NovelToon NovelToon
TERJERAT BERONDONG LIAR

TERJERAT BERONDONG LIAR

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Berondong / Konflik etika / Cinta Terlarang / Beda Usia / Identitas Tersembunyi
Popularitas:94.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Lima belas tahun menikah, Ghea memergoki suaminya berselingkuh dengan sekretarisnya. Lebih menyakitkan lagi, di belakangnya sang suami menyebutnya sebagai wanita mandul dan tak becus melayani suami. Hatinya hancur tak bersisa.

Dalam badai emosi, Ghea pergi ke klub malam dan bertemu Leon—pria muda, tampan, dan penuh pesona. Dalam keputusasaan, ia membuat kesepakatan gila: satu miliar rupiah jika Leon bisa menghamilinya. Tapi saat mereka sampai di hotel, Ghea tersadar—ia hampir melakukan hal yang sama bejatnya dengan suaminya.

Ia ingin membatalkan semuanya. Namun Leon menolak. Baginya, kesepakatan tetaplah kesepakatan.

Sejak saat itu, Leon terus mengejar Ghea, menyeretnya ke dalam hubungan yang rumit dan penuh gejolak.

Antara dendam, godaan, dan rasa bersalah, Ghea terjebak. Dan yang paling menakutkan bukanlah skandal yang mengintainya, melainkan perasaannya sendiri pada sang berondong liar.

Mampukah Ghea lepas dari berondong liar yang tak hanya mengusik tubuhnya, tapi juga hatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3. Urusan Mendadak

“Pergi, sekarang!” desis Ghea.

Leon tersenyum tipis, lalu mendekat dan berbisik, “Aku akan datang lagi, Honey. Bunga hari ini cuma pembuka.”

Dan seperti bayangan, ia berbalik lalu menghilang sebelum siapa pun sempat menangkap kehadirannya.

Ghea berdiri mematung, buket bunga masih di pelukannya, dan dadanya berdegup terlalu kencang—seolah pagi telah berubah jadi medan perang yang tak lagi tenang.

"Bagaimana dia tahu alamatku?

Kenapa dia seperti sudah lama mengenalku? Siapa sebenarnya dia? Apa dia... gigolo?"

Ghea bergidik ngeri. Bukan tanpa alasan dugaan itu muncul.

Leon adalah pria asing yang sengaja mendekatinya di klub malam. Lalu dengan mudahnya menerima tawaran gilanya—tawaran untuk menghamilinya dengan bayaran satu miliar rupiah.

"Apa yang sudah kulakukan...?

Kenapa semalam aku bisa punya ide segila itu?"

Ingatan tentang perselingkuhan David kembali mengoyak benaknya. Kata-kata pria itu—yang merendahkan dan menyakitkan—menggaung lagi di pikirannya.

"Apa benar aku tidak becus menjadi istri?" bisiknya lirih.

Ia berjalan ke dalam kamar, menatap dirinya di cermin. Sosok yang menatap balik adalah wanita yang terlalu tenggelam dalam dunia desain—hobi sekaligus pekerjaan yang dulu membuatnya bangga. Tapi mungkin... itu juga yang menjauhkan dirinya dari David.

"Mungkin aku terlalu sibuk. Terlalu cuek. Terlalu percaya."

Tatapannya jatuh ke buket mawar merah muda yang masih ia genggam. Lambang manis dari pria yang tak seharusnya hadir.

"Dia cuma pria muda. Mungkin gigolo. Mungkin cuma ingin uang. Aku nggak boleh goyah."

Ia melempar bunga itu ke tong sampah, menarik napas panjang, menegakkan punggungnya.

"Aku harus memperbaiki semuanya. Aku harus menyelamatkan rumah tanggaku."

Pagi itu, Ghea melakukan hal yang jarang ia lakukan. Ia pergi ke spa. Merapikan rambut. Merawat kulit. Memoles wajahnya lebih cantik dari biasanya. Bukan lagi tampilan simpel istri rumahan. Tapi wanita yang siap merebut kembali hati suaminya.

