Miranda seorang wanita biasa yang selama hidupnya selalu merasa dirundung kemalangan... Dia selalu saja menyesali akan hidupnya. Padahal semua orang melihat Miranda hidup bahagia. Mempunyai suami yang tampan dan sangat menyayangi nya,.
Hingga dia sempat mengalami depresi dan ingin mengakhiri hidupnya.Apakah yang membuat Miranda mengalami depresi dan selalu melukai dirinya sendiri?..
Karena pernikahan nya kah? atau karena ada hal lain yang membuat Miranda seperti itu?..Rahasia apa yang disembunyikan oleh Miranda?.Akankah Miranda mampu bertahan dalam rumah tangganya yang begitu banyak cobaan, apalagi cobaan itu datang dari orang terdekat nya.
Ataukah dia akan memilih mengakhiri hidupnya!.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nanie Famuzi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21. Dicuekin
Hari ini aku tidak mempedulikan bang Jodi, dia juga seharian ini bersikap acuh padaku.
Aku berusaha untuk tidak peduli, memangnya hanya bang Jodi saja yang bisa seperti itu, aku juga bisa lebih cuek dari kamu bang.
Kulihat dia dari tadi sibuk dengan ponselnya.
Tak lama ponsel ku juga berbunyi, kulihat ada pesan masuk dari Lila,buru-buru aku membaca pesan dari Lila, Dia bilang dia ingin bertemu denganku ada yang ingin dia tanyakan padaku, “Apa “ gumamku pelan, dia ingin bertanya soal apa?.
Biasanya juga dia langsung datang kemari , gumamku dalam hati.
[ Ada apa La, kamu mau tanya apa? ]
Aku membalas pesan dari Lila dan langsung mendapat balasan dari Lila.
[ Mbak Mira bisa ke rumah aku ga sekarang? ]
[ Memangnya ada apa ? ]
[ Mbak Mira datang aja, ini urgent ]
Aku jadi penasaran urgent katanya. memangnya ada apa?,
Bergegas aku masuk kedalam kamar untuk mengambil dompet ku, kemudian aku menghampiri bang Jodi, “ Bang, “ ucapku berdiri di hadapannya kini
Dia hanya mendongak menatapku , lalu kembali dia melihat pada layar ponselnya itu.
Sungguh aku kesal sekali dengan bang Jodi.
“ Mira ke rumah Lila dulu sebentar “ ucapku lagi .Tanpa menunggu bang Jodi aku langsung pergi saja.Tak peduli dia mengijinkan ku untuk pergi atau tidak,yang penting aku sudah bilang sama dia kalau aku mau ke rumah Lila.
Setelah mengatakan itu aku pergi menuju rumah Lila dengan berjalan kaki , karena rumahnya hanya berada beberapa blok saja dari rumahku.
“Assalamualaikum, “ ucapku saat sudah sampai di rumah Lila,
tak lama pintu terbuka sudah ada Lila yang menyambut ku dengan senyumnya yang khas.
“waalaikum salam, masuk mbak, ayo duduk”. Ucapnya mempersilahkan aku untuk duduk.
Aku duduk disamping Lila ku tatap dia dengan penuh tanya, “ Ada apa La kamu menyuruh mbak datang kesini, apa kamu tidak tau kalau mbak lagi gak enak badan”.
“Mbak Mira sakit? aduh maaf mbak, aku tidak tau kalau aku tau biar aku saja yang datang ke rumah mbak”.
“ Gak apa-apa lagian mbak bosan dirumah terus, apalagi liat bang Jodi ngeselin banget’.
“ Emang bang Jodi kenapa mbak, mbak lagi berantem sama bang Jodi, bukannya kalian itu selalu romantis ya, bikin yang lihat suka pada iri”..
“ Gak usah bahas bang Jodi, kenapa pula malah ngomongin bang Jodi, lebih baik sekarang kamu bilang sama mbak, ada hal urgent apa yang mau kamu bicarakan ?”.
“Begini mbak, aku mau tanya mbak tau tidak sekarang teman mbak yang sekarang ini tinggal didepan rumah mbak itu kemana?”. ucap Lila menatap pada Mira
“Maksud kamu Sarah?”.
“iya dia, “ Lila terlihat tidak suka saat aku menyebut nama Sarah.
“ Soal dia, apa benar yang waktu itu kamu bilang, kalau suami dia adalah Om kamu La?” tanya ku penasaran.
Lila hanya mengangguk saja.
“Apa istri dari om kamu tau kalau sebenarnya dia punya istri lagi?,,
Lagi-lagi Lila hanya diam dan menggelengkan kepalanya.
“Tante Widia gak tau kalau om Suryo ternyata sudah menikah lagi”. Aku belum mengatakannya karena aku tidak punya bukti. Makanya aku mau minta tolong sama mbak untuk membantuku memata-matai teman mbak itu. Aku sudah coba untuk menyelidikinya mbak, dengan pura -pura lewat rumahnya tapi sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya,apa mbak tau mereka kemana?.”
Miranda jadi teringat beberapa hari yang lalu dia melihat Sarah dan suaminya pergi membawa koper dan sampai hari ini dia belum melihatnya kembali .
“Mbak gak tau La, tapi beberapa hari yang lalu mbak sempat melihat mereka pagi-pagi sekali pergi dengan membawa koper. SEtelah itu mbak tidak tau mereka akan kemana?”.
“mbak gak tanya mereka mau kemana?”.
“Nggak, ngapain juga “.
“Harusnya mbak tanya ,sama teman mbak itu mereka mau kemana?.”ucap Lila mencebik.
“Nggak ah, nanti mbak dibilang kepo lagi sama dia.”
