NovelToon NovelToon
Suamiku Pelindungku

Suamiku Pelindungku

Status: tamat
Genre:Romantis / Pernikahan Kilat / Pengawal / Tamat
Popularitas:10.4M
Nilai: 5
Nama Author: Shan Syeera

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya oleh
seorang Evanindhia Sashikirana..bahwa pengkhianatan yang di lakukan oleh kekasih nya bersama adiknya sendiri telah memaksa dirinya
untuk menjauh dari hingar bingar kehidupan
glamor kota metropolitan.

Dia memutuskan untuk mengisolasi dirinya ke
sebuah kota kecil yang ternyata keadaan di dalam
nya sangat lah di luar dugaan. Kehidupan liar dan
ekstrim harus dia lalui di sana yang bahkan tidak
pernah terlintas sedikitpun kalau dia akan masuk
dan mengalaminya sendiri.

Dia adalah seorang gadis kota dengan segala
pesona luar biasa yang di milikinya hingga di
setiap kemunculannya akan langsung menyihir
dan membius mata semua orang yang selama
hidupnya belum pernah melihat mahluk cantik
seperti dirinya.

Bagaimanakah Kiran akan dapat menjalani
kehidupan liar nya di kota kecil yang tidak di
kenal nya sama sekali.? Akankah dia menyesali
semua keputusan nya yang telah membawa
dirinya ke dalam kesulitan.??


** Ambilah hikmah yang terkandung di balik
setiap peristiwa **

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shan Syeera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Serangan Fajar

 

*********

 

Keadaan di luar pondok saat ini sangat genting.

Tepatnya di kawasan utama tempat semua alat

berat di simpan. Tanpa di duga tiba-tiba saja

terjadi serangan brutal dari sekelompok orang

yang bersenjata lengkap. Semua penjaga dan

pekerja yang saat ini sedang beristirahat di

dalam tenda yang di dirikan berhamburan

keluar penuh kepanikan.

Beberapa di antaranya langsung ambruk terkena

tembakan yang di berondongkan oleh kelompok

penyusup tadi. Para penjaga dan pasukan Zack

segera mengambil posisi dengan senjata yang

kini sudah di tangan. Pertempuran sengit pun

kini berlangsung menimbulkan bunyi gemuruh

yang sangat mencekam.

Bunyi tembakan dan ledakan kini mewarnai

suasana di perkebunan yang berubah sangat

mengerikan di penuhi oleh darah dan teriakan.

"Mundur.. selamatkan diri kalian.. cepat..!"

Badar berteriak-teriak memberi arahan pada

para pekerja yang bersembunyi di balik pohon

dengan keadaan panik penuh ketakutan.

Dia tidak henti membalas serangan lawan

sambil mengamankan para pekerja satu per

satu agar bisa berlari menyelamatkan diri.

Agra dan dan Bara yang baru saja kembali dari

patroli wilayahnya terlihat langsung mengambil

posisi di dekat gerbang masuk. Pikiran Agra kini

melayang pada Kiran yang ada di dalam pondok.

Bagaimana sekarang keadaan istrinya itu, dia

pasti sangat ketakutan.

"Shit..! Bara lindungi aku, Kiran ada di dalam aku

akan masuk untuk mengamankan nya.!"

Geram Agra sambil mulai bergerak pelan dengan

tetap waspada dan mengamati situasi.

"Baik Tuan..saya akan menghubungi Zack agar

segera membawa pasukan sapu bersih nya.!"

Sahut Bara sambil mengeluarkan alat komunikasi

khusus dari balik saku kemejanya dengan tetap waspada.

"Suruh Zack untuk memancing mereka agar

berkumpul semua di tempat ini, terutama ikan

besarnya.!"

"Baik Tuan..!"

Bara segera mengirimkan kode khusus ke alat

yang ada di tangannya. Namun tiba-tiba saja

datang serangan kearah mereka dari jalan masuk menuju perkebunan dengan pasukan penyerang

yang baru. Agra mengetatkan rahangnya saat

melihat siapa yang datang untuk memimpin

penyerangan ini.

Edgar tampak berdiri gagah di atas mobil tempur

nya dengan memberondongkan tembakan kearah

area para pekerja perkebunan yang berlarian

panik saat satu tembakan berkaliber besar jatuh menghantam alat berat hingga terbakar seketika

dan menimbulkan bunyi ledakan yang cukup besar.

Agra semakin terbakar amarah saat melihat

banyak para pekerja yang kini sudah tergeletak

tak berdaya dengan luka yang cukup parah.

