NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Pagi hari ini diawali dengan ayunda membuat sarapan di dapur, wanita itu duduk di depan tungku perapian sembari mengaduk nasi goreng di dalam kuali.

Dengan ditemani oleh mbak dania yang sudah datang kerumah rahendra melewati pintu belakang.

Setelah nasi goreng sudah mateng, ayunda menyajikannya di dalam mangkuk lalu di letakan diatas meja makan.

Ayunda, rahendra, serta mbak dania mulai sarapan bersama, mereka bertiga dengan buru buru menghabiskan makanan.

Mbak dania membantu ayunda membawa piring kotor ke belakang dan langsung mencucinya saat itu juga.

Setelah selesai barulah ayunda dan mbak dania menyusul rahendra yang sudah duduk diruang tamu.

"Mbak, kapan kita bakalan balas dendam sama mereka?" Tanya ayunda sembari memakan jagung rebus sisa semalam.

"Hmmm, mungkin satu minggu lagi? Kita harus mempersiapkan diri secara mateng sebelum berhadapan dengan mereka." Jawab mbak dania seraya mengetuk jarinya diatas meja.

"Selama satu minggu itu pula kita latihan?" Tanya rahendra.

"Iya lah ndra, emangnya kamu nanti mau mati konyol?" Dengus mbak dania menatap malas kearah rahendra.

"Yeee kan aku cuma nanya mbak, sensi amat." Rahendra menatap kesal kearah mbak dania yang terlihat menyebalkan.

"Ngomong ngomong rumah bekas peninggalan ayah sama ibu tuh masih ada nggak sih mbak?"

"Udah roboh sebagian karena termakan usia."

Ayunda manggut manggut mendengar jawaban mbak dania.

"Kalo makam ibu aku dimana, ndra?" Kini ayunda bertanya kepada rahendra.

"Nggak jauh dari sini, nanti sore kita kesana." Jawab rahendra seraya tersenyum kepada ayunda.

Obrolan mereka terus berlanjut, namun tak lagi membahas tentang keluarga wijaya. Pembahasan mereka kali ini cukup santai.

Ayunda dan mbak dania sedang tidur didalam kamar, sedangkan rahendra berpamitan untuk pergi ke ladang.

Hari beranjak sore, ayunda terbangun dari tidurnya karena merasakan pergerakan diatas ranjang, ternyata mbak dania pelakunya.

"Cuci muka nda, kita kan mau ke makam ibu kamu." Ucap mbak dania.

Ayunda bergegas keluar dari kamar untuk mencuci wajah bantalnya, ia menoleh kearah ruang tamu kosong itu artinya rahendra belum kembali dari ladang.

Setelah selesai mencuci muka barulah ayunda kembali masuk kedalam kamarnya, ia melihat jika mbak ayunda sudah bersiap dengan kerudung hitam menutupi kepalanya.

Ayunda langsung membuka koper miliknya mengambil kerudung pasmina hitam yang selalu ia bawa.

Mereka berdua keluar dari kamar menuju ruang tamu menunggu kedatangan rahendra.

Tak lama orang yang ditunggu sudah kembali, rahendra membawa labu, sawi, kangkung, serta ikan yang ia tangkap dari sungai.

"Tunggu ya, aku mandi dulu bentar." Ucap rahendra yang dibalas anggukan oleh kedua wanita itu.

Langsung saja rahendra membawa semua itu masuk kedalam rumah, untuk sayuran dan labu disimpan didalam baskom, sedangkan ikan itu ia masukan kedalam ember yang ber isikan air.

Setelah itu barulah rahendra mandi dengan cepat, tak lupa menggosok seluruh badan serta mengosok gigi.

Rahendra sudah selesai mandi dan memakai baju, ia langsung menghampiri ayunda dan mbak dania yang sudah menunggunya.

"Ayo kita pergi."

Mereka bertiga meninggalkan rumah, menyusuri jalanan desa di sore hari memang menyenangkan.

Diladang begitu banyak nya anak kecil sedang bermain layangan, sedangkan dilapangan ada juga yang bermain bola.

Ayunda, rahendra, dan mbak dania terus menyusuri jalanan desa, sesekali mereka bertegur sapa dengan warga.

Ternyata pamakaman umum itu tidak jauh dari rumah rahendra, hanya saja harus melewati jalanan setapak.

Mereka telah sampai diarea pemakaman, ayunda membeli bunga serta air lalu berjalan masuk kedalam area makam.

Rahendra berjalan ke salah satu makam diikuti oleh ayunda dan mbak dania. Makam itu bertuliskan 'Melani wiratama binti Wirya wiratawa' . Ayunda jongkok di depan makam ibunya, ia mengelus nisan itu.

"Ibu, aku datang" Ucapnya dengan bibir bergetar, tak terasa air mata ayunda luruh begitu saja, bahu nya bergetar menahan isak tangis.

Rahendra dan mbak dania membacakan doa dengan khusyuk. Setelah selesai barulah mereka menaburkan bunga serta air itu.

"Aku mau ke makam ayah ku dulu." Ucap rahendra berjalan ke depan untuk ke makam ayah nya.

Ayunda terus saja menangis, ia semakin membenci keluarga edward karena telah merenggut kebahagiaan keluarga kecil mereka.

"Akan ku buat mereka menangis darah, merasakan kesedihan mendalam. Darah harus dibalas darah, nyawa harus dibalas nyawa." Desis ayunda, ia langsung berdiri untuk mendatangi rahendra.

Ayunda berjalan lurus menatap punggung rahendra yang bergetar di depan sana, ia semakin berjalan cepat hingga berdiri tepat di samping rahendra.

"Ayo pulang." Ajak ayunda diangguki oleh rahendra.

Mereka bertiga langsung meninggalkan area makam itu. Langit sudah berubah menjadi jingga, ayunda, rahendra, serta mbak dania semakin mempercepat langkah kaki mereka.

Tak lama mereka telah tiba dirumah rahendra dan langsung membuka pintu rumah itu. Setelah masuk kedalam mereka mulai menghidupkan lampu satu persatu.

Ayunda langsung berlari menuju kamarnya untuk mengambil handuk, ia akan langsung mandi.

Sedangkan mbak dania dan rahendra berjalan menuju kearah dapur untuk membuat makan malam.

Sementara itu di dalam kamar mandi, ayunda menatap cermin besar di hadapannya, ia tak sabar ingin kembali ke jakarta.

"Tunggu kedatanganku wijaya sebagai malaikat mautmu." Seringai tipis menghiasi wajah ayunda, matanya menyorot tajam kearah depan.

Setelah selesai mandi, ayunda langsung mengelap badannya menggunakan handuk lalu mengenakan baju yang sebelumnya sudah ia bawa.

Ayunda keluar dari kamar mandi dengan wajah yang segar, ia melangkahkan kakinya menuju dapur.

Ternyata makanan sudah selesai dimasak oleh rahendra dan mbak dania.

"Ayo makan dulu." Ucap mbak dania.

Ayunda mengangguk, ia langsung duduk dikursi yang berhadapan langsung dengan rahendra.

Singkat cerita, mereka telah selesai makan. Ayunda serta mbak dania membawa piring kotor itu kebelakang.

Sebelum tidur, mbak dania memutuskan untuk mandi, sedangkan ayunda sudah tertidur lebih dulu karena ngantuk.

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!