NovelToon NovelToon
Istriku, Adik Sahabatku.

Istriku, Adik Sahabatku.

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:14.7k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Di saat kedua sahabatnya telah menikah, Davin masih saja setia pada status jomblonya. hingga pada suatu malam ia menghadiri perayaan adik perempuannya di sebuah hotel. perayaan atas kelulusan adik perempuannya yang resmi menyandang gelar sarjana. Tapi siapa sangka malam itu terjadi accident yang berada diluar kendali Davin, pria itu secara sadar meniduri rekan seangkatan adiknya, dan gadis itu tak lain adalah adik kandung dari sahabat baiknya, Arga Brahmana. sehingga mau tak mau Davin harus bertanggung jawab atas perbuatannya dengan menikahi, Faradila.

Akankah pernikahan yang disebabkan oleh one night stand tersebut bisa bertahan atau justru berakhir begitu saja?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3.

Seminggu setelah kejadian malam itu, Dila berusaha melupakannya. Dila berusaha bersikap seolah kejadian malam itu tidak pernah terjadi. Pagi ini Dila mengantarkan sang kekasih hati yang akan berangkat ke negeri Paman Sam guna mengejar gelar magister. Saling mencintai, itulah yang terlihat dari hubungan Dila dan sang kekasih, Sandi. Selama dua tahun terakhir, begitu banyak impian indah yang ingin diwujudkan oleh pasangan Dila dan Sandi. Rencananya setelah sandi kembali nanti, pemuda itu akan melamar sang pujaan hati.

Setelah kejadian malam itu Dila sempat berpikir untuk menyerah dan ingin menyudahi hubungannya dengan Sandi, mengingat dirinya sudah tak suci lagi. Akan tetapi, Dila berusaha meyakinkan dirinya bahwa Sandi mencintainya dengan tulus hingga apapun kekurangannya pasti akan diterima dengan lapang dada oleh pemuda itu. Apalagi yang terjadi malam itu bukanlah keinginannya, semua itu hanyalah sebuah musibah yang seharusnya tak perlu diingat lagi.

Setelah pesawat yang ditumpangi oleh sang kekasih bertolak meninggalkan bandara, Dila pun segera meninggalkan bandara hendak kembali ke rumah tentunya.

Kepulangan Dila di sambut oleh pemandangan yang mampu mendebarkan jantung gadis itu. Di mana saat ini hadir tamu yang tak diundang duduk bersama dengan kedua orang tua serta kakak laki-lakinya. Ya, pria itu tak lain adalah Davin.

Memar di wajah Davin sudah cukup membuktikan bagi Dila bahwa pria itu telah mengakui perbuatannya di hadapan kedua orang tua serta kakak laki-lakinya. Dila bisa menembak jika bekas memar di wajah Davin pasti adalah ulah Arga.

Degup jantung Dila semakin tak beraturan saat tatapan tajam sang kakak mengarah padanya.

"Duduk...!." Dila merasa tatapan Arga seperti ingin mencabut nyawanya.

"Baik, mas." Dila menurut. Ia duduk di samping ibunya yang kini sudah berurai air mata. Ibu menangis karena merasa iba akan nasib putri bungsunya tersebut. Ya, dalam hal ini Davin mengaku bahwa semua yang terjadi karena kesalahannya, Dila hanyalah korban. Sebagai seorang pria bukankah melindungi seorang wanita jauh lebih penting ketimbang melindungi diri sendiri, begitu prinsip Davin.

"Mengapa hari itu kau berdusta?." Suara itu terdengar begitu dingin di telinga Dila.

"Maafkan Dila, mas." Gadis itu menundukkan pandangannya, tak berani membalas tatapan kakak laki-lakinya.

"Dan, kenapa kamu menolak pertanggungjawaban dari Davin?." Pertanyaan kedua dari Arga membuat Dila memberanikan diri mengangkat pandangannya, menatap wajah kakaknya yang dipenuhi dengan kemarahan.

"Dila sudah memiliki kekasih, dan setelah kembali nanti Sandi akan melamar Dila, mas."

