Setelah peperangan antara Dewa dan Iblis sepuluh ribu tahun lalu, Klan Iblis perlahan mulai kehilangan kekuasaannya dan membuat Klan Dewa berkuasa penuh atas enam dimensi.
Perilaku mereka semena mena dan membunuh sesuka hati mereka , semua orang terkena dampaknya terutama Dimensi Siluman. Di dalam Dimensi Siluman, terdapat sebuah Klan bernama Klan Xiao.
Sebagai salah satu Klan yang paling dihormati di Dimensi Siluman, Klan Xiao sangat sombong. Namun tidak banyak yang tahu bahwa Tuan Muda Kelima Klan Xiao, Xiao Yang diperlakukan dengan buruk oleh Klannya dan hanya hidup saling mengandalkan dengan adiknya yang sakit parah.
Sampai akhirnya suatu bencana menimpa adiknya dan menyebabkan kematian adiknya, dari sini merupakan titik balik kebangkitan Xiao Yang. Akankah Xiao Yang berhasil membalaskan dendam kematian adiknya dan menstabilkan kondisi dunia lagi?
Genre : Balas Dendam, kebangkitan kekuatan, Kekuatan Iblis, Kultivasi, Petualangan, Peperangan Dewa - Iblis.
Up : Setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 20 - Budak Kultivasi
Seluruh Klan Xiao telah musnah dan Xiao Yang menguasai semua harta yang ada di Klan Xiao, pada akhirnya dia membuka lowongan kerja untuk menghancurkan seluruh Klan Xiao ini dan membangunnya ulang sesuai dengan tempat tinggal dia dan kedua orang tuanya di masa lalu. Sertifikat Klan Xiao juga sudah berada di tempatnya, banyak orang tidak tahu siapa yang memusnahkan Klan Xiao, hanya tahu bahwa Klan Xiao telah diduduki oleh orang lain dan ada yang mengatakan bahwa dia adalah seorang Iblis.
Xiao Yang sendiri tidak peduli dengan rumor rumor tidak berguna itu dan lebih fokus pada pembangunan ulang kediamannya, sementara itu dia tinggal di penginapan. Untuk pertama kalinya Xiao Yang merasa begitu lega di kehidupan ini, perasaan yang didapatkan setelah balas dendam benar benar telah meringankan beban beban di hatinya.
Xiao Yang berbaring di balkon dan menikmati cahaya matahari yang melimpah lalu memejamkan matanya, dalam 17 tahun hidupnya baru kali ini dia merasa benar benar santai.
Hari ini memang harus dirayakan karena ini adalah hari pertama dirinya sepenuhnya lepas dari Klan Xiao dan dendamnya juga telah terlepas sepenuhnya.
"Xiao Jin, apakah kamu ingin makan sesuatu? " Tanya Xiao Yang.
Xiao Jin menganggukkan kepalanya dengan semangat lalu menyeret Xiao Yang keluar dari penginapan untuk mencari tempat makan, pada akhirnya Xiao Jin mengajaknya pergi ke kedai barbekyu dan hotpot yang cukup terkenal di Kota Mei lalu dia dan Xiao Jin duduk di sana dengan tenang melihat orang yang terus menerus berlalu lalang hingga akhirnya bos kedai itu menghampiri mereka.
"Apakah kalian ingin memesan sesuatu? " Tanya bos itu.
"Untuk daging, kami ingin daging ayam 100 tusuk dan daging sapi 10 kilogram, serta hotpot kuah kaldu tanpa cabai dengan mie. Lalu juga beberapa susu kedelai. " Ucap Xiao Yang dengan tenang.
Wajah bos itu langsung berubah menjadi tidak percaya dan mengira bahwa Xiao Yang main main dengannya, makanan sebanyak itu hanya akan dimakan oleh dua orang? Tentu saja merupakan sesuatu yang mustahil!
"Bos, aku benar benar tidak main main. Peliharaan ku memang makan untuk jumlah yang banyak, jadi aku tidak main main. Aku juga bisa membayar lebih dahulu jika kamu tidak percaya. " Ucap Xiao Yang mengeluarkan tiga keping tael perak.
Bos itu memasang wajah terkejut dan memandang Xiao Yang berulang kali untuk memastikan sebelum akhirnya mengangguk nganggukkan kepalanya dan berlari untuk menyiapkan makanan untuk Xiao Yang.
Xiao Yang sendiri tidak keberatan untuk mengeluarkan segelintir uang ini untuk makan sehari hari, terutama karena semua harta Klan Xiao telah ia kuasai sehingga dia sendiri sekarang telah menjadi sangat sangat kaya.
"Xiao Jin, aku telah memberikanmu banyak makanan sekarang jadi kamu harus bersikap lebih baik padaku di masa depan, bagaimana? " Tanya Xiao Yang bercanda.