Lila hanya mendesah, terlihat dia memanyunkan bibirnya. “ya sudah lah,tapi nanti kalau mbak lihat mereka sudah pulang mbak beritahu saya ya?”.
“Iya”.. jawabku singkat.
Tak lama aku mendengar suara orang mengucap salam, aku seperti kenal dengan suaranya.
“La , ada yang datang tuh coba lihat dulu sana siapa tau ada tamu yang mau berkunjung sama kamu, atau mungkin suami kamu pulang sana bukain pintunya”. ucapku menyuruh Lila untuk membuka pintu.
Lila beranjak dari duduknya lalu dia berjalan dan membukakan pintu, tapi sesaat kemudian dia sudah kembali lagi dan menghampiriku .
“Ko cepat , siapa yang datang La?”. tanyaku penasaran,,,
Bukannya menjawab dia malah menatapku dengan tatapan seperti orang yang sedang meledek..
“ Yang datang kekasih mbak Mira, udah sana pulang mbak!!”.
“Kekasih ?”. jawabku tak mengerti dengan yang dikatakan oleh Lila.
“Iya , kekasih mbak bang Jodi, suami mbak Mira siapa lagi".
“Hah, bang Jodi”. tanyaku tidak percaya.ngapain dia kesini ?”
“Ya buat jemput mbak pulang lah, cie….cie.. cuma main ke rumah aku aja minta dijemput!” celetuk Mira meledek ku lagi.
“Siapa juga yang minta dijemput, ngapain sih dia kemari?”.
“Udah mbak, sana pulang suami tercinta sudah jemput..” ledeknya lagi
Aku hanya bisa mencebik mendengar ledekan Lila itu.
Dengan malas aku pun pergi , dan benar saja sudah ada bang Jodi berdiri di ambang pintu .Dia menatapku dengan dingin seolah olah aku punya kesalahan yang begitu besar padanya.
Tanpa mengatakan apapun aku pergi dari rumah Lila dengan melewati bang Jodi begitu saja.
“Mira tunggu “ ucap bang Jodi mengejar langkahku dan mencekal tangan ku.
“Lepas bang,abang apa-apaan sih Mira cuma ke rumah Lila doang sampe disusul segala segala.Mira juga baru sebentar doang bang”. ucapku marah pada bang Jodi.
“Kan bisa abang telpon Mira kalau abang mau nyuruh Mira pulang”.
“Sudah bicaranya?”. Ucap bang Jodi yang kini juga tengah menatap lekat padaku.
“Sudah “jawabku seraya memalingkan wajahku yang dari tadi ditatap terus oleh bang Jodi.
Ngeselin ,dasar bang Jodi nyebelin, gerutuku dalam hati.
“ Ayo pulang”.Ucap bang Jodi menggandeng tanganku.
Sungguh aku tidak mengerti dengan yang ada dipikiran bang Jodi.
Sepanjang jalan aku hanya diam begitu juga dengan bang Jodi, kurasakan bang Jodi menggenggam tanganku dengan erat.
Sesampainya dirumah bang Jodi menyuruhku untuk duduk.
“Duduk Mir, “.
Aku duduk di seberang bang Jodi yang hanya terhalang oleh meja.
“Kenapa di sana? Duduk disini”Ucapnya menyuruhku untuk duduk disampingnya.
Dengan malas aku pun menghampiri bang Jodi dan duduk disebelahnya.
“Ada apa?”. tanyaku dengan wajah yang ditekuk.
Kulihat bang Jodi melirikku dengan sedikit menyunggingkan senyum di bibirnya..
kenapa apa ada yang lucu .. pikirku heran.
“Kenapa kamu tadi pergi tidak minta izin sama abang?”.
Apa katanya?, apa bang Jodi tidak dengar kalau aku tadi sudah bilang.
“ Abang tidak dengar kalau tadi Mira udah bilang sama abang kalau Mira mau ke rumah Lila?”.
“Dengar, tapi kenapa kamu tadi main pergi saja, abang kan belum jawab kamu boleh pergi atau tidak.”.
“Kamu kan tau, seorang istri itu tidak boleh keluar rumah tanpa seizin dari suaminya?”.
“Iya, iya… Mira salah Mira minta maaf. “ ucapku kesal sekali dengan bang Jodi..aku malas berdebat dengannya.
Karena kesal aku langsung berdiri dari dudukku dan segera pergi dari sana meninggalkan bang Jodi
“Kamu mau kemana Mir, abang belum selesai bicara”. ucap bang Jodi kaget karena aku tiba-tiba berdiri dan beranjak pergi.
Tak ingin menjawabnya aku hanya menoleh saja, lalu masuk kedalam kamar.
Blam.. ku tutup pintu kamar dengan sangat keras.
Sementara itu Jodi hanya bisa mengusap dada melihat istrinya yang ngambek,.
“Astagfirullah..” jodi mengusap wajahnya kasar.
“Apa dia tidak tau kalau aku sangat menghawatirkan nya?, apa dia lupa kalau dia semalaman demam, dan baru saja membaik”.
Mira -mira, didiemin malah makin ngambek, abang harus apa?.Abang gak bisa kalau harus lama-lama cuekin kamu.Sekarang malah kamu yang cuekin abang.
Pusing lama-lama abang mikirin kamu,batin Jodi dalam hatinya,seraya menyandarkan punggungnya di sofa.
ini mah sad ending thor.
bener2 mah othor nih.
gak nyangka akhirnya seperti ini.
keren mah othor ini.
sehat selalu buat othor.
mau season dua nya thor.
penasaran sama nasib miranda trus keluarganya dan orang2 yg ngebully miranda gmna nasibnya thor.