NovelToon NovelToon
BEAUTIFUL NANNY

BEAUTIFUL NANNY

Status: tamat
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Pengasuh / Menikah Karena Anak / Suami ideal / Tamat
Popularitas:326k
Nilai: 5
Nama Author: poppy susan

follow Author..
IG : poppy.susanti.7927
FB : Poppy Susanti
Tiktok : Poppy Susan_33


"Menikahlah denganku, maka aku akan membiayai pengobatan adik kamu," seru Dava dingin.

Reva tidak bisa menolaknya, tidak dipungkiri kalau dia butuh biaya untuk pengobatan adiknya sedangkan Dava membutuhkan Reva untuk mengurus kedua keponakannya.

Bagaimanakah nasib pernikahan mereka, akankah mereka berbalik saling jatuh cinta dan berakhir dengan bahagia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Keluarga Bahagia

Hari demi hari dilewati dengan kebahagiaan, Diva tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan juga pintar. Chika dan Cello sangat menyayangi Diva membuat Reva dan Dava merasa sangat bahagia.

Saat ini usia Diva sudah menginjak 5 tahun, Reva tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang antara anak dan keponakannya karena Reva memang menyayangi Chika dan Cello sama seperti dia menyayangi Diva.

"Diva, Chika, Cello, sini! lihat Uncle punya apa untuk kalian," seru Rian.

Ketiga bocah itu berlarian menghampiri Rian, Rian baru saja masuk kuliah dan setiap pulang dari kampus, Rian selalu membelikan sesuatu untuk keponakan-keponankannya.

"Uncle bawa apa untuk kita?" tanya Chika.

Rian mengeluarkan coklat dari dalam tasnya. "Uncle bawa coklat untuk kalian," seru Rian.

"Yeayy, coklat."

"Stttt... kalian jangan berisik, nanti Mommy kalian dengar dan coklatnya diambil. Lebih baik sekarang kalian masuk sana ke kamar kalian dan makan coklatnya di kamar saja," bisik Rian.

"Oke."

Chika dan Cello pun segera berlari dan masuk ke dalam kamar mereka, sedangkan Rian menggendong Diva dan membawanya ke halaman belakang.

Urusan makanan untuk anak-anak, Reva memang sangat selektif dan Reva tidak membiarkan anak-anak makan coklat karena akan merusak gigi mereka yang saat ini sedang dalam masa pertumbuhan.

Rian mendudukkan Diva di atas kursi, Rian celingukan karena takut ada orang.

"Diva, mau coklat?" tanya Rian.

"Mau dong, Uncle."

"Uncle akan memberikan Diva coklat, tapi Diva makannya di sini ya nanti kalau ketahuan Mommy kamu, Uncle bisa direbus hidup-hidup," seru Rian.

"Oke Uncle, Diva akan makan di sini dan Diva tidak akan memberitahukan kepada Mommy," sahut Diva menggemaskan.

Rian mencubit pipi Diva yang gemoy itu saking gemasnya, lalu Rian membukakan coklat untuk Diva.

"Ini makan sekarang, mumpung Mommy kamu gak ada."

Diva dengan senangnya melahap coklat pemberian Rian. Sementara itu, Reva baru saja bangun dari tidur siang karena saat ini dia sedang tidak enak badan.

"Anak-anak ke mana, kok sepi?" gumam Reva.

Reva menuruni anak tangga dan mengedarkan pandangannya mencari keberadaan anak-anak namun rumah terlihat sangat sepi.

Sama-sama Reva mendengar tawa Diva dari halaman belakang, Reva pun segera menuju belakang. Reva melotot saat melihat Diva sedang asyik makan coklat bersama unclenya.

Dengan kesalnya Reva menghampiri Rian dan menjewer telinga Rian dengan kencangnya.

"Bagus, kamu kasih Diva coklat lagi," geram Reva.

"Aduh kak, sakit!" pekik Rian.

"Kakak kan sudah bilang, jangan kasih Diva coklat dia masih anak-anak dan giginya lagi masa pertumbuhan, kakak gak mau Diva sampai sakit gigi," geram Reva dengan melipat kedua tangannya di dada.

"Yaelah Kak, cuma satu kok lagipula Diva gak setiap hari makan coklat," sahut Rian dengan mengusap telinganya.

