Saat semuanya masih dalam keadaan damai situasi yang tak disangka terjadi.
Virus yang entah datang dari mana menguasai sekolah saat melihat diberita dalam talian rupa-rupanya bukan hanya sekolah tetapi virus itu telah merebak diseluruh dunia saat ini.
Bagaimana caranya untuk mereka bertahan hidup diakhir dunia yang seperti ini?
yuk ikuti kelanjutannya..jangan lupa ninggalin jejak kalian dengan Like dan komen Author ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shuhajar@24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22
Takeru langsung menarik ShuFia ke gudang dapur denagn memeluknya denagn begitu erat seakan tidak ingin melepaskan.
"Takeru..apa yang anda lakukan.."
wajah ShuFia menjadi merah Kerna malu dengan situasi mereka saat ini.
"ShuFia..anda harus janji dengan saya..anda harus lebih berhati-hati..saya tidak ingin kehilangan anda di dunia yang hancur ini"
Bisik lemah Takeru saat itu membuat ShuFia tersenyum tipis seraya mengusap lembut kepala Takeru denagn niat menenagkannya..
"Takeru saya akan tetap bertahan dan menjaga diri saya sendiri jadi saya harap anda juga melakukan hal yang sama begitu juga dengan orang lain yang juga mencoba bertahan hidup..jadi bukan hanya kita"
ShuFia langsung mengatakan apa yang harus diperkatakan nya,sejak awal ia menyadari perlakuan Takeru pada nya sangat berbeza dari yang lain ia Sadar bukan hanya Takeru Aiden juga tapi tetap saja Kerna situasi ia mengesampingkan hal itu lagian dia dan Takeru bertemu Kerna situasi ini jika tidak ada situasi ini kemungkinan untuk mereka bertemu mungkin sedikit tipis.
"saya faham maksud anda ShuFia..tapi anda harus tahu saya akan melindungi anda..jadi jangan pernah berfikir untuk menjauh dari saya"
tegas Takeru saat itu langsung mengucup pelan dahi ShuFia membuat wajah ShuFia langsung merah padam Kerna kaku denagn situasi intim mereka saat ini.
"Tunggu Takeru saya..masih perlu waktu untuk ini..anda tahu situasi saat ini masih cukup tegang..rencana kita harus berhasil.."
Wajah ShuFia berubah Menjadi lebih serius saat membicara situasi mereka saat ini yang begitu huru-hara entah semua ini ada pengakhiran nya atau tidak yang penting mereka harus bertahan.
"saya tahu..saya selalu menghormati pendapat anda..ShuFia..anda harus yakin dengan penilaian anda tak perlu ragu anda cukup percaya diri saja..jika anda memerlukan tempat bersandar anda bisa memiliki saya..buat anda"
ungkapan yang tak pernah disangkakan keluar dari mulut Takeru yang terkesan dingin menjadi begitu lembut pada sosok ShuFia kala itu wajah ShuFia langsung kembali memerah mendengar kata-kata Takeru kala itu membuat jantungnya terus berdebar-debar dengan sangat kencang.
Takeru tersenyum seraya mengusap lembut pipi sang pujaan hatinya ShuFia,saat itu ShuFia menjadi terpesona dengan perlakuan lembut Takeru padanya saat itu seakan ia merasa bahawa kejadian ini hanya mimpi dan pertemuannya dengan Takeru sebelum kejadian ini terbayangkan.
saat mereka masih Akur dengan saling bertatapan seakan dunia hanya milik mereka sebuah suara menyadarkan mereka saat itu..
"Ehem..ShuFia satu jam telah berlalu apa kita bisa ke ruang untuk rapat sekarang.."
Saat itu Takeru dan ShuFia langsung sedikit memalingkan wajah ia melihat kearah Erika yang tersenyum penuh makna membuat keduanya lebih tidak enak.
"oh..baiklah mari kita pergi"
ShuFia melangkah pergi denagn cepat mendahului Erika dan Takeru saat itu.
"Anda..betul² menyukai ShuFia ya"
kata-kata Erika membuat wajah Takeru yang cangung sebelumnya jadi i sedikit lebih tenang.
"iya..itu perasaan yang saya rasakan saat ini..saya yakin itu"
Erika melihat tatapan mata Takeru tak pernah lepas dari langkah ShuFia saat itu,terbesit dihati Erika ia kasihan denagn Aiden kemungkinan cinta yang dimiliki Aiden selama ini adalah cinta yang sepihak sahaja.
