Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
amarah maheswara
Tubuhku benar-benar lunglai rasa,saat harus menerima kenyataan putra semata wayangku menghilang.aku takut,kalut dan merasa bersalah.
Selama ini aku terlalu abai akan keberadaan langit.dan kini Tuhan menegurku,langit hilang dari pantauanku.
Amarah semakin tak terbendung,karena begitu tiba dirumah aku melihat mobil amara di sana.mau apa perempuan gila itu datang kerumah?
Aku memilih masuk melalui pintu samping.aku takut tak bisa mengendalikan diri jika langsung menemui perempuan yang sudah melahirkan langit kedunia ini.
" tuan..." mbok minah menyambutku dengan muka sembabnya,aku tau belaiu tak kalah khawatirnya denganku.
" maafkan kami tuan " tangisnya pecah.kebawa tubuh wanita sepuh yang dulu juga merawatku itu ke dalam pelukanku.
" sudah mbok,berdoa saja,langit tidak kenapa-napa diluar sana. Dan segera pulang kerumah " ku lerai pelukanku.
" apa dia tau langit hilang ?"
" tidak tuan " aku menoleh kearah sumi.
" bawa simbok untuk istirahat sum.lalu buatkan saya kopi dan letakkan di meja kerja saya. "
" baik tuan "
Aku bergegas keruang tamu.sebenarnya malas menemui amara,tapi aku yakin dia tidak akan pergi sebelum ku temui.
Entah apa yang membuatnya duduk tenang diruang tamuku.usai hampir sepuluh tahun tak pernah menginjakkan kakinya dirumah ini.
Atau jangan-jangan dugaanku benar?
" ada perlu apa kamu datang kemari amara ?" dia terlonjak kaget.biarlah aku tak peduli.
" mas aku mau ketemu langit !" entah kenapa kau geli mendengarnya.
" buat apa ?" mau tak mau aku ikut duduk.
" mas aku ibunya kalau kamu lupa "
" ogh...masih ingat kalau kamu punya anak yang ditinggal disini ?" mukanya memerah
" mas apa salah kalau aku mau menemui putraku,aku merindukannya mas "
" merindukannya ?"
" kamu yakin ?"
" kenapa baru sekarang kamu merindukan putraku ?"
" setelah kamu abai selama 10 tahun,kamu baru merasa merindukannya,aneh tidak sih ?" mukanya semakin merah padam.
" katakan saja dimana langit,aku hanya ingin menemuinya "
" untuk apa ?"
" aku butuh langit saat ini mas !"
" untuk kamu ambil ginjalnya dan kamu berikan kepada anakmu yang lain.gila kamu ya amara " matanya melotot kearahku.mungkin dia kaget aku sudah tau.
" kamu memata-matai aku mas ?" aku tergelak
" aku tak konyol itu amara.asal kamu tau,suami tercintamu itu sudah menemuiku dua minggu lalu " amara terlihat shock saat ini.
" kalau tujuanmu untuk itu,silahkan angkat kaki dari rumah ini.usahamu hanya akan berujung kesia-siaan "
" mas please ijinkan langit membantu adiknya kali ini." tiba- tiba amara bersimpuh dikaki ku.
Aku memilih berdiri,aku tak suka dengan situasi ini.
" ibu macam apa kamu ini amara,kamu rela mengorbankan anakmu demi anakmu yang lain.apa sebegitu tidak berharganya langit dimatamu?" kutatap tajam amaran yang masih bersimpuh dilantai.
" bahkan setelah sepuluh tahun abai,kamu datang hanya untuk mengambil ginjalnya,waras kamu ?"
" tolong aku kali ini saja mas " air mata buayanya berdarai.
" keluar... " aku benar-benar tak mampu mengendalikan amarahku kali ini.
" ijinkan aku menemui langit mas,biar dia yang menentukan mau menolong adiknya atau tidak?"
amara benar - benar menguji kesabaranku.
" b4ngsat kamu amara " kulempar asbak yang terbuat dari kaca ke lantai sampai hancur berkeping-keping karena saking kerasnya lemparanku.aku tak peduli jika sampai ada yang mengenai amara.
" keluar kamu dari rumahku dan ingat ini baik-baik.meskipun langit merelakan ginjalnya,jangan harap kamu bisa mengambilnya.jika kamu nekat aku pastikan anakmu tidak akan selamat dan aku pastikan akan kuambil kembali apa yang kamu ambil dari putraku "
" keluar dari rumahku,sebelum kamu benar-bensr melihat sisi iblisku amara " amara tak berajak,aku benar-benar geram dibuatnya.
" angga..... !" angga datang dengan tergopoh-gopoh.
" seret wanita gila ini keluar.pastikan dia tidak lagi menginjakkan kakinya dikediamanku ada atau tidak adanya aku dirumah "
" laksanakan tuan "
aku memilih menepi keruang kerjaku,biar angga yang mengurus wanita gila itu.
Hufff kenapa aku harus tertakdir menikahi wanita segila itu.andai.....
Bodoh bukan saatnya memikirkan kegilaan amara,aku harus segera menemukan langit sebelum orang-orangnya suami amara menemukannya.demi apapun aku tidak akan membiarkan mereka melukai langitku.