NovelToon NovelToon
SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

SUAMIKU DI RANJANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Rizki Gustiasari

Aku mengenalnya sejak kuliah. Kami bertiga—aku, dia, dan sahabatku—selalu bersama.
Aku pikir, setelah menikah dengannya, segalanya akan indah.
Tapi yang tak pernah kuduga, luka terdalamku justru datang dari dua orang yang paling kucintai: suamiku... dan sahabatku sendiri.

Ketika rahasia perselingkuhan itu terbongkar, aku dihadapkan pada kenyataan yang lebih menyakitkan—bahwa aku sedang mengandung anaknya.

Antara bertahan demi anak, atau pergi membawa kehormatan yang tersisa.

Ini bukan kisah cinta. Ini kisah tentang dikhianati, bangkit, dan mencintai diri sendiri...

"Suamiku di Ranjang Sahabatku" — Luka yang datang dari rumah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizki Gustiasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan tak diundang..

Pagi itu, udara masih menyisakan embun. Matahari belum tinggi, dan suara ayam jantan bersahutan di kejauhan. Nayla baru saja selesai membereskan ruang tamu kontrakannya ketika suara ketukan terdengar di pintu depan.

Tok tok tok.

Ia membuka pintu dan mendapati Aldi berdiri rapi dengan map cokelat di tangan.

“Pagi, Nayla,” sapa Aldi, senyumnya hangat seperti biasa. “Aku datang untuk melengkapi dokumen dan memastikan semuanya siap untuk sidang perdana nanti.”

Nayla mengangguk. “Masuk, Mas. Maaf rumahnya masih berantakan.”

“Tidak apa-apa,” jawab Aldi sambil masuk, meletakkan map di atas meja. “Kita bahas sebentar ya. Ada beberapa berkas yang harus kamu tanda tangani. Lalu aku juga butuh fotokopi KTP dan surat nikah aslimu.”

Obrolan mereka berjalan lancar. Aldi bersikap sangat profesional. Ia tidak mencampurkan simpati pribadinya dengan urusan hukum, walau dari raut wajahnya, Nayla tahu Aldi menyimpan empati yang dalam.

Namun, belum setengah jam mereka berbincang, suara mobil berhenti di depan kontrakan membuat Nayla menoleh waspada. Ia berdiri pelan, membuka gorden jendela, dan hatinya langsung tercekat.

Itu Raka.

Dan Tania turun dari mobil bersamanya.

Ketukan di pintu datang lagi—lebih keras kali ini. Aldi bangkit berdiri, memandang Nayla sejenak.

“Kamu ingin aku pergi dulu?” tanyanya.

Nayla menggeleng. “Tetap di sini.”

Ia membuka pintu. Raka berdiri di ambang, tatapannya langsung menelisik ke dalam, melihat Aldi.

“Nayla,” ucapnya singkat. “Maaf mengganggu. Aku tahu ini mungkin tidak nyaman, tapi... bisakah Tania bicara sebentar denganmu?”

Nayla menatap Raka tajam. “Dia ingin bicara?”

Tania, yang berdiri di belakang Raka, melipat tangan di dada.

Aldi segera berdiri mendekat, merasakan ketegangan di udara. “Maaf, saya Aldi. Pengacara Nayla,” ucapnya sopan, mengulurkan tangan.

Namun Raka tak menggubris. Wajahnya menegang, matanya menatap tajam ke arah Aldi. Api cemburu langsung menyala di dadanya.

“Pengacara?” gumam Tania dingin. “Atau pacar?”

Aldi mengangkat alis. “Saya datang ke sini sebagai profesional. Fokus saya hanya membantu Nayla dalam proses perceraiannya.”

Tania mendengus. “Perceraian yang kamu bantu sambil duduk manis di rumahnya?”

“Cukup, Tania,” potong Nayla. Suaranya rendah tapi menggetarkan udara. “Kalau kamu memang mau bicara baik-baik, aku terima. Tapi kalau kamu datang ke sini cuma mau menyakiti aku lagi, silahkan keluar.”

Tania tertawa sinis. “Aku cuma nggak habis pikir. Kamu belum resmi cerai, tapi udah gandeng cowok baru. Emangnya kamu sebaik itu, Nayla?”

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Tania. Semua terdiam.

“Aku bukan seperti kamu, Tan!” Nayla gemetar. “Aku nggak tidur dengan suami orang! Aku nggak pernah main belakang! Aku hanya mencoba bertahan, dan ketika aku lelah dengan ulah kalian, aku memilih pergi dengan harga diriku.”

Tania terpaku, matanya membelalak.

Aldi bergerak cepat, menahan bahu Nayla. “Tenang. Jangan terseret emosi. Dia bukan orang yang layak kamu tangisi.”

