NovelToon NovelToon
Secangkir Macchiato

Secangkir Macchiato

Status: sedang berlangsung
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Kehidupan Tentara / Fantasi Wanita / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

"Bang Akbar, aku hamil!" ucap Dea di sambungan telepon beberapa Minggu lalu.
Setelah hari pengakuan itu, Akbar menghilang bagai di telan bumi. Hingga Dea harus datang ke kesatuan kekasihnya untuk meminta pertanggungjawaban.
Bukannya mendapatkan perlindungan, Dea malah mendapatkan hal yang kurang menyenangkan.
"Kalau memang kamu perempuan baik-baik, sudah pasti tidak akan hamil di luar nikah, mba Dea," ucap Devan dengan nada mengejek.
Devan adalah Komandan Batalion di mana Akbar berdinas.
Semenjak itu, Kata-kata pedas Devan selalu terngiang di telinga Dea dan menjadi tamparan keras baginya. Kini ia percaya bahwa tidak ada cinta yang benar-benar menjadikannya 'rumah', ia hanyalah sebuah 'produk' yang harus diperbaiki.
Siapa sangka, orang yang pernah melontarkan hinaan dengan kata-kata pedas, kini sangat bergantung padanya. Devan terus mengejar cinta Dealova.
Akankah Dealova menerima cinta Devan dan hidup bahagia?
Ikuti perjalanan Cinta Dealova dan Devan hanya di NovelToon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 : Happy birthday, Ca!

Sebuah Fakta

Hujan baru saja reda, begitu juga tangisan kesedihan Dea dan Devan. Lama mereka saling berpelukan di dalam mobil untuk saling menguatkan. Tanpa kata-kata mesra juga janji manis yang biasa mereka saling lontarkan. Hanya hati mereka saling bicara dan memahami jika perasaan di antara mereka saling terikat.

"Mas antar aku pulang," lirih Dea.

Sebelah tangan Devan memutar kemudi, sebelahnya lagi tidak melepaskan pelukan di tubuh Dea. Hanya butuh waktu sepuluh menit, mobil sudah sampai di gerbang kost.

Sebenarnya mereka belum saling merelakan perpisahan malam itu. Tapi petugas ronda menyoroti wajah mereka dengan senter yang cahayanya lebih menyilaukan daripada cahaya matahari siang. Dea turun dari mobil disusul Devan.

Mereka hanya melambaikan tangan dan Devan menunggu Dea masuk ke dalam kamar. Ia kembali ke mobil setelah menawarkan kerjasama dengan petugas ronda agar menjaga Dea selama ia tidak bisa datang.

Malam itu Devan berjaga di sana hingga pagi. Ia khawatir ancaman papanya akan terjadi.

Paginya ia menghadapi tuntutan Kasandra agar Devan mendapatkan hukuman indisipliner ringan berupa 'Pembinaan' setelah terbukti mengkhianati pernikahan. Selama satu Minggu, Devan menjalani hukuman pembinaan fisik, tidur dalam sel dan semua hukuman yang diberikan dengan kooperatif, tanpa perlawanan dan bersedia menerima konsekuensi atas perbuatannya.

Festival Pesta Rakyat

Malam itu lapangan apel sebuah kesatuan militer di Kota Solo sudah disulap menjadi arena pasar malam, tenda-tenda Bazaar berjajar memenuhi pinggiran lapangan apel. Panggung besar yang akan diisi hiburan dari artis ibukota dan tarian daerah, sisi sebelah barat akan ada pertunjukan wayang kulit dari dalang terkenal dan di sisi timur tenda undangan sudah terisi para pejabat militer, pejabat daerah dan tamu kehormatan dari TNI Polri.

Rombongan sanggar tari baru saja datang dan disambut oleh Akbar juga beberapa rekannya. Akbar menghampiri Dea dengan wajah sedikit masam.

"Kamu sombong sekali, chat aku tidak pernah kamu balas," gerutu Akbar.

"Maaf bang."

"Cuma bilang maaf? Nggak ada penjelasan? Kamu sibuk kerja atau merasa terganggu dengan pesan dariku?" cecar Akbar.

"Tidak keduanya. Aku rasa tidak seharusnya aku jawab."

