NovelToon NovelToon
Anak Haram Sang Penguasa

Anak Haram Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Balas Dendam / CEO / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Anak Lelaki/Pria Miskin / Penyelamat / Tamat
Popularitas:30.6k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Kevin. Di usianya yang baru menginjak angka 20 tahun, dia harus mendapati kenyataan buruk dari keluarganya sendiri. Kevin dibuang, hanya karena kesalahan yang sebenarnya tidak dia lakukan.

Di tengah kepergiannya, melepas rasa sakit hati dan kecewa, takdir mempertemukan Kevin dengan seorang pria yang merubahnya menjadi lelaki hebat dan berkuasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sosok Yang Dia Tolong

Kevin cukup tercengang, begitu mendengar pernyataan dari sang dokter. Benaknya pun bertanya-tanya, apa yang terjadi pada pria yang dia tolong.

Sebelum mendengar pernyataan dari sang dokter, Kevin mengira kalau pria yang dia tolong, pingsan karena benturan. Namun, begitu mengetahui fakta lain, Kevin jadi memikirkan semuanya sejak awal dia melihat mobil yang tadi sempat meledak.

"Aku ingat! Harusnya mobil yang membentur tiang itu penyok. Tadi, sepertinya, mobil itu baik-baik saja deh. Api yang aku lihat juga agak aneh," benak Kevin tiba-tiba bergulat dengan pikirannya sendiri.

"Duh, pakai lapar lagi," ujar Kevin tiba-tiba. Kevin pun bangkit dari duduknya. "Aku mau cari makan dulu," pamitnya pada sosok pria yang dia tolong. Pria itu belum sadarkan diri dan Kevin tidak tahu, sampai kapan dia menjadi penanggung jawab pria tersebut.

Meskipun diusir dari rumah, bukan berarti Kevin sama sekali tidak memiliki uang. Bahkan, di usianya yang terbilang masih muda, Kevin sudah memiliki tabungan yang lumayan banyak.

Sumber keuangan itu berasal dari peninggalan nenek dan kakeknya. Waktu masih hidup, Kakek yang seorang pensiunan pegawai negeri, selalu menyisihkan uang gajinya untuk Kevin.

Ditambah lagi, Kakek dan Nenek juga punya penghasilan dari lahan yang ada di kampungnya. Lahan itu diolah oleh warga yang bisa dipercaya.

Semua itu diwariskan pada Kevin karena Ibunya Kevin merupakan anak tungggal. Hubungan Kakek Kevin dengan Dirgantara merenggang, sejak istri Dirgantara meninggal.

Hubungan mereka semakin buruk kala kedua orang tua itu merasakan Dirgantara yang memperlakukan Kevin berbeda dari dua saudaranya. Jangankan perhatian, dari Kevin bayi, anak itu jarang sekali dipenuhi kebutuhannya oleh ayah kandungnya.

Ditambah lagi, setelah Dirgantara menikah kembali dengan janda beranak satu, Kevin seperti terlupakan oleh ayah kandungnya.

Maka itu, sejak Kevin tinggal bersama ayahnya dan dia tahu kalau dirinya dibedakan, Kevin tidak pernah meributkan soal keuangan.

Meskipun Kevin tahu ayahnya termasuk pria yang sukses, Kevin sama sekali tidak pernah merengek meminta sesuatu yang mahal seperti saudara-saudaranya.

Dirgantara bahkan tidak tahu kalau Kevin tiap bulan mendapatkan penghasilan, warisan dari kakeknya. Yang dia tahu, dia sudah memberi jatah Kevin setiap satu minggu sekali.

Kevin menikmati hidangan yang dia pesan di kantin rumah sakit. Di sana, Kevin juga memikirkan apa yang harus dia lakukan setelah dipecat dari keluarga Dirgantara.

"Lebih baik aku kembali ke kampung Kakek," gumamnya. "Toh di sana, aku lebih dianggap sebagai manusia," ujarnya dengan getir.