"iya saya melihatnya..ShuFia juga menyukai anda"
kata-kata Erika membuat Takeru tersenyum seraya mengejar langkah kaki ShuFian langsung mengengengam tangan ShuFia saat itu juga.
"ohh..Shu Fia sudah datang.."
kata Iris saat itu semuanya duduk ditempat masing-masing di ruangan itu Erika yang tiba paling akhir duduk bersebelah dengan Aiden dan membisikkan sesuatu ia Sadar kedekatan diatara Takeru dan ShuFia makin dekat diantara satu sama lain ia melihat itu.
"jadi kita akan mulakan rapat kita sekarang"
kata-kata Aiden membuat semuanya sedikit tegang seraya memikirkan apa isi rapat mereka kali ini.
Seperti yang ShuFia ucapkan,sebelumnya dalam satu jam mereka melakukan pertemuan untuk membincang mengenai langkah seterusnya seperti yang dikatakan semuanya berkumpul kecuali rose dan Aisha kehadiran mereka tak terlihat saat itu mereka saat itu pikir mungkin keduanya tidak ingin datang jadi mereka tidak terlalu memperdulikan nya.
"Baiklah seperti yang saya katakan langkah selanjutnya adalah mengusai sekolah sesegera mungkin Kerna jika lebih lama waktu mungkin pembekalan di kantin akan semakin menipis dan yang terinfeksi akan semakin banyak.."
ShuFia langsung mengatakan penjelasannya mengenai hal ini sekaligus rencana untuk mereka kedepannya.
"ShuFia saya faham maksud anda..tapi untuk mengusai sekolah tenaga,stamina dan strategi diperlukan.."
Aiden berkata menanggapi perihal itu hal itu membuat yang lain ikut setuju denagn hal demikian.
"saya tahu diatara Kalian setuju atau tidak itu keputusan kalian tapi disituasi ini kita perlu bekerjasama..anda tahu bukan hanya bertahan yang kita perlukan kita juga perlu melawan untuk terus hidup jadi saya harap kalian melepaskan diri kalian dari rasa takut yang sesaat itu Kerna kemungkinan di luar akan lebih teruk dari sini.."
Mendengar ungkapan ShuFia membuat semuanya masuk kepikiran sendiri,mereka mengerti akan hal yang dikatakan oleh ShuFia kala itu tapi dalam waktu yang sama mereka ragu-ragu.
"seperti yang dikatakan Shufia dengan mengambil alih sekolah memungkinkan kita untuk beraktivitas eebih bebas..sebelum pembekalan kita menipis kita harus bertindak cepat Kerna di luar sana mungkin lebih teruk berbanding disini"
Aiden kembali menerangkan mengenai maksud ShuFia saat itu semuanya langsung berubah menjadi semakin yakin untuk mempercayai ShuFia.
Mereka akan menguasai sekolah ini dengan begitu langkah mereka akan lebih luas untuk selanjutnya denagn jumlah mereka yang tak lebih dari sepuluh orang ini mungkin akan sedikit memakan masa tapi mereka harus mencobanya.
"Baiklah..ShuFia apa rencana anda"
Belum sempat ShuFia berkata terdengar bunyi jeritan dari luar membuat semuanya melihat melalui lubang jendela dan mendapati sosok dua wanita yang begitu familiar oleh mereka.
"bukankah itu Rose dan Aisha saya pikir mereka keluar secara sembunyi..lihatkab pakaian mereka saja sudah berbeza"
ujar Iris kala itu merasa cemas saat menyadari akan hal itu ia dengan sigap menarik Aisha yang sudah berada di dekat pintu belakangan kantin saat itu.
"Aisha anda tidak apa-apa?"
Aisha terlihat begitu Syok ia baru sahaja ingin mengejar jejak rose malah ditarik paksa sedemikian rupa sehingga ia tidak bisa tidak memikirkan situasi Rose sendirian menahan guru yang terinfeksi itu.
"jangan risau kami akan pergi"
ShuFia menepuk bahu Aisha dengan Takeru dan Aiden mengikuti langkah nya menuju Rose yang masih bertahan di sudut koridor dengan susah payah.
.
Bersambung
jangan lupa Like dan komen ya