NovelToon NovelToon
Sang Ketua Dark Dragon

Sang Ketua Dark Dragon

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Selingkuh / Bad Boy / Enemy to Lovers
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Ridwan01

Dark Dragon adalah sebuah kelompok yang di buat oleh anak anak sekolah di tahun dua ribuan. mereka yang merupakan teman sekolah juga teman di tempat balapan setuju untuk membuat kelompok dengan nama itu agar mereka bisa tetap kompak dan punya wadah yang tepat untuk menyalurkan hobi mereka.
sang ketua yang bernama Adrian Wijaya merupakan anak dari seorang Kiai ternama di kotanya tapi dia tidak bisa meneruskan tanduk kepemimpinan pesantren di karenakan dia lebih suka tinggal dan sekolah di Jakarta dan mengelola bisnis orang tuanya.
hingga hidupnya berubah, dari yang hanya mengurus usaha keluarga dan Dark Dragon, tiba tiba ada seseorang yang masuk ke dalam hidupnya. siapakah dia? dan bagaimana kisah mereka juga teman temannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ridwan01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bu ketua Ke markas

Adrian dan Sari sedang berboncengan menuju ke markas Dark Dragon

"Kak, nanti teman teman Lo nggak galakin gue kan?" Tanya Sari serius

"Mereka nggak akan berani" jawab Adrian yakin

"Kalau mereka berani juga gue bakal hajar mereka" ucap Sari terkekeh dan membuat Adrian tertawa terbahak-bahak sambil mengusap tangan Sari yang memeluknya erat

"Nanti kamu masak ya disana, buat para anggota di markas" bujuk Adrian lembut

"Gue cuma bisa masak ayam goreng sama tumis kangkung doang" jawab Sari cemberut

"Ya udah masak itu aja" ucap Adrian senang

"Jangan pake bahasa elu gue kalau sama aku" perintah Adrian tegas

"Iya sayangku" jawab Sari tertawa

"Nggak romantis banget sih" ucap Adrian terkekeh

Setelah dua puluh menit akhirnya mereka sampai di markas Dark Dragon

"Gila kak, ini rumah gede banget!" Pekik Sari kagum sambil terus melihat area bangunan yang cukup besar itu

"Ini yang bangun papanya Hendra, katanya hadiah buat para anggota Dark Dragon, jadi secara tidak langsung bangunan dan tanah disini adalah milik kami semua anggota Dark Dragon" jawab Adrian lembut lalu menuntun Sari ke dalam markas mereka

"Assalamu'alaikum" sapa Adrian dan Sari bersamaan

"Wa'alaikumussalam.. wah pak ketua bawa Bu ketua kesini" ledek Mandala tersenyum lebar

"Mari sini Bu ketua" ucap Septian tersenyum sambil berpura pura membersihkan sofa untuk diduduki Sari

"Mau gue pukul Lo ya kak!" Ucap Sari ketus dan membuat anggota yang belum mengenal Sari kaget karena ada orang yang berani membentak anggota Dark Dragon

"Jangan marah lah Bu ketua, nanti imutnya berkurang" ledek Angga terkekeh

"Gue aduin sama si Dela kalau calon suaminya godain gue di markas" ancam Sari tersenyum miring dan membuat Angga panik

"Aduin aja Sari, si Angga ini memang genit" ucap Sandi tertawa

"Kak Hendra ko ada disini? Bukannya mau jalan jalan ya sama Vania?" Tanya Sari tersenyum manis dan membuat Adrian kesal

"Nggak, Vanianya nggak mau di ajak jalan jalan" jawab Hendra murung

"Jangan sedih kak, Vania itu lagi cemburu sama si ulat Hana itu" ucap Sari menghampiri Hendra dan mengusap bahunya

"Puspita Sari!" Pekik Adrian kesal

"Apa sayang?" Tanya Sari polos dan membuat semuanya terkejut sampai menganga tak percaya mendengar panggilan Sari untuk Adrian, Bahkan Adrian yang tadinya marah malah jadi salah tingkah