"Hei..Tuan pengawal.. bagaimana sekarang ?

kau lihat kan akibatnya kalau berani melawan

seorang Edgar ?"

Teriak Edgar dengan suara nya yang membahana.

Agra mengepalkan tinjunya mencoba meredam

amarah yang kini sudah menguasai dirinya.

Rupanya pria licik itu menerapkan taktik serangan

fajar. Baiklah..tidak ada jalan lain, mau tidak mau

mereka harus melawannya walau dengan

pasukan seadanya.

"Apa yang kau inginkan Edgar.?"

Agra keluar dari persembunyiannya membuat

Bara dan semua pasukan nya terkejut. Pasukan

Edgar juga terlihat terkejut. Edgar menyeringai

licik melihat Agra berani keluar dari tempat persembunyian nya.

"Hahaa.. ternyata nyalimu cukup besar juga ya.

Kau berani menantang maut tanpa rasa takut.!"

Ejek Edgar sambil mengokang senjatanya. Agra

menatap tajam kearah Edgar.

"Apa sebenarnya yang kau inginkan.?"

"Haa.. tentu saja hasil perkebunan ini. Kalian

serahkan padaku sekarang juga maka nyawa

kalian akan aku ampuni, tapi kalau tidak..!"

"Kalau tidak, apa yang akan terjadi.?"

"Aku akan merampas paksa dari kalian..! aku

tidak pernah menerima kekalahan !"

Agra hanya tersenyum miring, dia kembali maju

perlahan membuat semua pasukan, baik itu dari

pihak dirinya maupun pasukan Edgar sontak

bersiaga dengan mengokang senjatanya masing

masing di arahkan pada lawan. Bara kini sudah

mulai panas dingin melihat pergerakan Tuan nya.

"Kalau kau merasa jadi laki-laki sejati turunlah,

lawan aku sekarang juga.!"

Tantang Agra sambil melempar senjatanya ke

pinggir. Edgar mengetatkan rahangnya, wajah

nya kini berubah kelam. Dia meloncat turun

dari atas mobil kemudian mulai maju mendekat

ke arah Agra yang berdiri santai menyingsingkan

lengan bajunya.

Penerangan di tempat itu hanya sebatas dari

lampu mobil dan mesin genset yang terpasang

di dekat gerbang. Namun nyala api dari alat-alat

yang terbakar terlihat masih berkobar. Semua

pasukan saat ini menghentikan pertarungan

karena pimpinan mereka memberi isyarat.

Keadaan ini di manfaatkan oleh Badar dan para

penjaga untuk segera mengevakuasi korban dan

sesegera mungkin memberikan pertolongan

hingga kini suasana di dalam pondok menjadi

sibuk luar biasa. Sementara Kiran saat ini masih

tertahan di dalam kamar karena Badar sengaja

mengunci pintu kamar dari luar. Dia tidak ingin

Nona nya itu menyaksikan semua kengerian

ini, dan Kiran hanya bisa berteriak histeris minta

di bukakan pintu sambil tiada henti menggedor

pintu sekuat tenaga.

Edgar segera melompat menyerang Agra dengan

tenaga penuh dan emosi yang sudah mencapai

ubun-ubun nya. Keduanya kini bertarung seru

dengan kekuatan yang cukup seimbang. Tubuh

mereka terlihat meliuk, melompat dan saling

menyerang serta menghindar. Edgar mundur

beberapa langkah saat pukulan dan tendangan

Agra masuk ke dada dan perutnya. Mata Edgar

menyala menatap buas kearah Agra sambil

meludahkan darah dari mulutnya.

"Ayo maju.. keluarkan semua kemampuan mu

Tuan Edgar yang perkasa.! "

Ejek Agra dengan suara beratnya serta senyum

meremehkan kearah Edgar.

"Brengsek..! akan aku habisi kau sekarang juga.!"

Edgar menggeram sambil kemudian kembali

maju menyerang Agra. Keduanya kembali

berduel seru.

Dari arah jalan datang rombongan baru yang

membawa pasukan lebih lengkap. Ada satu

sosok yang kini berdiam di dalam mobil melihat

pertarungan seru antara Edgar dan Agra dengan

seringai senyum liciknya.

Bara kembali mengirimkan kode rahasia pada

Zack dan pasukan nya agar segera mengambil

posisi. Dia juga melihat titik khusus di alat

pelacaknya yang menunjukkan kedatangan

beberapa pesawat kecil menuju landasan baru.

