NovelToon NovelToon
Surga di atas lara

Surga di atas lara

Status: tamat
Genre:Romantis / Patahhati / Poligami / Duda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ika Oktafiana

(Mohon jangan boomlike) Pernikahan Zoya dan Zada yang sudah berjalan tiga tahun ini tampak rukun dan bahagia.
Namun siapa sangka, Zada yang tipekal suami setia tiba-tiba membawa pulang wanita lain ke rumah Zoya dan Zada.
Bagai tertusuk seribu sembilu, Zoya begitu kecewa dengan Zada yang diam-diam sudah menikah lagi tanpa persetujuan darinya.
Zoya meminta talak, namun Zada menolaknya. "Aku tidak akan pernah menjatuhkan talak untukmu. aku masih mencintaimu, Zoya." Begitulah alasan yang selalu terucap dari bibir suaminya.
"Tidak masalah aku di madu asalkan, aku tidak tinggal satu atap dengan maduku," lirih Zoya penuh luka dan nyeri di hatinya.

Biarlah Zoya menerima semuanya. Karena tanpa Zada ketahui, Zoya sedang mengandung anak yang selama ini di nanti-nantikan.
Biarlah Zoya menerima surganya, walau surga itu telah menorehkan luka dan lara yang mendalam.

Mampukah Zoya tetap bertahan ketika melihat suaminya bersanding dengan wanit

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ika Oktafiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Usai

Hari semakin berlalu dan Zoya merasa, dirinya sudah sangat jauh dari Zada. Bisa di hitung jari berapa kali suaminya itu masuk ke kamar dan tidur bersamanya. Terhitung sejak dua minggu yang lalu, mungkin hanya baru empat kali Zada datang ke kamarnya.

Zoya meraba hatinya yang merasakan hampa. Dia terduduk di pinggiran ranjang dengan lampu yang dibiarkan tetap padam. Zoya ingin meresapi apa yang telah menimpa dirinya. Begitu banyak pertanyaan yang muncul di kepalanya.

Apakah keputusannya untuk kembali sudah tepat? Apakah Zoya yakin bisa bertahan di dalam rumah ini? Apakah Zoya betah untuk merasa cemburu setiap harinya? Begitulah kira-kira pertanyaan yang terlintas di pikirannya.

Tangan Zoya turun untuk mengelus perutnya. Keadaannya yang hamil sama sekali tidak membuat Zada mencurahkan semua perhatiannya. Tanpa terasa, satu titik air mata jatuh membasahi tangannya yang sedang mengelus perut.

Zoya menghela nafasnya lelah. Dengan keberanian, Zoya beranjak dan melangkahkan kakinya untuk mengunjungi kamar suaminya. Zoya tidak akan pernah tahu apa yang terjadi pada suaminya di malam hari jika Zoya tidak melihatnya sendiri.

Kemesraan dan kedekatan yang terlihat di depan matanya sebenarnya cukup memberikan gambaran apa yang sudah terjadi pada suaminya dan Ghaida. Namun, Zoya ingin memastikan sekali lagi bahwa dugaanya memang benar.

Saat sudah sampai di depan pintu, Zoya langsung memutar kenop pintu. Saat pintu terbuka, mata Zoya membelalak tak percaya saat melihat suaminya sedang bercumbu mesra dengan Ghaida.

"Masssh."

"Hmmmph."

Zoya menutup mulutnya agar dia tidak berteriak dan menganggu aktifitas dua manusia yang sedang bertukar saliva itu. Isakan tertahan berhasil lolos saat Zoya melihat dengan mata kepalanya sendiri, suaminya telah jatuh dalam pesona Ghaida.

Zoya mundur dan merapatkan tubuhnya pada dinding. Karena belum menutup pintunya lagi, Zoya bisa mendengar erangan Ghaida yang begitu menikmati sentuhan suaminya. Zoya semakin terisak dan menutup telinganya agar tidak mendengar suara laknat itu.

Air matanya sudah jatuh berulangkali tak terbendung. Tungkainya terasa lemas tak berdaya. Kenyataan yang baru dirinya lihat telah mengguncangkan mental dan hatinya. Dengan sisa tenaganya, Zoya kembali ke kamarnya tanpa menutup pintu.

