NovelToon NovelToon
Cinta Setelah Pernikahan

Cinta Setelah Pernikahan

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:87M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

SEDANG DALAM PROSES REVISI

Pasangan suami istri yang menikah bukan karena perjodohan, melainkan kesalahpahaman. Karena adanya ikatan pekerjaan hingga mengharuskan mereka terjebak dalam ikatan pernikahan. Panji yang sudah memiliki calon istri, terpaksa harus menggagalkan rencana pernikahannya dengan sang kekasih, karena harus menikahi seorang perempuan yang bernama Rizka.

Selamat membaca readers.

Tidak update setiap hari tapi di usahakan secepatnya.

Apabila terdapat nama dan pekerjaan karakter yang mirip ini hanyalah fiktif belaka. berdasarkan hayalan author yang dituangkan kedalam novel.

Terimakasih, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Sayang Kamu

Setibanya dirumah, Panji langsung memarkirkan mobilnya di garasi. Tak lama kemudian Rizka pun terbangun.

"Udah nyampe ya Bang, maaf aku capek banget," Kata Rizka sambil menegakkan badannya.

"Udah, yuk masuk," Ucap Panji.

Duh Rizka..Rizka, jarak perjalanan cuma sejam doang pun bisa bisanya ketiduran, untung aja aku udah bangun duluan, kalo gak pasti Bang Panji bakal gendong aku lagi ke kamar. Ucapnya dalam hati.

Saat mereka sudah masuk kerumah,

"Ehm Rizka, malam ini kamu tidur dimana?" sebelum masuk ke kamar masing masing, tiba tiba ucapan Panji menghentikan langkah Rizka.

"Hahaha, kenapa nanya gitu? ya di kamarku lah Bang." Jawab Rizka sambil tertawa, padahal gugupnya setengah mati.

"kamu nggak takut ntar listrik padam lagi? ini malam jum'at loh?" Panji terus mengeluarkan jurusnya.

Haha apa sih bang Panji ini.. to the point aja kenapa. Batin Rizka yang sebenarnya sudah paham maksud Panji.

"Enggak tuh," Ucap Rizka singkat, sambil tersenyum kearah Panji.

"Kalo malam ini aku yang takut gimana? Kamu mau nggak temenin aku tidur?" Kali ini Panji benar benar kehabisan kata-kata.

"Iya, Bang. kamu ini, tinggal bilang aja Ka, aku pengen tidur bareng kamu lagi, susah bener sih, haha." Kata Rizka mengejek Panji. walau sebenarnya sekarang, jantungnya serasa mau copot.

"Oke, aku tunggu di kamar ya," Kata Panji.

Ada apa denganku? apa aku terlalu menggebu-gebu?untunglah Rizka pengertian jadi aku gak terlalu banyak mengeluarkan kata-kata aneh.

Dia pun membuka semua pakaiannya, kemudian bergegas mandi, begitu juga dengan Rizka.

Setelah selesai membersihkan diri, Rizka duduk di pinggir tempat tidurnya, sejenak dia berpikir tentang apa yang dikatakan ibunya tadi. Tidak boleh menolak jika suami meminta haknya.

Apa bang Panji akan meminta haknya malam ini? aku harus apa, senangkah? tapi jujur aku takut, Ya Allah lindungilah hamba.

Ucap Rizka yang masih mondar mandir didalam kamarnya.

Eh tapi kan aku lagi haid, jadi ada alasan, akhirnya selamat. Tapi nggak mungkin dia bakal meminta itu, apa dia lupa sama apa yang udah kami sepakati sebelum nikah?

Akhirnya tanpa ragu Rizka pun mengetuk pintu kamar Panji.

"Masuk Ka!" Ucap Panji dari dalam kamar.

Rizka membuka pintu perlahan, seperti biasa, Rizka menggunakan setelan tidurnya piyama lengan pendek dan celana panjang.

Setelah masuk ke dalam kamar Panji, betapa terkejutnya Rizka yang melihat Panji belum mengenakan pakaian, hanya handuk yang melingkar di pinggangnya. Rizka berbalik dan tidak jadi masuk.

"Masuk aja Ka, kamu harus terbiasa lihat aku begini!" Kata Panji sambil memilih baju yang ada di lemarinya.

