NovelToon NovelToon
TEMAN TAPI MENIKAH ( Putri Untuk King )

TEMAN TAPI MENIKAH ( Putri Untuk King )

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Poligami / Tamat
Popularitas:42.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Qinan

Harap bijak dalam memilih bacaan, sebagian isi dalam konten ini berunsur dewasa 21+

Bagaimana jadinya jika satu minggu sebelum menikah, karena ulah jahil teman-temanmu. Kamu dengan tidak sengaja meniduri sahabatmu sendiri dan setelah pulang dari bulan madu, sahabatmu mengatakan kalau dia hamil anakmu.

Inilah kisah King Bryan anak dari pasangan Aline Gunawan dan Dannis Bryan, yang terpaksa harus menjadikan sahabatnya sendiri Ni Luh Putri anak dari Dewa Barata sahabat Ibunya, sebagai istri keduanya demi status anaknya.

"Katakan kalau kamu mencintaiku, maka aku akan mempertahankan mu." batin King dalam hati.

"Entah sejak kapan cinta ini mulai tumbuh, tapi sungguh aku tidak mau menjadi duri dalam pernikahanmu, biarlah ku bawa cinta ini pergi." batin Putri.

"Karena kita adalah sahabat dan selamanya akan menjadi sahabat, jadi mari kita bercerai." ucap Putri kemudian sembari menahan sesak di dadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~21

Auuuuggghhh

Gladys berteriak kesakitan ketika Putri menginjak kakinya, hingga tangannya yang sedang menjambak rambut Putri seketika terlepas.

"Sakitkan? aku juga sakit Dis ketika kamu menjambak rambutku. Kalau nggak mau di sakiti makanya jangan menyakiti orang lain, asal kamu tahu aku sama sekali tidak pernah berniat merebut King darimu. Jadi kamu tidak perlu khawatir." ucap Putri dengan tenang.

"Tapi nyatanya kamu sudah merayu suamiku agar mau tidur denganmu." ucap Gladys dengan sinis.

"Aku hanya tidak mau keributan kalian di dengar oleh Mama dan Papa, kalau memang kamu nggak mau King tidur di kamar ku. Beri dia kenyamanan, bukan makian bahkan menyakiti fisiknya." ucap Putri seraya membuka pintunya kemudian berlalu masuk meninggalkan Gladys.

"Sialan." gumam Gladys.

Sedangkan Putri setelah menutup pintunya ia nampak bersandar dan termenung.

"Maafkan aku Dis, aku sangat mengerti bagaimana perasaanmu. Aku janji setelah bayi ini lahir, aku akan segera pergi. Kalian saling mencintai tak seharusnya aku berada di tengah-tengah kalian." batin Putri dalam hati seraya mengusap air matanya yang entah kenapa tiba-tiba mengalir tanpa bisa ia tahan.

Disisi lain Gladys yang merasa bersalah pada suaminya, ia berniat datang ke kantornya untuk meminta maaf dan mengajaknya makan siang bersama.

Setelah turun dari mobilnya, ia nampak berjalan dengan anggun serta kepalanya terangkat masuk ke dalam gedung pencakar langit tersebut. Ia nampak begitu mempesona sekaligus arogan.

"Apa suamiku ada di kantornya ?" tanya nya pada sang resepsionis.

"Ada Bu, beliau lagi meeting di ruangannya." jawab sang resepsionis.

"Baiklah aku akan langsung kesana." ucap Gladys.

"Tapi Bu, beliau berpesan tidak boleh ada yang mengganggunya."

"Kamu tahu siapa aku ?" gertak Gladys.

"Anda istrinya Bu."

"Jadi....?"

"Maaf Bu, silakan." ucap sang resepsionis tersebut dengan gemetar.

Gladys nampak tersenyum sinis, kemudian ia melangkah kan kakinya menuju lift khusus petinggi perusahaan tersebut.

"Jangan larang aku untuk masuk Jim." ucap Gladys ketika bertemu Jimmy asistennya King yang nampak berdiri ketika ia melewati mejanya.

"Silakan masuk Bu, mungkin bapak sudah selesai meetingnya." sahut Jimmy.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dulu, Gladys langsung membuka pintu dan masuk ke dalam tapi seketika ia nampak murka ketika melihat seorang wanita cantik sedang tertawa bersama suaminya.

"Brengsek, jadi ini yang kamu bilang meeting." ucap Gladys seraya mengambil segelas jus di atas meja lalu menyiram wanita tersebut.

"Gladys, kamu apa-apaan sih. Nad, maafkan istriku." ucap King yang merasa tidak enak hati, ia segera mengambil tisu lalu memberikannya pada wanita itu.

