"Batalkan pernikahanmu dengan Mas Radit,karena Aku sedang mengandung anaknya,jika kamu tetap menikah,Aku akan menghancurkan semuanya".
Kinaya bergetar saat membaca pesan yang masuk kedalam ponselnya,Ia berkali-kali membaca berharap apa yang Ia baca salah,tapi nyatanya justru kembali mendapatkan pesan sebuah foto yang memperlihatkan kemesraan calon suaminya dengan wanita lain.
Waktu yang tinggal 1 bulan lagi menuju pernikahan membuat Kinaya benar-benar hancur dan bingung secara bersamaan,terlebih kedua orang tuanya tetap memaksa melanjutkan pernikahan karena tak ingin malu dengan tetangga dan keluarga besar yang sudah mengetahui akan adanya pernikahan.
Bagaimana Kinaya akhirnya melepaskan semuanya?Apa yang akan Ia perbuat untuk membalas rasa sakitnya?
Ikuti kisahnya disini ya!!
Terimakasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wiwit Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keruntuhan Radit
Walaupun Ayu luluh tapi Ia tidak sepenuhnya setuju dengan tindakan Radit yang dinilai gegabah.
Radit bukan hanya gegabah tapi Ia juga bodoh atas keputusannya yang memilih datang menemui Ayu,karena sejujurnya Ayu hanya ingin uang dari Radit untuk mencukupi kehidupannya sekaligus mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk masa depan anaknya.
Ayu yang kesal memilih berangkat bekerja daripada melihat Radit yang hanya tidur-tiduran diatas sofa sambil bermain ponsel setelah sarapan bersama.
Wajah yang terlihat murung membuat teman kerja Ayu mendekatinya dan menanyakan apa yang sedang Ayu pikirkan.
"Kamu kenapa Yu..?aku denger suami kamu pulang ya?Dia bawa mobil kan?para tetangga heboh banget ngomongin suami kamu",tanya Yuni penasaran.
"Aku kesel banget sama suamiku Yun....,dia anak orang kaya tapi karena sesuatu hal dia diusir dari rumahnya,sekarang aku bingung harus gimana kedepannya,sedangkan aku ngajar anak TK begini gaji cukup buat jajan aja,aku harus gimana Yuni...",ucap Ayu dengan sedih.
Sebagai orang yang mengetahui tentang kehamilan Ayu,Yuni juga bingung saat tau bahwa suaminya Ayu ternyata diusir,Namun sebuah ide terlintas saat Ia teringat dengan latar belakang suaminya Ayu itu.
"Gimana kalau mobil suamimu dijual?Dia bisa gunakan uang itu untuk berbisnis disini Yu...,Kamu bisa gunakan uang itu untuk membuka toko sembako atau apapun,lagian sebentar lagi kehamilanmu semakin besar kamu bisa mengawasi toko tanpa harus capek-capek kerja ".
Seketika Ayu tersenyum,Ia senang dengan ide yang Yuni ucapkan,Ayu segera menghubungi Radit dan mengatakan ide yang Yuni katakan,Namun nyatanya Radit justru marah dan tidak menyetujui ide itu.
"Jangan gila deh Yu...,Aku kesini hanya sementara,kita akan menikah dan nanti kita akan kembali kejakarta menemui orangtuaku,jadi kamu jangan berpikir macem-macem karena aku hanya ingin ketenangan sampai waktunya tiba dikehidupanku yang serba ada".
Ayu hanya bisa pasrah mendengarnya,Ia akan melihat bagaimana kebenaran ucapan yang Radit katakan.
Tapi diPerusahaan Pak Danu berada,Ia bersama sang istri telah sepakat untuk menutup semua fasilitas yang Radit dapatkan setelah mengetahui bagaimana jahatnya Radit dalam memanipulasi laporan kerjasama.
Mereka sengaja mendatangkan petugas Bank untuk membicarakan pemblokiran seluruh rekening yang Radit punya sekaligus milik wanita yang saat ini mengandung anaknya.
Pak Danu dan istri menandatangi surat kesepakatan untuk pemblokiran rekening milik Radit dan Ayu sekaligus menarik seluruh uang yang ada didalamnya,bahkan mereka dengan tega menghabiskan tanpa tersisa 1 rupiah pun.
Setelah petugas Bank pergi dan melakukan pekerjaannya,Pak Danu dan istri saling berpegangan tangan untuk saling menguatkan.
"Kita pasti bisa sayang....,Radit sudah sangat keterlaluan sikapnya,dia sudah cukup dewasa untuk berdiri dikakinya sendiri",ucap Pak Danu menenangkan istrinya yang masih memikirkan apa tindakan mereka tidak diluar batas atau sewajarnya,tapi mengingat kelakuan Radit yang sudah sangat keterlaluan membuat mereka berharap Radit dapat menyesalinya dan berubah.
