NovelToon NovelToon
Gadis Buta Milik Sang Emir

Gadis Buta Milik Sang Emir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Enemy to Lovers
Popularitas:38.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hana Reeves

Spinoff The Lost Emir

Nandara Blair, pembalap MotoGP dari tim Ducati, tanpa sengaja menabrak seorang gadis saat menghindari seekor kuda yang lari. Akibatnya, Wening Harmanto, putri duta besar Indonesia untuk Saudi Arabia yang sedang berlibur di Dubai, mengalami kebutaan. Nandara yang merasa bersalah, bersedia bertanggung jawab bahkan ikhlas menjadi mata bagi Wening. Bagaimana kisah antara Emir Blair dan seorang seniman tembikar yang harus kehilangan penglihatannya?

Generasi Ketujuh Klan Pratomo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rejected

"Bagaimana Dok Aqil?" tanya Nandara tidak sabaran.

"So far, ini masih menunggu Emir Blair. Kita lihat apakah cangkok korneanya bisa diterima karena kemungkinan penolakan tubuh bisa terjadi."

"Butuh waktu berapa lama?" tanya Charlotte.

"Sekitar seminggu kita tunggu hasilnya. Untuk proses cangkoknya memang berhasil, tuanku Emir dan princess."

Nandara, Radhi dan Charlotte melihat Wening dibawa keluar oleh perawat dengan di dampingi Rania, Dokter Elizabeth Rudolph dan Galena.

"Aku boleh dampingi Wening?" tanya Nandara.

"Dampingi saja Nanda," jawab Rania. Nandara pun mengikuti brankar istrinya yang akan dibawa ke ruang rawat inapnya.

"Rania, bilang sama Oom. Kansnya?"

Rania menatap Radhi. "Tunggu seminggu. Oom dan Tante tenang saja. Aku dan Galena tetap disini sampai semuanya aman."

Radhi dan Charlotte pun mengangguk.

***

"Kemana orang tuanya Wening? Kenapa hanya keluarga kita yang menemani dia operasi?" tanya Galena ke Rania saat mereka minum kopi di cafetaria.

"Mereka terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan kata Nefa, begitu selesai ijab, mereka langsung pulang ke Riyadh!" jawab Rania sambil menyesap kopinya.

"Seriously? Apakah sesibuk itu menjadi duta besar hingga tidak memiliki waktu untuk cuti sejenak demi memberikan dukungan pada anaknya? Ini anak satu-satunya lho!" omel Galena.

"Kalau Nefa bilang, mereka lega sudah menyingkirkan Wening. Mungkin terdengar kasar, tapi itu kenyataannya. Habibah aku tanya juga tidak pernah ada telepon dari ibunya maupun ayahnya. Sampai-sampai aku berpikir, jangan-jangan mereka bukan orang tua kandung Wening! Jika memang bukan, pernikahan mereka tidak sah dong ... soalnya yang jadi wali kemarin si pak Dubes sendiri. Kalau memang bukan ayah kandungnya." Rania menatap horor ke Galena.

"Insyaallah sih orang tua kandungnya ...." Galena memberikan hasil penelitiannya ke Rania. "Ini diambil oleh dokter Aqil saat mereka kemari menengok Wening. DNA nya sama."

Rania menghembuskan nafas lega. "Alhamdulillah."

"Tapi memang Wening seperti anak Luntang Lantung dan untungnya kok ketemu Nanda jadi bisa aman meskipun jalurnya tidak bagus," ucap Galena.

"Setidaknya, di keluarga Blair, Wening tidak sendirian."

***

Nandara menemani Wening sampai istrinya benar-benar bangun sementara Radhi menghubungi Duta Besar Harmanto yang tidak diangkat.

"Benar-benar deh pria itu!" omel Radhi soal besannya. "Di Jakarta jam berapa sih ini?"

"Jam lima sore sih Oom. Kan bedanya tiga jam dari Dubai," sahut Rania.

"Ini tuh anak perempuannya operasi lho! Bisa-bisanya dia atau istrinya tidak ada yang menghubungi Wening! Aku dan Charlotte saja setiap Minggu pasti hubungi Nefa tapi ini?" Radhi benar-benar tidak habis pikir dengan kedua orangtuanya Wening.

"Oom, Wening sudah terlalu lama diacuhkan oleh kedua orangtuanya bahkan aku dengar dari Habibah, waktu Wening pameran di London, orangtuanya datang tapi hari terakhir dan jam galeri hampir tutup! Wening yang cerita ke Habibah sampai Habibah menangis karena tidak habis pikir bisa-bisanya orangtuanya seperti itu!" ucap Rania.

Charlotte dan Radhi melongo. "Mereka datang di hari terakhir dan galeri mau tutup? Astaghfirullah !" Charlotte sampai harus menepuk dadanya. "Itu namanya tidak menghargai anak! Jangan salahkan anak kalau tidak menghargai orang tua karena ...."

