Suara klik tetikus yang hening namun cepat memenuhi ruangan itu. Cahaya biru dari layar monitor menjadi satu-satunya penerangan di kamar sempit berukuran 3x4 meter di pinggiran Shanghai.
Chen Yu, pemuda kurus dengan kantung mata tebal, menatap layar dengan tatapan kosong. Di layar itu tertulis: "GAME OVER. Server akan ditutup selamanya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ray Nando, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Paket Kilat: Pengembalian Barang Rusak
(Adegan 1: Palu Penghancur Batu)
Pertarungan antara Valkyrie dan Golem Batu mencapai puncaknya.
Jenderal Tu (dalam wujud golem setinggi 5 meter) meraung frustrasi. Dia mencoba memukul Lin Xiao, tapi Lin terlalu cepat. Sayapnya yang rusak sudah diganti dengan booster petir sementara.
"Diamlah, lalat kecil!" Tu menghentakkan kaki. Duri-duri batu mencuat dari tanah.
Lin Xiao melompat di antara duri-duri itu. Dia memegang Titan's Wrench dengan dua tangan.
"Chen bilang kunci ini bisa memperbaiki apa saja," teriak Lin Xiao. "Tapi dia juga bilang kunci ini bisa membongkar apa saja!"
Lin Xiao mengaktifkan skill kunci inggris itu.
[Skill Aktif: Structural Deconstruction (Dekonstruksi Struktur)]
Ujung kunci inggris itu bersinar merah menyala. Lin Xiao melakukan manuver berputar di udara.
CRASH!
Dia menghantam bahu golem itu.
Batu granit yang keras itu tidak pecah, melainkan terurai menjadi pasir halus. Ikatan sihir tanah yang menyatukan golem itu putus seketika.
"Apa?! Sihirku!" Tu panik saat lengan batunya rontok jadi debu.
"Giliran kepala!"
Lin Xiao mendarat di dada golem, lalu mengayunkan kunci inggris itu ke atas, menghantam dagu golem.
KABOOM!
Kepala golem itu meledak jadi kerikil. Tubuh raksasa itu runtuh. Di tengah tumpukan pasir, Jenderal Tu yang asli (si gemuk berbaju zirah penyok) terbaring pingsan dengan benjol besar di kepalanya.
(Adegan 2: Jasa Ekspedisi Maju Jaya)
Debu mereda. Chen Yu berjalan santai mendekati tubuh Jenderal Tu yang tidak sadarkan diri, sambil menyeruput sisa kopi di gelas Han.
"Kerja bagus, Partner," kata Chen Yu, mengambil kembali kunci inggrisnya dari Lin Xiao.
Han Xiao berlari mendekat membawa sebuah kontainer kargo besi (bekas kotak amunisi) yang sudah kosong.
"Boss, kotaknya siap. Tapi apa ini tidak terlalu sempit? Dia... agak lebar."
"Muat-muatin aja," jawab Chen Yu sadis.
Mereka bertiga mengangkat tubuh Jenderal Tu yang berat dan menjejalkannya ke dalam kotak besi itu.
"Tunggu," kata Chen Yu. Dia mengeluarkan spidol permanen tebal.
Dia menulis di tutup kotak itu dengan huruf kapital besar:
RETUR BARANG: PRODUK CACAT. MOHON JANGAN KIRIM SAMPAH LAGI.
"Nyonya Zhang!" panggil Chen Yu.
Nyonya Zhang muncul. "Ya, Nak Chen? Mau minta diskon lagi?"
"Bukan. Tolong panggilkan teman-teman hantu kurir. Kirim kotak ini ke koordinat: The Forbidden City, Beijing."
Nyonya Zhang menempelkan kertas mantra kuning di kotak itu.
"Pengiriman 'Same Day Service' via jalur astral. Ongkos kirimnya mahal lho."
"Ambil saja dari dompet orang ini," Chen Yu menunjuk saku Tu.
Nyonya Zhang tersenyum lebar. Mantra bersinar. Kotak besi berisi Jenderal itu melayang, lalu ZING! Menghilang ditelan portal hantu.
(Adegan 3: Looting Sang Pemakan Tanah)
Setelah Jenderal Tu dikirim pulang, Chen Yu melihat ke tempat Tu pingsan tadi. Ada sebuah benda yang tertinggal.
Sebuah mata bor spiral kecil yang berputar sendiri di udara, terbuat dari berlian hitam.
[Item Drop: Core of The Earth Eater (Inti Pemakan Tanah)]
[Fungsi: Dapat dipasang pada bangunan untuk memberikan kemampuan 'Burrowing' (Menyelam ke Tanah) atau memperkuat fondasi hingga anti-gempa.]
Chen Yu menangkap mata bor itu.
