NovelToon NovelToon
Nasibku Yang Selalu Beruntung

Nasibku Yang Selalu Beruntung

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Pisesa Safwan

Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membantu orang tua

" Eh sayang kenapa sampai di rumah tidak ucap salam malah teriak-teriak kayak gitu. " Ucap mama nabilla.

" Eh maaf ma, assalamu'alaikum mamaku yang cantik jelita. "

" Walaikum salam, hemt kalau sudah mode begini pasti ada maunya. "

" Apa sih ma, nggak kok ma. Nabilla hanya senang saja kok ma. Mama tahu tadi nabilla mau di perkosa ma di jalan mau pulang. "

" Astagfirullah hal azim, tapi kamu tidak apa-apa kan sayang. Apakah sudah sampai diperkosa tadi bil. "

" Tidak ma, untung ada mas Tristan, dia menolong billa, dia pun membelikan bensin buat billa ma, tadi billa kehabisan bensin dijalan sepi itu lho ma, deket kampus UTP, nah saat itu ada mas Tristan yang lewat, lalu tanya sama billa, terus bila kawan kehabisan bensin.

Dia pun lalu membelikan bensin billa, namun saat mas Tristan belum kembali, ada 2 preman yang menggangu billa. Terus pas waktu jilbab bila mau lepas, mas Tristan pun datang dan menghajar kedua preman itu.

Dan lalu billa memeluk mas Tristan, tapi mas tristan tidak mau billa peluk ma, billa kira mas Tristan kan jijik sama billa, namun mas Tristan bilang, ' kita bukan mukhrim jangan peluk seperti ini mbak billa. '

Tapi kan billa reflek ma,jadi gak tau tiba-tiba memeluk mas Tristan ma, karena billa merasa ada yang menjaga billa ma. "

" Astaghfirullah halazim billa, jangan di ulangi seperti itu nak, untung saja mas Tristan imannya kuat, coba kalau tidak. "

" Ya maaf ma, billa kan reflek ma. "

" Lalu dimana mas Tristan yang kamu bicarakan itu, kenapa tidak di suruh mampir dulu. Kan mama juga ingin berterima kasih sama dia. "

" Itu ma dia itu mas tristan, anaknya bu lilis yang jualan nasi goreng itu ma di depan kampus, yang warungnya tidak pernah sepi itu lho ma.

Mama tahu tidak, dia sudah mau wisuda lho ma, walaupun orang tuanya hanya berjualan seperti itu, tapi dia bisa kuliah ma. "

" Oh Tristan anak bu lilis itu, memang dia anak yang rajin kok bil. Dia juga sangat aktif dalam kegiatan kemanusian dan kerukun tetangga. Apalagi keluarganya itu sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Makanya dia tadi bilang bukan muhkrim dan tidak boleh berpelukan. Jangan bilang billa naksir sama mas Tristan. "

" Hehehe ketahuan ya ma, billa jatuh cinta sama mas Tristan ma, karena sangat nyaman di samping mas Tristan, apalagi agamanya sangat di jaga ma, apalagi dia tadi mengundang nabilla untuk datang ke wisudanya lho ma. "

" Baik sayang, boleh saja namun kamu harus ingat untuk tidak macam-macam di luar sana. Jangan kecewakan kepercayaan mama dan almarhum papa. Billa tahu kan kita hidup cuma bertiga sama adik billa. "

" Iya ma billa tahu kok ma, nanti habis maghrib juga billa mau kewarung bu lilis ma, di traktir nasi goreng sama mas Tristan ma. "

" Alhamdulillah memang dia adalah anak yang baik,mama akan merertui kalian jika mas Tristan melamar dan menikahi kamu, namun apa kamu tidak malu nanti, dengan tubuh subur mas Tristan. "

" Billa tidak memilih kok ma, yang penting dia perhatian sama billa, dan keluarga billa, dan tidak suka menyakiti atau pun main tangan dengan billa ma. Billa hanya ingin punya pasangan seperti papa, yang lemah lembut sama istrinya, dan selalu menyayangi istri dan keluarga dalam keadaan apa pun. "

Sementara itu setelah sampai rumah dan mengucapkan salam, dan disambut oleh bundanya, Tristan pun masuk kedalam rumah.

