NovelToon NovelToon
DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN

DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Berondong / Duda / CEO / Sugar daddy / Satu wanita banyak pria
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Afriyeni Official

Dicintai empat orang pria tampan dan kaya adalah keberuntungan seorang perempuan cantik bernama Tania.

Keempat pria berbeda profesi itu bersaing melakukan segala cara untuk merebut perhatian dan mendapatkan cinta Tania.

Persaingan cinta keempat pria itu semakin memanas, saat mereka mengetahui, Tania menyukai salah satu dari mereka.

Hingga suatu hari, Tania yang sudah didesak ibunya untuk segera menikah, buru-buru mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya.

Yuk, baca gimana seru, romantis dan bucinnya para pria ini dalam mengejar cinta Tania.

Kira-kira, siapa yang Tania sukai ya?
Bosnya yang berstatus duda, atau brondong rekan kerjanya? atau Dokter cinta pertamanya ataukah sang mantan kekasih yang aktor terkenal?

Jangan lupa, tinggalkan jejak yang baik dengan like, komen, subscribe dan beri vote serta ⭐⭐⭐⭐⭐ jika kamu suka.
UPDATE KARYA TIAP HARI PUKUL 7.00 WIB dan PUKUL 19.00 WIB. Tetap stay disini, jangan kemana-mana okey 🤭 MAKASIH 😍 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DI CINTA PRIA-PRIA TAMPAN 23

Debaran jantung Tania belum sirna, ketika Zyan kembali menatapnya mesra. Pesona Zyan yang selalu lembut dan romantis, sedari dulu memang sulit untuk dihindarkan.

"Kamu mau nggak, temani aku jalan-jalan keluar? Aku ingin menikmati angin segar di luar sana. Tiga hari tiduran, badanku jadi pegal-pegal semua butuh sedikit suasana fresh." Suara Zyan yang lembut, bagaikan rayuan yang sukar untuk ditolak.

Tania mengangguk mengiyakan. Dihadapan Zyan, Tania sangat penurut, bagaikan kucing anggora yang lucu dan menggemaskan. Beda jika sama Chiko, dia kayak tom dan Jerry, perang terus. Jika sama Mike, dia bisa jadi kucing, bisa jadi macan yang siap menerkam Mike kapan saja. Kalau sama Pak Rudi beda lagi, Tania kayak kucing kampung. Jika di kasih makan diam, jika di usir malah nyolong makanan didapur.

Dengan hati-hati, Tania membantu Zyan untuk turun dari tempat tidur dan memapahnya duduk di atas kursi roda yang ada dalam ruangan tersebut. Perlahan, Tania mendorong kursi roda itu keluar dari kamar pasien menyusuri lorong rumah sakit yang panjang sambil ngobrol dengan Zyan sepanjang jalan.

Sebenarnya, Tania ingin mengungkit masalah ungkapan hati Zyan padanya. Namun, harga diri menahan bibirnya untuk bertanya. Tania memilih sabar menunggu, hingga Zyan yang berinisiatif sendiri mengungkapkannya secara langsung dalam kondisi yang tepat.

"Sebenarnya, kamu punya masalah apa sih sama Mike? Kok bisa, kamu kebut-kebutan sama dia? Awalnya aku nggak yakin, itu bukan kamu banget. Apa kamu sedang banyak masalah?" Tania memandang Zyan yang asyik menatap sepasang anak kecil yang sedang berlari di pekarangan rumah sakit yang lumayan besar.

Raut wajah Zyan yang tenang terlihat sedikit berubah. Ada sesuatu yang ia sembunyikan.

"Ini masalah pribadiku dengan Mike. Dia yang memulai perseteruan itu. Kamu nggak perlu tahu penyebabnya. Aku akan menyelesaikannya dengan caraku sendiri." Jawab Zyan santai.

Tania merungut cemberut, dari dulu Zyan memang kurang terbuka dalam hal apapun. Padahal, apa susahnya untuk bercerita pada Tania. Selama ini, Tania selalu membuka hati, bercerita banyak hal pada Zyan. Tapi Zyan tidak, dia selalu tertutup untuk masalah pribadi.

Itu sebabnya, Tania seringkali ragu untuk menunjukan perasaannya pada Zyan secara terang-terangan. Zyan tidak pernah terlihat serius dalam setiap tingkah dan ucapannya. Seperti kemarin waktu Tania pergi berobat ke kliniknya, bibirnya terlalu ringan mengajak Tania pacaran. Bikin Tania jadi baper dan kepikiran terus.

