Haikal Sebastian Keano, tidak menyangka bahwa wanita yang telah melakukan cinta satu malam dengannya adalah calon istri kakaknya, Ghisell Carissa Adelardo. Karena yang mereka lakukan disaat mereka sedang sama-sama mabuk.
Padahal sang kaka, Rafael, begitu sangat mencintai Ghisell, dan Ghisell juga mencintai Rafael, apalagi sebentar lagi mereka akan menikah.
Lalu bagaimana kisah mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dua Puluh Satu
Ghisell sengaja meminta Rafael untuk berbicara berdua dengannya di halaman belakang, sementara kedua orag tua mereka masih menikmati makan malamnya sambil membicarakan persiapan pernikahan Ghisell dan Rafael.
"Kak, kenapa acara pernikahan kita dipercepat? Kakak tau kan aku sudah memutuskan untuk membatalkan pernikahan kita?" protes Ghisell.
Rafael memegang tangan Ghisell, "Kakak tau kamu lagi emosi, masih marah sama kakak. Tapi tolong jangan sampai berencana menggagalkan pernikahan kita. Kamu lihat sendiri kan orang tua kita begitu bahagia malam ini?"
Ghisell menghela nafas sebentar, dia tidak tau harus bersikap seperti apa malam ini, sejujurnya dia masih mencintai Rafael, tapi dia sudah terlanjur kecewa dan juga tidak akan sanggup menghadapi malam pertama nanti bersamanya.
"Ghisell sayang, kakak akui kakak yang salah, karena itu kakak mohon izinkan kakak untuk memperbaiki semuanya. Kakak janji akan lebih pehatian sama kamu dan cuma kamu yang ada di hati kakak." Rafael berusaha untuk meyakinkan Ghisell.
Ghisell tersenyum sinis, "Tapi tetap aja kan nanti aku akan dinomorduakan? Seolah aku ini gak penting, kenapa gak sekalian menikahi Kak Chika aja?"
Rafael menatap Ghisell dengan tatapan sendu "Chika buat kakak cuma teman, mungkin sebelum kakak mengenal kamu kakak dan Chika udah saling perhatian sebagai seorang teman. Iya kakak yang salah gak bisa menghargai perasaan kamu. Kakak janji kakak akan berusaha memperbaiki semuanya."
"Tapi kak..."
"Kakak cinta sama kamu, sangat cinta. Kakak hanya ingin menikah sama kamu." Rafael mengatakannya dengan sungguh-sungguh.
Tanpa terasa air mata Ghisell mengalir saat mendengar ucapan Rafael yang begitu sungguh mencintainya.
Rafael menghapus air mata Ghisell, dia membawa wanita yang dicintainya itu ke dalam pelukannya. "Kakak minta maaf atas semua kesalahan kakak. Mulai hari ini kakak akan memperbaiki semuanya. Kakak gak bisa hidup tanpa kamu. Kakak akan berusaha untuk menjaga batasan dengan Chika."
Ghisell melepaskan pelukan, "Tapi tetap saja tidak akan merubah keadaan, aku tetap akan di bayangi ketakutan jika...hhh." Ghisell tidak bisa menjelaskan masalah yang dia hadapi, dia sangat takut jika harus berkata jujur pada Rafael.
"Tolong sebutkan apa salah kakak yang harus dipebaiki lagi? Kakak akan perbaiki semuanya."
Ghisell menggelengkan kepala, "Bukan begitu, tapi ini tentang diri aku." lirih Ghisell, dia mengatakannya dengan terisak.
"Memangnya kamu kenapa?" Rafael tidak mengerti dengan apa yang dimaksud Ghisell.
Ghisell semakin terisak, dia sangat berat sekali untuk berkata jujur pada Rafael.
"Sayang, kamu punya masalah apa? Ayo ceritakan sama kakak," Rafael menghapus air mata Ghisell kembali, dia sangat penasaran masalah apa yang di hadapi Ghisell.
Ghisell menghela nafas sebentar dengan begitu berat, dia menundukan kepala karena tidak sanggup menatap Rafael "Lebih baik kakak cari wanita lain, aku gak pantas untuk diperjuangkan!"
"Sebenarnya ada masalah apa? Jangan berkata begitu! " Rafael semakin penasaran.
Ghisell mencoba menceritakan apa yang dia alami dengan terisak dan menundukan kepala, dia tidak ingin menatap mata Rafael "Waktu malam itu saat pesta perusahaan kakak, aku melihat kakak berpelukan dengan Kak Chika, saat itu aku kecewa padahal aku sudah beberapa kali bilang cemburu melihat kedekatan kalian berdua, melihat kakak yang selalu perhatian sama dia, kakak yang bilang akan jaga batasan tapi tetap saja kakak gak bisa menjauh darinya. Wanita mana yang sanggup melihat pacarnya berpelukan dengan wanita lain? Apa ada? Apa lagi kakak begitu sangat perhatian sama dia?Sakit membayangkannya. Jujur saja aku merasa dikhianati..."
"Saat itu dia lagi patah hati, dia yang memeluk kakak. Iya kakak juga salah karena gak bisa bersikap tegas sama dia, kakak jamin hal itu tidak akan terulang lagi!"
"Karena itu mungkin kakak benar, aku masih belum bersikap dewasa. Aku gak bisa mengerti dengan kedekatan kalian. Aku malah pergi ke Klub dan minum disana, aku niatnya hanya ingin menenangkan diri saja karena sangat merasa kesal melihat pria ingin aku rindukan malah berpelukan dengan wanita lain. Ya begitulah aku, dulu aku lebih baik melampiaskan kekesalan dengan minum daripada harus berantem sama kakak."
Rafeal terdiam, dia memandangi Ghisell dengan tatapan sayu membiarkan dia melanjutkan ceritnya.
"Tapi aku malah kebablasan, aku mabuk berat. Dan saat itu gak ingat..." Ghisell semakin terisak, "Aku gak bisa menjaga kehormatan aku."
Rafael tercengang mendengarnya, dia membulatkan mata saat mendengar perkataan itu yang membuat hatinya tercabik-cabik, bagai teriris sembilu, begitu pedih. "Ma-maksudnya apa sayang? Kamu...." Rafael tidak sanggup meneruskan perkataannya.
Bagaimana bisa wanita yang dia cintai ternyata telah tidur dengan pria lain, walaupun tanpa kesengajaan tapi tetap sakit membayangkannya.
Ghisell tak bisa berhenti menangis, "Iya, aku bukan wanita baik-baik. Karena itu, lebih baik kakak cari perempuan yang baik. Hari ini aku gak mau merusak kebahagiaan kedua orang tua kita. Biar nanti aku jelaskan sendiri sama mama dan papa kalau kita tidak bisa melanjutkan lagi hubungan kita."
...****************...
...Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah yah kawan 🙏 😁...
...Dan terimakasih banyak buat yang sudah memberi itu semua, semakin membuat saya semangat!...
...Mohon maaf belum bisa balas komen satu persatu, tapi saya selalu baca komen dari kalian....
...Jangan lupa simak terus ke bab-bab berikutnya...