"Pokoknya kakak bilang Diva jangan makan coklat ya jangan, kamu harus mengikuti peraturan yang kakak buat. Jangan-jangan Chika dan Cello kamu beri coklat juga?" kesal Reva.

"Hehehe... iya," sahut Rian cengengesan.

"Astaga Rian, lama-lama kakak bisa darah tinggi kalau setiap hari harus marah-marah terus."

"Lah, siapa juga yang nyuruh kakak marah-marah? akhir-akhir ini kakak aneh, marah-marah terus bawaannya padahal dulu kakak lemah lembut gak pernah marah-marah kaya gini," seru Rian.

"Kakak marah-marah karena kamu selalu membuat kakak kesal. Diva, berikan coklat itu kepada uncle dan sekarang kamu ikut Mommy," seru Reva.

Diva yang memang takut kepada Mommynya, akhirnya dengan terpaksa memberikan sisa coklat itu kepada Rian.

"Ini uncle," ketus Diva.

Reva pun membawa Diva pergi...

Malam pun tiba...

Setelah makan malam bersama, Reva membawa anak-anak ke kamar dan membantu Chika dan Cello mengerjakan PR dari sekolahnya.

Reva memang Mommy idaman karena dia tidak pernah membeda-bedakan kasih sayang kepada kedua keponakannya dan juga anaknya sehingga tidak ada yang cemburu satu sama lain justru Chika dan Cello sangat menyayangi Diva.

"PRnya sudah selesai, sekarang kalian tidur ya," seru Reva.

"Oke, Mommy."

Chika dan Cello pun merebahkan tubuhnya di atas kasur masing-masing, Reva menyelimuti tubuh tubuh keduanya lalu menciumi wajah keduanya.

"Selamat malam kesayangan-kesayangan Mommy."

"Selamat malam juga Mommy," sahut Cello.

"Kita berdua sangat menyayangi Mommy," sambung Chika.

"Mommy juga sangat menyayangi kalian, sudah tidur ya."

Reva mematikan lampu kamar mereka, lalu ia beralih ke kamar Diva. Reva tersenyum kala melihat Diva sudah tertidur dengan lelapnya. Reva mengusap kepala Diva dan menciumi pipi gembul Diva.

"Selamat malam princes Mommy," bisik Reva.

Setelah tugas bersama anak-anak nya selesai, Reva pun masuk ke dalam kamarnya sendiri dan terlihat Dava masih mengotak-ngatik laptopnya di atas tempat tidur.

Reva menghampiri suaminya dan bergelayut manja di puncak suaminya itu.

"Anak-anak sudah tidur?" tanya Dava.

"Sudah. Mas bisa tidak, kalau sudah di rumah jangan urusin pekerjaan?" rengek Reva dengan manjanya.

Dava menoleh ke arah Reva, dia pun menutup laptopnya dan menyimpannya di atas nakas lalu beralih kepada Reva yang saat ini sedang cemberut.

"Tumben, istriku manja biasanya kamu tidak pernah protes tapi kenapa sekarang jadi protes?" seru Dava.

"Aku ingin mulai sekarang kalau Mas pulang ke rumah perhatikan aku saja jangan memperhatikan laptop itu terus," kesal Reva.

Dava mengangkat satu alisnya dan menatap bingung ke arah Reva. "Kenapa?" goda Dava.

"Ih, Mas sangat menyebalkan."

Reva merebahkan tubuhnya dengan posisi membelakangi Dava, sungguh saat ini Reva sangat kesal kepada suaminya yang tidak peka itu.

Dava tersenyum, dia pun ikut merebahkan tubuhnya dan memeluk Reva dari belakang.

"Kamu marah ya, sayang?"

"Tahu ah."

Dava mengambil ponselnya, lalu memperlihatkan sesuatu kepada Reva.

"Sayang, lihatlah ini."

"Apaan sih Mas, malas banget," ketus Reva.

"Lihat dulu dong."

Akhirnya Reva pun dengan malas melihat ponsel suaminya dan betapa terkejutnya Reva saat melihat tiket liburan yang sudah Dava pesan itu.

"Hah, liburan ke Jepang," seru Reva dengan menatap suaminya itu.

