NovelToon NovelToon
Pengasuh Tuan Muda Amnesia

Pengasuh Tuan Muda Amnesia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / CEO Amnesia / Pengasuh
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

"Mbak, aku mau beli mainan, boleeeh?"
Seorang pria dewasa yang ditemukannya terbangun dan tiba-tiba merengek sepeti seorang anak kecil. Luaticia atau Lulu sungguh bingung dibuatnya.

Selama sebulan merawat pria itu, akhirnya dia mendapat informasi bahwa sebuah keluarga mencari keberadaan putra mereka yang ciri-ciri nya sama persis dengan pria yang dia temukan.

"Ngaak mau, aku nggak mau di sini. Aku mau pulang sama Mbak aja!" pekik pria itu lantang sambil menggenggam erat baju Lulu.

"Nak, maafkan kami. Tapi Nak, kami mohon, jadilah pengasuhnya."

Jeeeeng

Sampai kapan Lulu akan mengasuh tuan muda tersebut?

Akankah sang Tuan Muda segera kembali normal dan apa misteri dibalik hilang ingatan sang Tuan Muda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Who? 23

Tiga hari kemudian, suasana perusahaan benar-benar kacau. Semua melaporkan tentang penarikan investasi yang dilakukan investor secara bersama-sama. Usut punya usut, itu karena keinginan mereka untuk mengganti CEO GoodFood Factory. Ya keinginan mereka untuk menurunkan Ditrian ternyata tidak berhenti saat itu.

"Sialan!" pekik Reneta. Dia nampak marah dengan apa yang dilakukan orang-orang itu terhadap Ditrian.

"Mereka benar-benar kurang kerjaan ya?"sahut Steven. Wajahnya juga terlihat kesal saat mendapat kabar tentang penarikan investasi beramai-ramai tersebut.

Saat ini Reneta dan Steven tengah berada di ruangan yang sama. Mereka hendak melakukan rapat guna menunda peluncuran produk baru. Akan tetapi ternyata sebuah berita mengejutkan mereka terima. Dan berita itu sangat membuat seisi perusahaan gempar.

Drap drap drap

"Gawat, benar-benar gawat. Mereka tak hanya menarik investasi tapi juga menjual saham perusahaan dengan sangat murah. Ini beneran gila, kalau kayak gini akan memperburuk citra perusahaan di depan partner yang mengajak kita kerja sama,"ucap Oland yang masuk ke ruang rapat dengan teruru-buru.

Pria berusia 25 tahun itu mengusap wajahnya kasar. Dia juga menjambak rambutnya sendiri agar bisa berpikir secara jernih tapi nihil. Saat ini yang ada Oland merasa frustasi apalagi perusahaan rekanan mulai menghubungi ponselnya.

"Arghhh, mereka kenapa sih? mengapa mereka melakukan ini hah! Bos, please datang please,"ucap Oland memohon. Entah dia memohon kepada siapa tapi Oland sangat berharap Ditrian segera muncul.

Dibalik kehebohan, kericuhan dan juga rasa frustasi yang hinggap pada kepala Oland dan Reneta, ada orang yang tampak tenang. Dia memang terlihat sangat gusar, namun tidak ada yang tahu bahwa dirinya saat ini sedang tersenyum tipis. Sangat tipis malahan sampai tidak ada yang menyadarinya.

"Kalau sudah sepeti ini, mengapa kita tidak wujudkan saja keinginan mereka. Lagi pula saat ini Pak Ditrian juga sedang tidak ada di tempat dan kita tidak tahu dimana dia berada. Sudah hampir dua bulan kita tidak melihat beliau, kalau begini terus, perusahaan bisa semakin kacau,"ucap Kepala Divisi Produksi. Dia tentu tahu betul seperti apa kompetennya Ditrian, tapi jika terlalu lama Ditrian menghilang, itu juga bukan hal yang benar.