Setelah berada dalam kamar, Zoya mengunci pintu dan ambruk ke lantai. Zoya memukul-mukul dadanya yang terasa begitu sesak dan nyeri. Zoya semakin menangis sesenggukan. "Bodoh kamu, Zoya! Kamu bodoh! Kamu manusia paling bodoh di dunia ini!" Zoya meracau merutuki dirinya sendiri disela tangisnya.

"Mengapa kamu begitu percaya dengan suami seperti dia? Mana mungkin orang tidak jatuh cinta jika hidup dalam satu atap yang sama? Walau suamimu mengatakan tak cinta, itu hanya awalnya saja! Seiring berjalannya waktu, dia pasti akan terpikat juga!" Zoya masih saja menyalahkan dirinya sendiri.

Ya, siapa lagi yang bisa Zoya salahkan jika bukan dirinya sendiri. Semua tidak akan terjadi jika Zoya tidak pergi dari rumahnya dulu. Semua tidak akan terjadi jika Zoya menjaga Zada dengan baik. Zoya memukul-mukul kepalanya sendiri karena tiba-tiba kepalanya merasakan pusing yang teramat menyakitkan.

"Mas, kenapa kamu tega melakukan ini semua padaku? Apa salahku? Kenapa kamu nggak pernah bilang kalau aku kurang begini dan begitu?"

"Ya Allah ... Aku nggak sanggup lagi ... Aku nggak sanggup. Lebih baik Engkau cabut nyawaku saja agar aku tidak melihat suamiku bahagia dengan madunya,"

Zoya sudah seperti orang gila yang tak terkendali. Hati yang kemarin hancur harus di hancurkan lagi. Zoya semakin meraung-raung menjambak dan memukul dirinya sendiri. Zoya sudah benar-benar kehilangan suaminya.

Entah takdir seperti apa yang akan membawa hidup Zoya menuju kebahagiaan. Karena kebahagiaan yang Zada berikan hanyalah kebahagiaan semu yang tidak bisa Zoya miliki selamanya. Impiannya untuk menggapai jannah-Nya bersama Sang suami seakan runtuh.

Impian membangun rumah tangga sakinah, mawaddah, warrohmah hanyalah tinggal wacana. Suaminya sudah terlalu jauh untuk Zoya gapai. Tatapan cinta dan kata-kata manis dari Zada ternyata hanya bualan saja. Nyatanya, Zada tega menduakan cintanya.

Cinta yang selalu Zoya pupuk untuk suaminya agar semakin bertumbuh nyatanya berbanding terbalik dengan Zada yang semakin mengubur cinta untuknya.

______

Pagi kembali menjelang saat Zoya belum terlelap juga. Ya, Zoya tidak bisa tidur semalaman. Waktu tidurnya dia habiskan untuk menangisi kisah cintanya. Melihat cahaya yang masuk lewat celah gordennya, Zoya beranjak dari duduknya. Dia masih terduduk di atas lantai seperti posisi semalam.

Zoya segera masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia sudah mengambil keputusan bahwa dia harus mengakhiri semuanya. Sudah cukup rasanya Zoya merasakan penderitaan.

Tidak berapa lama, Zoya kembali dengan tubuh yang lebih segar. Walau mata bengkaknya tidak berhasil disamarkan. Zoya tidak peduli. Dia bergegas memakai gamisnya. Setelah itu, dia memakai kerudung segi empatnya.

Tidak ada riasan di wajahnya. Zoya juga tidak berkeinginan untuk mempercantik diri. Semua seakan sia-sia karena itu tidak akan menarik perhatian Zada. Zoya masih merasakan pusing di kepalanya.

Saat Zoya menatap dirinya pada pantulan cermin, Zoya bisa melihat wajah dirinya yang pucat. Zoya menghela nafasnya lelah lalu menyambar tas kerjanya. Dia ingin ke toko bunga untuk melampiaskan semua rasa sedihnya.

Zoya menuruni anak tangga dengan hati-hati karena pandangannya seperti berputar saat menatap ke bawah. Saat sudah berada di lantai bawah, Zoya bisa melihat Zada dan Ghaida yang sedang sarapan di satu meja yang sama dan saling berhadapan.

Zoya bisa melihat senyum keduanya begitu merekah. Berbeda dengan dirinya yang terlihat menyedihkan. Zoya menggelengkan kepalanya. Dia harus fokus pada keputusannya. "Mas?" Zoya memanggil Zada tanpa berniat untuk mendekat.

