NovelToon NovelToon
What Is Love? "Silent Love"

What Is Love? "Silent Love"

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Keluarga / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:233
Nilai: 5
Nama Author: SNFLWR17

Menurut Kalian apa itu Cinta? apakah kasih sayang antara manusia? atau suatu perasaan yang sangat besar sehingga tidak bisa di ucapkan dengan kata-kata?.
Tapi menurut "Dia" Cinta itu suatu perasaan yang berjalan searah dengan Logika, karena tidak semua cinta harus di tunjukan dengan kata-kata, tetapi dengan Menatap teduh Matanya, Memegang tangannya dan bertindak sesuai dengan makna cinta sesungguh nya yang berjalan ke arah yang benar dan Realistis, karena menurutnya Jika kamu mencinta kekasih mu maka "jagalah dia seperti harta berharga, lindungi dia bukan merusaknya".
maka di Novel akan menceritakan bagaimana "Dia" akan membuktikan apa itu cinta versi dirinya, yang di kemas dalam diam penuh plot twist.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNFLWR17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

sulit juga ternyata.

Setelah keluar dari ruang kerja Papa Hendrik, Jevan mengantar Alena ke kamar tamu di lantai satu.

"Kamu langsung istirahat dulu ya," ujar Jevan yang berhadapan dengan Alena. Terlihat cukup jelas perbedaan tinggi antara mereka berdua, Alena yang tingginya 165 cm, sedangkan Jevan 178 cm. Alena melihat Jevan yang kini juga menatap dirinya dengan senyum lembut.

"Iya, kamu juga istirahat. Lihat kamu sampai pucat begini," jawab Alena yang langsung memegang pipi kanan Jevan sambil mengelus pelan dengan ibu jarinya.

Jevan hanya tersenyum melihat Alena. Setelah itu, Jevan langsung mendorong pelan bahu Alena ke arah kamar.

"Sudah sana masuk, aku juga mau istirahat."

Alena tidak membantah. Dia hanya melangkah masuk, lalu berbalik melihat lagi ke arah Jevan.

"Aku istirahat ya."

Jevan hanya mengangguk, dan saat pintu pun tertutup, Jevan langsung pergi dari sana menuju ke kamarnya yang terletak di lantai dua rumah.

Sedangkan di tempat lain, terdapat beberapa orang yang sedang duduk santai sambil berbincang-bincang. Lalu, terdengar pintu terbuka, dan masuklah seorang laki-laki dan gadis cantik dengan wajah datar.

"Apa kalian sudah membereskan tikus-tikus itu?" tanya laki-laki yang baru saja datang dan langsung duduk.

"Sudah, Tuan Muda. Saya sudah membereskan, dan saya jamin tidak akan ketahuan," jawab pria berjas hitam.

"Oke, bagus. Usahakan jangan sampai tercium."

"Siap, Tuan Muda."

"Oh iya, terus apa rencana lo selanjutnya?" tanya laki-laki itu sambil menatap perempuan yang di sampingnya.

"Seperti biasa, kita bermain-main dulu. Jika sudah saatnya, baru kita keluarkan kartu as," ucap perempuan itu sambil tersenyum miring.

"Bagaimana dengan si bajingan itu di penjara sana?" tanya laki-laki itu yang sudah bermain ponselnya.

"Dia baik-baik saja, Tuan, tapi dia baru saja dikunjungi oleh ibu dan adik perempuannya."

"Ah, benarkah? Sungguh kasihan mereka, apalagi si Jalang Tua itu yang mati-matian mencari bukti? Bukankah dia agak bodoh?" Laki-laki itu hanya tersenyum remeh.

Sedangkan tidak ada yang berani membalasnya.

"Terus awasi si Jalang Tua itu, jangan sampai dia melewati batasan. Jika sampai dia melewati batas, maka—" dia menjeda perkataan itu dengan menaruh ponselnya di samping, lalu,

"Wwhhuuusss Phang..!!"

Dia membuat gestur pistol dengan jari tangan, lalu membuat seolah-olah menembak targetnya, dengan senyuman mengerikan.