Sesuai perintah Panji, Rizka masuk lagi ke kamarnya, Rizka memperhatikan bentuk tubuh Panji yang tegap dan putih bersih. Apalagi Panji semakin terlihat tampan tanpa kacamata yang biasa dia gunakan sehari-hari.

Rizka mulai duduk di pinggir tempat tidur, sambil memainkan ponselnya untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Setelah memilih baju, Panji pun pergi keruang kecil yang berada di balik lemarinya untuk mengenakan pakaiannya.

Wah, aku kira Bang Panji bakal pake baju di depan aku. bisa gila aku kalau gitu. Batin Rizka.

Keluarlah Panji dengan menggunakan kaos lengan pendek, dan celana boxer yang biasa dia kenakan saat tidur. Panji menghampiri Rizka sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

"Katanya capek, kok nggak rebahan?" Ucap Panji sambil berkaca.

"Sebentar lagi," Ucap Rizka.

"Nunggu aku?" Kata Panji.

"Haha, enggaklah," Kata Rizka gugup.

"Kamu masih sering main sama cowok cowok di game mu itu?" Tanya Panji sambil mulai duduk di pinggir tempat tidur.

"Enggak bang, udah gak pernah lagi," Jawab Rizka.

"Baguslah kalau gitu," ucap Panji sedikit ketus.

Panji mulai merebahkan tubuhnya, begitu juga dengan Rizka. Tapi masih tetap memainkan ponselnya.

"Kamu ngapain sih lihat hape terus, suami nggak boleh diabaikan loh, dosa," Ucap Panji menghadapkan wajahnya ke arah Rizka.

"Nggak ngapa-ngapain kok, cuma lihat sosmed aja," Ucapnya kemudian menaruh ponselnya disamping.

"Rizka..." Panji berbaring miring menghadap ke Rizka, yang sedang menatap langit-langit di kamar itu.

"Hemm? iya Bang." Rizka menjawab namun wajahnya masih berpaling, ia tak kuasa berdekatan seperti ini dengan Panji. Jantungnya berpacu cepat, tidak stabil, tidak normal.

Tiba tiba saja entah kapan dan bagaimana Panji sudah berada diatas Rizka tentu saja membuat Rizka terkejut, mengerjapkan matanya berkali-kali saat mata mereka saling bertemu, Rizka langsung melihat ke arah lain.

ya ampun ternyata dugaanku benar, Bang Panji pasti minta...

"Lihat aku, Rizka!" titahnya, jarak wajah mereka hanya sekitar beberapa senti saja. Panji bisa memperhatikan dengan jelas wajah cantik itu, wajah yang kini halal baginya.

Mendapat perintah seperti itu, Rizka memberanikan diri untuk kembali menatap Panji. "Ka-kamu, kenapa Bang?" setelah bertanya, Rizka menelan salivanya susah payah, wajah tampan itu kini terpampang nyata dihadapannya.

"Aku sayang kamu, aku nggak bisa bayangin kalau akhirnya kita harus berpisah--"

"Bang, kesepakatan pernikahan kita cuma dua--"

"Tolong kamu lupakan itu, aku sayang sama kamu, aku senang hidup bersama kamu. please, lupakan kesepakatan itu." Sorot mata Panji mengatakan bahwa ia bersungguh-sungguh. Rizka tak menyangka bahwa Panji akan mengungkapkan perasaannya malam ini.

"Terus, calon istri kamu gimana?" Rizka memberanikan diri untuk menanyakan ini.

"Kami udah putus sejak minggu kedua pernikahan kita," Rizka tak mau munafik, ia senang mendengar itu. Artinya tak akan ada penghalang lagi untuk hubungan mereka kini, impian membangun rumah tangga yang harmonis pun sepertinya akan berjalan perlahan. Rizka tersenyum kemudian, "Bang, Aku--"

Belum sempat Rizka meneruskan kalimatnya, Panji melakukan tindakan mengejutkan lainnya, ia mulai mengecup kening Rizka, kemudian bibir lembut yang selalu membuatnya penasaran bagaimana rasanya bibir itu. Rizka yang baru pertama kali seumur hidupnya mendapat perlakuan seperti ini tentu saja gemetar dan tidak tahu harus berbuat apa.

