FATAMORGANA

Mella akan diwisuda besok, Shinta menyiapkan kebaya cantik dan MUA untuk menantu tercinta nya. Shinta sudah menghubungi menantu nya untuk menginap, agar besok berangkat bersama-sama dari rumah shinta.

Mella diapartemen nya sedang persiapkan barang-barang yang akan dibawa kerumah orangtua nya, Rendi melihat istri nya bawa travel bag tersenyum dan mendekati istri nya.

"Kamu bawa barang sebanyak itu sayang?" Tanya Rendi tersenyum

"Iyaa sayang, selesai wisuda mama dan papa ajak kita liburan ke Jepang. Emang kamu nggak dikasih tau sayang?" Tanya Mella menatap suami nya.

"Nggak sayang, aah mama tuh sudah ada kamu jadi nya nggak butuh aku" Ujar Rendi kesal, Mella tersenyum melihat suami nya ngambek, dicium pipi suami nya

Rendi justru mengitik pinggang istri nya, mereka bercanda dan tertawa bersama. Setelah puas bercanda mereka siap-siap, berangkat menuju rumah orangtua Rendi.

Mereka berjalan menuju basement, tiba-tiba ada seorang wanita sexy dari penampilan dan dandanannya memanggil namanya. Rendi dan Mella berbalik badan melihat siapa yang memanggilnya, Rendi terkejut lalu melihat kearah istrinya. Rendi menggandeng erat pinggang istrinya, agar ulet keket nggak tiba-tiba menyerangnya. Mella justru tersenyum tipis melihat wajah tegang suaminya, Mella sudah mulai terbiasa belajar melatih hatinya menghadapi situasi yang selalu datang tiba-tiba.

"Ren, kenapa begitu sih lihat aku? cewe ini siapa?" Tanyanya kesal melihat ekspresi wajah Rendi

"Istri saya tercinta!" Jawab Rendi singkat, Viola terkejut mendengar jawaban Rendi

"Kamu bohongkan?! Nggak mungkin kamu sudah menikah! kamu nggak cintakan sama dia! Kamu hanya cinta sama aku kan?!" Suara Viola meninggi, Mella stay cool☺️

"Mbak justru saya menikahi mas Rendi statusnya duda, gimana ceritanya kamu nggak tau, Freak" Ujar Mella santai, Rendi tersenyum melirik istrinya speak up.

"What?! You said me freak?!!" Ucap Viola teriak, Mella menganggukan kepala sambil menggaruk hidung mancungnya. Rendi justru focus melihat istrinya dengan ekspresi coolnya, sumpah demi apapun ingin rasanya Rendi menerkam istrinya lagi.

"Rendi katakan pada saya kalau semua ini ngggak benar!" Viola matanya mulai berair, tapi Mella berkata pada Rendi

"Mas yuk kita pergi, nih mama chat sudah masak kesukaan aku. Aah jadi laper aku🤤" Ucap Mella, Rendi tertawa kecil menganggukan kepala. Mereka masuk kedalam mobil, mobil Rendi pergi seiring teriakan Viola

Dalam perjalanan Mella mengatakan pada suaminya, "Mas, kita pindah aja yaa dari Apartemen, aku sih kasihan kamu ulat bulu datang silih berganti. Kecuali kalau kamu emang nyaman dan ingin show up didepan aku" Ujar Mella sambil menguyah coklat kesukaannya, kata orang coklat itu dapat menetralisir hati jadi tenang disaat dapat serangan dari para ulat bulu begitu pikir Mella.

"Diih, mana ada aku nyaman dan ingin show up sayang! Yang ada, jantung aku mau copot! bukan dia tapi karena kamu dan mama, sayang! ternyata istri aku malah santai hadapinya. Kalau kamu maunya gitu, pulang dari liburan kita pindah dan aku jual. Lagi pula itu milik kamu sayang, jadi kamu yang berhak mau diapakan" Jelas Rendi, Mella tersenyum

"Terima kasih yaa mas" Ucap Mella, Rendi menganggukan kepala tangan kirinya mengelus pipi istrinya.

Setelah menempuh perjalanan selama empat puluh menit mereka sampai dirumah orangtua Rendi, Rendi keluarkan travel bagnya. Pekerjanya langsung datang ingin membawa travel bag anak majikannya, tapi Rendi tersenyum mengatakan dengan isyarat tangan ✋. Sikap Rendi yang nge-bossi dan arogan perlahan sudah berubah, dia melihat istrinya yang tidak suka merendahkan oranglain.

