NovelToon NovelToon
Sistem Mafia: Misi Menjadi Orang Baik

Sistem Mafia: Misi Menjadi Orang Baik

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: dina Auliya

Bima Satriya mati konyol, tapi terbangun di tubuh Dante Romano, bos mafia paling kejam di Sisilia. Saat semua orang menunggu perintah pembantaian darinya, sebuah suara asing bergema:
“Misi pertamamu: Jadilah orang baik, atau mati selamanya.”
Bisakah jiwa polos Bima mengubah dunia penuh darah menjadi jalan penebusan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dina Auliya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan diatas ombak

Speedboat melaju menembus gulungan ombak ganas, mesin meraung bagaikan binatang buas. Percikan air asin membasahi wajah Bima, tapi matanya tak bergeser sedikit pun dari kapal kargo raksasa yang perlahan mendekat ke dermaga Romano.

Dari jauh, kapal itu tampak seperti monster baja: gelap, kokoh, lamban tapi tak terhentikan. Lampu-lampu merah berkedip samar di beberapa titik, tanda jelas bahwa perut kapal dipenuhi bahan peledak.

Sistem memberi peringatan dingin.

> [Tantangan Aktif: Hentikan Kapal Kargo Sebelum Menabrak Dermaga]

Sisa Waktu: 00:23:45

Bima mendesis. “Kurang dari setengah jam… brengsek, kalau terlambat sedikit saja, semua ini akan jadi neraka.”

---

Naik ke Perut Monster

Speedboat menabrak sisi kapal kargo dengan keras. Dengan grappling hook yang entah sejak kapan tersimpan di speedboat (hadiah dari Giovanni, mungkin), Bima menancapkan kail baja dan memanjat.

“Kalau aku jatuh sekarang… pasti aku bakal menyesal reinkarnasi,” gumamnya, separuh kesal separuh takut.

Begitu mencapai dek, ia langsung disambut hujan peluru. Belasan anak buah Vittorio sudah menunggu dengan senapan otomatis.

“Dante Romano!” salah satu berteriak. “Kau akan mati bersama pelabuhanmu malam ini!”

Bima menunduk, berlari zig-zag sambil menembakkan pistolnya. Tiga orang tumbang, sisanya berlindung di balik kontainer.

---

Kejar-kejaran di Dek

Bima menempel di balik baja kontainer. Peluru terus menghujani. Ia mengaktifkan skill baru yang baru saja ia dapatkan.

> [Skill Aktif: Mata Elang Lv.1]

Efek: Fokus meningkat, kelemahan musuh terlihat jelas dalam jarak 50 meter.

Saat itu juga, bayangan merah samar muncul di tubuh musuh—titik vital mereka. Dengan cepat Bima menembak tepat sasaran, menumbangkan dua orang dalam sekali tembakan.

“Terima kasih, Sistem,” desisnya.

Tapi jumlah musuh terlalu banyak. Untuk setiap orang yang tumbang, dua lagi muncul dari dalam kapal.

---

Menuju Ruang Kendali

Bima tahu ia tak bisa habiskan waktu di dek. Tujuannya ada satu: ruang kendali kapal. Dari sanalah ia bisa memutuskan arah dan menghentikan kapal dari menabrak dermaga.

Ia menendang pintu baja, menuruni tangga sempit. Suara alarm kapal berdenging, bercampur teriakan musuh yang mengejar dari belakang.

Begitu sampai di lorong bawah, udara dipenuhi bau bahan kimia—aroma khas dinamit bercampur minyak solar. Kontainer-kontainer baja di sepanjang koridor dipenuhi bahan peledak.

“Kalau satu peluru nyasar ke sini… tamatlah aku,” pikir Bima, keringat dingin membasahi punggungnya.

---

Waktu Semakin Menipis

> [Sisa Waktu: 00:12:07]

Ruang kendali ada di ujung lorong. Tapi di depannya berdiri seorang pria tegap berjas hitam, dengan wajah penuh luka parut. Di tangannya, shotgun besar diarahkan langsung ke kepala Bima.