Dua kali ngajak ngedate, juga belum kesampaian, masih diundur dan banyak halangan. Tania meragukan kesungguhan Zyan. Apa benar Zyan menyukainya atau tidak? Tania dilanda kebimbangan.

"Zyan, aku mau curhat, boleh nggak?" Antara bimbang dan ragu, Tania mencoba menyampingkan harga dirinya yang selalu ia agungkan. Dia butuh kepastian secepatnya sebelum ia terlanjur berharap dan menunggu pengakuan Zyan yang ia takutkan tak kunjung ada hingga waktu yang ditentukan mamanya berakhir.

"Hmm... curhat apa? Kayaknya masalah serius?" Zyan memandang Tania dengan mimik serius. Sudah biasa untuknya mendengar keluh kesah perempuan yang ia cintai diam-diam itu.

"Mama menyuruh aku cepat-cepat menikah." Tutur Tania sedih.

DHUAR...!

Zyan bagai di sambar petir di siang bolong. Takut, takut lah masa enggak. Zyan takut Tania menikah dengan orang lain. Tapi ada hal yang lebih menakutkan lagi, kedua orang tuanya. Mama dan Papanya sudah menjodohkan Zyan dengan orang lain.

Zyan tak berdaya, itu sebabnya hari pertama ngedate mereka gagal karena tunangannya Aluna tiba-tiba datang memaksa untuk menemaninya jalan-jalan dan ngedate kedua gagal karena dihalangi Chiko yang bikin Zyan sakit hati, lalu melampiaskannya pada Mike yang dari dulu musuh bebuyutannya.

Zyan menghela nafas dalam dan mencoba tersenyum dihadapan Tania.

"Trus, kamu mau nikah sama siapa? Sama si Chiko si berandalan tengil, atau sama Mike mantanmu yang brengs*k itu?" nada bicara Zyan terdengar pelan namun tajam menghujam ke sanubari, membuat Tania jadi terdiam.

Ada luka yang ia perlihatkan, namun Tania tak bisa memastikan sebesar apa kelukaan yang dirasakan Zyan.

"Yah... Kalau memang tak ada pilihan lain, mungkin aku harus memilih salah satu dari dua pria itu." Sahut Tania sengaja memancing perasaan Zyan padanya.

Zyan termangu, "Kenapa kamu nggak nikah sama bosmu aja. Dia kan ganteng, kaya, baik, dia pasti nggak bakalan bisa menolak pesona mu yang..." Sejenak Zyan menghentikan kalimatnya saat tatapan Tania mendelik tajam seolah ingin menerjangnya.

"Kamu ingin aku nikah sama duda lalu jadi babu ngurusin anaknya gitu?!" Jerit Tania tak terima.

Perkataan Zyan kali ini benar-benar menghancurkan hati Tania. Padahal Tania berharap, Zyan akan mengajukan dirinya sendiri. Tania kecewa, sangat kecewa dengan ucapan Zyan. Penantian panjangnya seolah sia-sia.

"Dah lah, aku nggak mau cerita sama kamu lagi!" Tania menghentak tangannya kasar.

Percuma saja dia berharap terlalu tinggi, Zyan masih saja seperti dulu, mempermainkan perasaannya. Tania ingin menangis, namun tak bisa. Ia tak mau menangis didepan orang yang telah mengecewakan dirinya.

Lebih baik Tania pergi, sebelum air matanya jatuh dan di sepelekan Zyan yang tak pernah mau mengerti perasaannya.

"Tania! Tania!"

Zyan menjerit, mengejar Tania dengan kursi rodanya. Namun percuma, Tania sudah bergegas pergi dengan membawa luka dihatinya meninggalkan Zyan yang hanya termangu di atas kursi roda.

"Lelaki brengs*k! Nggak punya perasaan! Dia pikir aku apa? Harusnya dokter itu mengobati orang. Bukannya nyakitin. Emang dokter sialan! Huhuhu..." Sambil menggerutu dan memaki, Tania jadi mewek juga karena sangat kesal.

Ia menepuk-nepuk dada bagian kirinya yang nyut-nyut terasa ditusuk ribuan jarum. Setelah disakiti Mike, hari ini ia kembali terluka oleh Zyan. Padahal, tipe lembut kayak Zyan yang beda terbalik dengan Mike yang arogan, nggak mungkin banget bikin Tania sakit hati.

