NovelToon NovelToon
Takdir Istri Di Atas Kertas

Takdir Istri Di Atas Kertas

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Janda / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reni mardiana

Karena desakan Ekonomi, Rosa terpaksa harus menikah dengan pria yang sama sekali tak di cintainya. Bekas luka di tubuh serta hatinya kian membara, namun apalah daya ia tak bisa lepas begitu saja dari ikatan pernikahan yang isinya lautan luka.

seiring berjalannya waktu, Rosa membulatkan tekadnya untuk membalas segala perbuatan suaminya. bersembunyi di balik wajah yang lemah lembut nan penurut, nyatanya menyiapkan bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Hem, gimana ya ceritanya. yuk simak kelanjutannya, jangan lupa tinggalkan jejak likenya, komen, subscribe dan vote 🥰🫶

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejadian tak terduga

Rosa dan Lutfi pun kini sudah keluar dari dalam rumah sakit, mereka memesan sebuah taxi untuk pulang karena ada hal yang harus mereka urus. Alan menahan Rosa untuk pulang bersama Lutfi, tapi Rosa tak mau satu mobil dengan calon mantan suaminya.

"Sebentar lagi kita akan berpisah, jadi jaga batasanmu!" Tegas Rosa.

"Beri aku kesempatan, apa tidak ada sedikit pun perasaan kasihan darimu untukku, Rosa?" Alan memasang tatapan memelas.

"Dulu pernah ada, tapi kau sendiri yang sudah menguburnya sejal lama. Kasihan? Seorang Alan butuh rasa kasihan dariku, maaf, aku lebih mencintai diriku sendiri." Ucap Rosa kekeh dengan ucapannya.

Alan mengepalkan tangannya. Jika Rosa tak bisa di ajak bicara baik-baik, maka Alan akan menggunakan cara yang bisa membuat Rosa mengubah keputusannya. Alan pun menyeret Rosa dan memasukkannya ke dalam mobil secara paksa, sempat memberontak tapi Alan memukul tengkuk Rosa sampai pingsan.

Lutfi yang sudah berada di dalam mobil langsung keluar, mengabaikan rasa sakitnya dan rasa pusing yang berputar di kepalanya untuk menyelamatkan Rosa. Alan langsung masuk ke mobilnya dan menutup rapat pintu serta jendela mobilnya, berulang kali Lutfi menggedor kaca mobil tak mampu membuat Alan membuka pintunya.

"Bajingan sialan, buka pintunya!" Umpat Lutfi.

Alan tak peduli Lutfi mau mengumpat bahkan melontarkan kata-kata hewan, ia hanya ingin Rosa tidak dengan yang lainnya. Mobil melesat pergi jauh meninggalkan rumah sakit, Lutfi kembali masuk ke dalam taxi dan meminta sang supir mengikuti kemana mobil Alan pergi.

Seperti manusia yang kehilangan akal, Alan melajukan mobilnya bak pembalap di jalanan. Dari kaca spionnya ia bisa melihat ada taxi yang mengikutinya, Alan berdecak kesal karena Lutfi terlalu ikut campur.

Alan mengecoh taxi di belakangnya sampai jejaknya tak bisa di ikuti, mobilnya melaju menuju sebuah apartemen miliknya yang jauh dari wilayah sang kakek agar ia bisa memiliki Rosa seutuhnya.

"Sayang, jangan harap perceraian itu terjadi, karena aku tidak akan pernah setuju." Ucap Alan sambil melirik Rosa yang masih tak sadarkan diri.

Beberapa menit berlalu. Alan memarkirkan mobilnya, ia keluar mengitari mobil kemudian menggendong Rosa menuju lantai apartemennya yang berada di lantai 15.

Berjalan dengan santai memasuki lift, walaupun beberapa pasang mata memperhatikannya tak membuat Alan mengurungkan niatnya.

Tring.

Pintu lift terbuka, Alan melangkah maju menuju unitnya. Sampai di depan pintu, Alan membuka kata sandi pintu kemudian masuk ke dalam. Rosa di baringkan diatas ranjang, Alan membuka baju yang di kenakannya lalu menindih tubuh Rosa.

"Bodoh sekali aku, padahal kau secantik ini, Rosa. Percaya atau tidak, kita memang di takdirkan bersama dan sekarang aku akan membuatmu melahirkan keturunanku dan perceraian itu batal." Ucap Alan sambil membelai wajah Rosa.