"Wah, ini berguna," gumam Chen Yu. "Kita bisa membuat Walking Fortress Jin Mao tidak hanya berjalan, tapi juga menyelam. Markas bawah tanah."
Dia menoleh ke arah teman-temannya yang babak belur tapi selamat.
Lin Xiao (Valkyrie yang kembali).
Han Xiao (Sniper setia).
Iron Fist (Tanker yang kelelahan).
Knalpot (Naga Techno yang sedang mengorek gigi pakai tiang listrik).
Chen Yu tersenyum. "Ayo pulang. Aku lapar. Siapa yang mau traktir Hotpot?"
(Adegan 4: Reaksi Sang Kaisar)
Sementara itu, 1.200 km di Utara.
Beijing - The Forbidden City (Kota Terlarang).
Istana ini bukan lagi bangunan kayu kuno. Ini adalah benteng Cyberpunk dengan atap neon emas dan naga-naga hologram yang menjaga gerbang.
Di dalam Aula Singgasana yang gelap.
Seorang pria duduk di takhta yang melayang. Wajahnya tertutup bayangan tirai sutra.
BRAKK!
Sebuah kotak besi jatuh dari langit-langit aula, mendarat tepat di depan takhta. Tutupnya terbuka, memperlihatkan Jenderal Tu yang pingsan dan penuh coretan spidol di wajahnya.
Para penjaga istana (Cyborg Samurai) langsung menghunus pedang laser mereka.
"Siapa yang berani?!"
Sang Kaisar mengangkat tangan. Penjaga berhenti.
Dia membaca tulisan di kotak itu: RETUR BARANG.
Bukannya marah, Sang Kaisar tertawa. Tawa yang halus, elegan, namun mengerikan.
"Menarik," suaranya bergema. "Chen Yu dari Shanghai. Dia tidak hanya mengalahkan dua Warlord-ku. Dia menghina mereka."
Seorang penasihat berjubah hitam membungkuk. "Yang Mulia, haruskah kita mengirim The Executioner? Atau luncurkan nuklir taktis?"
"Tidak," jawab Kaisar. Dia berdiri, menyingkap tirai. Wajahnya terlihat—seorang pemuda tampan dengan mata emas yang memiliki pupil vertikal (seperti naga).
"Mengirim pasukan satu per satu hanya memberinya EXP (Experience Point). Dia itu Gamer. Semakin ditekan, semakin kuat dia."
Kaisar menjentikkan jarinya. Peta hologram seluruh Tiongkok muncul.
"Kita ganti permainannya. Bukan lagi Invasi. Tapi... Kompetisi."
"Aktifkan Protocol: Battle Royale."
[SYSTEM ANNOUNCEMENT: GLOBAL SERVER]
[Kaisar Beijing telah membuka Event Nasional.]
[Nama Event: The Seven Kings (Tujuh Raja).]
[Deskripsi: Barangsiapa yang bisa membawa kepala Chen Yu, akan diangkat menjadi Raja Wilayah Selatan.]
(Adegan 5: Pagi yang Baru di Shanghai)
Keesokan harinya di Shanghai.
Chen Yu sedang sarapan bubur ayam di kantin markas barunya (Lobi Menara Mutiara). Lin Xiao duduk di depannya, masih canggung makan menggunakan sendok (karena biasa makan ransum militer cair).
"Jadi," kata Lin Xiao pelan. "Aku buronan sekarang. Pengkhianat negara."
"Selamat datang di klub," Chen Yu menambahkan kecap asin. "Keanggotaannya gratis, tapi asuransinya mahal."
Tiba-tiba, Han Xiao berlari masuk, membawa tabletnya. Wajahnya pucat lagi.
"Boss! Boss! Lihat ini!"
Han menunjukkan pengumuman global itu.
[BOUNTY UPDATE: CHEN YU]
[HADIAH: WILAYAH SELATAN + SATU BUAH KOTA TERBANG.]
[STATUS: DIBURU OLEH SELURUH GUILD DI CHINA.]
Chen Yu membaca itu. Dia terdiam sejenak.
Lalu dia tertawa.
"Kota Terbang?" Chen Yu menyeringai. "Kaisar pelit sekali. Cuma itu hargaku?"
Dia berdiri, menatap pemandangan kota Shanghai yang sedang dibangun ulang oleh robot-robot pekerjanya.
"Baiklah. Jika seluruh negeri ingin memburuku, biarkan mereka datang. Tapi kali ini..."
Chen Yu menatap Lin Xiao, Han Xiao, Iron Fist, dan Knalpot.
"...kita tidak akan menunggu di sini. Kita akan melakukan Road Trip."
"Road Trip?" tanya Lin Xiao bingung.
"Ya. Kita akan pergi ke Beijing. Kita akan mengantar 'paket balasan' langsung ke depan muka Kaisar."
hnya saja aku mnemukan sdikit kejanggalan...