"Aku sayang kamu, aku akan melakukannya dengan sepenuh hatiku, aku akan membuat ikatan kita semakin kuat dan kamu nggak akan pernah berpikir untuk ninggalin aku." Panji berpikir, mungkin agar Rizka tak meninggalkannya, ia memang harus melakukan ini, apalagi jika sampai membuahkan hasilnya di rahim Rizka tentu itu akan membuat ikatan mereka makin kuat, dan tak ada alasan lagi untuk saling meninggalkan.

Sementara Rizka, lidahnya terlalu kelu untuk menjawab, ia bahagia tak terhingga, rasa haru pun menghampiri hatinya, lagi-lagi Rizka hanya bisa tersenyum.

Panji kembali mencium bibirnya sudah lebih dari satu menit namun Rizka tidak membalas ciumannya.

Ciumannya pun turun ke leher Rizka, perlahan Panji mulai memainkan tangannya membuka kancing piyama Rizka.

"Bang, jangan!"

"Kenapa? aku suami kamu sekarang, aku punya hak atas kamu. Dan jangan pernah berpikir aku akan ninggalin kamu setelah ini, itu nggak akan terjadi, sayang!"

"Abang, lupa? aku kan lagi haid." Ucap Rizka dengan nafas tersenggal, ia tersenyum sambil memegang pipi Panji.

Panji langsung menghentikan aktifitasnya, merebahkan dirinya ke samping Rizka namun sebelumnya mencium kening Rizka lagi.

"Maaf, aku lupa," Ucapnya pelan.

"Berapa lama aku harus menunggu?" Tanya Panji.

"Seminggu bang," Jawab Rizka tersenyum.

"Lamanyaaaa..." Ucap Panji sambil mencium cium rambut Rizka dengan manjanya.

"Bang, apa kamu yakin?" Rizka bertanya karena ada sedikit keraguan.

"Maksud kamu?" Panji tak mengerti.

"Maaf ya dulu awal kita menikah aku pernah mendengar percakapan kamu dengan calon istri kamu, kalau kamu nggak bakal ngelakuinnya dengan orang yang nggak kamu cintai." Ucap Rizka sedikit terbata.

"Kamu dengar semuanya?" Panji tak menyangka Rizka masih mengingat percakapannya dengan Tisya dulu.

"Iya," Jawab Rizka singkat.

"Dengar ya sayang, apa kamu nggak ngerasa kalau sekarang aku mulai cinta sama kamu?" Kata Panji memegang tangan Rizka.

"sayang?" malam ini, sudah dua kali Rizka mendengarnya menyebutnya dengan kata sayang.

"Iya, nggak boleh aku panggil kamu sayang?" Panji.

"Dengan senang hati bang," Jawab Rizka tersenyum sambil melingkarkan tangannya ke leher suaminya. Panji kembali mencium mesra istrinya, mereka pun terbawa suasana. Namun Panji harus menahan itu malam ini, hingga beberapa hari kedepan.

***

Readers, sampai disini dulu ya episode kali ini. Biar author tambah semangat jangan lupa like dan votenya ❤❤❤😊😊😊

1
Sarina Hendri
Uda 2 kali baca Thor dan suka banget sama ceritanya
Siti Salamah: malah aku sudah beberapa kali tak bosan karena ceritanya mirip dengan hidupku yang bedanya aku istri aparat negara
total 2 replies
Sarina Hendri
Thor visual Riska nya mana
Fina Fitriani
bagus ceritanya Thor...happy ending trus.......
lai Juleha
panji ilang
lai Juleha
cinta sejati
lai Juleha
kayanya bakal ada kasus nih
lai Juleha
jadi kangen hamil 😁
lai Juleha
mulai nyidam si Rizka😘
lai Juleha
lanjuttt
lai Juleha
akhirnya bakalan punya debay
lai Juleha
eleh",,,
lai Juleha
siapa wanita itu?
lai Juleha
yeyyyy akhirnya panji junior datang😅
lai Juleha
soswit bakalan otw tuh debay🤭
lai Juleha
👍🏻👍🏻
lai Juleha
semoga cepet punya momongan
lai Juleha
hayo hayo panji jadi ngambek tuh bini 😅
lai Juleha
eluh" soswit 😘
lai Juleha
duh semoga tumbuh benih" panji 🤭
lai Juleha
😊😊🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!