang keras itu tidak pecah, melainkan terurai menjadi pasir halus. Ikatan sihir tanah yang menyatukan golem itu putus seketika.

​"Apa?! Sihirku!" Tu panik saat lengan batunya rontok jadi debu.

​"Giliran kepala!"

​Lin Xiao mendarat di dada golem, lalu mengayunkan kunci inggris itu ke atas, menghantam dagu golem.

​KABOOM!

​Kepala golem itu meledak jadi kerikil. Tubuh raksasa itu runtuh. Di tengah tumpukan pasir, Jenderal Tu yang asli (si gemuk berbaju zirah penyok) terbaring pingsan dengan benjol besar di kepalanya.

​(Adegan 2: Jasa Ekspedisi Maju Jaya)

​Debu mereda. Chen Yu berjalan santai mendekati tubuh Jenderal Tu yang tidak sadarkan diri, sambil menyeruput sisa kopi di gelas Han.

​"Kerja bagus, Partner," kata Chen Yu, mengambil kembali kunci inggrisnya dari Lin Xiao.

​Han Xiao berlari mendekat membawa sebuah kontainer kargo besi (bekas kotak amunisi) yang sudah kosong.

​"Boss, kotaknya siap. Tapi apa ini tidak terlalu sempit? Dia... agak lebar."

​"Muat-muatin aja," jawab Chen Yu sadis.

​Mereka bertiga mengangkat tubuh Jenderal Tu yang berat dan menjejalkannya ke dalam kotak besi itu.

​"Tunggu," kata Chen Yu. Dia mengeluarkan spidol permanen tebal.

​Dia menulis di tutup kotak itu dengan huruf kapital besar:

RETUR BARANG: PRODUK CACAT. MOHON JANGAN KIRIM SAMPAH LAGI.

​"Nyonya Zhang!" panggil Chen Yu.

​Nyonya Zhang muncul. "Ya, Nak Chen? Mau minta diskon lagi?"

​"Bukan. Tolong panggilkan teman-teman hantu kurir. Kirim kotak ini ke koordinat: The Forbidden City, Beijing."

​Nyonya Zhang menempelkan kertas mantra kuning di kotak itu.

"Pengiriman 'Same Day Service' via jalur astral. Ongkos kirimnya mahal lho."

​"Ambil saja dari dompet orang ini," Chen Yu menunjuk saku Tu.

​Nyonya Zhang tersenyum lebar. Mantra bersinar. Kotak besi berisi Jenderal itu melayang, lalu ZING! Menghilang ditelan portal hantu.

​(Adegan 3: Looting Sang Pemakan Tanah)

​Setelah Jenderal Tu dikirim pulang, Chen Yu melihat ke tempat Tu pingsan tadi. Ada sebuah benda yang tertinggal.

​Sebuah mata bor spiral kecil yang berputar sendiri di udara, terbuat dari berlian hitam.

​[Item Drop: Core of The Earth Eater (Inti Pemakan Tanah)]

[Fungsi: Dapat dipasang pada bangunan untuk memberikan kemampuan 'Burrowing' (Menyelam ke Tanah) atau memperkuat fondasi hingga anti-gempa.]

​Chen Yu menangkap mata bor itu.

​"Wah, ini berguna," gumam Chen Yu. "Kita bisa membuat Walking Fortress Jin Mao tidak hanya berjalan, tapi juga menyelam. Markas bawah tanah."

​Dia menoleh ke arah teman-temannya yang babak belur tapi selamat.

​Lin Xiao (Valkyrie yang kembali).

​Han Xiao (Sniper setia).

​Iron Fist (Tanker yang kelelahan).

​Knalpot (Naga Techno yang sedang mengorek gigi pakai tiang listrik).

​Chen Yu tersenyum. "Ayo pulang. Aku lapar. Siapa yang mau traktir Hotpot?"

​(Adegan 4: Reaksi Sang Kaisar)

​Sementara itu, 1.200 km di Utara.

Beijing - The Forbidden City (Kota Terlarang).

​Istana ini bukan lagi bangunan kayu kuno. Ini adalah benteng Cyberpunk dengan atap neon emas dan naga-naga hologram yang menjaga gerbang.