Karena Rosa masih belum sadar, Alan bisa leluasa menguasai tubuh istrinya tanpa ada pemberontakan sehingga aksinya berjalan dengan lancar.

Cup.

Cup

Cup

Alan mengecup pipi, b***r sampai leher Rosa, kini wajahnya turun perlahan menuju dua bongkahan indah yang tertutup kacamata. Baru di buka sedikit saja membuat milik Alan mengeras, gairahnya sudah mulai membakar tubuhnya.

Sreekkkk..

Baju Rosa di robek oleh Alan, ia sangat tak sabar ingin menikmati apa yang belum sempat ia nikmati karena terlalu asyik dengan dunianya sendiri sampai mengabaikan hal indah. Ketika Alan hendak mendaratkan b***rnya menuju tengkuk Rosa, ada sebuah pergerakan dari istrinya. Dahi Rosa mengkerut, matanya bergerak menandakan kalau ia sudah mulai sadar. Melihat hal itu, Alan langsunh menghisap tengkuk Rosa sampai Rosa menjerit.

"AAAKKKHHH...!!!

"Sssttt, anggap saja ini malam pertama bagi kita, tugasmu hanya menikmati saja dan biarkan aku yang bergerak, sayang." Alan menempelkan telunjuknya di b***r Rosa.

Mata Rosa melotot, ia sangat ketakutan bahkan air matanya keluar.

"Aku mohon, jangan lakukan itu padaku," Pinta Rosa.

"Kenapa? Aku hanya ingin hakku, bukankah kau ingin aku sentuh? Maka dari itu, layani suamimu ini sebelum perceraian itu tiba. Anggap saja hari ini hari pertama dan terakhir kau melayaniku, sayang." Ucap Alan dengan seringai di bibirnya.

Rosa menggelengkan kepalanya dengan cepat, sekuat tenaga ia mendorong tubuh Alan agar menjauh darinya. Namun, dengan kesal Alan mengunci kedua tangan Rosa dan mengecup semua bagian atas dengan sensual. Rosa menangis, tubuhnya memberontak tak mau kesuciannya di ambil oleh Alan, walaupun Alan adalah suamianya.

Alan membuka celananya, Rosa langsung memejamkan matanya. Tangan Alan menuntun tangan Rosa menuju pusakanya.

"Ah, shhh!" Desah Alan.

Rosa jijik, ia benci Alan sangat membencinya. Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Rosa meremas dengan kuat sang pusaka sampai Alan meringis kesakitan.

PLAAKKK...

Rosa di tampar dengan keras, dengan wajah marah Alan langsung turun dari atas tubuh Rosa kemudian menarik paksa celana yang di pakai Rosa sampai menyisakan segitiga biru yang menutupi bagian sensitif Rosa. Rosa menutupi bagian dada serta bagian bawahnya, ia menendang dada Alan sampai terjatuh dari kasur.

Rosa langsung lompat dari kasurnya, ia memunguti celananya dan dengan cepat memakainya. Tapi baju, ia mencari bajunya yang ternyata sudah tak bisa di gunakan.

"Mau kabur kemana kamu, hah!" Bentak Alan. Ia berlari mengejar Rosa yang berlari kesana kemari menghindarinya, dengan Kesal Alan langsung menarik tangan Rosa dan mendekapnya dari belakang.

"Apa karena lelaki itu kau mengajukan gugatan cerai? Karena dia kau berani melawan suamimu sendiri. Kalau begitu, tidak ada yang bisa memilikimu kecuali aku!"

"Hiks, tolong ampuni aku, lepaskan aku."

Alan membalikkan tubuh Rosa, ia pun mendorong Rosa sampai punggungnya menempel di tembok, dengan brutal Alan m*****m b***r Rosa. Alan memegang tengkuk Rosa dengan cukup kuat, sementara Rosa berusaha mendorong sampai memukul dada Alan, tetapi lelaki itu tak gentar.

'Tuhan, aku tak mau, tolong lah aku.'

BRAAKKKK...

Bughhh...

Bughhh...

Bughhh...