Xiao Jin hanya mendengus dan membuang wajah sebelum akhirnya makanan satu persatu dikirimkan ke meja makan mereka sehingga Xiao Jin langsung tersenyum dengan bahagia dan penuh dengan semangat.
1 piring, 2 piring, 3 piring, 4 piring......... Banyak sekali piring piring yang berisikan daging untuk dimakan oleh mereka sampai sampai mereka menjadi pusat perhatian semua orang.
Tapi Xiao Yang tidak peduli dan hanya makan beberapa daging bakar dengan jagung dan beberapa makanan ringan sebelum akhirnya dia merasakan kenyang sepenuhnya.
"Xiao Jin, aku sudah kenyang. Kamu makan saja dulu santai, jika aku belum kembali maka kamu kembali saja ke penginapan ya. Aku akan berjalan jalan berkeliling Kota Mei, jika kamu masih lapar maka makan saja lagi, aku akan memberikanmu uang. " Ucap Xiao Yang memberikan Xiao Jin beberapa tael perak lagi.
Xiao Jin menganggukkan kepalanya dan menyimpan uang itu dengan baik baik sebelum akhirnya Xiao Yang keluar dari kedai itu dan berjalan jalan dengan santai menikmati udara, pemandangan dan suasana yang ada di Kota Mei.
Rasanya seperti diberikan sebuah kesempatan hidup yang baru, Xiao Yang melihat bahwa papan pemberitahuan kota sedang dikerumuni oleh orang orang sehingga memicu rasa penasarannya.
Jadi, Xiao Yang berjalan maju dan mendekati papan pemberitahuan itu untuk melihat apakah ada petunjuk untuk mengatasi rasa penasarannya ini. Ternyata ada sebuah surat dari Klan Dewa yang membuat seluruh masyarakat di Kota Mei menjadi gempar.
Xiao Yang perlahan lahan akhirnya bisa maju dan membaca isi pemberitahuan itu dengan pelan pelan dan mencerna isinya, hanya saja Xiao Yang sendiri kurang bisa membaca sehingga dia agak lambat dalam mencerna kata kata yang tertulis di sana.
Sebelum akhirnya mendapatkan sebuah kesimpulan, bahwa Klan Dewa ingin semua gadis muda dari Klan selain Klan Dewa yang berusia lebih dari 15 tahun tetapi belum menikah maka akan dibawa oleh Klan Dewa untuk dijadikan sebagai budak kultivasi.
Xiao Yang mengepalkan tangannya ketika membaca pemberitahuan ini, kemarahan di dalam hatinya seolah olah berkobar dengan sangat kuat sampai sampai membuatnta terbakar oleh api kemarahan.
Gadis 15 tahun sudah harus menikah, jika Xiao Yue masih hidup maka usianya seharusnya berada di kisaran 14 tahun atau 15 tahun, membayangkan gadis seumuran Xiao Yue sudah harus menikah membuat hati Xiao Yang sakit.
Budak kultivasi itu benar benar bukan hal yang baik, gadis gadis itu bisa saja menjadi selir, penghangat tempat tidur, atau bahkan sebagai objek pelatihan kultivasi dan yang buruk adalah disuling menjadi pil abadi untuk menambah kekuatan.
"Lebih baik aku segera menikahkan putri ku, lebih baik mendapatkan mahar sedikit dibandingkan dengan dibawa pergi dengan paksa. " Ucap seorang pria di belakang Xiao Yang dan ada banyak orang yang setuju dengan pria itu.
Xiao Yang merasa bahwa telinganya panas dan hatinya tidak nyaman, kebanyakan orang menganggap bahwa membesarkan anak perempuan seperti sebuah investasi. Menunggu sebuah tawaran mahar yang besar sebelum akhirnya melepaskannya, sama seperti prinsip menjual barang.
Dengan adanya desakan dari Klan Dewa semacam ini maka tidak bisa dibayangkan, betapa banyak gadis gadis yang akan dinikahkan secara asal demi mendapatkan sedikit keuntungan. Namun Xiao Yang juga tidak bisa ikut campur dalam urusan pernikahan ini.
Xiao Yang melarikan diri dari sana dan memanjat ke atas salah satu atap rumah yang sepi lalu berbaring sembari kedua tangannya menahan kepalanya, Xiao Yang menikmati cahaya matahari yang begitu berlimpah namun hatinya masih merasa tidak tenang.
Sebesar apa kekuatan yang dibutuhkan untuk mengubah keputusan Klan Dewa dalam pembatasan usia pernikahan ini? Jika Xiao Yang bisa maka dia pasti akan mengubahnya, bahkan jika bukan untuk keadilan melainkan untuk Xiao Yue yang sudah pergi.