Pengusiran yang Pak Danu lakukan kepada Radit terdengar sampai ketelinga orangtua Kinaya,mereka nggak menyangka bahwa masalah yang awalnya pembatalan pernikahan justru semakin melebar dan membuka kebusukan yang Radit lakukan.
Mereka turut prihatin tapi tidak mengucapkannya secara langsung,karena bagi Pak Mahesa mereka bukan lagi sebuah keluarga setelah gagalnya rencana pernikahan anak-anak mereka.
Namun saat mereka menelpon Kinaya dengan suasana yang santai,mereka menceritakan apa yang sedang terjadi dikeluarga Pak Danu.
"Papa sangat bersyukur ternyata dibalik gagalnya rencana pernikahan anak Papa karena kamu mau diselamatkan dari laki-laki yang sangat brengsek,Papa hanya bilang bahwa apa yang masih kamu pikirkan harus segera dibuang jauh-jauh karena kamu berhak bahagia sayang....",ucap Ayahnya Kinaya dengan lembut.
"Iya Pa....,Kinaya baik-baik aja disini,tapi kalau Kinaya boleh bilang tolong berhenti menceritakan tentang dia,karena dia bukan lagi hal yang harus kita tahu".
"Baiklah sayang...,kamu baik-baik disana,Papa sama Mama sangat menyanyangimu".
Setelah sambungan telpon terputus Kinaya duduk merenung memikirkan apa yang Ayahnya katakan,memang benar Ia harus buang jauh-jauh pikiran dan segala hal tentang gagalnya rencana pernikahan,tapi walaupun terlihat mudah tapi Kinaya masih sulit untuk merasakan kembali percaya dirinya sebagai seorang wanita yang layak dicintai,karena bukan hanya kepercayaan yang dihancurkan habis-habisan,Ia juga disakiti secara mental.
Namun lamunan Kinaya berubah menjadi kegembiraan karena Ia mendapatkan sebuah email bahwa Ia diterima bekerja disebuah restoran cepat saji.
Perkuliahan yang masih beberapa minggu lagi membuat Kinaya yakin untuk menerima pekerjaan itu,apalagi Ia juga bisa tetap bekerja apabila kuliahnya dimulai.
Kebahagiaan Kinaya juga semakin terasa saat teman-teman kerjanya yang masih bekerja diPerusahaan Pak Candra rutin mengirim pesan sekaligus menanyakan pekerjaan yang mereka tidak mengerti.
Namun senyumnya berubah canggung saat pesan dari nama Pak Candra masuk kedalam ponselnya.
"Hai Kinaya....,bagaimana kabarmu?Aku ternyata baru menyadari bahwa kamu sungguh luar biasa dalam bekerja,selama ini aku sangat terbantu dengan hasil laporan yang kamu buat,sekarang aku harus belajar dan menyesuaikan bahwa kamu sudah bukan lagi karyawanku".
Kinaya membaca pesan itu berkali-kali,Ia berpikir Pak Candra mungkin akan bilang kangen atau merasa sedih,nyatanya hanya soal pekerjaan yang membuat Pak Candra mau mengirim pesan.
Tapi pikiran Kinaya kemudian berubah saat kembali mendapatkan sebuah pesan yang membuat Ia tersenyum tipis.
"Aku juga kangen sama kamu Kinaya....,kamu mau menganggap aku aneh aku nggak peduli,aku merindukan suaramu,aku merindukan kecantikanmu,bahkan aku juga merindukan tawamu yang kini tidak bisa lagi kudengar,apa kamu baik-baik aja disana?".
Kinaya kemudian kembali merenung.
"Apa yang aku lakukan benar?Apa aku seperti ini karena menghindar dari masalah?padahal ada banyak orang yang menyanyangiku daripada yang membuat aku sedih,aku harus gimana",tanya Kinaya pada dirinya sendiri.
Namun Kinaya kembali mengingat bahwa Ia harus berubah dengan lebih baik dari sebelumnya agar orang yang tega menyakitinya akan sangat menyesal.
"Aku harus tetap disini,aku harus selesai kuliah dan mengubah jalan takdirku,kalau bisa aku juga harus punya usaha dijakarta agar saat aku kembali aku memiliki kesuksesan bertubi-tubi",ucap Kinaya menyemangati dirinya sendiri.
*
Sedangkan dirumahnya Ayu berada,Ia dikejutkan dengan kemarahan Radit yang baru keluar dari mobil
"Brengsek!!bajingan!!....",kesal Radit begitu kencang.
Ayu yang bingung mendekati suaminya sambil memberikan segelar air putih.
"Kamu kenapa Mas....?Katanya mau ambil uang untuk kita belanja,kenapa jadi marah-marah? ",tanya Ayu dengan lembut.
Radit meremas ATM yang digenggamnya dan melemparkan kesembarangan arah.
"Orangtuaku memblokir semua ATM milikku!!,kini aku nggak punya uang sepeserpun",jawab Radit berteriak
"APA MAS!!!!!
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️