"Akhir-akhir ini aku sibuk bukannya aku sudah tidak perhatian lagi sama kamu, tapi memang aku sedang menyelesaikan semua pekerjaan aku supaya aku bisa membawa kamu liburan tanpa diganggu sama pekerjaan," sahut Dava.

"Serius, Mas?"

"Iyalah, aku mau bawa kamu liburan alias honeymoon kedua."

"Ah, aku bahagia sekali," seru Reva dengan memeluk suaminya itu.

Tapi tiba-tiba Reva terdiam dan melepaskan pelukannya. "Tapi kok tiketnya dua sih? terus yang lainnya bagaimana?" tanya Reva.

"Namanya juga honeymoon, ya berdua lah masa bawa anak-anak. Aku juga sudah pesankan mereka tiket liburan ke Bali karena kemarin aku tanya anak-anak katanya mereka ingin ke pantai, Mama dan Rian yang akan jagain mereka terus aku juga suruh Bi Wati dan Pak Rahmat untuk ikut biar mereka juga sama-sama jagain anak-anak jadi kamu tidak usah khawatir."

"Astaga, ternyata kamu sudah merencanakan semuanya dengan matang," seru Reva dengan memicingkan matanya.

"Iya dong, karena aku gak mau diganggu sama anak-anak dulu, soalnya Diva sudah waktunya punya adik," sahut Dava dengan senyumannya.

"Ih, dasar."

Dan akhirnya perbincangan mereka ditutup dengan pergulatan hebat untuk menciptakan adik Diva di masa yang akan datang.

1
Misaza Sumiati
selamet Dava ditinggal Reva
Efendi Siahaan
Tahap cerita nya terlalu tergesa2
udah gitu si reva katanya lulusan sarjana kok kek ngak punya keahlian dibidang lain selama hamil juga ngak punya penghasilan pdhl mereka butuh biaya untuk mnjlani hidup
Erlina Candra
Luar biasa
Khairul Azam
ini ni salah satu novel yg nglantur, perempuannya bego jg
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: jangan dibaca
total 1 replies
Dinda Putri
Luar biasa
I Dw Ny Manasamadhi
anaknya dua kok menghilang,,
kalea rizuky
anak kecil gara2 lu reva pergi dasar anak kecil. g tau diri
Suyudana Arta
kok sama majikan panggil mas??
Winter192: Krn posisi Reva di sana bkn ART dia di spesialisasi sbgai guru sekaligus pengasuh. Ingat posisi dia ttp guru / home schooling .Jd wajar Reva panggil Dava mas. Beda cerita klo ART panggil Dava mas,itu ngelunjak. Tp jaman skrg bnyk yg panggil majikan laki dgn sebut mas... 😁
total 1 replies
Kristin Marta
Luar biasa
Ida. Rusmawati.
/Smile/
Vitha Vivi
Luar biasa
mama De
apa pun cerita nya siapa pun penulis nya kalian author memang terbaik
𝙿𝙾𝙿𝙿𝚈 𝚂𝚄𝚂𝙰𝙽: Terima kasih sudah mampir, sehat dan semangat selalu untuk kk🥰
total 1 replies
Bunda Puput
Luar biasa
Eylna Fadli
kok lama amat nih menderitax...
Eylna Fadli
huftt dag dig dug serrrr
Sri Wahyuni
autornya ini..... suksess ya
ceritanya bagus, alurnya hidup,.... banyak pesan moral didalamnya....
Bunda Elsha ChaCha
Alhamdulillah happy ending... terimakasih mbk Poppy udah buat cerita yg sangat luar biasa bagus'y ...di tunggu karya berikutnya mbk Poppy...love love love mbk Poppy /Kiss//Heart//Heart/
Bunda Elsha ChaCha
yeyy mommy Reva setuju sama hubungan mereka
☠☀💦Adnda🌽💫
semangat kak Poppy ....kutunggu dengan setia karyamu ,maaf biarpun kdng suka lama klo baca abisnya klo nunggu yg on going suka gregetan jdnya suka numpuk bab dulu ....TPi ttp setia ko dan slalu kangen karya k Poppy ,🥰🥰
Patrick Khan
.siap meluncurrrrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!