NovelToon NovelToon
Still Love You

Still Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Duniahiburan / Anak Genius / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayinos SIANIPAR

Kalian pernah nggak sih suka sama sahabat kalian? Yah kali ini aku sadar kalau aku suka sama sahabat dari kecil ku. Dari umur 3 tahun hingga sekarang aku umur 23 tahun baru sadar kalau aku suka bahkan cinta sama dia. Namun bagaimana mungkin aku menyatakan perasaan ini? Kami itu sahabatan. Bagaimana aku menaruh hati dengannya/ bahkan dia juga sudah punya pacar. Pacar yang selalu dia bangga-banggakan. Aku bingung bagaimana harus mengungkapkannya!
Hai namaku Dion! Umur ku saat ini 23 tahun, aku baru saja lulus kuliah. Aku suka banget dengan kedisiplinan namun aku mendapatkan sahabat yang selalu lalai terhadap waktu dan bahkan tugasnya. Bagaimana cerita kami? Lest go

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayinos SIANIPAR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 23

VALERI MENUJU RUMAH VONI

Dengan langkah cepat dan penuh semangat, Valeri berjalan menuju rumah Voni. Banyak hal yang ingin ia tanyakan kepada sahabat kakaknya itu.

Jarak rumah mereka yang hanya beberapa blok saja membuat Valeri tidak butuh waktu lama untuk sampai. Sesampainya di depan pagar rumah, ia langsung memanggil dengan suara lantang.

"Kak Voni! Kak Voni!" serunya tegas dari luar pagar.

Voni yang sedang berada di dalam rumah mendengar panggilan itu. Ia segera keluar dan menoleh ke arah sumber suara.

"Leri? Sejak kapan kamu pulang?" tanya Voni dengan ekspresi senang dan terkejut. Valeri membalas dengan senyuman hangat.

"Boleh masuk, Kak?" tanya Valeri sambil tersenyum manis.

Voni tertawa melihat tingkah Valeri yang masih seperti dulu—ceria dan apa adanya. Tanpa banyak bicara, Voni segera mengajaknya masuk ke ruang tamu.

"Sini-sini, duduk," ujar Voni sambil menarik tangan Valeri dengan ramah.

Begitu duduk di sofa, Valeri langsung menggenggam tangan Voni dan menatapnya serius.

"To the point aja, Kak. Aku senang kalau Kak Voni jadi bagian dari keluargaku," ucapnya dengan tatapan penuh arti.

Voni mengernyit. Alisnya saling bertaut. Ia merasa bingung dengan maksud kalimat itu.

"Iya, aku juga senang kalau kamu anggap aku seperti kakak sendiri. Aku pun sudah menganggap kamu adik sendiri. Tapi, memangnya kenapa?" tanya Voni, mulai merasakan ketegangan dari ekspresi serius Valeri.

"Bukan cuma aku menganggap Kakak seperti saudara... Maksudku, aku ingin Kakak benar-benar jadi saudara. Maksudku, secara hukum dan keluarga," jelas Valeri perlahan.

Voni terlihat bingung, bahkan malas untuk berpikir lebih jauh. Ia hanya menatap Valeri dengan dahi berkerut.

"Maaf, maksudnya gimana? Aku jujur, lagi malas mikir. Jadi tolong, jelaskan dengan langsung," balas Voni jujur.

Valeri tertawa pelan.

"Kakak dari dulu nggak pernah berubah, ya. Malas mikir terus," ujarnya geli melihat Voni yang masih sama seperti dulu.

"Jadi begini, Kak... Aku pengin Kak Voni jadi kakak iparku. Aku ingin Kakak jadi pacar Kak Dion. Bukan cuma pacar, tapi juga jadi istri kakakku itu suatu hari nanti." ucap Valeri akhirnya, dengan ekspresi serius dan penuh harapan.

Voni terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Bahunya sedikit naik sebagai isyarat bingung.

"Yah, gimana ya... Kita masih SMA, Ler. Selain itu... kamu udah tahu belum kalau Kak Dion udah punya pacar?" ucap Voni, memberikan informasi penting yang tak disangka-sangka.

"Udah tahu. Justru karena itu aku datang ke sini!" jawab Valeri cepat. "Setahu aku, dia itu trauma sama perempuan. Dan setahuku juga, dia hanya peduli sama Kakak. Makanya aku heran banget."

Voni mengangguk pelan. "Jujur, aku juga kaget dia punya pacar. Kamu kan ingat, dulu Dion sempat marah besar ke aku gara-gara aku jodohin dia sama sahabatku. Eh, ternyata sahabatku itu kelakuannya nggak bener."

