NovelToon NovelToon
Sukses Setelah Disepelekan

Sukses Setelah Disepelekan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Berbaikan / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: FAMALIN

Wanita yang sering menangis dalam sujudnya, dia adalah Syifa Salsabila, seorang istri yang selalu dihina dan direndahkan ibu mertua dan saudara iparnya lantaran ia hanya seorang ibu rumah tangga tanpa berpenghasilan uang membuatnya harus berjuang. Dengan kesabaran dan perjuangannya yang tak kenal lelah akhirnya kesuksesan pun berpihak padanya. Akankah ia balas dendam setelah menjadi sultan? ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FAMALIN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24

Spontan Syifa dan Zaki saling berpandangan, mereka tidak menyangka akhirnya terjebak oleh celotehan seorang gadis kecil nan lucu.

Dengan cepat Syifa memalingkan wajahnya kembali, ia tak ingin berlama-lama menatap wajah laki-laki yang bukan mahramnya. Sedangkan Zaki malah terbuai dengan kondisi yang ada, jantungnya berdegup keras disertai sikap yang agak salting.

"Dek Nasya, Tante pulang dulu ya, karena Tante harus mengantar oleh-oleh ke tempat lain juga?"

"Okay, Tante. Tapi nanti maen kesini lagi ya?"

"Insyaa Allah, Cantik. Udah ya, Assalamualaikum," Ucapnya sambil mengelus kepala gadis kecil itu.

"Wa'alaikumussalam." Zaki pun ikut menjawabnya sambil masih terus memandangi wanita yang pakaiannya tertutup rapi namun mampu menarik perhatiannya.

"Om Zaki, Tante Syifa itu baik ya? Tapi kenapa Nenek Rita sering marah-marah padanya?"

"Kamu pernah lihat Tante Syifa dimarahi ibunya Om Fahri?"

"Iya pernah, Om. Waktu itu Tante Syifa baru maen sama aku tiba-tiba Nenek Rita datang nyuruh nyetrikain baju yang mau dipakenya sambil melempar baju itu ke wajah Tante Syifa, jadi jahat banget kan sikapnya nenek Rita itu, Om??"

"Terus?"

"Ya Tante Syifa langsung pulang nurutin apa kata Nenek Galak itu."

"Nenek galak?"

"He he, maaf, Om. Habisnya aku ikut kesel setiap Nenek Rita marah-marahin Tante Syifa terus, Seandainya nenekku masih ada apakah juga akan galak seperti beliau, Om?"

"Nggak, Sayang. Nenekmu dulu sangat baik dan nggak suka marah-marah, cuma kalau om Zaki atau ibumu nakal langsung dijewer kupingnya, he he ..."

"Sakit dong, Om?"

"Nggak sih, karena nenekmu dulu menjewernya cuma pelan sebagai pelajaran supaya Om dan ibumu jera nggak ngulangin kesalahan lagi,"

"Kalau gitu aku mau dijewer dong, Om? He he ..."

"Beneran pingin ngerasain?"

"Heum."

"Ya minta sama ibumu sana suruh jewer seperti nenek dulu."

"Kamu itu apaan sih, Zak? Malah ngajarin Nasya suruh nakal??" sahut Inem tak terima.

"Cuma bercanda, Kak. Lagian nggak mungkin bahaya cuma dijewer kupingnya doang,"

Tiba-tiba Rita datang ingin belanja "Inem, ada ikan segar, nggak?"

"Ada, tapi tinggal 1 bungkus nih, Bu Rita. Ini juga cuma isi 3 ekor. Gimana?"

"Nggak apa-apa deh, saya beli. Pagi ini saya kepingin makan ikan goreng sama sambel bikinan Syifa."

"Tapi ikannya cuma 3 ekor, Bu. Apa nggak kurang? Sedangkan anggota di rumah Bu Rita kan ada 4 orang?"

"Halah, biarin Syifa yang mengalah, di kampungnya kemarin kan banyak ikan, seharusnya dia sudah bosan."

"Terus lauk untuk Syifa apa jadinya? Ayam, telur, tahu, tempe?"

"Nggak usah! Dia biar makan sama kerupuk saja!"

Inem menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengucap istighfar dalam hati.

Zaki yang ikut mendengarkan obrolan itu, seketika ia menghampiri Rita "Bu Rita, nggak bisa dong seperti itu, kalau yang lain makan ikan berarti Syifa juga harus makan ikan, jangan suka bersikap yang tidak adil, Bu."

"Eh, Zaki. Sebenarnya saya simpati denganmu mau tak jodohkan dengan Fani, Tapi sekarang nggak jadi, karena kamu ternyata anak yang durhaka selalu menentang keputusan saya sebagai orang tua?!"

"Maaf, Bu. Seandainya Fani belum punya suami pun saya juga ogah menikah dengannya. Dan saya pun juga nggak berniat ingin menentang keputusan Bu Rita, Tapi jujur saya kasian sama Mbak Syifa selalu tidak mendapat keadilan dari Bu Rita?!"

"Ini masalah keluarga kami, Jangan ikut campur!"

"Iya, Zak. Sebaiknya kamu diam saja!" ingatkan Inem.