Kekosongan pemimpin yang sama sekali tidak ada kabar dan juga tidak diketahui keberadaannya bisa menimbulkan kekacauan, salah satunya ya seperti yang sekarang ini terjadi.

"Jangan bicara seperti itu. Hal seperti itu sudah pernah aku katakan kepada mereka bahwa hanya Ditrian yang pantas berada di posisi CEO,"bantah Steven, wajahnya menunjukkan ekspresi tidak suka.

"Tapi Pak Steven, saat ini kita memang butuh pemimpin di saat Pak Ditrian sedang tidak ada di tempat. Dan hanya Anda satu-satunya yang tepat untuk berada di sana,"ucap Kepala Divisi Personalia. Dia setuju dengan Kepala Divisi Produksi.

Sekali lagi, mereka bukannya ingin Ditrian diganti. Isi kepala mereka tidaklah seperti para investor dan pemegang saham waktu itu. Akan tetapi saat ini perusahaan memang membutuhkan seorang pemimpin yang bisa mengambil keputusan.

Semua orang teridam, ucapan Kepala Divisi Produksi dan Kepala Divisi Personalia memang tidak ada yang salah. Keduanya benar dan tidak bisa disangkal.

Ketidak beradaan Ditrian membuat kestabilan perusahaan menjadi goyah. Dan hal seperti ini tidak bisa terus dibiarkan.

Reneta diam dan Oland pun sama. Desakan untuk mengganti Ditrian dengan Steven tak hanya didapat dari kelangan dewan direksi saja tapi juga dari karyawan. Mereka berdua menilai ini tidak lah salah tapi entah mengapa baik Oland maupun Reneta juga tidak bisa menentang seperti Vindra waktu itu.

Reneta sendiri juga tidak ingin perusahaan ini tiba-tiba jatuh. Dia tahu betul bahwa Ditrian sangat berharap perusahaan ini maju dan terus maju.

"Bagaimana jika kamu menerima usulan itu, Pak Steven,"ucap Reneta. Dia memilih untuk bicara formal kepada Steven saat di forum resmi seperti ini.

"Apa? Tidak bisa Miss Reneta. A-aku jelas tidak menerima usulan untuk menjadi seorang pimpinan,"jawab Steven dengan wajah yang sangat terkejut. Matanya bahkan membelalak ketika Reneta bicara demikian.

Tentu saja Steven tidak menyangka bahwa Reneta semudah itu menyetuji usulan para kepala divisi. Dia ingat betul bahwa Reneta menentang keras ketika usulan itu berasal dari dewan direksi.

"Sekarang kita tidak punya pilihan, Pak Steven. Perusahaan akan semakin tidak kondusif kalau Anda tidak segera membuat keputusan,"ucap Reneta tegas. Meski dia tidak suka dengan usulan ini, dan bersikukuh bahwa hanya Ditrian yang tepat berada di posisi pimpinan, tapi saat ini tidak banyak yang bisa dilakukannya untuk mempertahankan pendapatnya tersebut.

Steven terdiam, dia seolah sedang berpikir untuk mengambil keputusan. Apakah dia hendak setuju dengan usulan itu atau menolak. Steven juga melirik ke arah Oland, akan tetapi aisisten pribadi dari Ditrian sama sekali tidak bereaksi. Dia hanya diam saja.

Oland bahkan nampak sibuk dengan pemikirannya sendiri. Wajah Oland yang tengah berpikir itu bisa dilihat jelas oleh Steven. Steven yakin Oland jelas tidak akan setuju dengan ide tersebut.

Akan tetapi Steven jelas tidak peduli. Ini adalah kesempatan, kesempatan yang tidak akan datang dua kali tentunya. Dan memanfaatka momen ini adalah hal yang sangat pas.

"Tapi, aku tidak mungkin bisa memimpin sebaik Ditrian,"ucapnya lirih. Dia ingin menampilkan pria yang sama sekali tidak memiliki ambisi.