Lutfi datang bersama Kenny, ia menghajar Alan dan tak memberi kesempatan pria itu melawan. Lucy datang menyusul sang kakak, ia membungkus tubuh Rosa menggunakan jaketnya. Rosa menangis di pelukan Lucy, ia sangat ketakutan sampai tangannya gemetar dan wajahnya pun pucat.

"Bajingan!" Umpat Lutfi.

Bughhh...

Alan terkapar tak berdaya, Kenny menghentikan Lutfi yang masih ingin menghajar Alan karena perintah Dharma.

"Cuihhh, kali ini loe selamat! Kalau loe masih berani ganggu Rosa, gua habisin loe!" Lutfi meludahi wajah Alan, ia juga menendang kaki Alan sebelum menghampiri Rosa.

Kenny berjongkok di hadapan Alan, ia melihat bagaimana lebamnya wajah Alan akibat pukulan Lutfi.

"Aku tidak menyangka kau senekat ini, Alan. Rosa sudah benar mengambil jalan untuk bercerai denganmu, ingat! Rosa sudah ku anggap adikku sendiri, kalau sampai kau masih mempersulit jalannya, maka aku juga akan mempersulit hidupmu!" Tekan Kenny tepat di telinga Alan.

Lutfi menarik selimut yang ada diatas ranjang, ia membungkus tubuh Rosa menggunakan selimut tersebut kemudian membawanya keluar dengan menggendongnya. Rosa menyembunyikan wajahnya di dada Lutfi, ia menangis sekaligus takut ada orang yang melihat wajahnya di dalam keadaan seperti sekarang ini.

"Biarin aja dia disini kak, biar mampus!" Kesal Lucy.

"Pergilah, susul Rosa dan bawa dia pulang ke rumah kita. Biar aku yang urus dia, meskipun aku mau dia mati tapi tuan Besar tak akan tinggal diam." Ucap Kenny.

Lucy menuruti kata sang kakak, ia keluar dari unit Alan mengejar Lutfi yang sudah berjalan lebih dulu.

Saat Lutfi kehilangan jejak Alan, ia menghubungi Lucy dan meminta bantuannya, Lucy syok mendengar kalau Alan membawa Rosa dengan paksa. Saat itu juga, Lucy menghubungi kakaknya dan mengirimkan nomor Lutfi agar Kenny dan Lutfi saling bertukar kabar saat mencari Rosa. Beruntungnya, Kenny tahu kemana Alan akan membawa Rosa pergi, ia pun menghubungi Lutfi agar pergi lebih dulu sekaligus memberitahukan unit Alan serta sandi pintunya agar Lutfi bisa masuk.

1
I Love you,
Q suka bawang TPI yg ga pedes ada ga yg gaaaa pedesssssss.......😭😭😭😭😭😭
@pry😛
😭😭😭😭😭😭😭😭
@pry😛
eeee monyet.... moga ktm
@pry😛
emak🤣🤣🤣👏👏👏
Wahyuni Riansyah RO
bener² ini si anak durhaka Sabrina memang bener2 anak sableng
juwita
sedih banget Rosa di tinggalkan sm ayah dn ibunya sekaligus😭😭
Etty Rohaeti
semangat Thor
I Love you,
🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🤭🤭🤭🤭. Tuk..tuk ..tuk....aku fokus ke sura tongkat emak di kolam cucunya 🤣🤣🤣🤣🤣🤭🤭🙏🙏🙏🙏🙏
I Love you,: maksut nya kepal🤣🤣🤣 tapi nek.....🤭
total 1 replies
Etty Rohaeti
lanjut
Reni Mardiana: oke gas😉
total 1 replies
@pry😛
yak bukn...salh almt aq🤣
@pry😛
apa orlando...
anak sich nando sm zoya kah kk
@pry😛: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣iya" ya....
sangking 💪💪ny aq bc... jd kgn mrk
total 2 replies
@pry😛
hy pak... dy lg nyamar🤣🤣🤣🤣
@pry😛: bnr" next lg
total 2 replies
juwita
jgn smpe di perkosaan sm sialan thor. jijik aq sm dia. kk sm adek mau di tidurin
@pry😛
syukur slmt... gk di mkn mokondo
@pry😛
mt kn z
@pry😛
aq jijik liat ny... tlog ya kk... pshkn mrk
@pry😛
cpt bkn cerai ny
@pry😛
mampus kau
juwita
😍😍😍😍
Ayi lubis
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!