" Bunda apa sudah disiap semuanya. " Tanya Tristan setelah melihat bundanya.

" Sudah sayang, kamu mandi dulu saja, biar bunda siapkan makanan untuk kamu dulu. Setelah itu kota berangkat. "

" Iya bunda, sudah gerah juga bunda. Tristan mandi dulu ya bunda. "

" Bunda lihat tubuhmu kok semakin turun nak, apakah kamu sakit. "

" Tidak bunda, ini karena Tristan kerap olah raga bunda, biar Tristan langsing kalau tidak, nanti kasihan kalau punya istri masih segini bunda. "

" Ah jangan pikirkan itu, bunda percaya sama Allah SWT, jodoh, rezeky, dan kematian. Semua Allah SWT sudah atur sebelum kita di hidupkan di dunia ini. Jadi pasti nanti ada wanita yang benar-benar mencintaimu apa adanya. Kamu juga tampan kok nak. "

" Iya bunda Tristan juga tahu bunda, namun Tristan juga ingin jaga tubuh Tristan bunda, agar nanti kalau Tristan ngajar di sekolah tidak di tertawakan murid-murid bun. "

" Ya sudah terserah kamu, namun bunda tidak mau ya kamu jadi sakit gara-gara ini. "

" Tidak bunda, bunda tengah saja, Tristan bisa jaga diri kok bunda. Ya sudah Tristan mandi dulu, keburu makin sore nanti bun. "

" Ya sudah bunda tunggu di depan ya, nanti bunda siap kan makan untuk kamu. "

" Tidak usah bunda, Tristan sudah kenyang kok bun. Nanti setelah selesei kita berangkat saja bun. "

" Baiklah kalau begitu, bunda bawa semuanya ke gerobak dulu kalau begitu. "

Setelah itu Tristan pun masih kedalam kamar untuk mengambil handuk dan segera mandi. Tak lupa Tristan juga mencukir kumis dan janggutnya. Agar terlihat lebih fresh lagi wajahnya.

Setelah selesei dngan mandinya Tristan pun segera berganti pakain. Dia menggunakan celana jeans panjang warna navy, dan di pasukan dengan kaos warna hitam berkerah.

Walaupun trustan sedikit subur tubuhnya, namun wajahnya yang tampan menjadi nilai plus untuknya. Setelah itu dia juga memakai parfum beraroma buah agar pelanggan ibunya tidak enek dan pusing saat dia berjalan menyajikan makanan yang mereka pesan.

Tristan pun keluar dari kamar, dan menemui bundanya yang masih menyiapkan segalanya di depan rumah yang dia tempati.

" Ayo bun berangkat. " Ucap Tristan.

Bu lilis pun di buat tertegun melihat penampilan anak nya yang tambah tampan dengan men cukur kumis dan janggutnya.

" Bun ayo berangkat malah melamun. Lihat apa sih bun."

Tristan ikut menengok ke belakang dan celingukan mencari apa yang membuat bundanya tertegun. Namun dia tidak mendapat kan apapun di belakangnya.

" Gak ada apa-apa bun. Kok bunda melamun sih kenapa."

" Hahhaha bunda hanya terkejut melihat anak bunda yang satu ini sangat tampan ternyata kalau tidak ada kumis dan janggutnya. "

" Ah bunda ada-ada saja. Ya sudah ayo berangkat, tapi Terima kasih lho bunda, hanya bunda yang Tristan harapkan bilang seperti itu. Karena bunda adalah cinta kedua Tristan. "

" Kok yang kedua, yang pertama dong seharus nya. "

" Maaf bunda yang pertama untuk mama. " Ucap Tristan sambi tersenyum.

" Iya iya bunda tahu kok. Bunda kan memang yang kedua untuk kamu. " Ucap bu lilis sambil cemberut. Dan itu membuat Tristan malah tertawa lucu melihat bunda nya.

1
Was pray
urusan jual beli mobil gak kelar2....😇😇😇
koen
semangat terus ya thor utk menulis nya,
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
koen
bab 1, membosankan
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu
Was pray
gak terlalu cepat nikahnya? alangkah baiknya bila tristan sukses dulu, paling enggak udah punya penghasilan tetap walau gak besar, yg penting bisa menopang hidup keluarga baru nikah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!