Tidak butuh waktu lama akhirnya Edgar jatuh

tersungkur di atas tanah dengan memuntahkan

darah, dia menatap tajam sedikit was-was ke

arah Agra yang maju mendekat mengepalkan

tinjunya.

"Kau..akan menyesali semua ini. Kalian semua

akan aku kubur di tempat ini , tanpa sisa..!"

Geram Edgar dengan seringai iblis nya sambil

berusaha berdiri dengan sempoyongan. Agra

balik tersenyum miring.

"Aku pastikan..ini adalah akhir karirmu Tuan

Edgar yang terhormat..!"

Seru Agra sambil kemudian menyerang Edgar.

"Seraang..habisi semuanya..!"

Edgar berseru memberi perintah. Sontak saja

kini tembakan kembali terdengar. Agra terpaksa

berguling menghindari berondongan peluru

yang di arahkan padanya. Sementara Edgar

berlari cepat kearah pondok.

"Bara..apa semua sudah ada di posisi.?"

Agra berteriak sambil mengokang senjata yang

baru saja di lemparkan oleh Bara. Mereka berdua

bersembunyi di balik tumpukan pohon yang sudah tersusun rapi hasil penebangan percobaan hari kemarin.

"Sudah Tuan.. sesaat lagi mereka datang.!"

Teriak Bara sambil membalas tembakan lawannya.

Pertempuran seru pun kini kembali terjadi. Sosok

yang ada di dalam mobil terlihat tersenyum

mengejek saat melihat bagaimana tidak imbang

nya kekuatan pertempuran ini. Ibaratnya 10

banding 1, sungguh jomplang.!

Keadaan di dalam pondok saat ini tidak kalah

genting dengan di luar saat beberapa pasukan

Edgar masuk melumpuhkan semua orang yang

ada di rumah itu. Para wanita langsung di ikat

dan di lakban mulutnya. Saat ini Badar dan

Edgar sedang bertarung seru.

"Mundur Badar..atau kau mati sekarang juga.!

Aku hanya ingin bersenang-senang sebentar

dengan wanita yang ada di dalam..!"

Geram Edgar dengan tatapan yang menyala

bagai harimau lapar.

"Tidak.! langkahi dulu mayatku kalau kamu

ingin masuk kedalam kamar ini.!"

"Hahaa.. keras kepala artinya memilih lenyap.

Baiklah itu adalah pilihanmu Badar..!"

Bentak Edgar sambil kemudian maju menyerang

Badar. Keduanya kembali terlibat pertarungan

yang cukup seru. Rasmi dan Bani hanya bisa

meronta dan berontak mencoba melepaskan

ikatan di kedua kaki dan tangannya.

Mata Rasmi tampak membulat saat tubuh besar

Badar terjungkal ke lantai kemudian Edgar maju

kembali menghajar nya habis-habisan sampai

mulut Badar memuntahkan darah kental.

"Matilah kau..!"

Edgar menendang dada Badar hingga laki-laki

itu terkapar tidak berdaya. Rasmi dan Bani hanya

bisa menjerit tertahan sambil menangis pilu

melihat keadaan Badar yang mengenaskan.

Edgar menendang keras pintu kamar hingga kini terbuka. Kiran langsung terlonjak kaget saat

melihat kemunculan Edgar ke dalam kamar.

Wajahnya terlihat memucat di penuhi rasa

panik sekaligus ketakutan. Laki-laki itu menutup kembali pintu kamar memakai kakinya dengan seringai aneh yang membuat bulu kuduk Kiran langsung berdiri.

Kiran mundur perlahan, menatap tajam pria itu

yang terus merangsek maju.

"Hallo Nona Kiran..kita bertemu lagi. Aku sudah

pernah bilang bahwa kau akan menjadi milik ku.!"

"Ma-mau apa kamu...pergi..! kenapa kamu ada

di tempat ini.? pergilah..jangan ganggu aku.!"

"Hahaa..apa kau tidak tahu apa yang sedang

terjadi saat ini Nona Kiran..? kau yang sudah menyebabkan semua ini terjadi.!"

"Apa maksudmu ?"

"Kau memutuskan untuk menentang ku.! jadi

beginilah akibatnya.!"

"Tidak.! itu tidak mungkin, apa yang telah kau

lakukan ?"

"Yang aku lakukan.? hahaa..tentu saja menyingkir

kan semua yang menghalangi jalanku.! termasuk

pengawalmu itu .!"

"Agraa... tidak ! apa yang kau lakukan padanya.?"