"Akan gue bikin dia pergi ke alam baka, dan membuat dia bersujud di kaki Mommy. Aahk, sepertinya mereka tidak akan bertemu. Gimana, nih?" Laki-laki itu membuat ekspresi kebingungan yang dibuat-buat.

"Karena si Jalang Tua itu pasti mati mengenaskan di neraka sana, hahaha. It's okay, karena dia bakal ketemu gue di sana."

Orang-orang yang mendengar perkataan si laki-laki itu agak shock.

"Seberapa berbahayanya laki-laki di depan mereka ini?"

Itulah salah satu perkataan di benak mereka.

"Btw, lo sudah tahu siapa anak haram itu?" ucap si perempuan itu yang membuat ekspresi laki-laki di samping langsung mengeraskan rahangnya. Ada tatapan kebencian yang sangat besar di sana.

"Hmm, anak haram ya? Sepertinya tidak lama lagi gue bakal ketemu dia."

"Oh, oke. Gue juga akan melakukan rencana gue selanjutnya." Si perempuan ini langsung tersenyum manis.

Dan sehabis itu, mereka tidak membahas hal ini, melainkan sudah membahas hal lain.

Sangat misterius situasi dengan orang-orang yang berada di ruangan tersebut.

*ke esok kan harinya

Jevan dan Alena sudah pergi sekolah. Pagi-pagi sekali, Jevan mengantar Alena pulang, dan mereka berdua pergi ke apartemen untuk mengambil mobil Alena di sana.

Di sekolah, mereka melewati hari-hari seperti biasa, yang di mana Jevan tiba-tiba dapat surat pernyataan cinta dari salah satu laki-laki di sana. Memang tidak salah lagi, dan Jevan merinding di sekujur tubuhnya ketika mendapat surat itu. Oh ayolah, agak ngeri jika dia ingat kembali lagi situasi itu.

Dewi yang tidak habis-habisnya menggoda Jevan dan Alena, sedangkan Kenzo hanya pasrah saja sama kelakuan mereka, apalagi ditambah lagi si Vhian.

Sedangkan di salah satu perusahaan besar teknologi, sedang kedatangan tamu dari pemimpin perusahaan properti yang saat ini mereka sedang di dalam ruang pertemuan untuk membahas kerja sama antara perusahaan teknologi dan properti.

"Selamat pagi. Pertama-tama, secara pribadi saya mengucapkan terima kasih sudah menerima kehadiran saya. Dan saat ini, sekretaris saya akan memberitahukan dasar apa saja dan keuntungan untuk menjalin kerja sama ini, jika disetujui," kata pemilik perusahaan properti, yaitu Hendrik Lim.

Rein yang mendengar itu langsung memberikan beberapa salinan ke Victor Maherson dan sekretarisnya, yang saat ini menatap serius berkas proposal di tangannya.

"Sesuai yang Anda lihat, bahwa kami mengajukan kerja sama dengan tema smart home systems and IoT Property. Sebagaimana kita tahu bahwa Smart Home System adalah sistem terintegrasi yang memungkinkan kita untuk mengontrol, mengotomatisasi, dan memantau berbagai perangkat elektronik dan fungsi di rumah Anda melalui jaringan internet," ujar Rein dengan wajah fokus. Sedangkan Victor Maherson hanya menganggukkan kepalanya sambil mendengar penjelasan dari pihak Vandelon Lim Group.

"Dan IoT property adalah jaringan perangkat fisik untuk kebutuhan sehari-hari, khususnya di bagian rumah tangga. Akan sangat bagus jika diimplementasi pada usaha penginapan, vila, dan kosan. Sehingga dengan adanya kerja sama ini, kita bisa membuat gebrakan baru, karena di zaman kemajuan globalisasi hal ini akan sangat efektif," sambung Rein yang masih memandang ke arah Victor Maherson dengan aura profesional.

"Hmm, cukup menarik, tapi apakah kalian bisa menjamin bahwa dengan kerja sama ini kita bisa untung besar? Dan bagaimana jika diterapkan pada usaha-usaha yang barusan Anda sebutkan, yang terletak di daerah awam tentang teknologi?" tanya Victor Maherson yang menatap mereka dengan serius. Ia hanya menguji kematangan dari rencana yang diajukan dari pihak Vandelon Lim Group.