Puas menyantap makanan, Kevin segera kembali ke tempat pria yang dia tolong. Tak lupa, Kevin juga membeli beberapa botol minuman dan cemilan yang mungkin saja nanti dibutuhkan.

"Anda sudah sadar?" Begitu sampai di ruangan, Kevin cukup terkejut saat melihat pria yang dia tolong sudah duduk di atas brangkar.

"Kamu, yang membawa saya ke sini?" Bukannya menjawab, pria itu malah melempar pertanyaan dengan tatapan menyelidik.

Kevin mengiyakan sembari duduk di kursi yang ada di dekat brangkar. "Tadi saya tidak sengaja melihat anda pingsan di dalam mobil. Apa anda sekarang merasa lebih baik?"

Pria itu mengangguk pelan dengan ekspresi wajah datar. "Saya sama sekali tidak menemukan barang saya. Apa kamu menyimpannya?"

Mendengar hal itu, kening Kevin sontak berkerut dan dia terdiam untuk beberapa detik. "Saya pikir, anda tahu apa yang terjadi pada anda," ujarnya.

Giliran pria itu yang tertegun. Mendengar ucapan anak muda di hadapannya, pria itu pun seketika memikirkan kejadian yang menimpanya.

"Saya tidak menemukan barang apapun," ujar Kevin lagi. "Bisa menyelamatkan anda saja, saya sudah merasa lega. Mobil anda tadi meledak."

Pria itu pun terperangah. Namun tak lama setelahnya ekspresi wajahnya berubah. "Yah, saya ingat sekarang," ujarnya. "Terima kasih telah menyelamatkan saya, anak muda."

Meski bingung dengan ucapan pria itu, Kevin memilih mengangguk. "Apa anda mau minum?" Kevin menyodorkan botol yang masih di tangannya.

Pria itu tersenyum tipis dan mengambil satu botol air mineral yang ditawarkan.

"Kalau boleh tahu, dimana alamat rumah anda? Biar saya bisa menghubungi keluarga anda?" tanya Kevin.

Pria itu kembali tertegun dan menatap Kevin penuh tanya. "Kamu tidak mengenal saya?"

Mendengar pertanyaan seperti itu, sekarang, gantian Kevin yang menatap pria itu dan nampak kebingungan. "Emang anda siapa? Emang anda siapa? Apa anda aktor? Kayanya bukan."

Pria itu lantas tersenyum. "Bagus lah, kalau kamu tidak mengenal saya," pria itu kembali mengatakan sesuatu yang membuat Kevin semakin bingung. "Apa aku bisa meminjam ponselmu?"

Ekspresi Kevin masih sama. "Saya tidak bawa ponsel. Ketinggalan di rumah," jawabnya dusta.

"Oh," jawab pria yang belum diketahui namanya. "Lalu, bagaimana caranya kamu bisa menyelamatkan saya? Tidak mungkin kamu sendirian membawa saya ke sini kan?"

Kevin menghembuskan nafasnya secara kasar dan meletakkan tas plastik yang dia tenteng di atas meja samping brangkar. Kemudian, Kevin pun menjawab pertanyaan orang itu.

"Kalau ada orang lain, sudah pasti saya tidak ada di sini," Ujar Kevin kala ceritanya akan berakhir. "Tapi kok aneh ya?"

"Aneh kenapa?"

"Kata dokter, anda tidak sadarkan diri karena pengaruh obat bius. Terus mobil yang tidak tampak ada kerusakan, juga meledak."

Pria itu lantas tersenyum. "Kamu tahu dari mana kalau mobil itu akan meledak?"

"Aku nggak sengaja, melihat api di bawah mobil yang anda tumpangi," jawab Kevin, dan dia menceritakannya secara rinci. "Yang bikin aku kepikiran, api itu berasal dari mana?"

"Kemungkinan itu menggunakan sumbu," ucap pria itu. "Menurutku, api itu dinyalakan dari sisi lain dan bergerak maju dengan waktu yang sudah diatur."

Seketika Kevin terperangah.