"Udah lah! Saya kesini mau belanja, bukan mau ribut!" ujar Rita sambil bersiap ingin pergi begitu saja.

"Tapi Bu Rita? ikannya itu belum dibayar??"

"Nanti Syifa yang akan membayarnya." Rita terus melanjutkan langkahnya dan di tengah jalan ia bertemu dengan Syifa yang baru pulang dari membagi-bagikan oleh-oleh " Syifa, sekarang kamu ke warungnya Inem untuk membayar ikan ini!"

"Baik, Bu."

Tidak menunggu lama Syifa segera melaksanakan apa yang diperintahkan oleh ibu mertuanya itu.

"Assalamualaikum, Mbak Inem ..." panggilnya saat sampe di depan warung.

"Wa'alaikumussalam," Jawab Zaki, menghampiri karena Inem baru mengantar putrinya sekolah.

"Eh, Bang Zaki. Maaf mau tanya, Bang. Tadi ikan yang dibawa ibu itu harganya berapa ya?"

"Harganya 20 ribu, Mbak."

"Okay, ini uangnya ya, Bang." Syifa menyerahkan uang 50 ribu artinya ada uang kembalian 30 ribu.

Zaki tidak lekas memberikan uang kembalian itu namun ia malah bertanya "Mbak Syifa itu hatinya terbuat dari apa sih? Kok bisa sesabar itu menghadapi sikap buruk Bu Rita??"

"Maaf, Bang. Maksudnya apa ya?"

"Bukannya saya ingin ikut campur, Mbak. Tapi terus terang saya nggak tega setiap hari Mbak Syifa diperlakukan buruk seperti itu. Tadi Ikan yang dibawa Bu Rita itu hanya 3 ekor dan katanya Mbak Syifa tidak mendapat bagian, Mbak Syifa disuruh makan sama kerupuk saja, sedangkan yang harus bayar Mbak Syifa juga? Ini sungguh nggak adil Mbak Syifa??"

Syifa terdiam sebagai manusia yang normal, ia juga merasakan sakit hati, tapi apalah daya janji suci di depan Allah saat ijab Qabul dulu telah membuatnya harus menerima apapun kondisi Rita seperti halnya ia harus menerima kondisi suaminya. Dalam arti lain saat menikah itu bukan hanya menyatukan dua hati saja namun juga menyatukan dua keluarga.

"Maaf, Bang. Saya rasa ini bukan urusan bang Zaki, jadi saya mohon ..."

"Tapi, Saya tidak bisa melihatmu sedih terus, Syifa!" sambarnya memotong ucapan Syifa sebelumnya.

Spontan Syifa merasa heran, apa sebenarnya maksud dari ucapan Zaki barusan.

"Maaf, bukannya saya tidak menghargai privasi Mbak Syifa, hanya saja saya melihat ibu mertuanya kak Inem tidak seperti itu, dan Almarhumah ibu saya pun juga tidak suka marah-marah, mendzalimi orang!"

"Bang Zaki, kita nggak bisa mengendalikan sikap seseorang pada kita, tapi kita bisa mengendalikan sikap kita pada seseorang, Dan hidup ini bukan tentang pilihan yang bisa kita request sesuai keinginan hati kita! Saya harap bang Zaki bisa mengerti itu! Saya pamit dulu, assalamualaikum ..."

"Wa'alaikumussalam."

Inem sudah kembali dan ia sempat mendengarkan percakapan yang barusan terjadi.

"Zak, kamu itu nggak perlu berempati yang berlebihan pada Syifa! ingat dia itu bukan siapa-siapa kita, dia hanya wanita asing yang kebetulan jadi tetangga kita dan bernasib malang, jadi Kakak mohon hal yang tadi jangan di ulangi lagi!"

"Tapi aku juga ikut sakit kalau dia terus-terusan disakiti, Kak?!"

"Kakak pun juga demikian, Zak. Tidak bisa membayangkan kalau kakak hidup diposisi dia, tapi ingat status kita ini siapa? Kita hanya tetangganya saja dalam arti kita ini orang lain yang tak semestinya masuk ke ranah pribadi keluarga mereka!"

"Kak Inem belum pernah kan, melihat wajah aslinya calon istriku dulu?"

"Melisa? Kenapa tiba-tiba bahas dia?"

"Mendadak aku juga teringat dengannya."

"Ya belum lah, kamu dulu kalau nunjukin fotonya calon istrimu itu selalu memakai cadar, jadi mana mungkin kakak bisa lihat wajah aslinya seperti apa??"

"Kalau sekarang aku tunjukkin wajahnya, kakak mau melihatnya?"

"Nggak perlu, karena itu hanya masa lalu kamu yang tak seharusnya di ingat-ingat lagi, Zak!"

"Tapi sayangnya masa lalu itu tidak bisa dihindari, Kak."

"Hah? Maksudnya? Bukannya kamu resign kerja hanya ingin move on kan? Lalu kenapa tidak bisa dihindari?"

"..."

1
Tình nhạt phai
Sudah nunggu dari kemarin-kemarin, ayo dong thor.
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
FAMALIN: Okay Kak .. Siap
inj baru nulis untuk bab 3
🙏🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!