Dark Romance + adegan berdarah , para pembaca mohon bisa menyesuaikan usia.
“Jika kau ingin anakmu tetap hidup..”
“... Maka jadilah tawanan spesial kita berdua, sayang~”
Kamala Marchel tidak pernah menyangka dirinya diculik oleh kedua lelaki kembar yang mendapatkan sebutan Devil Twins. Dan kedua lelaki itu menginginkannya, disaat dirinya sudah memiliki dua anak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TSMK : kepribadian ganda Ardern
“Hmm~”
“Berhentilah merengek, dan berhentilah memelukku dasar lelaki gila !!”
Kamala sedikit menggerakkan tubuhnya merasa tidak nyaman, karena Ardern sedari tadi memeluknya dari samping. Mana cuaca hari ini cukup panas, meskipun ada AC tapi jika Ardern memeluknya dengan erat seperti ini, maka udara dingin AC akan kalah hangatnya dengan pelukan Ardern.
Setelah makan tadi, Ardern akhirnya memutuskan untuk di dalam kamar bersama dengan Kamala dan Archer. Tentunya, Kamala yang memintanya, eits jangan salah paham. Kamala hanya ingin kedua lelaki itu membantunya mengurus kedua anaknya itu, dan dia ingin bersantai, tetapi yang ada Ardern malah bertingkah manja layaknya anak-anak kepadanya.
Ardern tidak menggubris perkataan Kamala, dia hanya sibuk mengusapkan rambutnya pada leher Kamala dengan manja, seakan dirinya tidak suka saat Kamala mengusirnya dari sana. Ardern semakin memeluk Kamala erat.
“Ish~ geli !! Kamu kenapa sih ??”
“Sayang~ jangan usir aku~”
“Ya Tuhan, saudara kembarmu manja banget sih !!” Ujar Kamala kesal ke arah Archer, sementara lelaki itu hanya terkekeh perlahan sembari menggendong Caius dan mengayunkan pelan anak itu.
“Dia emang kaya gitu, kamu harus mengenali kedua calon suami kamu.” Ujar Archer sembari tersenyum disana.
“Hah ?! Calon suami apanya !! Aku masih istri orang !! Dasar lelaki gila !!” Ujar Kamala dengan kesal, sementara Ardern hanya terdiam saja disana. Tanpa mereka sadari, di dalam batin Ardern ada gejolak yang sedang dia tahan.
Hey Ardern.. Bisakah aku muncul semenit saja ??
Cih apa lagi yang kau inginkan ?! Tidakkah kau lihat, aku sedang bersama Kamala !!!
Justru karena itu, aku ingin muncul saat ini..
Tidak akan !!! Aku tidak akan membiarkanmu mengambil alih untuk kali ini !!
Pfftt.. Ayolah, ada Archer disana.. Lagipula aku hanya ingin menyapa Kamala, sebentar saja.. Ya.. ??
Aku bilang tidak ya tidak !!!
Apa kau yakin, kau bisa menahanku selama itu, Ardern ??
.
.
.
“Hey, lelaki gila, tidak bisakah kau menyingkir sebentar saja dari tubuhku ?? Aku benar-benar sangat kepanasan saat ini..”
Ardern mengangkat kepalanya, dan melepaskan pelukan itu, “Aku keluar sebentar..”
Kamala menatap gerak-gerik dari Ardern, juga Archer yang mungkin sudah mengetahui apa yang akan terjadi, dan mungkin Archer akan membiarkan Ardern keluar dari sana, untuk sementara waktu, tapi..
“Dia ingin mengambil alih tubuhmu lagi ??” Tanya Kamala melihat gerak-gerik dari Ardern.
Yang ditanya tidak menjawab apapun, dan hanya menganggukkan kepalanya.
“Biarkan aku berperang dengannya terlebih dulu di luar. Kak Archer kunci pintu dari luar, aku khawatir jika dia akan melakukan apapun pada Kamala.” Ujar Ardern berbicara kepada Archer juga, tapi kemudian Kamala membuka suaranya disana.
“Kau tidak perlu keluar, kemarilah.. Semakin kau menyerangnya, maka dia akan semakin menjadi-jadi.” Ujar Kamala disana dengan tenang, berbeda dengan dirinya tadi yang begitu emosi disana.
Ardern menggelengkan kepalanya, “Dia bisa muncul kapan saja..”
“Aku ingin berbicara padanya.” Ujar Kamala disana, membuat Ardern membulatkan matanya.
