menceritakan kisah seorang pemuda dekil yang sering di hina dan di rendahkan karena penampilannya yang tak rupawan dan sering di anggap remeh hanya karena manusia biasa.
Namun siapa sangka di balik penampilannya yang sederhana pemuda itu ternyata memiliki kekuatan tidak terkalahkan bahkan pemuda tersebut memiliki ribuan Boneka yang terbuat dari mayat tokoh tokoh kuat zaman dahulu, namun pemuda itu sendiri sama sekali tidak menyadari kelebihannya entah itu kekuatan Tidak terkalahkan miliknya maupun boneka boneka miliknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
menyembelih Siluman
Suara perut Arjuna terdengar sangat nyaring membelah suasana yang sangat hening.
Ketiga Raja Siluman itu menelan ludahnya dengan ngeri ketika mendengar suara tersebut.
Mereka langsung mencoba mengeluarkan kekuatan terkuat mereka untuk bisa lepas dari ikatan akar yang mengikat tubuh mereka, entah itu Aura yang sangat kuat, jurus jurus terlarang bahkan Ajian semuanya tidak ada yang berhasil keluar.
Mereka saat ini bagaikan ular sanca, Biawak, dan Ayam Hutan pada umumnya.
Bahkan ketika mereka Memberontak, mereka tetap tidak bisa melepaskan ikatan akar yang mengikat tubuh mereka.
"Sialan, ini hanya akar pohon biasa, namun mengapa sangat sulit untuk di lepas?" Tanya ketiganya secara bersamaan.
Pernahkah anda semua membaca novel yang menceritakan siluman memakan manusia? Saya yakin pasti kalian sudah sangat sering membacanya.
Namun di novel ini berbeda, manusia yang akan memakan siluman!
Atmo yang kelaparan tentu saja tatapannya langsung mengarah ke arah ayam hutan yang terikat.
pandangannya kemudian menatap garam dan kecap kemudian kembali menatap ayam hutan itu secara bergantian.
Atmo menelan ludahnya dengan penuh nafsu, ketika dia mengingat video shorts yang berisi mukbang ayam secara utuh. Dan kebetulan sekali Atmo menemukan tas yang berisi garam dan kecap.
"Aku tidak tahu garam dan kecap ini milik siapa, namun aku minta sedikit ya." Batin Atmo dengan ekspresi tidak sabar menatap ayam hutan itu.
Sementara itu Raja Siluman Ayam Hutan atau Raja Morgan langsung merinding sebadan badan ketika merasakan tatapan manusia mengerikan itu menatap ke arahnya.
Jelas di lihat dari sudut pandang manapun, manusia mengerikan ini akan memakannya terlebih dahulu.
Raja Morgan terlihat sangat panik pada saat ini, mengetahui bahwa dia adalah siluman pertama yang hendak di makan.
Raja Morgan terlihat menggeliat dalam posisi terikat, dia memandangi Raja Tiron, dan Raja Manglamurga dengan tatapan penuh harap, seolah mengisyaratkan untuk membantunya.
Namun sayang sekali Raja Tiron dan Raja Manglamurga juga menggeliat berusaha melepaskan diri, mereka berdua sama sama berusaha sekuat mungkin agar bisa bebas, Karena masing masing dari mereka tahu betul, walaupun yang pertama kali di makan adalah Raja Morgan namun ini hanya masalah urutan saja, mereka juga pasti akan mendapatkan gilirannya.
"Tolong!!! Tolong jangan makan aku!!!" Raja Morgan berteriak dalam hati dengan ketakutan, mulutnya terikat dengan akar pohon bahkan untuk mengeluarkan suara layaknya ayam biasa saja tidak bisa.
Raja Morgan yang awal kemunculannya sangat perkasa kini tidak ada apa apanya di hadapan Atmo, semua usahanya untuk membebaskan diri tidak ada yang berhasil.
Sementara itu Atmo tersenyum bahagia, kebetulan sekali dia sedang lapar, kebetulan sekali dia mendapatkan kecap dan garam dan kebetulan sekali Atmo berhasil menangkap ayam hutan yang terkenal sangat lincah dengan sangat mudah.
Namun tentu saja senyum bahagia Atmo di salah artikan oleh Ketiga Raja Siluman itu, bagi mereka senyuman Atmo adalah senyuman monster yang ingin memakan mereka!
Mereka berani bersumpah baru kali ini mereka menjumpai manusia semengerikan ini yang bahkan makanannya adalah siluman!
Atmo kemudian mengambil pisau yang sebelum ini ia temukan, sebuah pisau yang tampak sangat biasa dan tidak memancarkan aura apapun.