"Jangan bilang dia selingkuhan mu, apa belum cukup kamu mempunyai dua istri." teriak Gladys.

"King, lebih baik aku pergi dulu. Untuk masalah proyeknya aku akan memikirkannya." ucap Nadia rekan bisnis King sekaligus teman kuliahnya dulu.

Setelah berpamitan, Nadia segera berlalu pergi dengan pakaian yang nampak basah kuyup. Wanita itu nampak kesal ketika melewati Gladys yang berdiri menatapnya.

"Sudah puas kamu mengacaukan semuanya ?" teriak King pada Gladys.

"Maaf aku nggak tahu." ucap Gladys yang nampak menyesal.

"Pergilah Dis, aku sedang banyak kerjaan." perintah King dengan menahan emosinya.

"Sayang aku minta maaf."

"Kamu tahu, Nadia akan berinvestasi di perusahaan baru ku tapi gara-gara kamu mungkin ia akan membatalkannya." teriak King.

"Aku tidak tahu sayang, aku pikir dia selingkuhan mu. Kalian terlihat sangat akrab." ujar Gladys dengan alasannya.

"Kamu tahu, ini yang membuat kita semakin renggang Dis. Kamu selalu cemburu tak beralasan, kamu sedikit pun tak pernah mempercayaiku. Harusnya kamu mendukungku agar aku bisa mengembangkan perusahaan ku sendiri, setelah aku berhasil kita pasti akan punya waktu lebih lama untuk bersama." ujar King menjelaskan.

"Tapi sampai kapan, kamu selalu saja sibuk." keluh Gladys.

"Sampai aku berhasil, ini adalah cita-cita ku dari kecil."

"Terserah deh, kamu lebih mementingkan pekerjaan nggak jelasmu itu daripada aku." ucap Gladys seraya melangkah kan kakinya menuju pintu, ia berharap suaminya itu akan menahannya. Bahkan sudah sampai di ambang pintu pun suaminya itu masih begeming dan mengabaikannya.

"Sialan." umpat Gladys dalam hati kemudian ia menutup pintu dengan keras.

Melihat kepergian istrinya, King hanya bisa mengurut pelipisnya yang sedikit terasa nyeri. "Harusnya aku dulu berpikir ulang untuk menikahimu Dis." gumamnya.

Sedangkan Gladys yang keluar dari kantor suaminya segera berlalu menuju sebuah Cafe, emosi dan muak seperti itulah gambaran hatinya saat ini.

Disaat ia baru mendudukkan dirinya di sebuah kursi, nampak seorang laki-laki tampan berkulit sawo matang serta badan yang atletis menghampirinya.

"Sayang." ucap laki-laki tersebut seraya menepuk lembut bahu Gladys, hingga wanita itu tersentak lalu mengangkat kepalanya untuk melihat.

"Evan ?" Gladys nampak terkejut.

"Boleh aku duduk ?" tanya Evan.

"Duduklah, ini tempat umum."

"Menunggu siapa ?" tanya Evan.

"Nggak ada."

"Kamu sedang ada masalah ?"

"Nggak."

"Jangan membohongiku Dis, kita sudah cukup lama bersama."

"Bukan urusanmu, aku sudah menikah...."

"Tapi kamu tidak bahagia dengan pernikahan mu." potong Evan seraya menyentuh tangan Gladys dan menggenggamnya dengan erat.

"Jangan sok tahu." ucap Gladys.

"Kalau kamu bahagia, tidak mungkin kamu menikmati sentuhan tanganku." sindir Evan seraya melihat genggaman tangannya.

Gladys tidak bisa mengelak, ia memang merasakan kehangatan dari sentuhan mantan kekasihnya itu yang seketika membuat moodnya membaik.

"Datanglah ke Apartemen ku jika kamu membutuhkan ku, perasaan ku tetap sama seperti dulu." ucap Evan seraya beranjak dari duduknya dan melepaskan genggaman tangannya.

Baru beberapa langkah ia berjalan, Gladys memanggilnya lagi dan seketika nampak smirk di bibir Evan. "Aku ikut." ucap Gladys tanpa ragu.

Di sisi lain, Putri yang nampak bosan ia ingin sekali berjalan-jalan keluar rumah. "Mas, apa aku boleh jalan-jalan keluar. Aku bosan di rumah, pak sopir yang akan mengantarku." putri mengirim pesan pada King.

Dan tak lama kemudian suaminya itu langsung menghubunginya. "Kamu lagi di mana Put ?" tanya King dari ujung telepon.

"Masih di rumah." sahut Putri.

"Dokter bilang, kamu harus istirahat Put."