"Ayo aku kenalkan kamu sama semuanya" bujuk Adrian menarik Sari agar tak dekat Hendra

"Ini namanya Puspita Sari dan dia adalah istri gue!" Ucap Adrian lantang

"Sari, kamu sudah mengenal semua teman temanku yang ada di sekolah tapi yang di luar sekolah kamu belum tahu" ucap Adrian serius dan diangguki Sari

"Yang ini Leo, Kalain, Brandon, Bagas, bagus, Mario, Tristan dan James, Lo harus ingat wajah sama nama mereka dan Kalian juga sama" ucap Adrian tegas

"Siap ketua" ucap semuanya

"Istri ketua kecil cantik dan imut" ucap Kalain tersenyum lembut

"Jangan salah, dia meskipun kecil bisa lempar Lo langsung ke depan pintu" ucap Mahesa serius

"Waduh bahaya dong, maaf Bu ketua" ucap Kalain memelas

"Gue maafin karena Lo udah bilang gue cantik" jawab Sari cuek dan membuat semuanya terkekeh

"Gimana semuanya? Apa sudah beres termasuk keamanan markas?" Tanya Adrian yang kini duduk bersama teman temannya juga di samping Sari

"Beres Rian, tinggal cari orang yang bisa tinggal disini 24 jam, soalnya kan kita pada sekolah kalau pagi sampai sore" jawab Leo serius

"Gimana kalau salah satu anak buah pa Jamal kita minta tinggal disini?" Tanya Mandala serius

"Pak Jamal pasti tak masalah, tapi anak buahnya itu pada setia semua sama pak Jamal dan mereka pasti nggak akan mau" jawab Hendra serius

"Gue ada teman yang sudah nggak sekolah, dan cari pekerjaan buat bantu biaya orang tuanya di kampung, tapi gue minta persetujuan Lo dulu Rian" ucap Mario serius

"Nanti Dala yang cek, apa dia layak atau nggak, soalnya gue butuh orang yang jujur dan setia" jawab Adrian tegas dan membuat Sari terus menatapnya serius

"Si Sari bengong aja lihatin si Rian" bisik Septian pada Samuel

"Iya, mulai terpesona dia" bisik Samuel

"Irsyad belum datang?" Tanya Adrian tegas

"Tadi dia telepon katanya ada sedikit masalah di kontrakan orang tuanya dan Irsyad harus segera berangkat ke Bandung" jawab Hendra serius

"Apa perlu kita bantu?" Tanya Adrian khawatir karena Irsyad tak mempunyai keluarga

"Katanya nggak usah" jawab Hendra lembut

"Terus apa si Ferdinand masih ganggu kita?" Tanya Adrian melirik Mandala

"Dia masih aktif dengan gengnya tapi sekarang lebih ke hal positif seperti geng kita" jawab Mandala serius dan diangguki Adrian

"Sepertinya Ferdinand mencoba meniru cara kita dalam mengembangkan nama gengnya" ucap Mahesa serius

"Selama dia tidak mengusik apalagi menggunakan nama Dark Dragon di luaran sana biarkan saja" ucap Adrian serius

"Yang tinggal disini semalam siapa saja?" Tanya Adrian lagi

"Ada Bagas, bagus, Mario sama Brandon" jawab Tristan lembut

"Bukannya Lo pindah ke sini Tristan?" Tanya Hendra heran

"Iya gue semalam nginap di kosan teman karena habis ngerjain tugas kelompok" jawab Tristan cengengesan

"Kalian harus saling menghubungi kalau kalian tidak bisa berada di markas supaya yang lain bisa tinggal" ucap Adrian tegas

"Baik ketua" ucap semuanya

"Sari kenapa Lo cuma bengong aja?" Tanya Septian terkekeh

"Gue terpesona sama suami gue kak" jawab Sari polos dan membuat Adrian tersipu tapi sebisa mungkin dia tahan senyum bahagianya