"Mungkin jika diimplementasikan ke daerah awam internet, akan sedikit sulit karena mungkin tidak menjamin keuntungan besar. Maka dari itu, kita mulai dari hal sederhana yang di mana kita harus memfokuskan pada penghematan biaya, dan didukung oleh teknisi lokal yang berkualitas, sehingga keuntungannya bisa terjamin," ujar Rein.

Dan percakapan pun terus berlanjut, yang hampir memakan waktu dua jam.

Akhirnya Papa Hendrik keluar dari ruangan dengan senyum sumringah, karena proposal gabutnya bisa diterima.

"Oke, lanjut ke rencana selanjutnya," ucap Rein, sedangkan Papa Hendrik berjalan sambil mengetik sesuatu di ponselnya.

"Rein, mulai besok tolong utus beberapa orang untuk awasi Victor, karena saya lihat ada aura mencurigakan dari wajahnya itu."

Papa Hendrik mengingat bagaimana dia memperhatikan wajah Victor selama di dalam ruangan.

"Baik, Pak. Dan untuk kerja sama ini, nanti saya akan sampaikan ke dewan direksi lainnya."

"Oke, semoga rencana menyelinap dengan gaya ini bisa berhasil."

Akhirnya, mereka pergi dari area perusahaan yang baru saja mereka datangi, tetapi terlihat Victor Maherson berdiri dekat jendela dalam ruangannya sambil melihat kepergian dari Hendrik dan Rein tanpa ekspresi.

Waktu pun terus berlalu, yang di mana proses menyelinap dari pihak Papa Hendrik berhasil, tetapi selama itu mereka tidak menemukan pergerakan mencurigakan dari Victor Maherson.

"Haa! Ini sangat sulit ternyata," ujar Jevan sambil membuang napas kasar.

Sedangkan Alena hanya pasrah saja. Dia hanya berharap ada keajaiban datang.

"Hei, melamun apa, nih?" tanya Vhian yang datang tiba-tiba di tribun lapangan basket.

"Bukan urusan lo," jawab Alena menatap malas ke Vhian. Di sana juga ada Nadia yang sedang bermain ponsel, sedangkan Dewi tidak sekolah dan Kenzo sedang latihan basket.

"Astaga, Adek Alena, jangan gitu ya lain kali sama Abang Vhian."

Alena yang mendengar hanya menatap sinis.

"Ayolah, kasih tahu. Siapa tahu Abang Vhian bisa bantu."

"Haa, gini Bang. Kita lagi usahakan nyari bukti soal kasus Abangnya Alena dan kasus kematian pelaku yang menculik Alena." Bukan Alena, tapi Jevan yang langsung melihat ke depan, tepat ke arah Vhian yang duduk di bangku depan. Sedangkan Vhian yang duduk menyamping hanya melihat ke arah mereka bertiga, yang di mana Jevan duduk di tengah-tengah Nadia dan Alena.

"Oh gitu ya? Kalau gitu mending ngomong sama Abang Vhian. Tenang, Abang Vhian bisa bantu," ujar Vhian dengan senyum mencurigakan.

"Lah, emang lo bisa bantu apa?" tanya Nadia tiba-tiba.

"He, yang sopan sama senior," ujar Vhian.

"Iya-iya, maaf keceplosan."

"Kalian tahu orang yang dihubungi Kenzo temannya di luar negeri untuk melacak keberadaan Alena?" tanya Vhian yang membuat mereka mengingat kejadian yang di mana Kenzo pernah menghubungi temannya yang dari luar negeri.

"Nah, orang itu gue."

"HAAA..?" kompak Jevan, Alena, dan Nadia.

"Plot twist sekali," ungkap Nadia.

1
Michelle Flores
Menggugah hati
Tae Kook
Thor, kapan update lagi nih?
Tani
Thor, jangan diam aja, kasih kabar kalo ada kendala, kami akan terus menunggu!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!