"Hari ini, aku akan ajak David makan siang.

Dan aku akan tunjukkan, aku masih istri yang layak dicintai."

Di usia tiga puluh lima tahun, Ghea masih terlihat cantik dan awet muda. Kulitnya bersih dan terawat, meski ia bukan tipe wanita yang senang berdandan berlebihan. Make-up bagi Ghea sebatas lipstik tipis dan skincare untuk menjaga kesehatan kulit. Seringnya, ia hanya mengenakan pakaian kasual di rumah, karena itulah zona nyaman yang ia nikmati selama ini.

Namun hari ini berbeda.

Ia berdiri di depan cermin dengan gaun rancangan tangannya sendiri—elegan, berkelas, dengan potongan sederhana tapi memikat. Rambutnya ia tata rapi, dan sedikit warna senada ia poles di kelopak matanya. Ada usaha, ada harapan.

Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, ia ingin tampil cantik… untuk suaminya.

“Hari ini aku akan jadi versi terbaik dari diriku.”

“Kalau selama ini aku terlalu dingin, terlalu sibuk, terlalu ‘biasa’… maka hari ini aku perbaiki semuanya.”

Ghea menumpang taksi menuju kantor David—perusahaan warisan orang tuanya, yang kini sepenuhnya dipegang suaminya sejak sang ayah meninggal. Ia sengaja tidak membawa mobil sendiri.

“Kalau semua berjalan lancar, aku bisa langsung pulang bareng David. Satu mobil. Seperti dulu…”

Matanya menatap jalanan dari balik kaca jendela. Semilir angin yang masuk dari celah kecil membuat helai rambutnya bergerak pelan. Ada gelisah dalam dirinya, tapi ia terus meyakinkan hati bahwa semua akan baik-baik saja.

Lima menit sebelum tiba di kantor David, Ghea membuka ponselnya dan menekan nomor yang sangat dikenalnya. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu menaruh senyum di suaranya.

“Sayang, kamu lagi sibuk nggak?” tanyanya ringan, seolah semalam tak ada apa-apa. Seolah ia tak menyaksikan sendiri suaminya bersama wanita lain. Seolah ia bukan perempuan yang semalam menangis diam-diam sampai dini hari.

Di ujung sana terdengar suara David. Terdengar datar, tapi tak sepenuhnya dingin.

“Lagi di jalan. Mau ke luar kota. Ada urusan mendadak,” jawab David cepat.

Ghea terdiam sesaat, mencoba memproses kata-kata itu.

“Keluar kota?” ulangnya, berusaha menjaga nadanya tetap tenang. “Baru sekarang kasih kabar?”

“Baru dikabarin pagi ini. Ini juga buru-buru banget.”

“Kenapa nggak bilang dari tadi pagi?” batin Ghea, tapi menahan rasa kesalnya.

“Rencanaku mau ajak kamu makan siang.” Suara Ghea nyaris berbisik. “Kita bisa ngobrol. Aku pikir... kita butuh waktu berdua.”

David hanya mendesah pelan. “Maaf, Ghea. Aku benar-benar nggak bisa sekarang. Nanti kita atur waktu lain, ya?”

Ada jeda. Hening beberapa detik. Ghea mencoba tetap bernapas meski tenggorokannya mulai tercekat.

“Oh...” Ia menatap jalanan dari balik kaca. “Kenapa rasanya aku selalu bukan prioritas?”

“Oke, hati-hati di jalan,” ujarnya akhirnya. Lembut, namun terlalu pahit untuk ditelan.

Ia menutup telepon tanpa menunggu jawaban David, lalu menatap supir taksi. “Pak, putar balik aja. Kita nggak jadi ke kantor.”

Namun tepat saat taksi hendak berbelok, matanya menangkap siluet mobil hitam yang melintas di jalur seberang. Ghea langsung duduk tegak.