Kiran terlihat histeris, apa yang terjadi sebenar

nya, bagaimana bisa semuanya jadi kacau

seperti ini. Dan Agra..apa yang terjadi pada nya?

"Kau ingin tahu bagaimana keadaan pengawal

sialanmu itu hahh..? dia sudah mati..!"

"Tidak..! itu tidak mungkin.!"

Teriak Kiran histeris seraya membulatkan mata

nya, tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Edgar hanya tersenyum miring dengan tatapan

liarnya seakan ingin melahap seluruh tubuh Kiran

yang hanya berbalut baju tidur panjang pas body .

Tubuh Kiran membentur sisi ranjang membuat

dia jatuh telentang di atas tempat tidur. Mata

Edgar tampak semakin berkilat penuh napsu.

"Sekarang biarkan aku bersenang-senang

sedikit dengan tubuh indahmu ini, setelah

itu kau akan ku jadikan ratu di rumahku.!"

"Tidak. ! jangan menggangguku..Agra pasti

akan datang kesini.!"

"Hahaa..dia sudah jadi mayat sekarang, mana

mungkin bisa datang untuk menolong mu !"

"Tidak ! Agra pasti baik-baik saja..tidak akan

terjadi apapun padanya..!"

Kiran menggeleng kuat, air matanya berjatuhan

bagai air terjun. Dia bangkit, beringsut mundur

ke ujung tempat tidur hingga tubuhnya

membentur kepala ranjang.

Edgar menyeringai iblis. Dengan gerakan cepat

dia melucuti bajunya sendiri hingga kini tubuh

nya yang di penuhi otot-otot besar sudah dalam

keadaan polos. Kiran semakin bergetar ketakutan,

air mata sudah membanjiri wajahnya.

"Pergi kamu..! jangan ganggu aku..!"

Jerit Kiran saat melihat Edgar merangkak naik

naik keatas tempat tidur, berusaha merenggut

pakaian yang menutupi tubuh Kiran.

"Tolong... lepaskan aku... jangan..!"

Sekuat tenaga Kiran mencoba melawan dengan memukul dan menendang Edgar membabi buta menahan lengan besar laki-laki itu yang

sedang mencoba menarik pakaiannya.

"Jangan membuatku kehilangan kesabaran

manis.. pasrahkan lah dirimu padaku..!"

Geram Edgar murka terdorong napsu birahi

yang sudah menguasai seluruh tubuhnya.

Dengan gerakan kasar dia menyobek atasan

Kiran hingga kini tubuh nya terbuka sebagian.

Mata Edgar semakin berkilat hebat saat melihat

dengan jelas bagaimana putih beningnya tubuh

bagian atas Kiran yang menampilkan sebagian

dada sintalnya yang indah menggoda. Edgar

menelan salivanya berat, tubuh bagian bawah

nya kini sudah meronta ingin segera di bebas

kan dan mendapatkan keinginan nya.

"Kau benar-benar menggiurkan..kau harus jadi

istriku Kiran..akan aku berikan apapun yang kau

inginkan.!"

Kiran semakin bergetar, memepetkan tubuhnya

ke ujung ranjang, tangannya di pakai untuk

melindungi kedua aset berharga nya yang kini

sudah terbuka sebagian.

"Edgar...aku mohon lepaskan aku.."

Rintih Kiran dengan suara gemetar hebat. Mata

Edgar yang sudah di penuhi kabut nampak

menatap dalam, dia segera mengurung tubuh

Kiran, kemudian berusaha untuk menindih tubuh

gadis itu yang menjerit histeris.

Kiran memejamkan matanya sambil menjerit

perih saat laki-laki brengsek itu kini berusaha

untuk melecehkan dirinya. Bibirnya bergerak

liar ingin menyergap bibir Kiran.

Namun tiba-tiba saja pintu kamar di tendang

dari luar dan sosok Agra langsung melesat

masuk menyeret tubuh Edgar kemudian

menghajar nya habis-habisan. Keduanya

kembali bertarung seru di ruangan sempit itu.

Wajah Agra terlihat kelam,matanya berkilat

murka di penuhi amarah yang sudah mencapai

puncaknya.

"Kau sudah berani menyentuh milikku..maka

aku tidak akan mengampuni mu ******** !"

Agra kembali menyerang Edgar dengan sadis

hingga dalam beberapa menit kemudian laki-

laki itu terdesak dan jatuh tersungkur. Bagai

kesetanan Agra mengangkat tubuh besar itu

kemudian melemparnya keluar kamar hingga

kepalanya membentur dinding bangunan, dia tergeletak tidak berdaya.