Arga langsung tergelak mendengar pernyataan adiknya tersebut, seolah kedengarannya sangat lucu di indera pendengarannya.

"Jangan bodoh....! Apa kamu pikir Sandi masih mau menerima kamu jika tahu yang sebenarnya? Tentu saja tidak Dila....Sandi juga Lelaki biasa yang punya hati dan perasaan. Kalaupun Sandi masih bersedia menerima kamu, mas yakin tidak dengan kedua orang tuanya." Bukannya ingin menyakiti hati adiknya dengan semua perkataannya, namun apa yang dikatakan oleh Arga untuk membuka pikiran bodoh adik perempuannya itu.

"Mau atau tidak, kamu harus tetap menerima pertangungjawaban dari Davin, karena dialah yang telah merusak kamu!." Tegas Arga, tak ingin mendengar bantahan.

"Tapi_." Dila tak melanjutkan perkataannya ketika Arga kembali melayangkan tatapan tajam ke arahnya. Sedangkan kedua orang tua mereka memilih diam, membiarkan putra sulung mereka tersebut yang menyelesaikan permasalahan yang tengah menimpa Putri mereka.

"Pah...mah.... maafin Dila....!." Dila berlutut dihadapan kedua orang tuanya, memohon ampunan.

"Jika kamu menginginkan maaf dari papah dan mamah, maka menurut pada keputusan mas Arga!." Sekalipun kesalahan yang diperbuat putrinya begitu besar, namun sang ayah tetap berusaha menekan amarah di dalam dada. Karena bagaimanapun Dila tetaplah putrinya, begitu pikir ayahnya Arga Hingga berusaha untuk tetap tenang meskipun hati kecewa.

Dila benar-benar dilema, di satu sisi ia menginginkan maaf dari kedua orang tuanya, namun di sisi lain ia tak mungkin menikah dengan Davin, mengingat ia dan Sandi memiliki begitu banyak mimpi indah yang ingin diwujudkan setelah pria itu kembali nanti.

Dila menatap kesal pada Davin yang tetap terlihat tenang meskipun diwajahnya sudah terukir hasil karya Arga. Ya, sebagai pria sejati tentunya Davin harus menerima tindakan spontan Arga saat pertama kali mendengar pengakuan darinya. Davin sama sekali tidak sakit hati dengan tindakan Arga terhadapnya. Seandainya dirinya yang berada di posisi Arga saat itu, pastinya Davin akan melakukan hal serupa.

Di situasi seperti saat ini Dila hanya bisa menurut tanpa berani lagi melontarkan kalimat protes. Ia tak ingin kedua orang tuanya semakin kecewa terhadap dirinya.

"Baiklah, Dila bersedia menikah dengan mas Davin." Davin langsung lega mendengarnya.

"Tapi dengan satu syarat...!" Baru saja merasa lega, Davin kembali was-was dengan syarat yang akan diajukan oleh Dila.

"Syarat apa yang kamu inginkan? Jika aku masih sanggup, maka aku akan menunaikannya." Davin lantas menjawab.

"Aku ingin pernikahan yang sederhana, tidak ada pesta atau perayaan apapun." tegas Dila.

Bukan Davin yang keberatan, melainkan Arga.

"Apa kamu sudah tidak waras, Dila? Kamu anak perempuan satu-satunya, apa kata keluarga besar jika kamu menikah dengan cara seperti itu? Bisa-bisa kamu akan di anggap hamil duluan, Dila." Arga mengkhawatirkan omongan keluarga besar mereka nantinya.

"Jika itu keinginan kamu, papah tidak akan keberatan. Tapi ingat, semua ini kamu yang menginginkannya jadi jangan pernah menyalahkan Davin suatu hari nanti!." sang ayah pun angkat bicara.

"Dila tidak akan mempersalahkan siapapun untuk keputusan yang sudah Dila ambil."

Pada akhirnya Arga pun setuju dengan syarat yang diajukan oleh Dila, begitu juga dengan Davin. Ya, Davin tak masalah jika tidak ada pesta perayaan asalkan ia dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya pada gadis itu.