Radhi memegang tangan Charlotte. "Sayang, kita tidak tahu kenapa mereka seperti itu ke Wening dari lahir hingga dewasa. Sekarang, Wening bersama kita dan aku akan minta Nandara tetap membatasi akses Wening ke orangtuanya. Bukan aku sadis tapi ... Kita tahu kan mereka seperti tidak ada perhatian ke Wening?"

Charlotte mengangguk.

***

"Nan ... Da ...." Wening sudah mulai sadar setelah pengaruh biusnya menghilang.

"Kok tahu aku disini?" senyum Nandara ke Wening yang matanya masih diperban.

"Parfum kamu ...." Wening tersenyum. "Aku kan hapal."

Nandara tertawa kecil. "Tahu saja."

Wening menoleh ke arah Nandara. "Bapak dan ibu tidak ada kabar?"

"Maafkan aku Wening. Mereka tidak ada telepon ke aku, Daddy atau Mommy. Sama sekali ...."

Wening hanya menghela nafas panjang. "Aku salah masih terlalu berharap mereka akan datang."

"Sayang, memang apa yang terjadi? Kenapa mereka seperti itu padamu?" tanya Nandara.

"Aku tidak tahu tapi memang dari kecil ... Aku selalu bukan nomor satu, mau aku ranking satu, aku menang lomba atau aku mendapatkan prestasi apapun ... Mereka tidak pernah melirik. Hanya Bik Saminah yang selalu hadir. Boleh dibilang, dia lebih mirip ibuku kandung ... Dia pembantu rumah tangga aku tapi seperti ibuku sendiri. Bik Saminah sampai bilang, 'Non Wening, lebih baik non sekolah jauh dari bapak dan ibu. Biar bibik temanin.' Aku pun mengajukan kuliah di London. Bapak dan ibu hanya menatap aku dengan meremehkan jurusan yang aku ambil tapi aku tidak perduli. Mereka memang membiayai sekolah aku tapi sekedar biayai ... Aku tinggal bersama bik Saminah sampai aku tingkat akhir, beliau meninggal karena jantung. Aku kehilangan sekali dan akhirnya kembali ke rumah orang tuaku ... Tapi kembali aku kecewa lagi ... Saat aku bisa pameran, mereka tidak hadir dalam pembukaan. Mereka hanya hadir di hari terakhir di jam museum mau tutup dalam waktu setengah jam. Sekarang aku seperti ini, aku berharap mereka datang ... Tetap saja harapan aku pupus."

Nandara tanpa sadar meneteskan air matanya karena mendengar bagaimana selama dua puluh lima tahun Wening seperti tidak diinginkan oleh kedua orangtuanya. Mungkin Wening seperti ini karena didikan Bik Saminah.

"Wening ... Aku tidak tahu kamu menyimpan luka sedemikian dalamnya. Aku tahu tidak ada yang bisa menyembuhkan luka itu tapi aku akan berusaha mengurangi lukamu. Aku memang bukan pria yang sempurna tapi aku akan selalu membuat kamu bahagia, tidak merasakan penolakan lagi, tidak ingin memberikan banyak kekecewaan lagi padamu. Kamu adalah Weningku. Jika kamu bisa berkompromi dengan sakit hatimu, kecewamu, aku akan selalu bersamamu, mendampingimu dan melindungi kamu. Kamu pantas mendapatkan lebih dan insyaallah aku dan keluarga aku akan memberikannya padamu ...." Nandara mencium bibir Wening lembut dan dia merasa pipi istrinya basah.

"Jangan buat aku kecewa lagi, Nanda."

"Tidak. Aku tidak akan pernah membuatmu kecewa. Itu janjiku padamu ... Mungkin malah kamu yang kecewa padaku ...."

"Kenapa?"

"Karena keluarga aku, tidak punya manner yang bagus soal menistakan," jawab Nandara dengan nada menyesal.

Wening tertawa. "Tapi aku suka mendengar kalian ribut. Soalnya bahasanya gado-gado."

Suara pintu kamar Wening terbuka dan Nandara melihat wajah tegang ayahnya.

"Nandara, bisa Daddy bicara denganmu. Biar mommy kamu menemani Wening. Sudah sadar kan menantu Daddy?" pinta Radhi serius.

"Sudah ... Wening, kamu sama mommy dulu ya. Aku ada urusan dengan Daddy dulu." Nandara mencium pipi Wening dan berdiri meninggalkan istrinya. Charlotte yang bergantian menjaga Wening.

Nandara pun mengikuti Radhi yang mengajaknya ke sudut lorong lantai ruang rawat Wening.

"Ada apa Daddy?" tanya Nandara.

"Kamu tahu kenapa Dubes Harmanto dan Azizah tidak mau datang?"

Nandara menggelengkan kepalanya. "Kenapa?"