Akbar berkacak pinggang menatap Dea dengan lekat. "Apa susahnya jawab udah punya pacar atau belum. Apa jangan-jangan kamu janda?!" tuduh Akbar.

"Kalau iya kenapa, kamu ngga mau kan berteman dengan janda!" jawab Dea sinis.

Akbar menurunkan tangannya dari pinggang dan nada suaranya mulai direndahkan, "maaf bukan maksud aku begitu, Dea. Apa kamu masih mencintai mantan suamimu?"

"Akbar, Dea belum menikah. Tapi kalau kamu cecar terus untuk ngajakin pacaran, Dea belum bisa. Belum bisa move on dari mantannya," ucap Laras menjelaskan.

"Mantanmu orang mana, sehebat apa dia?" tanyanya dengan nada mendesak. "kamu harus move on, coba buka hati. Patah hati karena cinta, obatnya bercinta lagi." Nada bicara Akbar sangat memaksa.

"Udah jangan bahas itu, lebih baik kita bahas yang lain," ucap Dea.

"Aku akan terus bahas sampai kamu menerima aku jadi pacar atau sekedar HTS," desak Akbar. Dea memberikan side eyes dengan bibir sedikit maju.

"Bar, acara di mulai. Penari siap-siap menunggu di backstage ya!" teriak Zelfi

Lima orang penari bergegas mendekati backstage, di bawah panggung Dea melihat ada sebuah tumpeng dan kue tart yang sangat besar dari toko roti ternama. Di atas kue dan tumpeng bertuliskan...

"Happy birthday Ny. Devano Anggoro, semoga ... "

Deg!

"Itu bukan mas Devan kan. Mas Devan belum menikah. Pasti beda orang, iya pasti beda orang!" gumam Dea

Jantung Dea berdetak dengan cepat, sekuat tenaga ia menepis pikiran jeleknya. Ia berusaha fokus untuk tampil dengan baik. Senyuman manis di wajahnya bagaikan topeng yang ia kenakan di saat hatinya terselimuti ketegangan luar biasa. Dua tarian sudah mereka bawakan dengan gemulai hingga para tamu undangan berdiri memberikan mereka applause.

Laras dan beberapa anak buahnya turun dari panggung dan berjalan ke arah tenda undangan untuk memberikan kalung bunga pada tamu kehormatan. Tinggal Dea di atas panggung bersama Akbar, mereka didadak diminta seseorang menyiapkan acara surprise untuk ibu komandan batalion mereka.

Mereka berdua bertugas mendorong tumpeng dan kue tart untuk Ny. Devano Anggoro.

Lagu selamat ulang tahun dari Jamrud diperdengarkan. Master of ceremony memanggil sebuah nama yang tidak asing bagi dea.

" ... Kita panggilkan bapak komandan tercinta, Letkol Devano Anggoro untuk naik ke atas panggung." Jantung Dea semakin berdegup kencang. Ia berharap nama tersebut hanya nama yang sama namun orang yang berbeda.

Ketegangan yang mencekam menggantung di udara.

Devan naik ke atas panggung dengan wajah gugup, ia baru tahu ada acara surprise untuk merayakan ulang tahun istrinya, Kasandra. Tidak ada yang mengkonfirmasi sebelumnya untuk acara surprise ini, karena ia baru saja menjalani masa hukuman selama satu Minggu.

Dan ia baru tahu ada Dea di atas panggung tersebut setelah melihat tarian pembuka yang mereka bawakan.

Devan kembali terjebak oleh keadaan.

Sebuah Fakta terungkap. Ny. Devano adalah istri Devan yang Dea kenal.

Mata Devan tertuju pada Dea, pandangan mereka bertemu. Mata Dea menyimpan badai yang siap menerjang. Dea memalingkan wajahnya saat Devan terus menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

MC mendekati Devan. Suaranya yang merdu dan dibuat manja, "Bapak ... bapak mau bilang apa nih sama ibu di hari ulangtahunnya. Rayu ibunya pak... " bujuk MC.

Microphone diberikan pada Devan. "Happy birthday Ca ... " ucap Devan datar.

Riuh suara para tamu undangan bersorak dan menilai agar Devan mengulangi ucapannya dengan gaya romantis.

"Iihh bapak nggak romantis nih! Lebih mesra lagi pak, bapak tahu nggak sekarang ibu ada di mana? Kita masih sembunyikan nih ibunya. Kalau ucapan bapak mesra, ibu baru mau keluar." MC berusaha memprovokasi.