“Dia bisa menyakiti kedua anak-anakmu.”
“Aku akan memukulnya dengan tongkat besi jika dia berani menyentuh anak-anakku.” Ujar Kamala dengan ketusnya, membuat Ardern menghela nafasnya berat.
“Baiklah, jika dia menyakitimu, maka aku akan langsung muncul di hadapannya.” Ujar Ardern melihat Kamala yang begitu keras kepala disana.
Ardern kemudian duduk di sebelah Kamala, sementara wanita itu memandang ke arah Ardern. Saat Ardern menutup matanya, lelaki itu terlihat mengerutkan alisnya, seakan-akan hendak menahan sosok itu, tetapi sayangnya.. Sosok itu tidak bisa di hentikan begitu saja, bahkan jikalau Ardern memberontak dan bertengkar dengannya, maka Ardern akan kalah. Karena sosok itu sangatlah agresif dan begitu brutal.
Kemudian Ardern membuka matanya, Kamala sudah mengenali sosok itu, sosok yang semalam menyentuh dirinya secara paksa.
“Merindukanku, cantik ??” Nada suara berbeda, dan ekspresi menyeringai licik, Kamala sudah bisa menebak siapa dia. Sementara Archer hanya menghela nafasnya, dan menatap dengan penuh kewaspadaan kepada sosok itu.
Sementara sosok itu merangkak di atas kasur, sembari mendekati Kamala.
“Bukankah perjanjianmu dengan Ardern, hanya keluar saat malam hari ??” Tanya Kamala menaikkan satu alisnya dan menatap ke arah sosok itu, dia tidak bisa menyebutnya sebagai Ardern, karena tingkah laku mereka berbeda.
“Aku merindukanmu, sayang~” Ujar sosok itu mendekati wajah Kamala, sembari hendak mencium pipinya, tetapi Kamala menahan mulut lelaki itu dengan wajah ketus dan tatapan sinis.
“Ada anakku disini, jangan menyentuhku !!” Ujar Kamala dengan nada tegasnya, sosok itu menolehkan wajahnya, dan benar saja.. Di depannya berbaring Caio yang masih terbangun dan menatap ke arahnya. Sebenarnya sejak tadi Caio ada disana, itulah kenapa Kamala kesal dengan Ardern yang terus manja kepadanya, sehingga dirinya tidak bisa bermain dengan sang buah hatinya.
Mata sosok itu menatap ke arah Caio, tangannya terjulur hendak menyentuh anak itu.
“Jika kau menyakiti anakku, aku akan memukulmu.” Ujar Kamala dengan dinginnya, membuat sosok itu tertawa pelan.
“Aku hanya ingin menyentuh pipinya, apakah tidak boleh, sayang~ ??” Ujar sosok itu sudah mengangkat tangannya dan hampir menyentuh Caio, tapi dirinya meminta ijin terlebih dulu, kepada sang ibu dari anak-anak itu.
Kamala memberikan tatapan penuh kecurigaan disana, “Tidak !!”
“Owh~ betapa kasarnya dirimu saat seperti ini, sayang~ baiklah cantik. Aku tidak akan menyentuh putramu.”
Archer hanya membulatkan matanya tidak percaya, sosok itu tidak pernah sekalipun mendengarkan siapapun, tapi di hadapannya. Sosok itu menuruti Kamala, menarik tangannya dan tidak tertarik untuk melakukan apapun pada Caio. Padahal Archer teringat saat Ardern di kuasai oleh sosok itu, justru dirinya sanggup membunuh bayi, dan juga ibu hamil.
Ada apa dengan sosok itu ??
Sementara sosok itu mendekati Kamala, dan tersenyum manja disana, meskipun memberikan tatapan yang sedikit nakal, tidak seperti tatapan manja dari Ardern.
“Sayang~”
“Siapa namamu ??”
“Hmm~ Kenapa kau harus mengenaliku ?? Cukup tahu, jika aku adalah kepribadian ganda dari Ardern.” Ujar sosok itu tersenyum disana.
“Apakah mempertanyakan nama, adalah tindakan ilegal ??”
“Ya, sangat ilegal sayang~ apalagi jika menyebut namaku di atas ranjang sembari m*nd***h, sangat ilegal- Awh !!”
Kamala memukul kepala sosok itu dengan kesal, kenapa dirinya jauh lebih mesum dan parah daripada Ardern ?!
“Berhentilah berfikiran mesum, dasar lelaki gila !!” Ujar Kamala dengan kesal.