NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir
Popularitas:881
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 – Jejak Pilar Pertama

Matahari pagi menyinari tanah yang muram, tapi sinarnya tak mampu mengusir bayangan yang masih menggantung di langit. Retakan merah kehitaman tetap terlihat, meski samar, seakan menjadi luka permanen di cakrawala.

Kael, Lyra, Soren, dan Elira berjalan menyusuri jalan setapak yang dipenuhi reruntuhan. Mereka menuju perpustakaan kuno milik Kerajaan Ardelia, satu-satunya tempat yang masih menyimpan catatan lengkap tentang zaman Archmage.

Elira yang berjalan paling depan menatap gulungan perkamen tua yang ia genggam. “Menurut naskah kuno, Pilar pertama dikenal dengan nama Aurora’s Heart. Artefak ini dulu disimpan di kuil cahaya yang berada di utara. Tapi lokasi tepatnya hilang setelah perang besar melawan Erebos.”

Soren mendengus. “Tentu saja hilang. Kalau gampang dicari, kita sudah selesai dari dulu.”

Lyra menoleh sambil tersenyum tipis. “Setidaknya kita punya arah. Itu lebih baik daripada berjalan tanpa tujuan.”

Kael terdiam, matanya menatap pedang yang tergantung di pinggangnya. Sejak pertemuannya dengan Erebos, ia merasa pedang itu semakin hidup—kadang bergetar sendiri, kadang mengeluarkan bisikan samar. Ia takut memberi tahu yang lain, khawatir mereka akan mulai meragukannya.

---

Perpustakaan kuno Ardelia berdiri setengah runtuh, tapi keagungannya masih terasa. Pilar-pilar tinggi menopang atap yang sudah retak, dan rak-rak buku menjulang seperti hutan sunyi dari kayu tua. Debu tebal menutupi segalanya, menandakan sudah lama tak ada yang masuk.

Mereka menyalakan obor dan mulai menyisir ruangan.

Elira berjalan cepat, jemarinya menyentuh gulungan dan buku satu per satu. “Aku mencari catatan Archmage Valorian. Dia disebut-sebut sebagai pencipta Aurora’s Heart.”

Tak lama, Lyra memanggil dari sudut ruangan. “Aku menemukan sesuatu!”

Mereka segera menghampiri. Di tangannya ada buku kulit tua dengan simbol matahari bersinar di sampulnya. Elira mengambilnya dengan hati-hati, lalu membuka halaman demi halaman.

Matanya melebar. “Ini dia… catatan Valorian. Ia menulis bahwa Aurora’s Heart ditempatkan di Kuil Senja, sebuah tempat yang hanya muncul ketika cahaya dan kegelapan bertemu. Lokasinya… berpindah-pindah, seakan tersembunyi di antara dunia nyata dan bayangan.”

Soren menggaruk kepalanya. “Bagus. Jadi kita mencari kuil hantu yang muncul sesuka hati? Kedengarannya mustahil.”

Elira menatapnya serius. “Tidak mustahil. Valorian menulis tanda-tandanya. Setiap kali kuil itu hendak muncul, akan ada fenomena alam: cahaya aurora muncul di langit, meski bukan musimnya.”

Lyra menatap ke arah Kael. “Aurora… di bawah retakan langit ini, mungkin tanda itu lebih mudah muncul.”

Kael mengangguk perlahan. “Kalau begitu kita harus menuju utara, ke wilayah pegunungan. Dari sana kita bisa melihat aurora jika muncul.”

---

Namun sebelum mereka bisa meninggalkan perpustakaan, suara berdesis memenuhi ruangan. Dari bayangan rak-rak buku, sosok-sosok hitam mulai bermunculan. Tubuh mereka samar, wajah mereka kosong.

Soren mencabut kapaknya. “Tentu saja… kita tidak bisa pergi tanpa pesta kecil dulu.”

Elira segera menyiapkan mantra perlindungan. Lyra mengangkat tongkatnya, cahaya putih lembut muncul di ujungnya.

Kael menarik pedangnya. Begitu logam biru itu keluar dari sarung, bayangan-bayangan itu bergetar, seperti mengenali sesuatu.

Tapi kali ini, Kael merasakan sesuatu berbeda. Pedangnya berdenyut, dan suara samar Erebos terdengar di telinganya.

“Biarkan aku menelan mereka, Kael. Dengan itu, kau akan semakin kuat.”

Kael menggertakkan gigi, menolak bisikan itu. Ia berlari ke depan, menebas satu bayangan dengan cahaya pedangnya. Energi biru meledak, menghapus makhluk itu seketika.

Soren mengaum sambil menghantam dua bayangan sekaligus. “Hah! Itu baru Kael yang kukenal!”

Lyra memanggil mantra penyembuhan setiap kali salah satu dari mereka terdesak. Elira meluncurkan kilatan api dan es, membuat ruangan terang benderang.

Pertempuran sengit berlangsung, hingga akhirnya bayangan terakhir lenyap dalam cahaya. Perpustakaan kembali sunyi, hanya terdengar napas terengah mereka.

Kael berdiri terdiam, menatap pedangnya. Cahaya biru itu mulai meredup, tapi di dalam hatinya ia tahu—setiap kali ia menggunakan kekuatan ini, ia semakin dekat dengan Erebos.

Elira menutup buku Valorian dengan mantap. “Sekarang kita punya tujuan. Kita menuju utara. Ke gunung, tempat aurora muncul. Di sanalah kuil itu akan menunggu.”

Kael mengangguk. Namun dalam dirinya, ia bertanya-tanya… apakah saat mereka menemukan Aurora’s Heart, itu akan benar-benar menjadi cahaya penyelamat—atau justru kunci lain menuju kegelapan yang lebih dalam?

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!