"Ngomong-ngomong... belakangan ini Kakak pacaran, nggak?" tanya Valeri lagi, tatapannya semakin mengintimidasi.

"Pernah. Sama Varo. Tapi udah putus. Dia... ya gitu deh, agak mesum," jawab Voni tanpa basa-basi.

"Nah, itu mungkin salah satu faktor Kak Dion akhirnya pacaran juga. Bisa jadi karena itu." ucap Valeri dengan nada seperti menyimpulkan.

"Maksudnya? Kenapa dia jadi ikut-ikutan?" tanya Voni bingung.

Valeri menghela napas panjang. "Astaga, Kak. Kenapa sih Kakak selalu malas mikir?"

Voni tertawa ringan. "Hehehehe."

"Kak Dion cemburu karena Kakak pacaran sama orang lain. Makanya dia juga memilih untuk pacaran. Biar... nggak merasa kalah, mungkin?" jelas Valeri, mencoba memberi teori.

"Tunggu, tunggu. Cemburu karena sahabatnya pacaran, terus dia juga harus pacaran? Gitu maksudnya?" tanya Voni, masih belum menangkap arah pembicaraan.

"Bukan begitu! Kakak sadar nggak sih... kalau sebenarnya Kak Dion itu suka sama Kakak?" ujar Valeri dengan nada frustrasi. Kesabarannya mulai diuji.

"Yah... nggak lah. Kami cuma sahabatan, Ler. Sudah dari kecil bareng. Nggak lebih," jawab Voni tegas.

"Itu dari kacamata Kakak. Tapi dari kacamata aku... beda," balas Valeri mantap.

"Tapi kayaknya bukan karena itu deh. Soalnya aku udah putus duluan, baru dia pacaran," ujar Voni memberikan pandangan logisnya.

"Oke, kalau begitu, kita harus cari tahu siapa pacar Kak Dion sebenarnya, dan kenapa dia bisa tertarik sama orang itu," kata Valeri menyusun rencana.

"Malas, ah. Lagian aku juga tahu siapa ceweknya," sahut Voni, tidak tertarik mengikuti rencana Valeri.

"Kakak tahu? Siapa?" tanya Valeri cepat.

"Iya. Namanya Reta. Dia cantik, anak orang kaya, dan cukup pintar juga," jawab Voni santai.

"Setahu aku, Kak Dion itu nggak pernah lihat orang dari penampilan atau latar belakang," sahut Valeri, mengenal betul sifat kakaknya.

"Nah, soal alasannya kenapa pacaran sama Reta... aku juga nggak tahu," kata Voni, lalu terkekeh pelan.

"Berarti kita harus cari tahu dong, Kak Voni," kata Valeri yang semakin penasaran.

"Malas ah," jawab Voni lagi, menolak dengan malas.

Valeri menatap Voni dengan kesal. “Kak Voni nggak pernah berubah. Tapi yang paling aku bingungkan, apa Kakak nggak pernah sedikit pun punya rasa ke Kak Dion, ya?” batinnya sambil menatap wajah sahabat kakaknya itu.

"Ihhh, Leriii! Jangan tatap aku gitu, ih," ujar Voni merasa risih.

"Yaudah deh, kalau Kakak malas, biar aku aja yang cari tahu. Tapi... hari ini Kakak wajib nemenin aku lari sore!" kata Valeri, memaksa.

"Leriiii... nggak mauuuuuu!" tolak Voni keras.

#AKUMAUDIBINTANGI#

#SMA

#Romance

#Sahabat

JANGAN LUPA LUKE AND KOMEN!!

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
like plus 🌹🥰
Elisabeth Ratna Susanti
mawar mendarat manis 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
like like like 🥰🥳
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
seru banget part ini 👍🥰
Elisabeth Ratna Susanti
good job untuk part ini 👍🥰
Elisabeth Ratna Susanti
maaf baru sempat mampir lagi di karya keren ini
Elisabeth Ratna Susanti
makin seru 👍 like plus 🌹
Elisabeth Ratna Susanti
keren banget 🥰
Elisabeth Ratna Susanti
top
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍🥰
Na Gi Rah
Terkadang dibuatkan gila dan bodoh kalau sudah menyukai seseorang tuuh
SONIYA SIANIPAR: hahaas bener banget
total 1 replies
Na Gi Rah
Iya aku pernah sih suka sama temen sendiri, tp terkadang pemikiran dia agak berbeda dengan pemikiran kita.
SONIYA SIANIPAR
luar biasa
SONIYA SIANIPAR
keren
Blue Angel
hadiiir
SONIYA SIANIPAR: wahh makasii kaka, semoga menikmati
total 1 replies
Osmond Silalahi
aq titip jejak disini ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!