Dibalik wanita yang lugu, ada laki-laki yang tegas dan selalu melindunginya, namun apakah Arkan akan terus bersembunyi dibalik kata persahabatan?
Ikuti kisah mereka di dalam novel yang bertajuk, Kania Si Gadis Lugu.
Happy Reading 😊.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Goresan_Pena421, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian Kecil Arkan
Arkan masih asik dengan handphonenya, namun tak terasa hari mulai sore, Arkan melihat Kania yang masih terlelap dengan tenang dan teduh, ia berharap bahwa ia bisa melihat Kania lebih lama, dan ia melihat Aksa yang terlelap tepat di samping Kania, Arkan juga berharap bisa membersamai Aksa dalam masa pertumbuhannya, karena bagaimanapun Arkan sudah lama di jaga dan di perhatikan oleh Mira ibunda Aksa dan Kania.
Arkan segera berjalan menuju dapur, memperhatikan bahan masakan yang masih fresh, dan ia ingin membuat tumis brokoli kesukaan Kania, tempe goreng kegemaran Aksa dan salad sayuran favorit Mira.
Arkan mulai membuat satu per satu makanan kesukaan keluarga yang selalu menemani keseharian Arkan, sampai ia kini duduk di kelas dua sekolah menengah atas, dengan warisan sepeninggalan orangtua nya Arkan berusaha memutar otak untuk melanjutkan bisnis ayahnya, yang berjalan dalam bidang pertanian kopi.
Hidup Arkan memang sudah terlanjur sepi, keluarga almarhum orangtuanya bukan tidak mau menjaga Arkan namun ada beberapa yang yakin bahwa Arkan bisa sendiri dan ada yang memang tidak ingin mengurus Arkan, sampai yang mengambil rapot untuk Arkan saat pengambilan rapot itu di walikan oleh Mira ibu dari Kania.
"Arkannnnn,"Kania terbangun karena aroma masakan yang sangat ia sukai.
"Di dapur Kania,"balas Arkan yang tengah asik memasak.
Kania segera beranjak dari sofa bed nya, sedangkan Aksa masih nyenyak dalam tidurnya.
Kania bersyukur karena memiliki sahabat yang bisa diandalkan seperti Arkan, menjaganya dan selalu memberikan perhatian kecil untuknya disetiap kesempatan, bukan untuk hal yang janggal, namun untuk memastikan Kania aman, tidak kepanasan ataupun kehujanan.
"Kenapa si Arkan nih, senang banget kabur-kaburan tiba-tiba udah di dapur aja si,"ucap Kania.
"Maaf ya Kania, aku masak tumis brokoli kesukaan kamu, goreng tempe buat Aksa dan nyiapin salad buat tante Mira,"ucap Arkan.
"Perhatian banget si Arkan, eh bentar mau bawain ibu minum dulu, sama cemilan,"ucap Kania.
"Iya, Kania,"ucap Arkan.
Kania mengambil botol minum milik ibunya dan membawakan cemilan kue kering kesukaan ibunya, menuju ruang kerjanya.
"Ibu, Kania bawain minuman sama kue kering ya buat nemenin ibu ngerjain pr-nya,"ucap Kania sambil membuka pintu ruang kerja Mira.
"Wah, terima kasih Kania, maaf merepotkan Kania, pasti anak ibu baru bangun tidur yang kesekian kan?"ucap Mira.
"Iya bu, nanti kalau ibu udah selesai kita makan malam bersama ya bu, Arkan udah buat makanan kesukaan kita, Kania di buatin tumis brokoli, Aksa di gorengin tempe, ibu di buatin salad spesial, ibu sebenarnya Arkan kenapa ya suka kasih perhatian kecil ke kita? Apa ada yang kita udah kasih untuk Arkan ya bu?"ucap Kania, pertanyaan Kania membuat ibunya menyadari bahwa putri benar-benar lugu, terkadang Kania datang dengan jati diri yang sudah dewasa, dan Kania tiba-tiba pingsan lalu kembali menjadi Kania yang lugu, dan menggemaskan.
"Arkan kan baik nak wajar kan Arkan begitu kepada kita,"ucap Mira.
"Ooo Kania ngerti sekarang bu, karena pertemanan yang baik akan menimbulkan hal yang baik juga salah satunya Arkan yang datang dengan kebaikannya, berarti pertemanan aku sama Arkan lebih dari teman tapi sahabatan, iya kan bu?"ucap Kania.
Mira terpaku mendengar ucapan putrinya yang paling cantik, ia tidak menjawab karena ia ingin waktu yang menjawabnya, Mira hanya tersenyum seraya memeluk putrinya.
'Nak, kelak kamu pasti memahami makna dibalik perhatian Arkan kepada keluarga kita dan terkhusus kepada mu.