sandy,perempuan bertubuh mungil dan ramping ternyata seorang ahli judo malah dipertemukan dengan xander laki laki kaya,ambisius dan sangat mendominasi setiap keberadaannya
mereka dipertemukan sampai terlibat pertarungan sengit dan mengharuskan sandy menunjukkan sisi lainnya yang berbeda dari wanita pada umumnya
akankah ambisi xander tentang kecintaannya pada sandy membuahkan hasil? atau malah xander harus kehilangan nyawanya karna serangan sandy yang tak bersimpati? ikuti kisahnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon darya ivanov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
"Aku juga pak xander..." belum selesai bekata bibirnya sudah dibungkam dengan bibir xander
Hati Xander membengkak dengan kegembiraan saat dia mencium sandy lagi, bibirnya bergerak ke bibirnya dengan kelembutan dan gairah. Dia menuangkan semua cintanya ke dalam ciuman itu, menikmati perasaan dia di pelukannya.
Tangan Xander perlahan berkeliaran di punggung sandy, sentuhannya lembut dan menjelajah. Dia mematahkan ciuman itu, napasnya terengah-engah.
"sandy," gumamnya, suaranya serak karena keinginan.
"Iya" nafasnya terengah engah dan berdirinya sedikit goyah
Xander menstabilkan sandy, tangannya mencengkeram pinggangnya saat dia menatap matanya.
"Apakah kamu baik-baik saja?" dia bertanya, kekhawatiran terukir di wajahnya. Dia menyisir sehelai rambut dari wajahnya, sentuhannya lembut.
sandy mengangguk tatapannya kedalam mata xander
Jantung Xander berdebar kencang saat dia menatap mata sandy. Dia membungkuk, menekan ciuman lembut ke bibirnya.
"Aku mencintaimu, sandy," dia bergumam di mulutnya.
Tiba-tiba perut sandy berbunyi sangat kencang dan menyadarkan keduanya lalu keduanya tertawa lepas bersama,sandy terkekeh dan menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal itu
Xander terkekeh, melingkarkan lengan di bahu sandy dan menariknya mendekat.
"Sepertinya seseorang lapar," dia menggoda, menekan ciuman ke atas kepalanya.
"hehehe..." sandy tertawa ringan
"Ayo kita pergi cari makanan pak xander"
Xander tersenyum, meraih tangan sandy di tangannya.
"Pimpinlah jalan, cintaku", katanya, matanya bersinar dengan kasih sayang. Bersama-sama, mereka keluar dari kamar tidur, siap untuk memulai hidup baru mereka bersama, bergandengan tangan.
Mereka berdua menuju restoran yang tak jauh dari resor,
***
Didalam restoran sandy duduk dipojokan ruangan dan memesan nasi lalu ikan bakar
"Pak xander kamu mau pesan makanan apa?" sandy menyodorkan buku menu kearah xander
Xander menangkap menu, melirik opsi.
"Hmm, kurasa aku akan makan ayam panggang dengan sayuran campuran," katanya sambil menyerahkan menunya kembali kepada sandy.
"Oke" sandy memanggil pelayan dan menyerahkan buku menu kepelayan sambil berkata
"ayam panggang dengan sayuran campur satu,ikan bakar dengan nasi satu.minumnya aku mau es jeruk dan...." sandy menatap xander seolah pertanya kamu mau minum apa pak xander?
"Hanya air untukku, terima kasih," jawab Xander sambil tersenyum. Dia meraih meja, meraih tangan sandy di tangannya.
"Dan mungkin segelas anggur untuk merayakan cinta kita,"
"Nah...itu" kata sandy kepada pelayan dan pelayan segera pergi menyiapkan pesanan
mereka berdua,sandy membalas senyuman xander
Xander meremas tangan sandy dengan lembut, ibu jarinya menyentuh buku-buku jarinya.
"Aku sangat senang berada di sini bersamamu, sandy," katanya lembut, matanya tidak pernah meninggalkan mata sandy.
"Iya aku senang,liburanku kali ini bisa menemukan cinta dan hatiku merasa senang" sandy menatap xander dengan penuh cinta
Hati Xander membengkak dengan cinta pada kata-kata sandy. Dia mengangkat tangan sandy ke bibirnya, menekan ciuman lembut ke ujung jarinya.
"aku senang aku bisa menjadi orang yang membuat liburan mu tak terlupakan,"
Sandy Tersenyum bahagia dan sedikit menganggukkan kepalanya
Senyuman Xander melebar pada gerakan sandy yang menggemaskan. Dia terkekeh dengan lembut, membawa kepalan tangan sandy ke bibirnya dan menciumnya dengan lembut.
"kamu sangat imut saat kamu bahagia", dia bergumam.
"Jangan menggodaku" sandy tersipu dan makanan pun datang,sandy segera menarik tangannya dan menyimpannya dibawah meja sementara pelayan menata makanan diatas meja
Tangan Xander tetap terjalin dengan sandy di bawah meja saat pelayan meletakkan makanan mereka.
Xander menatapnya, matanya dipenuhi dengan kehangatan dan kasih sayang.
