Hanya karna sebuah jabatan sang suami berubah drastis. Hidupnya yang dulunya penuh dengan keharmonisan kini menjadi sebuah neraka untuknya. Dan hadirnya orang ke tiga membuat dirinya teruji kesabarannya. Namun dirinya tetap bersikeras mempertahanankan hubungannya. Namun lagi-lagi sang suami berbohong membuatnya menyerah dan memilih pergi dari kehidupannya.
Disisi lain nampak seorang lelaki yang sedang memperjuangkan cinta di masa lalunya. Namun sang perempuan tak pernah mau mencoba membuka hatinya karna trauma di masa lalu,membuatnya harus bersabara dengan cintanya..
Adakah kebahagiaan yang akan mereka Raih atau semua keinginan dan cita-citanya hanya Fatamorgana ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selvi Noviyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.23
Riko dengan telaten menunggu delia yang saat ini terbaring lemah,terkadang ia yang membasuh tubuh delia . hatinya terasa sakit saat melihat seseorang yang ternyata sangat ia cintai delia segalanya baginya
Ia takut kehilangan bahkan ia pun tak jarang tidur dengan teratur ia selalu menatap tubuh yang lemah yang sama sekali tak memberikan respon sedikit pun
Hingga Tepat satu minggu setelah kecelakaan Delia siuman,ia menatap sekitar dengan perasaan binggung
"Awww " Ucap delia meringis memegangi perutnya yang terasa perih
"Delia.. " ucap riko yang tengah terbangun saat mendengar suara delia
"Apa ada yang sakit ?" tanya riko menatap delia lalu menggenggam tangan delia
"Haus " jawab delia melepaskan tangannya dari genggaman riko
Riko yang mendengar ucapan delia pun langsung mengambil air diatas meja lalu memberikan kepada delia
"Biar aku saja yang memeggangnya " Ucap delia meraih gelas yang berisikan air minum
Riko yang mendengarpun hanya pasrah sembari memberikan gelas tersebut
Delia meminum air putih sampai tak tersisa kan.
setelah itu delia memberikan gelas kosong tersebut kepada riko
"Terimakasih" ucapnya sambil memberikan gelas
Riko pun tersenyum dan mengambil gelas tersebut, ia letakkan dimeja lalu ..
"Aku panggilin dokter dulu ya buat periksa kamu " ucap riko
Delia pun hanya diam tanpa berkata sedikit pun
Beberapa menit kemudian dokter pun datang untuk memeriksa
"Siang buk " sapa dokter Ninda dengan ramah
"Siang dok" jawab delia dengan tersemyum
"Maaf buk ya saya periksa dulu" Ucap dokter ninda memeriksa Delia dengan teliti
Setelah beberapa menit kemudian
" Alhamdulillah udah baikkan tinggal menunggu ibuk pulih saja " Ucap dokter sambil memeriksa dengut nadi ditangan delia.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu buk,semoga lekas sembuh buk " Ucap dokter ninda dengan sopan
"Terimakasih dok" ucap delia
Dokter Ninda pun tersenyum menganggukkan kepalanya lalu berjalan keluar
Delia menatap langit-langit kamar tempat dimana ia dirawat saat ini.
Ia teringat saat kejadiaan naas yang ia alami beberapa hari yang lalu
Kejadian yang sangat mengerikan untuknya entah apa yang akan terjadi seandainya ia tahu jika ia saat itu tengah hamil dan karna kecelakaan itu ia kehilangan malaikat kecil didalam rahimnya
"Terserah..." ucap delia menutup teleponnya dengan wajah yang memerah akibat perkataan dika
Namun saat ia meletakkan ponselnya ternyata ponselnya terjatuh, tangannya mencoba meraih namun tak juga ia temukan kepalanya menunduk melihat arah ponsel yang terjatuh namun Naas ada sebuah mobil yang sedang melaju berlawanan arah mobil yang delia tumpangi oleng kesebelah kanan dan terjadilah kecelakaan menimpa delia.
yang ia ingat saat kecelakaan perutnya terasa sakit lalu ada darah yang keluar itu jelas terlihat dari pahanya, kepala yang mengeluarkan darah pun tak sebanding dari sakit yang ia rasakan di perutnya
Hingga ia merasakan semua seakan gelap dan tidak ingat apa-apa
Ia pun mengira bahwa ia hanya tertidur beberapa jam saja saat ini namun terlihat wajah dan cara berpakaian riko yang kusut wajah dan mata yang menghitam dibagian bawahnya nampak jika ia kurang tidur
"Haus " Ucap delia dengan lirih
"Haus" Ucapnya lagi
Namun riko tidak mendengarkan ucapannya, delia mencoba meraih gelas yang terletak disamping tempat tidurnya namun pada saat mencoba meraih gelas perutnya terasa sakit dan ia pun meringis
"Awww " ucapnya sembari memegang perutnya yang terasa sakit
Namun delia belum menyadari atas apa yang terjadi..