NovelToon NovelToon
Dua Mata Satu Hati

Dua Mata Satu Hati

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Kisah cinta masa kecil / Diam-Diam Cinta
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: Fitriishn

Sebelum baca sebaiknya baca novel aku yang berjudul, Love You Kak Kenan. soalnya cerita ini ada kaitannya dengan cerita tersebut.


🕊️🕊️🕊️

Kevano Aiden Alaska, adalah seorang pemuda yang kejam dan apa yang ia inginkan harus di turuti. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Vania Keyla Clarissta.

Vania adalah seorang gadis yang sangat baik, akibat kebaikannya orang di sekitanya memanfaatkannya dan selalu menjadi bahan bullying di sekolahnya. Ia sangat takut kepada Aiden dan membenci sosok Aiden.

Raiden Azra Alaska, Raiden merupakan adik dari Aiden dan sifatnya berbanding terbalik dengan Aiden, Raiden sangat ceria dan ramah, ia juga mencintai Vania tetapi dalam diam dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.


kalau kalian suka, baca langsung ajalah.

ig: fj_kk17

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Ketemu Hantuu...

HAPPY HAPPY AJAAA ~~~~

Hari terus berjalan Vania menjalani kehidupannya tanpa ada gangguan dari Aiden dan juga Raiden, itu saja dia sudah sangat bersyukur.

Hari ini adalah hari libur Vania dan juga keluarganya berencana akan pergi kerumah kakek neneknya, tadinya ada sedikit perdebatan antara Emma dan Rafly cuman bisa di selesaikan dengan alasan, jika Vania tidak ikut maka Emma juga tidak akan ikut pergi.

Sesampainya dirumah kakek nenek Vania, mereka di sambut dengan hangat oleh Bram dan Sarah, terutama Vania, keduanya sangat menyayangi Vania dibandingkan dengan Diva.

"Yaapunn Keyla sayanggg... Nenek senang banget kamu bisa datang, katanya dulu kamu banyak urusan di sekolah sampai gak bisa jenguk kakek dan nenek?" Tanya Sarah mengelus Surai Vania dengan sayang.

"Iya nenek! Maafin Key ya gak bisa datang ke rumah kakek nenek." Ujar Vania tersenyum hangat mendengar kekhawatiran kedua kakek neneknya.

"Gakpapa nak, ayo masuk kakek punya banyak cerita untuk Keyla." Ajak Bram menarik tangan Vania, hanya tangan Vania.

Aksi tersebut membuat Diva kesal, "ihh Vania jelek! Lihat aja kamu nanti!" Batin Diva berjalan masuk kedalam rumah kakeknya dengan perasaan dongkol.

Mereka duduk di sofa dan saling mengobrol, bukan mereka melainkan hanya Vania kakek dan neneknya saja, "kalian pasti lelah kan? Sana istirahat kakek sama nenek mau cerita sama Keyla." Ujar Bram menyuruh anak dan cucunya untuk istirahat.

Diva semakin dendam melihat Vania, ini yang membuat dia malas jika Vani ikut kerumah kakek dan nenek nya, Vania selalu di prioritaskan dibandingkan dengannya.

Diva melangkahkan kakinya memasuki kamarnya dulu.

"Sekolah Keyla gimana sayang?" Tanya neneknya mengelus rambut Vania sayang.

"Sekolah Keyla banyak orang jahat nenek! Key selalu di jahatin dan mereka semena-mena sama aku."

"Kenapa gak di lawan nak?" Tanya kakeknya ikut merasakan kesedihan yang Keyla rasakan.

"Key takut kakek, Key takut itu marah dan kecewa."

"Yaapun kasihan sekali kamu sayang! Jangan sedih ya, suatu ketika pasti ada keadilan yang datang kepada kamu." Ujar Sarah.

"Tapi hiks gak ada yang sayang sama key nek hiks semua orang cuman manfaatin aku! Aku udah tunggu keadilan berpihak sama Key, tapi? Gak pernah ada kek, nek, Key gak pernah mendapatkan keadilan itu."

Sarah menghapus jejak air mata yang mengalir di lupuk mata Vania dan memeluknya dengan sayang, "kamu harus kuat ya sayang, jangan pernah ngeluh seperti ini lagi, key pasti bisa nenek percaya Keyla anak hebat."