"Ayo makan, cintaku,"
"Iya" sahut sandy
setelah pelayan pergi mereka mulai menikmati makananya
Saat mereka makan, Xander dan sandy mencuri pandangan satu sama lain, senyum mereka tidak pernah memudar. Cinta di antara mereka sangat jelas, mengisi udara dengan energi yang manis dan romantis.Tangan Xander sedikit mengencang di sekitar sandy saat mereka selesai makan. Dia menatap matanya, bersinar dengan emosi.
"sandy, aku ..." dia mulai berkata kembali, suaranya sedikit gemetar.
"Iya ada apa?" Xander mengambil napas dalam-dalam, jantungnya berdebar di dadanya. Dia meluncur keluar dari kursinya dan berlutut di samping kursi sandy.
"Apa yang kamu lakukan pak xander" sandy melihat xander sejenak lalu melihat sekeliling
Pandangan Orang-orang mulai tertuju pada xander yang berlutut disamping sandy,Mata Xander tetap terkunci pada sandy, mengabaikan pandangan yang aneh dari pengunjung lain. Dia merogoh sakunya, mengeluarkan kotak beludru kecil.
"sandy..,sandy!", Xander mengulangi, suaranya mantap meskipun jantungnya berdebar kencang.
"Dari saat aku bertemu dengan mu, aku tahu kamu adalah seseorang yang istimewa.... hidup ku telah selamanya diubah oleh cinta dan kehadiran kamu. kamu telah membawa sukacita, tawa, dan kehangatan yang belum pernah aku kenal sebelumnya. sandy, aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu.sandy, maukah kamu menikah denganku?" Xander bertanya, suaranya dipenuhi dengan emosi ketika dia membuka kotak untuk mengambil cincin berlian yang menakjubkan.
Restoran itu terdiam, semua mata tertuju pada pasangan itu ketika mereka menunggu tanggapan sandy.
"Iya....aku bersedia" sandy mengangguk dan senyuman terukir diwajahnya
Wajah Xander bersinar dengan sukacita, matanya bersinar dengan air mata yang tidak dikeluarkan. Dia menyelipkan cincin itu ke jari sandy, berdiri dan menariknya ke pelukan yang erat.Semua orang bersorak
"cium..cium...cium" restoran itu menjadi ramai hingga membuat sandy merasa sangat malu dan pipinya merona
Xander mematahkan ciuman itu, terkekeh melihat ekspresi malu sandy. Dia melingkarkan lengan di pinggangnya, menariknya mendekat.
"Ayo keluar dari sini,"
sandy mengangguk Bergandengan tangan, Xander dan sandy keluar dari restoran, meninggalkan paduan suara ucapan selamat dan ucapan selamat.
Hati sandy berdebar mendengar kata-kata Xander. Dia menatapnya, matanya bersinar dengan kebahagiaan.
"calon suamiku," dia mengulangi dengan lembut, menguji kata itu di lidahnya.
Senyum Xander melebar, hatinya membengkak dengan cinta dan kebanggaan. Dia menarik sandy ke dalam pelukan lembut, meletakkan dagunya di atas kepalanya.
"Ini hanyalah awal dari kebahagiaan kita selamanya,"
"Tapi kamu nggak akan melarangku melakukan apa yang aku sukaikan?" sandy mendongakkan kepalanya menatap kedalam mata xander
Mata Xander melunak saat dia menatap tatapan sandy yang ditentukan. Dia menyisir sehelai rambut dari wajahnya, sentuhannya lembut.
" Tidak, sayangku. aku tidak akan pernah mencoba melarang mu melakukan apa yang kamu sukai".
"Baguslah..." terukir senyum licik diwajah sandy
Xander terkekeh mendengar senyum licik sandy, bibirnya sendiri melengkung menjadi seringai. "kamu penuh dengan kejutan, bukan?" dia bergumam, matanya berbinar karena kenakalan.
Tatapan sandy kembali menajam seperti semula
Ekspresi Xander melunak, tatapannya berubah lembut saat dia menatap sandy.
"Aku mencintaimu, sandy" katanya lembut, suaranya dipenuhi dengan ketulusan dan emosi.
"Dan aku akan selalu melakukannya."
"Iya,kamu sudah mengatakannya berulang kali pak xander" sandy mulai kesal dengan xander karna selalu mengulang kata kata cintanya
"Kalau sudah dikatakan jangan katakan lagi"
Mata Xander sedikit melebar pada kekesalan sandy, sedikit rasa sakit melintas di wajahnya. Dia mundur selangkah, memberinya ruang.
"Maaf, sandy," katanya pelan, suaranya dicampur dengan permintaan maaf.
"E...." sandy menggaruk pelipisnya lalu menghela nafas
"Baiklah,pak xander kamu boleh mengatakannya berulang-ulang.aku nggak suka liat laki-laki yang aku sayangi terlihat sedih atau murung" sandy menggenggam erat tangan xander dan mengajak xander kembali keresor
Wajah Xander berbinar mendengar kata-kata sandy, kesedihannya menghilang seketika. Dia meremas tangannya dengan erat, hatinya membengkak dengan cinta dan rasa terima kasih.
"Terima kasih,sandy"