Selanjutnya, Davin pun membahas tentang hari pernikahan, serta mahar yang diinginkan oleh Dila darinya. Setelah mendapatkan hasil yang disepakati, Davin pun pamit undur diri.

*

"Ada apa dengan wajah mas?." Rifa kaget bukan main melihat begitu banyak bekas memar di wajah kakaknya.

"Bukan apa-apa, cuma lecet sedikit saja." Jawab Davin di sela kegiatannya hendak memutar handle kamarnya.

Rifa memilih pergi ke dapur untuk mengambil handuk kecil dan juga es batu.

"Mas....Rifa masuk ya...." Gadis itu meminta izin terlebih dahulu sebelum memasuki kamar kakaknya.

"Masuklah...!."

Rifa menatap iba pada Davin yang sedang duduk di tepi tempat tidur seraya menyentuh beberapa bagian memar di wajahnya.

"Sini Rifa kompres, biar nggak terlalu bengkak." Rifa meminta Davin berpindah ke sofa bersamanya. Dengan hati-hati Rifa mengompres memar di wajah Davin.

"Apa ini perbuatan mas Arga?."

"Kalau mas jadi Arga, mas juga pasti akan melakukan hal yang sama, Rifa." jawaban bijak diberikan Davin pada adik perempuannya itu. Rifa mengangguk, membenarkan ucapan Davin. Rifa pun memaklumi tindakan Arga.

1
Lia siti marlia
good dila balasan yang elegan😁😁😁
Lia siti marlia
hadeh kenapa gak di pecat aja sih c rani
Felycia R. Fernandez
😆😆😆😆😆😆
Ariany Sudjana
makanya Rani, kamu jangan bodoh, mau jadi pelakor, malah kamu yang malu 🤭🤣
Rina
Semoga semuanya hidup bahagia 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
sanksinya terlalu ringan buat Rani, hanya turun ke lapangan, kenapa ga ada surat peringatan ke-satu?
Rina
Rasain kamu Rani makanya jangan suka kepo akan kehidupan orang lain 🫢🫢🫢
Ariany Sudjana
mampus kamu Rani, kamu siap-siap dipecat dan jadi gembel 🤭🤭🤣🤣 kamu itu bodoh sekali Rani, dan sekarang kamu menggali kuburan kamu sendiri 🤣🤣🤭🤭
secret
naaaahhh kann kena batunya kamu raniiii, makanya jgn terlalu obsesi smpe nuduh tanpa bukti, tp berkat kamu hubungan davin dila jd go public deehhh makasiii yaa😂
Lia siti marlia
nah kan aku bilang juga apa rani ...kan jadi kamu malu sendiri ......akhirnya kalian ngaku juga kalau sudah menikah dila davin 😁
Dwi ratna
noh ran mkanya jd org jgn kepedean nyebar fitnah,kena sendiri kn
Felycia R. Fernandez
maaaaampoooooss...
akibat iri,hampir hilang masa depan kan...
Davin ayo selidiki siapa yang melaporkan kalau Dila ada di dalam kamar mu??? bisa dilaporkan balik lho atas pencemaran nama baik,atau gak di kasi sanksi dikantor...
aleena
inikah yg disebut cinta bisa membutakan mata hati,
tanpa menncari fau siapa pasangan Davin
dan Dilla
Lia siti marlia
rani hati hati yah kamu jangan sampai berita yang kamu sebar jadi bumerang untuk dirimu sendiri 😁
secret
viralin ajaaa raniii, kasih tauuu semuanya
tp siaapp2 yaa ujungnya kmu yg maluuu
Dwi ratna
ran km yg bakal malu loh jgn macam²
Nurminah
wanita kalo cinta mati ama laki-laki pasti bodoh buta goblok
Dwi ratna
cie ada yg mulai cemburu
Ariany Sudjana
Rani Rani kamu bodoh sekali, kamu mau mengadukan Dila berselingkuh dengan Davin, sehingga Dila dipecat, yang ada kamu yang dipecat , dan kamu akan jadi gembel 🤣🤣🤭🤭
Ayu FazRina Satiasari
Rani...oh Rani....🤣🤣 sumpah aku gemeesss...double up donk kk author
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!