"DRA masak dong buat kita" bujuk Samuel tersenyum manis

"Ayo kak gue bantu sekalian gue kasih tahu rahasia curhatan Vania" ajak Sari menaik turunkan alisnya

"Dengan senang hati Bu ketua" jawab Hendra terkekeh lalu langsung mengajak Sari ke dapur

"Pak ketua tunggu saja disini, nggak usah ganggu yang masak" bujuk Mandala menarik tangan Adrian yang hendak menyusul Sari dan Hendra

"Mereka nanti malah berantakin dapur" gerutu Adrian mencari alasan

"Hendra ahli memasak dan Sari juga sama" jawab Mahesa datar dan membuat Adrian mendelik

"Nggak usah khawatir Rian, si Hendra itu cintanya sama Vania seorang" bujuk Sandi menepuk bahu Adrian

"Iya, paling si Sari yang naksir dia" ledek Angga dan membuat semuanya tertawa melihat kecemburuan Adrian yang baru sehari menjadi suami Sari tapi sudah masuk mode bucin

"Si Nia itu sebenarnya suka juga sama kak Hendra, tapi dia itu masih malu buat ngungkapinnya" ucap Sari yang sedang membantu Hendra memasak

"Gue kesel pas tadi dia malah nyuruh gue antar si Hana dan dia pulang bareng Irsyad" jawab Hendra ketus

"Si Vania itu cuma malu memperlihatkan cintanya dia aja kak" ucap Sari yakin

"Ko Lo pintar kalau dalam hal ini, tapi kenapa Lo malah ngga tahu tentang sistem reproduksi manusia?" Tanya Hendra serius

"Karena gue ini sangat ahli dalam menilai orang tapi payah dalam menilai pelajaran sekolah" jawab Sari santai dan membuatnya Hendra tertawa terbahak-bahak

"Untung berarti Lo dapatin si Rian yang otaknya pintar" ledek Hendra terkekeh

"Iya kak lumayan memperbaiki keturunan kata bunda mah" jawab Sari cengengesan

"Asal jangan nurun ke Lo aja anaknya" ledek Hendra lagi dan membuat sari kesal

"Gue itu cantik manis dan imut ya kak, jadi anak gue juga pasti kaya gue" ucap Sari lantang

"Ya iya lah kalau anak Lo mirip orang lain itu baru bahaya Sari" ucap Hendra tersenyum teduh

"Tapi kapan ya gue hamilnya?" Tanya Sari penasaran

"Sekolah dulu yang bener, jangan mikirin hamil" jawab Hendra menjewer telinga Sari

"Ish... Orang cuma bercanda juga" keluh Sari mencebikkan bibirnya

"Kak, Vania pernah di labrak di Hana pas di toilet, tapi gue bantuin dia dan si Hana nggak berani labrak Vania lagi" bisik Sari serius dan membuat Hendra kaget

"Kapan?" Tanya Hendra penasaran

"Seminggu yang lalu, pas pertama kali si ulat Hana ngejar Lo terus kak" jawab sari serius

"Lo jagain calon istri gue ya selama gue nggak sama dia, jangan Sampai lengah" ucap Hendra serius sambil menunjuk Sari

"Siap komandan, asal ada bonusnya nanti pas gajian" jawab sari cengengesan

"Bonus Mulu di pikirin, maskawin Lo aja gede banget" jawab Hendra terkekeh

"Iya, kasihan laki gue nggak jadi beli motor" jawab Sari murung

"Si Rian bisa dapat lagi duitnya Sari, dia kerja juga disini" jawab Hendra serius dan membuat sari terkejut

"Kerja apa?" Tanya Sari penasaran

"Dia kerja sebagai pemilik bengkel di depan jalan besar pas mau masuk ke area markas ini" jawab Hendra terkekeh

"Bengkel yang di pinggir jalan pas gang kesini kak?" Tanya Sari serius dan diangguki Hendra