​Di dalam Aula Singgasana yang gelap.

Seorang pria duduk di takhta yang melayang. Wajahnya tertutup bayangan tirai sutra.

​BRAKK!

​Sebuah kotak besi jatuh dari langit-langit aula, mendarat tepat di depan takhta. Tutupnya terbuka, memperlihatkan Jenderal Tu yang pingsan dan penuh coretan spidol di wajahnya.

​Para penjaga istana (Cyborg Samurai) langsung menghunus pedang laser mereka.

​"Siapa yang berani?!"

​Sang Kaisar mengangkat tangan. Penjaga berhenti.

​Dia membaca tulisan di kotak itu: RETUR BARANG.

​Bukannya marah, Sang Kaisar tertawa. Tawa yang halus, elegan, namun mengerikan.

​"Menarik," suaranya bergema. "Chen Yu dari Shanghai. Dia tidak hanya mengalahkan dua Warlord-ku. Dia menghina mereka."

​Seorang penasihat berjubah hitam membungkuk. "Yang Mulia, haruskah kita mengirim The Executioner? Atau luncurkan nuklir taktis?"

​"Tidak," jawab Kaisar. Dia berdiri, menyingkap tirai. Wajahnya terlihat—seorang pemuda tampan dengan mata emas yang memiliki pupil vertikal (seperti naga).

​"Mengirim pasukan satu per satu hanya memberinya EXP (Experience Point). Dia itu Gamer. Semakin ditekan, semakin kuat dia."

​Kaisar menjentikkan jarinya. Peta hologram seluruh Tiongkok muncul.

​"Kita ganti permainannya. Bukan lagi Invasi. Tapi... Kompetisi."

​"Aktifkan Protocol: Battle Royale."

​[SYSTEM ANNOUNCEMENT: GLOBAL SERVER]

[Kaisar Beijing telah membuka Event Nasional.]

[Nama Event: The Seven Kings (Tujuh Raja).]

[Deskripsi: Barangsiapa yang bisa membawa kepala Chen Yu, akan diangkat menjadi Raja Wilayah Selatan.]

​(Adegan 5: Pagi yang Baru di Shanghai)

​Keesokan harinya di Shanghai.

​Chen Yu sedang sarapan bubur ayam di kantin markas barunya (Lobi Menara Mutiara). Lin Xiao duduk di depannya, masih canggung makan menggunakan sendok (karena biasa makan ransum militer cair).

​"Jadi," kata Lin Xiao pelan. "Aku buronan sekarang. Pengkhianat negara."

​"Selamat datang di klub," Chen Yu menambahkan kecap asin. "Keanggotaannya gratis, tapi asuransinya mahal."

​Tiba-tiba, Han Xiao berlari masuk, membawa tabletnya. Wajahnya pucat lagi.

​"Boss! Boss! Lihat ini!"

​Han menunjukkan pengumuman global itu.

​[BOUNTY UPDATE: CHEN YU]

[HADIAH: WILAYAH SELATAN + SATU BUAH KOTA TERBANG.]

[STATUS: DIBURU OLEH SELURUH GUILD DI CHINA.]

​Chen Yu membaca itu. Dia terdiam sejenak.

​Lalu dia tertawa.

​"Kota Terbang?" Chen Yu menyeringai. "Kaisar pelit sekali. Cuma itu hargaku?"

​Dia berdiri, menatap pemandangan kota Shanghai yang sedang dibangun ulang oleh robot-robot pekerjanya.

​"Baiklah. Jika seluruh negeri ingin memburuku, biarkan mereka datang. Tapi kali ini..."

​Chen Yu menatap Lin Xiao, Han Xiao, Iron Fist, dan Knalpot.

​"...kita tidak akan menunggu di sini. Kita akan melakukan Road Trip."

​"Road Trip?" tanya Lin Xiao bingung.

​"Ya. Kita akan pergi ke Beijing. Kita akan mengantar 'paket balasan' langsung ke depan muka Kaisar."

1
𝗜𝗿𝗲𝗻𝗲
alur ceritanya seru, rapi dan enak dibaca/Good/
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...
Ray void: eiit santai
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!