Namun Nayla sudah kehilangan kendali. Matanya basah, suaranya pecah. “Kalian berdua menghancurkan rumahku. Tapi aku yang kalian hina. Kalian ambil segalanya, lalu menuduh aku perempuan murahan?”

Raka melangkah maju. “Nayla, cukup. Aku... aku nggak pernah berniat menyakitimu seperti ini.”

Nayla memelototinya. “Tapi kamu tetap melakukannya. Kamu diam waktu aku dihancurkan. Kamu diam waktu ibuku menangis malam-malam karena takut aku gila. Dan sekarang kamu suruh perempuan itu datang minta maaf?”

Raka mengatup rahangnya, matanya mulai basah. Tapi Aldi maju selangkah, berdiri di samping Nayla, tegak dan tenang.

“Saya minta maaf kalau kedatangan saya menambah kerumitan,” ucap Aldi kepada Raka. “Tapi izinkan saya menjaga klien saya dari hal-hal yang bisa menyakitinya lebih jauh. Termasuk dari kalian.”

Tatapan Raka dan Aldi bertabrakan, panas dan tak goyah. Ketegangan itu menggantung seperti benang tipis yang siap putus kapan saja.

Tania menggeser tubuhnya ke samping Raka, menarik lengannya. “Ayo, kita pulang. Aku nggak mau lihat wajah perempuan ini lagi.”

Raka masih terpaku beberapa saat sebelum akhirnya memalingkan wajah. Ia berbalik dan melangkah pergi, Tania menyusul di belakangnya.

Pintu tertutup kembali.

Nayla berdiri diam, dadanya naik turun cepat. Aldi menatapnya prihatin.

“Kamu kuat, Nayla,” bisiknya.

Nayla hanya tersenyum kecut, lalu menyeka air matanya yang jatuh pelan. “Aku bukan kuat, Mas. Aku cuma... sudah terlalu sering sakit. Sampai rasanya kebal.”

Aldi menggenggam map di tangannya, menunduk sebentar, lalu meletakkannya di meja. “Kalau kamu butuh waktu, aku bisa kembali nanti.”

Nayla menggeleng. “Nggak. Kita lanjut saja. Aku harus menyelesaikan semua ini, sebelum aku benar-benar runtuh.”

Dan pagi itu, dengan segala luka yang belum sembuh, Nayla menuliskan satu langkah besar dalam hidupnya—dengan keberanian yang tak bisa ditawar.

1
Adinda
tak tau diri kau tania kamu merampas laki Orang tapi seakan kamu adalah korbannya, bagaimana hati istri sah yang kau sakiti dan kau rebut suaminya bahkan kamu menghancurkan mental dan rumah tangganya
Mira andika
luar biasa
Anonymous
semoga jodoh yaa Aldi dan Nayla
Anonymous
lanjut kak
Retno Harningsih
lanjut
Tini Uje
trlalu bnyk drama..cere aja langsung nayla g usah kasih kesempatan selingkuh itu penyakitt
Anonymous
menarik
Anonymous
gak bakalan berubah tu si Raka. cerai aja dahhh
Retno Harningsih
up
Andi Siswanto
jangan lama2 apdate nya til
Retno Harningsih
lanjut
Amazing Grace
dia bilang terlambat pada Tania, tapi dia tidak bilang terlambat pada dirinya sendiri, sungguh laki laki menjijikan
Retno Harningsih
lanjut
Pemimpi: siap kak..🫶
total 1 replies
Adinda
seharusnya nay kamu ambil air got atau telur busuk kau lempar ke pelakor itu kalau gak kamu pakai jurus menghempaskan pelakor, greget rasanya aku lihat tania
Pemimpi: waahh ide bagus kak 🤍 makasih udah komen yaa 🫶
total 1 replies
Adinda
nayla terlalu lemah harusnya lawan biar tambah malu tu tania
Adinda
pelakor tidak tau malu rasanya mau jambak
Adinda
harusnya pelakor diberi pelajaran dulu biar malu
Pemimpi: iya kak bener.. tungguin episode tania dikasi pelajaran ya..🤍
total 1 replies
Anonymous
licik sekali mereka
Pemimpi: iya kak, sabar ya kak 🤍
total 1 replies
Anonymous
jambak dulu gak sih si Tania??
Pemimpi: wahhh iya ya kak..🤍
total 1 replies
Ma Em
Semoga Nayla selalu sehat begitu juga dgn bayi yg dikandungnya , Nayla jgn memaksakan diri kalau emang sdh tdk sanggup hdp bersama Saka lbh baik lepaskan saja coba cari kebahagiaanmu sendiri Nayla
Pemimpi: terimakasih sudah mendukung Nayla.. 🤍
Pemimpi: terimakasih sudah mendukung Nayla.. 🤍
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!