Atmo kemudian mengambil ayam hutan itu, posisi ayam hutan itu masih terikat di bagian kaki sehingga tidak bisa kabur.
Atmo mengangkat pisaunya.
Ting!
Cahaya matahari terlihat memantul dari bilah logam pisau tersebut yang sangat bersih.
Ketika Atmo menyembelih Ayam Hutan itu entah karena Atmo yang terlalu bersemangat atau memang pisaunya yang sangat tajam, leher ayam hutan itu terpotong begitu saja, meninggalkan tubuhnya yang sekarang sedang kejang kejang.
"Lah? Mengapa mudah sekali?" Tanya Atmo kemudian menancapkan pisaunya di tanah dan mengambil potongan kepala ayam hutan itu.
Plung!
Kemudian Atmo melemparkan kepala ayam hutan itu ke tengah sungai kecil yang terletak di dekat Atmo dengan begitu entengnya.
Sementara itu Raja Manglamurga dan Raja Tiron terlihat semakin pucat dan lemas, melihat Raja Morgan yang kepalanya di penggal dengan sangat mudahnya bahkan manusia mengerikan itu melemparkan kepala Raja Morgan yang merupakan Raja Siluman Ayam Hutan dengan begitu enteng seperti tidak ada harganya sama sekali.
***
Beberapa saat sebelum ini, tepatnya ketika Atmo sedang BAB di dalam Goa.
Terlihat Tea yang berjalan dengan kebingungan di sekitar Goa ini, bersama dengan Andre.
"Waduh, kenapa bisa masuk ke alam ghaib seperti ini?" Tanya Tea dengan bingung, dia benar benar tidak mengetahui bahwa rute yang dia ambil untuk kembali ke pinggiran alas Roban malah masuk ke alam Ghaib.
"Tante, ini di mana?" Tanya Andre yang celingak celinguk dengan kebingungan, "mengapa hewan hewan di sini bentuknya aneh aneh?" Imbuhnya sembari melihat monyet monyet yang bergelantungan di pohon namun memiliki wajah wanita tua.
"Kamu tenang dulu Andre, jangan panik ada tante. Kita pasti bisa selamat, kita hanya perlu cari jalan keluar dari sini." Jawab tea berusaha menenangkan Andre.
"Jalan keluar? Hahaha!!!" Monyet monyet dengan wajah wanita tua itu tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Tea.
"Hanya orang orang yang memiliki kesaktian yang sangat tinggi saja yang bisa keluar dari sini, wahai manusia." Ucap Salah satu monyet, walaupun meraka memikiki wujud menyeramkan, namun sepertinya mereka adalah sosok yang cukup ramah.
Namun Tea sendiri tidak menghiraukan ucapan monyet tersebut, dia malah terus berjalan menuju ke pinggiran hutan berusaha mencari jalan keluar.
Namun semakin lama tea berjalan dia justru malah kembali di dekat goa besar tersebut.
"Hah! Hah!" Nafas Tea memburu, dan detik berikutnya tiba tiba kepala tea terasa pusing.
Wus...
Indra ketujuh tea kembali berfungsi, dalam penglihatannya Tea sebentar lagi akan bertemu dengan sosok yang sangat mengerikan.
Benar saja selang beberapa detik kemudian terdengar suara gemuruh dari arah depan.
Dum!
Dum!
Tea melebarkan matanya dengan ekspresi panik, sementara Andre langsung pingsan melihat wujud mengerikan dari sosok di depannya.
Terlihat sosok manusia raksasa setinggi 3 meter namun berkepala sapi hitam yang menggendong palu gadah di pundaknya.
Sosok manusia berkepala sapi itu menatap Tea dari atas sampai bawah, kemudian Manusia berkepala sapi itu menjilat bibirnya dengan ekspresi penuh nafsu.
"Sudah lama sekali aku tidak makan manusia, betapa baiknya dewata terhadapku hingga memberikan 2 manusia sekaligus untuk makan hari ini!" Ucap Manusia berkepala sapi itu.
Tea menelan ludahnya dengan ekspresi ngeri, dia sendiri hanyalah manusia yang memiliki Indra ketujuh, bukan manusia sakti yang bisa melawan siluman semacam ini.
Tiba tiba....
Wus...
Angin puting beliung kecil yang di kelilingi jerami datang dari arah timur, tampak di atas angin puting beliung kecil tersebut terdapat tengkorak dengan mata yang memancarkan cahaya hijau seperti nafas Arwah.
Angin puting beliung itu mendarat tidak jauh dari tempat Tea, dan menjelma menjadi sosok Patung Madono yang berdiri kaku bagaikan robot.
jgn nanggung lg ceritanya.../Pray//Pray//Ok//Good/