Menjadi seorang model terkenal di segala penjuru dunia ternyata tidak membuat seorang Jennifer Priscilla Livingston bahagia.
Nyata nya dalam kehidupan rumah tangga nya bersama seorang Garrick Filbert Livingston sang penguasa bisnis, tidak semanis yang media beritakan.
Sikap acuh Garrick membuat pernikahan yang sudah berjalan hampir satu tahun ini terasa hambar. Garrick hanya terlihat peduli dan romantis kepada Jennifer pada saat media merekam saja, sisa nya? Pria itu seolah tidak mengenal diri nya!
-Judul dan sinopsis bertentangan? Penasaran? Ayo ikuti kisah mereka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22.
"Sudah meminum vitamin mu?" Tanya Garrick menatap setiap pergerakan Jennifer.
"Sudah" Sahut singkat Jennifer.
Mulai dari membalurkan sesuatu cairan bening yang biasa di sebut toner pada wajah nya hingga kini ia mengoleskan lipstik ke bibir nya.
Gerakan itu tidak lepas dari tatapan Garrick yang sebelum nya bahkan enggan menatap nya.
"Jangan terlalu merah" Peringat Garrick saat melihat Jennifer hendak menambal lipstik nya.
Jennifer menurut, mengurungkan niat nya untuk mem-blend warna lipstik nya agar terlihat lebih cerah.
Kini wanita itu sudah siap dengan tampilan natural nya, setelah satu minggu lebih ia beristirahat di rumah. Akhirnya hari ini wanita itu kembali menjalani kehidupan berkarir nya.
"Aku berangkat" Ujar Jennifer yang meraih tas nya tanpa menatap Garrick.
"Berpamitan pada suami adalah hal yang wajib" Ucap Garrick yang mampu menghentikan langkah wanita itu.
Jennifer pun mendengus pelan sebelum berbalik mendekati suami nya dan mengecup sudut bibir Garrick seperti biasa nya sebelum ia berangkat lebih dulu.
"Aku pergi duluan 'ya, honey" Ucap manis Jennifer dengan senyum nya.
Garrick berdiri dan mengusap kepala Jennifer. "Jangan berubah, tetap jadi Jennifer yang nakal pada ku" Tutur nya lembut.
"Maka jadi lah Kak Garrick yang aku kenal dan tidak pergi kemana pun sebelum memberitahu ku" Balas Jennifer.
"Aku bukan kakak mu" Peringat Garrick.
"Dan aku istri mu, bukan selingkuhan mu" Jawab Jennifer.
Mendengar jawaban Jennifer lantas Garrick mencubit pipi wanita itu dengan kegemasan nya.
"Sudah pintar menyahut 'ya?"
Jennifer mencebikkan bibir nya, sebelum akhirnya wanita itu berbalik hendak melangkah.
Tetapi pinggang nya langsung di tarik oleh Garrick dan pria itu langsung menenggelamkan wajah nya di sana.
Bukan hanya sekedar menenggelamkan, tetapi bibir nya bermain dengan kulit leher Jennifer.
"Please Garrick, aku mau bekerja" Gumam tertahan Jennifer, meremat kemeja Garrick.
Selama hampir tiga menit lama nya Garrick baru kembali menegakkan tubuh nya dan mengusap kulit leher Jennifer.
Dimana ia baru saja membuat tanda kepemilikan, dan dengan ada nya tanda ini setidak nya ia merasa sedikit tenang.
"Jangan menutupi nya" Pesan Garrick.
"Aku ada pemotretan Garrick! Bagaimana bisa kiss--"
"Biarkan ini terpampang jelas di setiap foto-foto mu, jika sampai di tutupi aku tidak akan segan-segan untuk membuat nya lebih banyak"
Jennifer mengaduh frustasi, Garrick yang posesif seperti ini benar-benar menyebalkan. Hingga tanpa berkata lagi Jennifer langsung melangkah.
"Tidak ada yang bisa merebut mu dari ku. Jennifer Priscilla" Gumam Garrick dengan sudut bibir yang terangkat membentuk senyum miring.
*
"Lagi-lagi mengancam ku dengan kalimat seperti itu!" Seru kesal seorang pria yang baru saja memasuki ruang tengah rumah nya.
Dimana di ruang tengah itu sudah ada sepasang suami-istri setengah baya yang menunggu kedatangan nya.
"Sopan 'kah seperti itu?" Cibir Wilson.
Ricard Filbert Livingston, pria itu menghela napas nya sebelum akhirnya memeluk bergantian kedua orang tua nya.
Benar, Ricard adalah adik dari Garrick dimana jarak umur kedua nya terpaut lima tahun.
Pria penggila kerja sama seperti Garrick, ah ralat. Bukan hanya mereka berdua tetapi seperti nya semua pria Livingston adalah si penggila kerja.
"Bagaimana kabar mu, nak?" Tanya Victoria mengusap kepala Ricardo.
Wanita itu memperlakukan Ricardo yang sudah berumur menjelang dua puluh lima tahun itu layak nya seorang anak laki-laki berumur sembilan tahun.
Dan tentu Ricard tidak merasa keberatan akan hal itu walau terkadang diri nya merasa kesal.
"Seperti yang mommy lihat, lalu bagaimana dengan mommy dan daddy?" Tanya Ricard menatap bergantian kedua orang tua nya.
"Mommy sehat" Jawab Victoria.
"Daddy sehat walau tidak lama lagi" Jawab Wilson santai.
"Dad!" Peringat kesal ibu dan anak itu.
Wilson terkekeh pelan, kemudian di iringi dengan dengusan dari Ricard.
"Sebenarnya ada apa kali ini?" Tanha Ricard. "Daddy tau, aku meninggalkan bisnis milliaran dollar demi pulang karena ancaman klasik daddy"
"Kalau klasik, kenapa kamu tetap pulang?"
"Aku tidak mau di cap sebagai anak durhaka" Sahut malas Ricard yang bersandar.
Pria itu baru saja mendarat dari Italia, tentu tubuh nya sedikit lelah namun rasa lelah itu sedikit terbayarkan begitu melihat wajah kedua orang tua nya yang sudah beberapa tahun ini jauh dari nya.
"Kakak mu membuat masalah"
Mendengar kalimat tersebut sontak Ricard langsung menegakkan tubuh nya.
"Masalah apa?" Tanya nya.
"Jenni meminta berpisah karena Garrick berselingkuh, tapi semua ini masih belum jelas" Terang Victoria.
"Daddy sedang menyelidiki kegiatan Garrick yang kata nya setiap dua minggu dalam sebulan berada di Seattle"
"Lalu dimana Jenni sekarang?" Tanya Ricard.
"Tentu di rumah nya bersama Garrick, karena kakak mu tidak akan membiarkan wanita nya pergi" Sahut Wilson.
...****************...
Lucu banget eh