“Itu… mobil suami saya,” katanya buru-buru. “cepat putar balik, Pak. Ikuti mobil itu.”

Hatinya berdetak tak karuan. Matanya tajam menatap kendaraan yang melaju beberapa meter di depan mereka. Dadanya sesak, seperti baru saja ditikam tanpa peringatan.

“Apa dia bohong padaku? Jangan bilang dia sengaja menjauh dariku…untuk bersama wanita itu lagi?”

Mobil David berhenti di sebuah restoran bintang lima yang biasa mereka kunjungi saat masih baru menikah. Tempat yang menyimpan banyak kenangan manis—dan kini menjadi saksi pengkhianatan.

Ghea menunduk pelan di jok belakang, hanya sedikit menaikkan wajahnya agar bisa melihat jelas. Matanya membelalak saat melihat pintu mobil dibuka... dan David turun lebih dulu, lalu membukakan pintu sebelah.

Seorang wanita muda keluar.

Sekretarisnya.

Dan tanpa ragu, David merangkul pinggang wanita itu dan menuntunnya masuk ke dalam restoran.

“Jadi... ini urusan mendadaknya?”

Ghea menggigit bibir bawahnya, menahan air mata yang mulai menggenang. Tangannya yang tadi memegang ujung gaunnya kini mengepal.

“Bodoh. Aku bodoh. Bahkan setelah tahu dia mengkhianatiku, aku masih ingin berjuang.”

“Masih berharap.”

“Masih percaya.”

Ia memejamkan mata. Tak ada kata-kata. Tak ada amarah yang meledak. Yang ada hanya kehampaan yang menyesakkan dada.

“Mungkin... aku bukan istri yang baik. Tapi dia jelas bukan suami yang pantas.”

Siang itu, akhirnya Ghea duduk di restoran kecil dekat butiknya. Hujan belum turun, tapi langit mendung seperti menyerap semua warna dari dunianya. Piring di depannya nyaris tak tersentuh. Ia menatap keluar jendela, diam, murung.

“Sendirian lagi, Honey?”

Suaranya datang seperti badai yang tak diundang—dalam, rendah, dan terlalu familiar. Tubuh Ghea menegang spontan. Ia menoleh cepat.

Leon berdiri di sana, mengenakan kemeja putih dengan beberapa kancing terbuka, memperlihatkan dada bidang yang sedikit terintip dan lengan tergulung yang membingkai otot-otot sempurna. Tapi yang paling berbahaya adalah senyumnya—senyum yang bisa merobohkan pertahanan paling kokoh dalam sekali lirik.

“Leon?! Kamu ngikutin aku?” desis Ghea pelan tapi tajam.

Leon mengangkat bahu santai lalu duduk di hadapannya tanpa diundang. “Aku cuma lewat. Tapi semesta sepertinya suka mengatur pertemuan kita.”

Ghea mendengus pelan, menusuk ayam dingin di piringnya dengan garpu. “Kamu pikir hidupku ini drama remaja?”

Leon menyandarkan tubuh ke kursi, menyilangkan tangan sambil memandangi Ghea. “Kalau jadi drama bisa bikin kamu senyum, aku siap jadi tokoh utamanya. Atau antagonisnya… kalau itu yang bisa deketin aku ke kamu.”

Ghea mengangkat alis. “Kamu nggak punya batas, ya?”

Leon mencondongkan tubuh ke depan, suaranya menurun satu oktaf—lebih rendah, lebih dalam. “Aku tahu batas, Ghea. Tapi kamu yang lari sebelum kita sempat tentuin di mana batas itu harusnya ada.”

Ghea meneguk air putih, menahan degup jantungnya yang mulai kacau. Ia berdiri cepat, tapi sebelum bisa melangkah pergi...