"Yang banyak motor balap berjejer?" Tanya Sari lagi dan diangguki Hendra lagi

"Itu motor khusus untuk balapan anggota kita, tapi bukan balap liar, ini balapan resmi jadi hadihnya juga halal" jawab Hendra serius

"Berarti laki gue kaya dong" ucap Sari dengan mata berbinar

"Dasar matre!" Pekik Hendra terkekeh

Obrolan dan candaan mereka sampai terdengar ke area tengah dimana Adrian dan yang lain sedang menunggu masakan matang

"CK... Mereka lama banget sih, masak doang juga" gerutu Adrian ketus

"Masak itu nggak gampang Rian" jawab Mahesa serius

"Iya, gue aja kadang malah jadi gosong kalau nggak bisa" jawab Samuel terkekeh

"Dia sedang nunggu yang lain Sam" ledek Mandala menahan tawanya melihat ekspresi cemberut Adrian

"Gue nggak akan ajak dia kesini lagi" ucap Adrian tegas

"Sabar Rian, namanya juga sudah akrab ya pasti ngobrol" bujuk Leo terkekeh

"Bu ketua, begitu juga ya kalau di sekolah?" Tanya Brandon penasaran

"Dia di luar sama di dalam sekolah ya begitu, pecicilan tapi polos" jawab Angga terkekeh

"Keliatan memang, dia orangnya polos dari tatapannya pada ketua kita" jawab Mario tersenyum manis

"Coba cek Waluyo, apa yang membuat mereka lama!" Pekik Adrian kesal

"Lo kenapa sih Rian, sensi amat! Udah tahu lagi masak nggak perlu di cek segala" ucap Septian ketus

"Lo cek sendiri aja kalau penasaran Rian" ucap Mahesa menggelengkan kepalanya

"Mending Lo lihat nih robot baru gue" bujuk Mandala memperlihatkan robot baru buatannya yang berbentuk boneka chaki

"Anjir serem banget Dala!" Pekik sandi dan Angga bersamaan

"Ini supaya markas kita aman dari penyusup" ucap Mandala tersenyum miring

"Bisa apa aja dia?" Tanya Kalain sambil menunjuk boneka Mandala

"Dia bisa merekam pembicaraan orang sama matanya gue pasang kamera pengintai, ada senjatanya juga kalau di pegang paksa dia nyetrum" jawab Mandala senang

"Ini disimpan di markas?" Tanya Bagas ketakutan

"Iya buat menemani kalian" jawab Mandala serius

"Mending nggak usah Dala, kita takut lihat ekspresi wajahnya" jawab bagus merinding

"Cemen, gitu aja takut" umpat Kalain terkekeh

"Gue juga takut, mending nih robot buat di luar aja, supaya jadi hantu pengintai" usul Tristan meringis

"Boleh juga tuh, jadi kan nggak ada yang berani kesini kalau ada hantunya" jawab Samuel senang

"Yah.. padahal si tampan ini gue buat khusus buat kalian" keluh Mandala lesu

"Tapi dia lebih cocok di luar Dala" ucap Mahesa serius

"Ya sudah lah terserah kalian saja" ucap Mandala pasrah

"Sayang, sini masakannya sudah siap!" Teriak Sari yang langsung di respon Adrian dengan berlari ke dapur

"Si Rian bener bener Udah kaya guguknya si Sari" ucap Septian tertawa

"Gue aduin Lo" ancam Samuel terkekeh

"Jangan lah sahabatku yang baik" ucap Septian tersenyum manis

"Kita jadi bisa makan masakan Hendra sama Bu ketua" ucap James senang

1
darsih
aduh Samuel kasihan keluarga nya ga ada
lanjut KA penasaran
Ridwan01: siap kak terima kasih 🙏☺️
total 1 replies
darsih
jngn berharap ferdinad sari ga bisa d rayu 😀
Ridwan01: benar sekali kak, Sari cuma bisa di rayu pakai bolu pisang 🤭
total 1 replies
Ridwan01
alur ceritanya Santai dan menarik, silahkan mampir👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!