"Kenapa Zoya?" tanya Zada tanpa menatap Zoya. Zoya tersenyum masam. 'Sebegitu cepatnya kau menghapus cintamu padaku, Mas? Sungguh, aku menyesal telah mencintaimu terlalu dalam dan besar. Lalu, tempo hari tatapan penuh cintamu kemana, Mas?' monolog Zoya dengan hati yang terluka.

"Nanti siang aku mau bicara sama kamu. Ini tentang masa depanku," Terdengar dingin dan tegas. Zada sampai mendongak mendengar suara Zoya yang begitu serius.

"Maksud kamu?" tanya Zada lalu beranjak dari duduknya. Zoya menatap Zada datar. "Kamu kenapa, Zoya? Kenaoa wajahmu pucat sekali?" tanya Zada khawatir.

Zoya bergeming menatap Zada yang sedang berjalan mendekati dirinya. Mengabaikan pertanyaan itu, Zoya berjalan keluar rumah. "Tunggu aku nanti siang, Mas. Aku akan membicarakan soal hubungan kita,"

Setelah Zoya mengatakannya, Zada menghentikan langkah untuk mendekati Zoya yang sudah berada di ambang pintu. Zada merasa, akan terjadi hal yang tidak baik setelah ini. "Hubungan kita yang bagaimana, Zoya?" tanya Zada sedikit berteriak karena Zoya semakin menjauh.

Zoya menghentikan langkahnya. Dia enggan untuk menoleh ke belakang dan memilih untuk menatap ke depan. Dia enggan untuk menoleh ke masa lalu dan memilih untuk menatap ke masa depan.

Zoya mengepalkan kedua telapak tangannya. "Tentang hubungan kita yang telah lama usai,"

1
Siti Masitah
ya kalo pelakor y g tau diri
Rismawati Damhoeri
mau adil itu, jngan taruh 2 istri satu atap, Kasih rmh satu Sorang, bagi hari sama adil, gitu...
Rismawati Damhoeri
menangis meraung raung, berlebihan dan amat lebay thor ..
Nur Aulia
bodohnya Zoya,,udah disakitin mau tinggal bareng SM madunya,, pergi yg jauh Zoya
Siti Masitah
lebih bagus keguguranlh..
Siti Masitah
zada botol..zoya lebih lebih botool
Kasmawati S. Smaroni
kalo liat ceritanya,adis sebenarnya ga cinya sama ghaida tapi lebih ke nafsu,itulah nyamannya beristri dua,yang satu menstruasi,ada lagi istti cadangan satu.pendapatku
Kasmawati S. Smaroni
,mestinya ghaida ga boleh cemburu sm madunya karena ghaida rela di madu karena bucin
Siti Masitah
piginya kok nanggung jauuuh sekalian...
Siti Masitah
ternyata nafsunya setipis tisu y..nazis
lovina
penulisnya keknya labil dehh cara buat narasinya g mateng alias dewasa agak kekanakan seolah semua mudah jdnya agak tdk manusiawi dan g dpt feelnya
Siti Kholifah
Rahasia🤣🤣🤣
Siti Kholifah
Cieee pak polisi, awas pak masih istri orang🤣
Chanikya Fathima Endrajat
mmgnya sah menikahi wanita hamil, apalg bukan anak biologisnya
Ah Serin
zoya jangan buta cinta zada yang sudah kahwin lagi. pergi jauh2 zoya kalau tak kau yang mental nanti.
Jetva
Benar" Zoya merendahkan diri...bukankah Zada tdk pernah meminta izin nikah lagi.?? trus dtang" wanitax udh hamil.?? otak Zoya di mana..?????
Khairul Azam
entah kenapa kebanyakan penulis bikin cerita seperti ini, sepwrti mereka bisa menjalani hidup seperti cerita yg mereka buat cinta boleh tp jgn tolol dong
Anonymous
Zoya goblok, kalau masih mau di madu krnapa harus marah dan pergi, bertahan aja dalam sakit melihat suami dan istri barunya aneh
yuyunn 2706
adakah didunia nyata seperti Zoya Thor?
yuyunn 2706
cinta boleh bget Zoya tapi jgn bodoh Krn cinta
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!