Obrolan mereka dengan sengaja di dengarkan oleh Diva, "banyak drama banget sih? Caper banget gitu aja nangis dasar cengeng!" Cibirnya sangat kesal.

Setalah percakapan itu, Keyla disuruh untuk istirahat oleh Bram dan Sarah.

Hingga siang berganti malam dan mereka pun sedang makan malam, kecuali Bram dan Sarah, sebab keduanya harus menghadiri acara yang penting.

Vania menatap makanan itu ngiler, sedari tadi saat membantu ibu dan tantenya memasak ia sudah memikirkan apa yang akan ia ambil nantinya.

Tiba lah saatnya mereka makan malam, Vania tidak berani mengambil lauk yang pengen ia ambil, makanan yang tersaji di piringnya hanya telur dan juga sayur saja.

Saat melihat Margaret memberikan sepotong ayam goreng kepada diva, ingin rasanya ia mengatakan bahwa ia juga mau.

Vania hanya memakan yang ada dipiringnya saja hingga saat ditengah tengah makannya dan ayam itu hanya tersisa satu potong lagi, Vania berani mengambilnya.

Tangannya belum sampai menyentuhnya tapi Margaret sudah terlebih dahulu menepis tangannya. "Ini bagian Diva! Kamu jangan serakah!" Bentaknya dengan nyolot dan memberikan lauk itu ke piring Diva.

"T-api Tante... Vania belum dapat!"

"Salah kamu! Suruh siapa gak ngambil dari tadi?"

BRAK...

Vania jengkel mendengar perkataan tantenya, "Vania capek diginiin terus, Tante kenapa jahat banget?"

PLAK...

"Dasar anak kurang ajar!! Gak di ajari sopan santun kamu bentak dan pukul meja hah? Jangan gara-gara papah sama mamah lebih sayang sama kamu, kamu bisa semena-mena Vania!" Bentak Rafly terkejut melihat aksi Vania yang memukul meja.

Vania memegang pipinya yang memerah menahan sakit dan juga mata agar tidak menangis, Vania menatap nanah semua mereka terutama ibunya yang sama sekali tidak bereaksi apa-apa saat Rafly menamparnya.

Vania bangkit dari duduknya dan berlari meninggalkan meja makan itu dengan air mata yang mulai menetes.

Ia berlari keluar dari rumah kakeknya untuk menghilangkan rasa jenuhnya. Cukup jauh Vania berlari, ia terjatuh tidak sanggup membopong tubuhnya, "Tuhan... Aku gak bisa untuk tidak mengeluh! Aku capek... Hiks kenapa dunia jahat..." Vania menangis di tengah jalan yang sepi.

Vania menangis sejadi-jadi di kedua lipatan kakinya.

Hampir setengah jam ia diposisi yang sama hingga suara halus mulai menembus telinga Vania.

Vania tidak takut, dia tidak takut pada makhluk harus melainkan ia lebih takut kepada manusia.

"Heh kamu! Kenapa kamu gak takut sama aku?" Tanya seseorang.

Vania menatap sekitarnya yang sepi tidak ada siapapun disana. "S-iapa?" Tanya Vania dengan suara seraknya.

"Aku hantu!"

"Ohh, jangan ganggu aku dulu! Aku mau nangis." Perintah Vania kembali ke posisinya yang semula.

Bukannya pergi sihantu malah mendekati Vania, "kamu jangan sedih dong! Aku jadi gak tega lihat kamu kayak gini!"

Vania menatap sosok wanita dengan rambut panjang da wajah yang pucat duduk dihadapannya. Vania sedikit terkejut melihat wanita itu. "Aku bilang jangan ganggu hiks kenapa kamu ganggu?"

"Aku gak tega lihat kamu kayak gini! Aku pengen kita jadi teman, aku lihat sepertinya kamu gak punya teman." Ujar hantu itu.

Vania menghapus jejak air matanya dan menatap wanita itu dengan penuh harapan dan binar matanya, "kamu mau jadi teman aku?" Tanya Vania dianggukki oleh wanita tersebut.

"Iya aku mau banget! Biar teman aku makin banyak!" Ujar hantu tersebut.

"Oke deh aku mau, hiks nama kamu siapa?" Tanya Vania yang sesekali sesenggukan.

"Aku hantu Alexa."