"Karena mereka mengadakan pesta pernikahan besar-besaran anak mereka di Jakarta! Rupanya mereka punya anak sebelum Wening tapi karena mereka belum menikah, putri itu dirawat oleh ibu Harmanto. Mereka pun bersikap sebagai keluarga baik-baik lalu punya Wening tapi mereka tetap tidak bisa membawa putri sulungnya demi Karier."

Nandara melongo. "Jadi Wening dikorbankan? Hanya karena mereka punya anak haram sebelumnya?"

***

Yuhuuuu up Sore Yaaaaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️

1
Elsa Fanie
Alhamdulillah 🤲🤲🤲ikut senang, selamat y Wening
Murti Puji Lestari
Alhamdulillah.. selamat ya wening, sehat selalu dan semangat ukir prestasi di bidangmu...
Yuli Budi
Alhamdulillah
Septi Lahat
alhamdulillah,, ayo wening cs kasih kejutan tuh Nanda yg ciamik donk 😜
amilia amel
Alhamdulillah ikutan seneng Wening bisa melihat lagi
habis ini bakalan mengenali suaranya siapa, namanya siapa dan wajahnya seperti apa
yang pasti bakalan tau good looking-nya wajah Nanda dan siap-siap malam pertama yang tertunda 🤭
Rohmatul Kusumaningayu
ikut senenggg wening bisa liat good looking nya nanda habis ini
Fitriana Muflihatul Afidah
alkhamdulillah
The Way
pengen peluk jugaaaa
mama_im
alhamdulillah operasinya berhasil..
sri supadmi
Alhamdulillah 🥰
Sayem Sayem
alasan yg TDK masuk akal ..ayooo Wening buktiin KLO u LBH Baek dr ank kesayangan buapak yg otak ny udh d dengkul ..bikin mereka menyesal seumur hidup ny
awesome moment
sbg mak yg pernah jd anak, q...udh bikin kasur kampul2. bnr2 g punya hati tu dubes **n*** panci. d oma ajeng g c n? getok pake uleg an layah yo sah wis. bn rada waras
~AruN~
eh bapaknya dubes arab saudi kan yaa?
kan klo wening sembuh (ayolah kak Hanaaa ..bikin wening sembuh, operasi sukses), kan pst ada kmngkinan sbg istri emir pst bakalan brtemu ya dg dubes. bikin aja, seolah² g kenal, ya hanya sebatas antara (jabatan istri) emir & dubes aja...
biar ngrasain ortunya
Lindu Wati
saya jg pernah alami ini, karena saya lahir perempuan bapak ga pernah perhatian lagi sama keluarga dan ibu menganggap sayalah penyebab bapak seperti itu , sampai umur 1,5 th saya dirawat oleh bibik ku, dan saat bapak mau meninggal dia meminta maaf padaku atas apa yg pernah dia lakukan padaku .
Lindu Wati: Ga pa pa mbak Hana, karena itu nyata udah saya alami, tp saya ga dendam sama kedua ortu, saya ambil hikmah nya aja, jadi saya lebih kuat dalam jalani hidup kedepannya, cuma jadinya saya ga begitu ada ikatan batin ke bapak ama ibu, malahan saya jadinya sangat dekat ama bibik yg merawat ku.
Septi Lahat: klo aq agak dibedakan dri kedua adik laki2 ku krn aq ank perempuan,, di dlm keluarga qu ank2 laki2 yg diutamakan oleh ibu.. tpi alhamdulillah saat ini dlm segi keadaan keluarga n finansial aq yg jauh lebih baik dri kedua ank laki2 ksayangan ibu ku tsb,, bhkn stelah ayah mninggal n ibu tdk ad penghasilan apapun smpe skrg yg duluan dicari pasti aq atau suamiku,, alhamdulillah aq mnikah dg laki2 yg benr2 mngerti keadaan keluarga qu n brsedia menghadapinya bersama-sama..
total 3 replies
amilia amel
yassalam ada ya ortu seperti itu hanya karena wening bukan anak laki-laki
sistem patriarki memang masih ada di konoha ini
Nuraisah Aisah
sedih aq yang sabar ya Wening ada Nanda dan keluarga besar Pratomo yang menerima mu dengan tangan terbuka
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©
menangislah Wening, aku tahu itu sakit. tapi, itu hanya untuk saat ini. kamu berharga Wening, biarkan mereka menyesal membuang anak sebaik kamu..
Yuli Budi
poor Wening wis g po po Ning ... semangat ada nandara dan keluarga nya, okey???!!
sefi dwi handriyantin
alasan apa itu,, masak cuma karena anak perempuan dan cuma seniman diperlakukan tidak adil.. sungguh tega banget.. orang tua cupet dan otak kuwalik.. sudahi sedih mu Wening,, tunjukkan pada mereka kamu jauh lebih baik dan bisa sukses dari si anak sulung tidak bernasab..
tan_wiedya
tenang Wening, kamu tak sendirian. keluarga Nandara akan selalu sama kamu. siap-siap kamu pameran di sponsori Pak Ale-ale
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!