“Romano kecil,” suaranya berat seperti geraman binatang. “Namaku Vico. Aku kapten kapal ini… dan tugasku sederhana. Menenggelamkanmu bersama dermagamu.”

Bima mengangkat pistol. “Sayang sekali. Aku punya rencana lain.”

Pertarungan meledak.

---

Duel di Ruang Kendali

Peluru shotgun menghantam dinding baja, serpihan logam beterbangan. Bima berguling, menembak, tapi Vico secepat harimau, menepis dengan gagang senjatanya.

Tubuh mereka saling hantam, tinju dan tendangan beradu. Bima sempat terpental menghantam panel kontrol, darah mengalir dari bibirnya.

> [Peringatan: HP -20]

[Sisa Waktu: 00:06:59]

Bima menggeram, bangkit lagi. “Aku sudah mati sekali, aku tak takut mati lagi!”

Ia memanfaatkan panel kontrol yang berkilat. Dengan skill Mata Elang, ia melihat sekilas kelemahan Vico: sendi lutut kirinya yang pernah cedera.

Bima berpura-pura menyerang wajah, lalu tiba-tiba menendang lutut kiri pria itu. Vico mengerang, jatuh berlutut. Bima tak sia-siakan kesempatan—ia menempelkan pistol ke pelipis musuh dan menarik pelatuk.

Dor!

Vico roboh tanpa sempat melawan lagi.

---

Menghentikan Monster

Alarm kapal meraung semakin kencang. Di panel kendali, jarum penunjuk arah menunjukkan kapal hanya berjarak 500 meter dari dermaga Romano.

Bima dengan panik menekan tombol demi tombol, mencoba mengingat pelatihan singkatnya tentang kapal besar yang dulu pernah ia baca.

> [Tantangan Tambahan: Gunakan skill “Komando Lv.1” untuk mengendalikan kapal]

[Aktifkan? Ya/Tidak]

“Ya, tentu saja YA!”

> [Skill Komando Lv.1 Aktif]

Efek: Mampu mengendalikan kelompok atau mesin besar dengan intuisi alami.]

Tiba-tiba, Bima merasa seperti pernah mengemudikan kapal kargo seumur hidupnya. Tangannya bergerak cekatan, menarik tuas, memutar roda kendali, dan menekan tombol mesin darurat.

Kapal raksasa itu berbelok perlahan, lambat tapi pasti, menjauhi dermaga.

> [Sisa Waktu: 00:01:03]

Kapal akhirnya menghantam karang besar di sisi timur laut, jauh dari pelabuhan. Ledakan raksasa meletus, menyalakan langit malam seperti kembang api neraka. Ombak besar mengguncang speedboat, tapi pelabuhan tetap aman.

---

Kepulangan Sang Pahlawan

Bima kembali dengan speedboat penuh asap dan luka. Marco, Giovanni, dan puluhan anak buah keluarga Romano sudah menunggu di dermaga.

Saat ia melangkah turun, tubuh penuh darah dan pakaian terbakar, mereka semua bersorak.

“Boss Dante!”

“Pelabuhan selamat!”

“Hidup Romano!”

Giovanni mendekat, menyalakan rokok dengan tangan gemetar. “Aku… aku benar-benar tak percaya kau bisa menghentikan itu.”

Marco terisak, mencoba menutupinya dengan tertawa. “Boss, kau gila. Tapi aku salut.”

Bima hanya tersenyum lelah. “Aku tidak gila… aku hanya orang yang tidak mau keluarganya hancur lagi.”

Sistem berbunyi nyaring.

> [Tantangan Khusus Berhasil Diselesaikan]

[Hadiah: Skill Komando Lv.1 Permanen, +2000 Poin Kebaikan]

[Level Naik: 12 → 13]

Bima terhuyung, tapi sebelum jatuh, Giovanni menahan pundaknya.

“Boss, istirahatlah. Pertempuran besar memang baru dimulai… tapi malam ini, kau adalah penyelamat keluarga Romano.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!