"Ohh aku Vania, salam kenal!" Ujar Vania senang.

"Aku juga punya teman manusia satu!"

"Maksud kamu?" Tanya Vania begitu binggung dengan ucapan hantu Alexa tersebut.

"Maksud aku aku punya teman sama sama manusia kayak kamu, namanya Caca." Ujar hantu Alexa.

"Caca?"

"Iya Caca! Kamu kenal?" Tanya hantu Alexa penasaran.

"Enggak."

"Yaudah gakpapa suatu saat aku kenalin dia sama kamu." Ujar hantu Alexa tersenyum.

"Ohh iya kenapa kamu nangis terus?" Tanya hantu Alexa menanyakan tujuan utamanya.

"Aku sedih... Semua orang jahat gak ada baik baiknya." Curhat Vania lesuh.

"Ada kok yang baik! Mungkin di sekitar kamu memang jahat, makanya jadi manusia itu gak enak banyak musuh, banyak orang yang iri dan banyak lagi lah pokoknya."

"Iya! Aku gak suka jadi manusia, aku pengen jadi hantu aja kayak kamu."

"Jadi hantu juga gak enak! Soalnya terus di suruh suruh sama hantu yang lebih tua."

"Ehh hantu juga gitu?" Tanya Vania mulai terhibur dengan percakapan mereka.

"Iya, makanya aku selalu kabur hehehe." Nyengir hantu Alexa.

"Lalu jadi apa yang enak bisa gak dimanfaatkan?" Tanya Vania binggung.

"Aku gak tau, aku cuman hantu mahhhh bukan dukun."

"Hahaha kamu lucuuu." Ujar Vania senang.

"Nah gitu kan cantik, tertawa itu sehat Vaniii." Ujar hantu Alexa dengan bijak.

Vania mengangguk dengan senyum yang tak luntur dari wajahnya, "Iya makasih hantu Alexa udah hibur aku."

"Okee, aku siap jadi badut penerbit senyum tulus kamu." Ujar hantu Alexa dan Vania tersenyum sangat manis mendengar ucapan itu.

1
Wife' Heeseung
KOKK CEPETT BGTT
Miu Nih.
astapiluwoh, mimpi toh #ngelus dada euhh...
Miu Nih.
ih, lempeng banget nulis adegan begini thorrr,, ini bahaya tauukkkkk 😭😭😭
Miu Nih.
ih, papany psico /Panic/
Miu Nih.
ini terlalu kasar thoorrr /Sob//Sob/
Miu Nih.
mau nih dipanggilin malaikat maut? /Chuckle//Chuckle/
Crimson
emang bapak gak ada otak, awas ya Lo gw tandai muka Lo ya😠😡😡😡😡😡😡
fjshn: iya kak harus di tandai, stempel juga kalau bisa
total 1 replies
Crimson
lontong wkwk wkwkwk 🤣🤣🤣
fjshn: hehehe
total 1 replies
Crimson
bah pelit kali ah/Right Bah!//Right Bah!/
fjshn: yakan biar kalian terkejut gitu kakk wkwk
total 1 replies
Crimson
Hadeh masih aja ngotot si bapakek ini pulang aja sana/Panic//Panic//Panic/
fjshn: taunih
total 1 replies
Rina wati
hallo kak, , aku mampir
Miu Nih.
cemungudtt 😽
,, aku tunggu lanjutannya...
Miu Nih.
gkbisa berkata2 kalo part sedih gini 🙄🤧
,, btw itu kevin kenapa? suka ya...
Miu Nih.
pada tobat dulu deh kalian /Proud//Proud/
Miu Nih.
kalian itu perlu deket tapi yg harmonis gitu loh /Facepalm//Facepalm/,, maklum lah anak Sekolah msh pada labil...
Miu Nih.
Ya Allooh, plot twistny 😭😭
,, Aiden pingin aku lempar ke genteng nih, hih
Miu Nih.
wo lhaaaa...
Miu Nih.
yay! akhirny kompak juga,, ingat ya kompak 😁😉
Miu Nih.
baik tapi kadang jahat aja tuh gimana papah /Cry//Cry/,, gk boleh ya campur campur gitu2,,
Kutipan Halu
ngebayangin visual raiden ganteng battt, coba klu di kasih foto visualnya kk
fjshn: udah ada kok kakkk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!