"Tapi aku merasa sehat Mas, bahkan dari pagi aku sudah tidak mual lagi." sanggah Putri.

"Baiklah, datanglah ke kantor kamu bisa jalan-jalan di sini." ucap King yang nampak khawatir dengan istrinya itu.

"Boleh ?" tanya Putri meyakinkan.

"Tentu saja, aku bisa kerja sambil mengawasimu tentunya."

"Kamu pikir aku bayi." gerutu Putri seraya menutup teleponnya.

Setelah itu ia segera keluar rumah menghampiri sang sopir, menyuruhnya untuk mengantarkannya ke kantor suaminya.

Satu jam kemudian setelah melalui drama kemacetan siang itu, kini Putri menginjakkan kakinya di kantor suaminya untuk pertama kalinya sejak menjadi istri sang pemilik perusahaan.

"Siang Bu Putri." sapa beberapa karyawan yang mengenalnya, karena sebelum menikah dengan King. Putri sering menemui sahabatnya itu di kantornya, bahkan mungkin dari kecil ia sudah keluar masuk kantor ini karena Dannis maupun Aline suka mengajaknya.

"Panggil Putri saja mbak seperti biasanya." pinta Putri.

"Maaf Bu, bagaimana pun juga sekarang anda adalah istri pimpinan kami." ucap karyawan tersebut yang di anggukin oleh beberapa temannya.

"Aisssssh sama aja." ucap Putri seraya mencubit gemas pinggang wanita tersebut.

Ketika sedang asyik mengobrol dengan para karyawan tersebut, tiba-tiba King menghampirinya. "Kebiasaan, kamu selalu mengganggu para karyawan ku di sini." tegur King.

"Maaf." sahut Putri nyengir.

"Ayo ke ruangan ku saja." ujar King seraya menggenggam tangan Putri dengan erat lalu membawanya masuk ke dalam lift.

1
pipi gemoy
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
pipi gemoy
👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👏🏼👍🏼🙏🏼☕
pipi gemoy
😆😆😆😆😆😆😆😆😆👻
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣👻
pipi gemoy
Gilang noh👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼🌹
pipi gemoy
king pontang panting cari uang yg ngabisin malah si Evan
rugi bandar si king
sudah istri nya diembat uang nya pun di sikat si Evan 👻👻👻👻👻👻
pipi gemoy
baca ulang Thor 😁
Rafly Rafly
lah..kan anda sia siakan pak... sekarang ada yg melirik kok kepanasan
Rafly Rafly
kamu jadi perempuan terlalu NAIF putri..nggak berkaca dari masa lalu dan meremehkan masalah dgn segitu gampang....ntar ujug-ujug mewek lagi.. minggat ke bapaknya lagi...biar di cari lagii /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rafly Rafly
komplain tuh sama nenek mu kristal... perempuan bodoh.. naif pula..asal liat perempuan wajahnya lembut di kira baik
Rafly Rafly
sekarang yg kebingungan mungkin di Aline.... terlanjur membawakan calon.. ceweknya terlanjur suka.. masalah baru datang mendekatinya../Facepalm//Facepalm/
Rafly Rafly
di Aline ini orang tua bebal..udah di kasih paham juga masih saja
Rafly Rafly
di Aline ini udah nenek tapii nggak mau belajar dari pengalaman yg berlalu...ntar gagal nyesel lagi...
Rafly Rafly
pasti sedang kemoterapi dgn pengobatan tradisional
Rafly Rafly
astaga..papa Danish rugi punya anak seperti kamu king....anak mantan mafia bisnis..bisnis man goblok..kenaa sawer berkali kali /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Rafly Rafly
rasakan sendiri.. sekarang terbelenggu oleh masalah yg lebih rumit...
Rafly Rafly
ya udah.. mati saja kamu put...di kasih saran ortunya masih ngeles juga
Rafly Rafly
ternyata ini squel dari Mamy Anisa to...ampun Thor..baru ngehh.. sambil nungguin anak kesayangan MOMY Andrea update ..saya ready kan dulu..
dapoer Nita
astaga ini yg goblok siapa ya, hrs nya king yg ngancem Evan dong, lah kok Mala Evan yg untung udh dapet Gladys dpt pula proyek. author nya pas nulis ini tuh amnesia ato gmna sih.. bingung aing.
dapoer Nita
untung cerita udh end ya ... alur dan cerita aneh sih, pas episode putri sadar setelah melahirkan kan udh dijelaskan memang berniat pergi tp mastiin klo ank nya bisa dijaga king dan ga nganggep king lagi.. ehh kok tiba2 berat pergi dari king. hhhmmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!