"Sekarang bukan waktunya untuk merisaukan hal tersebut, Pak Steven. Saat ini kita butuh sosok yang bisa dijadikan figur pemimpin agar perusahaan ini tidak terombang-ambing,"ujar Kepala Divisi Keunangan. Dan perkataan itu disetujui oleh kepala divisi yang lainnya juga.

Steven kembali diam, hingga pada akhirnya dia pun memutuskan, "Baik, aku akan melakukan sesuai apa yang kalian minta. Tapi, aku benar-benar berharap Ditrian segera muncul. Kalian tahu betul hanya dia yang mampu berada di dalam posisi ini."

Semua mengangguk paham dan bersyukur bahwa Steven mau melakukannya. Pun dengan Reneta, meski sebenarnya pun dia tidak sepenuhnya setuju. Akan tetapi seperti yang dipikirkannya tadi, bahwa saat ini hanya itu jalan keluarnya.

Tidak ada ucapan selamat untuk Steven yang sekarang menjadi pemimpin karena memang posisi itu hanyalah sementara. Steven pun langsung memimpin rapat. Banyak sekali agenda rapat hari ini. Diantaranya adalah, kembali mengundang para dewan direksi, mengabari rekan bisnis tentang kerjasama produk baru dan tentunya tentang peluncuran produk baru itu sendiri.

Oland langsung melakukan pekerjaannya, meski dalam kepalanya masih penuh dengan pemikiran tentang Ditrian, tapi dia cukup profesional mengerjakan tugasnya.

Drap drap drap

Suara langkah kaki yang tidak hanya dimiliki oleh satu orang mendekat ke ruang rapat itu. Akan tetapi tidak ada satu pun yang mendengar karena mereka tengah sibuk.

Namun saaat pintu ruangan dibuka, semua mata langsung mengarahkan tatapan mereka ke sana. Terlebih suara yang terdengar, sangat akrab ditelinga mereka.

"Ada apa ini? Apakah kalian sungguh tidak sabar menanti kepulanganku?"

Degh!

TBC

1
marie_shitie💤💤
ya KLO mau lu buka usaha sendiri lah ngapain ganggu usaha orang
marie_shitie💤💤
ternyata tempramen nih orang ny
marie_shitie💤💤
curiga nih dia yg buat ditrian menghilang
marie_shitie💤💤
pasti itu si Steven
🍁𝐌𝐈❣️💋🅇'🄼🄰🅂-🅈🅆👻ᴸᴷ
Ambisius tapi salah tempat dasarr Stippoo🤣
marie_shitie💤💤
lain di hati lain di mata hahaha
Miss Typo
berharap secepatnya ada yg mengetahui kebusukan Steven
Rita
semoga kmu berjodoh ma orang yg lbh mencintai mu Re
🍁𝐌𝐈❣️💋🅇'🄼🄰🅂-🅈🅆👻ᴸᴷ: Oland kayaknya cocok ya
total 1 replies
Rita
hhhhmmmm
Rita
kirain mobil beneran ternyata blkngnya remote control👍👍👍👍bener juga sih😂
Rita
mulut manis hati paittt😜
Rita
lebih peka skrg mode hati anak kecil atau sblmya bwah alam sadary tau?
DozkyCrazy
Klo pny uang bikin ajj perusahaan sendiri setiip setiip
DozkyCrazy
😈😈😈
dewi rofiqoh
Coba gali lagi reneta! Apa yang membuat janggal menurutmu!
Miss Typo
sukurin tuh musuh dlm selimut si Steven gak berhasil menduduki tmpt nya Ditrian.
semoga Didit ngomong ke keluarga pas di rumah, apa yg dirasakan ke Steven tadi
dewi rofiqoh
Steven kecewa 🤣🤣🤣🤣kasihan deh kamu gagal jadi CEO
Dew666
💎💎💎💎💎
Nanin Rahayu
lanjut thorr
Ema
next ka othor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!