Sebuah drama harus segera diperankan agar kegilaan ini cepat selesai. Sepertinya ini adalah kelicikan Kasandra agar bisa mempermalukan Devan, dipaksa berperan sebagai pasangan romantis disaat hatinya terasa hancur karena menyakiti perempuan yang ada di hadapannya, Dea.

"Akbar! Percepat acaranya!" bentak Devan dengan suara yang lantang pada juniornya.

Akbar dibuat kalang kabut, ia memberi kode agar acara di cut. Tapi semua sudah terlambat, wajah-wajah tamu undangan terlihat antusias. Akhirnya ia hanya bisa menunduk di depan Devan.

MC yang tidak mengerti apa-apa ambil peranan lagi, "nggak gitu aturan mainnya pak, bapak keluarkan jurus rayuan paling maut untuk kekasih tercinta dong pak," rayu MC lagi dengan suaranya yang mendayu.

Devan menunduk begitu dalam, urat di keningnya menonjol seakan semua beban semesta sedang menggelantung di kepalanya. Ia menarik napas begitu dalam, lalu matanya kembali menatap Dea dengan tatapan yang sulit diartikan.

Microphone ia arahkan lagi ke dekat bibirnya, "Kassandra Wijaya, cepatlah keluar! Aku ucapkan selamat!"

Devan segera turun dari atas panggung membawa amarah, penyesalan dan sisa harga dirinya yang telah terkoyak.

Semua orang dibuat melongo dan terbungkam. Acara surprise yang diatur sedemikian rupa agar pasangan itu kembali romantis malah berujung memalukan. Devan membuka topeng kemunafikan rumah tangganya, ia sudah muak dengan drama dan sandiwara keromantisan rumah tangga yang sebenarnya sudah hancur.

Sementara Dea di atas panggung sana, sudah tidak bisa lagi membendung airmata. Airmata sudah melunturkan riasannya yang tebal. Kakinya terasa lemah menghadapi kenyataan —bahwa sosok yang ia cintai selama ini adalah milik perempuan lain.

Akbar menyadari jika Dea tidak baik-baik saja, tubuh gadis itu terlihat gemetar. "Dea kamu kenapa? Panic attack?" tanya Akbar khawatir.

Ia lalu membopong tubuh Dea yang semakin melemah. Laras dan team sudah menyambut Dea di bawah untuk persiapan pulang. Tarian inti dan penutup terpaksa dibatalkan, Laras mengembalikan uang honor panggung pada Akbar. Hal terpenting bagi Laras adalah melindungi anak buahnya dari amukan istri Devan juga istri-istri prajurit yang lain.

Laras merasa De Javu. Kejadian yang pernah menimpa dirinya, kini terjadi pada murid terbaiknya. Bedanya saat itu, Laras tidak mempunyai siapapun yang membelanya. Sehingga ia harus mengalami insiden pengeroyokan dari istri mantannya beserta istri-istri prajurit lain yang ikut empati.

Acara surprise yang berujung memalukan itu membuat Kasandra dan keluarganya meradang. Papa Devan sudah berdiri menantang sang putra di ruang tamu rumahnya.

"Bagus sekali kelakuanmu! Bukannya meminta maaf pada istrimu, malah membuatnya malu. Kamu mengotori mukaku Dev!" hardik Aditya Raharja.

Devan mengabaikan, dan terus mempercepat langkahnya untuk ke kamar tanpa menghiraukan kemarahan keluarganya.

"Devan!!" teriak Aditya. "Kali ini aku tidak hanya mengusir perempuan itu dari rumah kost. Tapi aku juga akan menghancurkan gadis itu!" ancamnya.

Devan menghentikan langkah menaiki anak tangga. Lalu ia berbalik dan menghadap papanya. "Apa maksud papa? Jangan sentuh perempuanku! Secuil saja kalian menyakitinya, kalian akan tanggung akibatnya!"

Plak!

Aditya menampar dengan keras putra semata wayangnya. Devan mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya. Ia tersenyum miris.

"Berani kamu mengancam papa, hah! Kamu pikir, kamu bisa seperti ini hasil jerih payah Kartini! Otakmu sudah dirasuki wanita busuk itu!" hardik Aditya.