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
love_me🧡
tunggu akibatnya jes.
apa amal di daerah terluar nyampe ke pelosok tempat tinggal indah thor ? hehehe
Hallo Waadie
/Good//Good//Good/
Anonim
Ghea empunya Sang Legenda - sosok misterius - Ghea mengenali gerak langkah serta postur tubuh suaminya - Leon . Varendra Mahardika.
Bisik-bisik kali ini mengenai Varendra Makardika.
Rafael ini seperti sedang menonton drama kali ya....😄.
Ghea....suamimu sedang memainkan perannya 😁.
Jessi dah seperti cacing kesiram air sabun nih 😄.
Nathan putrimu sedang mabuk tuh...menyulut api di atas jembatan yang ada tumpahan bensin ibaratnya.
nuraeinieni
ini jessi bukan saja menghancurkan dirinya tapi perusahaan orang tuanya pun ikut hancur
Anonim
Dasar berondong mahir dalam merayu istri cantiknya wkwkwk.
Siapa tahu Ghea tergerak - tergoda rayuan maut Leon - tapi nyatanya Ghea tetep kekeh menghadiri gala yang bagi Ghea penting.
Pasangan suami istri yang saling mencinta - saling mengingatkan - jangan tebar pesona 😁.
Sampailah mereka di depan pintu utama hotel tempat berlangsungnya gala bisnis - Ghea sendiri tanpa Leon masuk ke aula gala.
Terdengar bisik-bisik para wanita sosialita yang hadir - kagum.
Wuuaaahhh Leon - malam ini hadir sebagai Varendra Mahardika - keren - dingin tak tersentuh - bikin penasaran kaum hawa pastinya - mobil mengalami transformasi - keren abis.
Anitha Ramto
Si Jessi itu benar² ngeyel dan terlalu Percaya diri, di fikir dia akan menang setelah menjatuhkan nana Mahardika Group,,duh Jessi kamu itu benar² bodoh,,Varendra itu tidak akan bisa kamu lawan,Varendra tentu saja lebih cerdik dari kamu... sekarang kamulah yang telah membakar dirimu sendiri akibat ulahmu, INGAT!!!, Varendra bukan lawanmu
Momz Haikal Sandhika
aduh jessi... menggali kuburan sendiri
Siti Jumiati
lanjut kak
phity
aduuu jessi untuk keberapa kalinya ini kmu ttp kalah kan dari varendra lagian kmu sdh tau siapa itu varendra kmu msh aja sok hebat mo melawan...hancurlah kmu dan ayahmu
Puji Hastuti
Jesi Jesi kamu berani juga ya ternyata
Dek Sri
lanjut
Ais
🤣🤣🤣🤣kayak gn jessi msh mau melawan dan membalas dendam sm leon alias varendra duh jessi pakai otak buat mikir yg benar cr aman aja dr pd kamu dan perusahaan ayah kamu smakin gulung tikar
Sri Hendrayani
siap2 km hancur nathan
Fadillah Ahmad
"Semua Tamu Menatap Jessi, Termasuk Rayyan Nugroho dan Juga Zayn Nugroho... Hahaha. 😁

Lanjutkan Kak Nana... 🙏🙏🙏
Septyana Kartika
nikmati hari mu Jes
Fadillah Ahmad
Semua Pembisnis Hadir Disana, Termasuk Rayyan Nugroho,Zayn Nugroho,Z8el Mahendra,Ellin,Zion Mahendra Ada di Acara Gala Dinner itu.
Anitha Ramto
Dasar Leon bucin akut,jatahnya kelewat gara² lembur..

Ghea pasti mengenalnya dari postur tubuhnya Leon yang sangat Familyar..
phity
gea blum pernah melihat varendra mahardika secara langsung kan???
Yuni Setyawan
kekuatan uang mmg tak main²,Ghea walaupun sudah berumur tetep cantik brangkasnya penuh,
Yuni Setyawan
jessi itu perempuan kq coba² sama verendra,rasakanlah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!