NovelToon NovelToon
TIGA AYAH SATU IBU

TIGA AYAH SATU IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Jihan Hadid, seorang EO profesional, menjadi korban kesalahan identitas di rumah sakit yang membuatnya disuntik spermatozoa dari tiga pria berbeda—Adrian, David, dan Yusuf—CEO berkuasa sekaligus mafia. Tiga bulan kemudian, Jihan pingsan saat bekerja dan diketahui tengah mengandung kembar dari tiga ayah berbeda. David dan Yusuf siap bertanggung jawab, namun Adrian menolak mentah-mentah dan memaksa Jihan untuk menggugurkan kandungannya. Di tengah intrik, tekanan, dan ancaman, Jihan harus memperjuangkan hidupnya dan ketiga anak yang ia kandung.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Acara akhirnya telah selesai dimana para tamu sudah meninggalkan ballroom satu persatu.

Beberapa staf masih sibuk membereskan properti, mengecek ulang peralatan dan memastikan tidak ada yang tertinggal disana.

Lampu ruangan kini tak lagi semegah sebelumnya yang sekarang hanya menyisakan cahaya yang menenangkan.

Jihan berdiri di tengah balkon yang mulai kosong sambil menghela nafas panjang.

Rasa puas dan lelah bercampur jadi satu dalam hati Jihan.

Mia menghampiri Jihan dan memintanya untuk pulang terlebih dahulu.

"Tapi ini belum selesai," ucap Jihan.

"Ji, kamu pulang duluan saja. Biar aku dan teman-teman yang menyelesaikannya." ucap Mia.

Mereka menganggukkan kepalanya dan Mia mengambilkan jaket untuk menutupi tubuh Jihan.

Di basement parkiran hotel, keheningan menyambutnya.

Hanya suara langkah kakinya dan sesekali suara mesin mobil yang terdengar jauh di ujung.

Namun ketika Jihan sampai di deretan tempat parkir mobilnya.

Ia melihat langsung dimana tiga sosok pria berdiri tak jauh dari mobil Jihan

Mereka berdiri diam tanpa berkata sepatah kata pun.

Posisinya membentuk setengah lingkaran, seakan tanpa sadar menghalangi arah jalannya.

Ketiganya masih mengenakan jas pesta, wajah mereka kini tampak lebih serius dan tenang.

Hati Jihan sempat berdegup tak karuan dan ada sesuatu di mata ketiganya bukan sekadar kagum, tapi seolah ada rasa ingin tahu.

Jihan mengangguk ke arah mereka dan setelah itu ia masuk ke dalam mobilnya.

Mereka bertiga saling pandang dan langsung masuk ke dalam mobil milik Adrian.

Jihan mematung beberapa detik, lalu kembali bergerak.

Ia membuka pintu mobilnya, duduk, dan menatap ke depan.

Mobilnya melaju melewati lampu-lampu jalanan Istanbul yang mulai sepi.

Jalanan yang basah karena hujan gerimis sebelumnya, membuat cahaya lampu memantul indah di permukaan aspal.

Namun mata Jihan nyaris tak memperhatikan semua itu kesadarannya setengah melayang karena lelah.

Sesampainya di apartemen, ia langsung membuka pintu tanpa menyalakan lampu sepenuhnya.

Cukup cahaya dari lampu tidur yang temaram untuk membimbing langkahnya menuju kamar.

Ia melepas high heels-nya, meletakkan tas, lalu tanpa sempat mengganti pakaian, merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Kasurnya yang empuk menyambut seperti pelukan hangat.

Jihan langsung tertidur pulas, tanpa menyentuh ponsel dan membersihkan make-up nya.

Di lantai tertinggi sebuah apartemen mewah yang menghadap ke Selat Bosphorus, malam telah jauh tenggelam.

Namun, cahaya kota Istanbul masih bersinar, memantul dari dinding kaca besar yang membingkai ruangan bak lukisan hidup.

Di dalamnya, aroma cerutu mahal dan whisky tua menggantung di udara.

Sofa kulit, perapian modern, dan pencahayaan hangat menciptakan suasana elegan yang kontras dengan dinginnya dunia tempat ketiga pria itu berasal.

David bersandar santai di sofa, tangan kirinya memegang cerutu, sementara tangan kanan memainkan korek api perak.

"Jihan," katanya pelan, seolah mengucapkan nama yang baru saja membekas dalam pikirannya,

"Wanita yang sangat cantik. Tatapannya tajam, tapi ada kelembutan... yang membuat siapa pun ingin mengenalnya lebih dekat."

Yusuf, duduk di seberang dengan lengan disilangkan, mengangguk setuju.

"Dia punya aura yang beda. Elegan tanpa dibuat-buat. Setiap gerakannya tenang, tapi menguasai ruangan. Kau lihat sendiri bagaimana semua CEO mengalihkan perhatian ke arahnya meski hanya beberapa detik."

David melirik ke arah pria yang duduk paling tenang di dekat jendela: Adrian.

Dengan gelas kristal di tangan dan tatapan mengarah keluar jendela, Adrian terlihat seperti patung hidup—dingin, tegap, dan tak mudah dibaca.