Tania sudah salah kaprah. Tania menangis tersedu, sedikit bersembunyi di lorong rumah sakit yang sepi agar tidak terlihat oleh siapapun. Di sana ia menumpahkan rasa kecewanya sepuas hati.

"Tania! Wooy...!" teriak Chiko dari kejauhan berlari mengejar Tania yang juga ikut lari menghindar dari Chiko karena takut kepergok habis menangis.

"Kenapa tuh cewek? Di kejar malah lari? Mau ngajak aku lomba lari apa? Awas kamu ya, kalau dapat, ku bikin nggak bakalan bisa lari lagi kamu!" gerutu Chiko jadi gregetan sendiri melihat Tania yang lari menggal menggol kayak bebek.

Chiko pun mengejar Tania dengan kekuatan super full. Nggak sampai beberapa detik dia sudah bisa mengejar Tania yang mulai sesak nafas karena lari.

"Eits... Mau kemana kamu?" Chiko langsung melompat, menghadang Tania yang berhenti mendadak tepat setelah menabrak dada Chiko.

BUGH!

"Chi-ko!" jerit Tania gemas karena aroma maskulin dari tubuh Chiko, seringkali hinggap di hidung mancungnya yang nyaris rata karena tertabrak.

Chiko terkekeh geli, paling suka melihat ekspresi Tania yang selalu merah wajahnya setiap kali menabrak Chiko. Rasa bahagianya mendadak sirna seketika melihat wajah Tania dengan seksama. Dahinya berkerut heran.

"Kamu habis nangis ya? Siapa yang jahat sama kamu hah!? Siapa? Katakan! Biar ku tonjok sampe pingsan!" Emosi Chiko langsung meledak.

Chiko paling sensitif kalau melihat perempuan menangi. Apalagi Tania yang menangis.

.

.

.

Apa yang dilakukan Chiko setelah itu ya?

BERSAMBUNG.

Hufff... Sudah 23 bab.....

Masih kepoooo...

Yuk lanjut baca...!!!!

JANGAN LUPA LIKE, KOMEN, VOTE, GIFT DNA SUBSCRIBE yang belum gitu loooh...

Juga ⭐⭐⭐⭐⭐ kalau kamu suka 🤗

Maaciiihhhh maaciihhhh... ❤️❤️❤️❤️❤️

1
Mr.Arez-Jr
iya ya, mereka berjodoh mungkin /Facepalm/
Mr.Arez-Jr
salah anda juga, anda terlalu nekat nyosor nyosor gak jelas
Mr.Arez-Jr
ngomong aja Tania, biar mereka berdua baku hantam
Mr.Arez-Jr
uhuukk,, Aq terkezuuuttt
Mr.Arez-Jr
kesempatan nih si Rudi /Facepalm/
Mr.Arez-Jr
maklum, pak Rudi mgkn kucing garong
Mr.Arez-Jr
kasihaann... pasti di omelin /Facepalm/
Mr.Arez-Jr
aq juga ada nih /Sly/
Mr.Arez-Jr
gak usah bela siapapun buk, liatin aja anaknya berantem 🙃
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
/Joyful//Facepalm/ diapain tuh mntn na pak rudi
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
/Joyful/ Pak rudii pak rudi /Facepalm/ alemong
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
Hiyyaaaaatttt..... aku bantu dari sini Tania, ayo kita lawan nenek lampir itu.. bentar nyari alat tempur dulu/Cleaver//Cleaver//Cleaver/ pake itu cukup kan?
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
Pak Rudi nakaaaall/Curse/ Tania itu perempuan baik² loh Pak, makanya dia marah di perlakukan begitu. kalo aku ada diposisi Tania, udah ku gampar kamu Pak/Cry/
Dinar Almeera
Cerita yang luar biasa, alurnya sangat baik dan indah sampai bacanya pake perasaan hihihi

terimakasih Oma untuk karya terbaiknya 🥰
Dinar Almeera
Omaa aku duluan yaa hehe
titip 3 mawar buat pak Rudi ditunggu panggilan sayangnya hehe

sampai bertemu lagii 💝
R 💤
Wahh, siapa nih??
R 💤
hahahah gabisa bayangin model si Chiko, tapi tetap tampan kan oma
R 💤
cemburu menguras hati ya Pak Rud /Facepalm/
R 💤
semoga selamat, biar bisa rebutan Tania lagi eheheh
R 💤
Chiko selalu ada untukmu Tania,, coba pertimbangkan lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!