"Tidak perlu terkejut seperti itu," pria itu lantas tersenyum agak lebar menyaksikan raut wajah Kevin saat ini. "Ternyata, aku bisa teledor juga."

"Teledor bagaimana maksud anda?" tanya Kevin.

"Ya itu, sampai aku pingsan karena obat bius. Itu kan pertanda kalau aku juga bisa lengah."

Kevin masih menunjukan raut wajah yang sama dan kali ini otaknya berpikir lebih serius. "Berarti, apa yang terjadi pada anda, itu sengaja dilakukan untuk mencelakai anda?"

Pria itu mengangguk sembari tersenyum tipis.

"Astaga..." seru Kevin. "Kok bisa begitu? Apa anda diculik dan keluarga anda dimintai tebusan, terus mereka enggan memberikannya?"

Seketika pria itu tertawa lirih. "Tidak sesederhana itu," jawabnya. "Sudah, jangan terlalu dipikirkan."

Kevin nampak kecewa sedikit. "Ya sudah, terserah anda saja. Terus, anda selanjutnya akan bagaimana? Apa anda tidak apa-apa, ditinggal sendirian? Nanti anda bisa minta bantuan rumah sakit untuk menghubungi keluarga anda."

Pria itu malah terdiam. Matanya menatap lekat, anak muda yang ada di hadapannya. "Kalau kamu tetap di sini menemani saya bagaimana? Kamu tidak keberatan kan, saya kembali minta tolong sama kamu?"

"Hah!"

1
Medi Setiawan
kapan up lagi ini ko lama banget
Maria Mariati
sehatt thorr gimana ceritanya mau di lanjutin kapan ,udah kangen nihhh
Maria Mariati: Okkk thorrr aku tunggu yakk, semangat 💪💪💪
Wong Ngapak: semoga bulan depan bisa terealisasikan ya mak, 🙏
total 2 replies
Suyudana Arta
nah kan, bisa jadi anak om mario
Suyudana Arta
apakah mario - kevin ???
Jharodwoloclaus
setela kevin lahir dia di katakan anak sial di keluarganya karena saat ibunya melahirkan kevin ibunya meninggal setela itu
Ejan Din
ingin menguji kejujuran seorang anak muda yg baru saja dikenal
Yuliana Purnomo
yacch sedih nya Thor,,harus berhenti sampai di sini,, padahal masih penasaran nasib Kevin selanjutnya gmna?
Wong Ngapak: secepatnya, akan aku usahakan kelanjutannya mak, makasih sudah mengikuti cerita saya 🙏🙏
total 1 replies
muhammad ibnuarfan
yaaahhhh...kok di potong Thor...lagi seru2 nya
muhammad ibnuarfan: ish...murah sekali...capek2 berkarya di bayar nya segitu banget...padahal kan bagus...🤦
Wong Ngapak: iya mak, maka itu banyak penulis yang hengkang, rata rata kan pada ngandelin bonus. sedangkan untuk bonus, dapatnya susah banget
total 4 replies
Was pray
kevin pingsan kah?
Rafly Rafly
mendadak pada diam semua yg hadir
Was pray
mending mario menempuh jalan aman dengan mengangkat kevin jadi anak angkat, status kevin jadi jelas dan tidak membuat nama baik mario buruk terutama di depan dirgantara dan publik
muhammad ibnuarfan
lanjut Thor....penasaran ini....
Inyoman Raka
koq argo bisa keluar katanya pwnjara
Inyoman Raka
kebin koq lebai ya
Inyoman Raka
ini yg jahat semakin bermunculan tapi yg baik. tidak ada reaksi
Inyoman Raka
certia yg menarik rada mosteri
Was pray
dirgantara dibodohi maya dan argo udah bertahun tahun tidak menyadari,
Was pray
di beri tahu atau tidak kalau mario itu ortu biologisnya ke dua duanya tetap jadi beban mental bua kevin,
muhammad ibnuarfan
nah...gitu dong...masak kalah terus....
Ibu Khaisah
mantap om Pedro
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!