"Kau tidak berkomentar apa-apa, Adrian. Apa kau tidak tertarik pada Jihan?"

Adrian mengangkat sedikit alisnya, lalu menoleh perlahan.

"Dia memang menarik," ucapnya, datar. "Tapi aku tidak begitu menyukainya."

"Kenapa? Terlalu sempurna?" tanya Yusuf.

Adrian meneguk minuman di tangannya, lalu meletakkan gelasnya di atas meja kaca. Sorot matanya berubah tajam.

"Justru karena dia terlalu sempurna."

"Wanita seperti dia tak seharusnya berada dekat dengan dunia kita."

David tertawa kecil sambil meniupkan asap cerutunya ke udara.

"Atau mungkin… kamu hanya takut. Karena dia bukan tipe yang mudah ditaklukkan."

"Aku hanya berhati-hati, karena kalau kita menyeretnya masuk… dia tidak akan pernah bisa keluar."

Hening kembali menyelimuti ruangan, hanya diiringi bunyi lembut dari musik jazz yang mengalun pelan di latar belakang.

Sementara ketiga pria berbahaya itu telah masuk ke kamar mereka masing-masing, di sebuah apartemen tersembunyi di pinggiran Istanbul.

Maria duduk di dekat jendela, memandangi langit malam yang kelam.

Di sisinya, Leonardo, kakak kandung sekaligus partner dalam kejahatan, tengah memutar-mutar gelas anggur merah.

"Tiga bulan lagi," bisik Maria, senyum licik menghiasi wajahnya yang anggun namun penuh tipu daya.

"Dalam tiga bulan aku pasti hamil. Dan setelah itu kita akan taklukkan mereka bertiga—Adrian."

Leonardo mengangguk pelan, meski sorot matanya tetap tajam dan penuh keraguan.

"Kau yakin semuanya berjalan sesuai rencana? Klinik, suntikan, jadwal ovulasi semua tepat?"

Maria tertawa kecil, lalu membalik tubuhnya, berjalan perlahan ke arah Leonardo.

"Aku sudah merencanakannya selama berbulan-bulan. Mereka pikir mereka penguasa dunia bawah tanah, tapi mereka akan kalah oleh seorang wanita."

"Adrian si angkuh, David si manipulatif, dan Yusuf si pendiam yang berbahaya. Mereka semua akan terjebak. Karena begitu bayi ini lahir, aku akan punya alasan kuat untuk menuntut bagian dari kekuasaan mereka."

"Kamu tidak akan hanya menuntut mereka tetapi kamu akan menaklukkan. Dan kalau salah satu dari mereka membangkang—"

"Maka kita buka semuanya. Rekaman, bukti, jejak digital. Dunia akan tahu siapa mereka sebenarnya," potong Maria dengan tajam.

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak dan membayangkan bagaimana ketiga pria akan berlutut dihadapan mereka.

Setelah bersulang, Maria meneguk sedikit anggurnya lalu meletakkannya di atas meja kaca.

Musik klasik lembut mengalun dari speaker tua di sudut ruangan, mengisi udara dengan nuansa elegan yang sedikit mengancam.

Dengan senyum yang angkuh, Maria bangkit dari duduknya.

Ia mengenakan gaun satin berwarna burgundy yang membalut tubuhnya dengan sempurna.

Langkahnya ringan saat ia menghampiri Leonardo yang sedang menikmati rokoknya.

"Ayo, kak. Kita berdansa untuk merayakan awal kemenangan," ucap Maria, suaranya manis tapi penuh siasat.

"Sudah lama kita tidak berdansa. Terakhir... waktu kita menjebak pengacara mafia di Sofia, bukan?"

"Kali ini lebih besar dan ini bukan sekadar uang tetapi tentang kekuasaan."

Leonardo akhirnya menurunkan rokoknya dan menaruhnya di asbak kristal.

Dengan satu gerakan ringan, ia meraih tangan adiknya dan menariknya ke tengah ruangan.

Mereka mulai berdansa pelan dengan langkah kaki mereka seirama, elegan seperti pasangan bangsawan.

Tapi di balik gerakan itu, tersembunyi niat busuk dan rencana kotor yang mereka bangun dengan penuh perhitungan.

"Tiga mafia. Tiga warisan. Tiga alasan untuk tunduk padaku." ucap Maria

1
kalea rizuky
jangan ngaco deh dalam islam g boleh poliandri/Shame//Drowsy/
my name is pho: dalam hal mendesak boleh kak
saya sudah tanya ke pak penghulu langsung 😭
nikahnya di luar negeri
total 1 replies
kalea rizuky
kok bisa di perkosa
kalea rizuky
emang boleh dalam islam poliandri
kalea rizuky
jd inget novel sebelah yg nikah ma paman angkatnya yg kembar /Curse/ nganu aja gantian astaga
kalea rizuky
ngidam mu nyusain
kalea rizuky
berasa bersuami 3/Curse//Curse/
my name is pho: senangnya dalam hati
kalau bersuami tiga
total 1 replies
Rohana Omar
sedap2 baca cuma 1 bab yg di upnya.. buat aq tertanya2 apa kisah selanjutnya....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!