Laki-laki itu tampak terbatuk parah kemudian

memuntahkan darah kental dari mulutnya. Keadaannya sangat mengenaskan. Sekujur

tubuhnya babak belur dengan luka dalam

yang cukup parah. Dia berusaha bangkit

namun akhirnya kembali terkulai lemah tak

sadarkah diri.

Agra segera menghampiri Kiran, membuka

jaket yang di pakainya kemudian di pakaikan

ke tubuh Kiran yang terlihat masih sangat syok.

Duduk terdiam dengan tubuh gemetaran dan

tatapan kosong penuh ketakutan.

"Tenanglah sayang...aku di sini sekarang.."

Agra segera meraih tubuh Kiran yang menegang

seketika dan mengkerut berusaha menarik diri

nya dari dekapan Agra.

"Ini aku Kiran.. lihatlah aku..kamu jangan takut

lagi, aku bersamamu.."

Agra mendongakkan wajah Kiran agar mereka

saling melihat. Mata Kiran menatap kuat mata

elang Agra yang masih di liputi oleh amarah.

Cairan bening kembali berjatuhan membasahi

pipi mulus Kiran. Tangan Agra menghapus air

mata di wajah Kiran. Keduanya saling pandang

lekat, kesadaran Kiran perlahan kembali .

"Ini aku sayang..kau bersamaku.."

"Agraa....kau masih hidup..."

Lirih Kiran meraup wajah Agra berusaha untuk

meyakinkan diri bahwa sosok yang ada di depan

nya itu adalah suaminya.

"Iya Kiran..aku masih hidup..aku tidak mungkin

meninggalkan mu sendirian.!"

Kiran langsung memeluk erat tubuh Agra setelah

kesadaran nya kembali sepenuhnya. Agra balik

memeluk erat tubuh rapuh itu berusaha untuk

memberinya ketenangan. Kiran menangis tersedu

di dada Agra, melepaskan semua beban yang

tadi membelenggunya.

Sementara itu di luar masih terjadi pertempuran.

Namun beberapa saat kemudian pasukan Edgar tampak gelagapan ketika tiba-tiba datang pasukan bayangan hitam yang bergerak cepat seperti ninja melumpuhkan lawan tanpa terlihat. Senjata di

tangan mereka kini telah berpindah tangan.

Mereka hanya bisa melongo di tengah kepanikan

dan kekagetan akan semua yang terjadi karena

begitu cepat di luar bayangan..

 

**********

 

TBC....

1
Ismu Srifah
hah Hany istri hanya jadi pelampiasan saja, keterlaluan kamu nathan
Ismu Srifah
kasian junior puasa dulu ya
Nuryati Yati
👍👍
Nuryati Yati
ceritanya bagus dan menarik 👍
Lentera Senja
bagus banget, imajinasi penulis luar biasa, rekomeneded 👍
Lentera Senja
Dari novel karya Authornya karakter ceweknya aku suka sama Sherin, bener2 tangguh, gak menye2.
Anonymous
/Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Jati Rianingsih
keren
Wirda Wati
masih ada thort karyamu yg terbaru
Nur Aini
betul 5 karya semua sempurna,syg sekali penulis smpk sekrg blm ada karya baru, kami sangat menunggu karya2 yg bagus kyk gini
Lentera Senja: Iya bener, semua karya nya gak ada yg gagal. Kemana perginya penulis ini. Author plis comeback ☺️
total 1 replies
Nur Aini
baca udah 2x tetep mewek
Momy Haikal
dari semua cerita author cuma kisah agra kiran dan Devan Sherin yg paling aku suka dn dibaca berulang-ulang
Momy Haikal
kisah agra dan kiran.dev dn Sherin adalah novel yg kubaca lebih dr 5 kali sakin menarik nya dn tidak menemukan novel lain yg se Bagus ini ceritanya
Momy Haikal
ayahnya agra cuma mau memastikan apakah cinta dn keteguhan agra sm seperti dirinya ketika mencintai ibunya dulu
Yuniafida
Cerita seperti ini hanya ada dinovel😃
Yuniafida
Sdh membaca sampai tamat, tp aku baca ulang lg karna bagus
Sri Mulyati
visualnya tambah seru
Sri Mulyati: saya sudah baca 3kali tidak bosan
total 1 replies
Jwt..ar
kembali kesini lgi,🤭🤭
shofia lee
gantenya hoshi kyak apa ya...jepang indo 🤔🤔🤔🤔
Dhia Syarafana
karya syan sheera semuanya gk kaleng-kaleng
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!