"Wanita busuk? Dia perempuan yang melahirkan satu-satunya keturunanmu, Pa! Meskipun mamaku miskin, aku bangga menjadi putranya. Mulut istri dan anak tirimu sangat berbisa hingga mamaku terlihat buruk di matamu!" balas Devan.

Ia mengurungkan masuk ke kamarnya. Ia meninggalkan rumah tanpa membawa baju sehelai pun.

1
🌞Oma Yeni💝💞
saat hati terluka,, lanjutkan makan habiskan mienya sampai tuntas tak bersisa /Facepalm/
🌞Oma Yeni💝💞: paling males aku tuh, lagi asyik balas komen, ada tulisan muncul, komen anda terlalu cepat BLA BLA BLA BLA
Aksara_Dee: pedes ya sampe ke hidung
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
wadduhh, kamu kurang hati hati nih devan
Aksara_Dee: playboy amatir 😅
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
komandan nya udah tahu
Aksara_Dee: istrinya melangkah LBH dulu ka
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
cuma sesama wanita yang paham rasa itu, para pria belum tentu
Aksara_Dee: cowo mah bisanya bikin porak poranda hati cewe
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
bukan urusanmu nduukk
🌞Oma Yeni💝💞: sotoy banget /Facepalm/
Aksara_Dee: Kasandra sotoy yaa
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
bheuh,,, lagakmu cah ayuuu,, mertua di panggil nama
🌞Oma Yeni💝💞: iya, aneh Kasandra itu
Aksara_Dee: sakit hati sama siapa, mertuanya yg dihina
total 2 replies
🌞Oma Yeni💝💞
pencuri bukan di rayu tapi ditangkap pak devan
Aksara_Dee: di tangkap ke hatinya
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
dunia terbalik ini mah /Facepalm/
Aksara_Dee: ngerayu jalur ektrim ka
total 1 replies
🌞Oma Yeni💝💞
usir aja pak usir /Chuckle/
Dee
Ca deserve better! Jangan mau jadi second lead di hidup orang.
Kok Kasandra jadi side character di cerita cintanya Devan sama wallpaper 😭
Aksara_Dee: cara dia meminta maaf jg saah sih
total 1 replies
Dee
Delapan tahun bukan waktu yang sebentar, tapi dihancurkan begitu saja oleh kehadiran orang ketiga. Tapi, itu karena salahmu jg kan?!
Aksara_Dee: dia terlalu percaya diri Devan akan selamanya tunduk padanya
total 1 replies
Dee
Cakeepp...
Aksara_Dee: makjleb
total 1 replies
Dee
Ternyata Aca bisa tertarik jg ya, sama 'orang susah'
Aksara_Dee: bagi dia yg penting style
total 1 replies
Dee
GR deh... Akbar...
Aksara_Dee: tanpa rayuan dari Dea, Akbar udah tergoda
total 1 replies
Dee
Tuh kan bener, Akbar aja gemes😄
Aksara_Dee: nanti ada di episode BRP aku lupa, Akbar komen. udah kecil, ngerepotin, pemarahnya kayak swan tapi bikin gagal move on
total 1 replies
Dee
Hihi...lucu Dea, bikin gemes..
Aksara_Dee: di jadiin mainan bener si Dea
total 1 replies
Dee
Baca ini bikin aku jadi pengen ikut nimbrung sambil minta dibuatin kopi juga 😆
Aksara_Dee: seru yaa kalau lagi camping gt, bikin makanan bareng² kayak mau main masak²an
total 1 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
suami salah jika tak bisa sabar & menuntun istrinya. tapi jika istri pembangkang padahal suami sudah berusaha menjalankan tugasnya, apakah tetap bisa dikatakan suami salah? 😔😔
kasihan juga pada Kasandra, tapi mau gimana lagi? udah telat.
semoga zie tidak jadi korban
Aksara_Dee: gengsinya tinggi bgt sih dia
Aksara_Dee: SDH aku share ka 🙏
total 7 replies
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
dan wanita itu adalah dea.
Aksara_Dee: iya ka
total 1 replies
Abu Yub
Emangnya aku ngak punya kaki buat kesini. iyalah! Kan udah di sini, masak di sana/Curse/
Aksara_Dee: wkwkwkwk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!