Kalau pergi keluar makan mengajak serta ART dan driver yang ada dirumah orangtuanya, Mella selalu menyuruh ART dan drivernya untuk satu meja dengannya. Rendi dan kedua orangtuanya tersenyum melihat istri dan menantunya bersikap seperti itu pada para pekerjanya.

Tidak lupa Mella selalu bungkus makanan untuk security yang ada dirumah mereka, agar adil semua dapat. Mella tidak suka ada perbedaan antara majikan dan ART juga dengan yang lain, sebagian orang mengatakan 'pembantu dan supir itu jangan dimanja, kita harus ada jarak dengan mereka'.

Tidak berlaku bagi Mella, semua manusia sama hanya nasibnya saja yang berbeda. Judulnya pembantu berarti hanya membantu bukan berarti All out semuanya harus dikerja oleh mereka, kalau dibilang mereka yang butuh kita eit jangan salah kita juga butuh mereka. Sama-sama butuh, prinsip Mella 'Manusia yang bisa memanusiakan manusia itulah manusia yang sebenarnya'.

Pagi ini Mella wisuda, Mella sedang didandani MUA setelah lima belas menit selesai, Mella memakai kebaya warna hitam dengan motif bunga-bunga kesukaan Mella. Bahkan MUA nya takjub melihat kecantikan Mella, saat didandani durasinya cepat karena pahatan Tuhan yang satu ini sangat mudah dimake up nya. Mella keluar kamar berjalan menuju ruang tamu, mata mereka bertiga membulat melihat menantu dan istrinya semakin cantik. Rendi mendekati istrinya

"Kamu cantik sekali sayang, kita kekamar dulu yaa sayang?" Ujar Rendi matanya mesum, Alvin tertawa, Shinta pukul lengan anaknya

"Dasar otak mesum! Putri mama sudah cantik begini mau diacak-acak lagi! Nggak! Ayo segera kita pergi sayang, nanti masuk keparkirannya pasti macet dan ramai" Ujar Shinta, Rendi tertawa dengar perkataan mamanya

Rendi yang terbiasa nyetir sendiri, terpaksa bawa driver antisipasi kemacetan dan kesulitan parkir didalam senayan. Begitu juga dengan kedua orangtua Rendi dengan drivernya, mobil meluncur kesenayan tempat berlangsungnya para mahasiswa yang akan diwisuda.

Setelah masuk kedalam parkir timur senayan, driver turunkan mereka tepat digedung Mella akan diwisuda. Benar saja sangat ramai dan macet, karena yang diwisuda empat fakultas. Fisif, Ficom, Dokter gigi dan Fak Ekonomi. Mereka berempat langsung masuk kedalam gedung, Mella duduk teman-temannya sedangkan suami dan kedua mertuanya duduk dibangku tamu undangan.

Acara dimulai dengan kata sambutan dari Rektor dan beberapa politisi yang hadir diacara wisuda tersebut. Satu per satu nama dipanggil, dimulai dari mahasiswa yang mendapat nilai tertinggi. Mella dengan ipk 4 lebih gelar cumlaude diraihnya, Rendi menitikan airmata melihat istri tercinta bicara diatas podium, Mella menyebut nama-nama yang memberikan kontribusi atas keberhasilannya yaitu suami tercinta dan kedua mertuanya yang menyayanginya seperti putri kandungnya, ayah dan ibu tercinta yang sudah tiada. Shinta dan Alvin juga menitikan airmatanya atas pencapaian menantunya dan mendengar perkataan menantunya yang memuja mereka dihadapan ribuan orang yang hadir.

Acara wisuda sudah selesai, Mella mendatangi suami dan kedua mertuanya lebih dulu sebelum bergabung lagi dengan teman-temannya untuk foto bersama sebagai kenang-kenangan.

"Selamat yaa cintaku, aku bangga padamu!" Rendi peluk istrinya dicium kening Mella sangat dalam, Begitu juga kedua orangtua Rendi memeluk Mella dan mencium keningnya

"Mas boleh nggak aku gabung sama teman-teman aku sebentar? Mereka mau foto bareng untuk kenang-kenangan" Ucap Mella menatap suaminya

"Boleh sayang" Rendi tersenyum lebar, melepas tangan istrinya

"Terima kasih mas, tunggu sebentar yaa pah, mah" Ujar Mella, Rendi dan kedus orangtuanya mengangguk tersenyum. Rendi terus mengamati istrinya, senyum indah yang terukir dibibir istrinya menjadi pemandangan yang menyejukan hati Rendi.

Tidak pernah Rendi menyangka kalau Tuhan, benar-benar menjodohkan dia dengan wanita pujaannya. Walau diawal dia selalu menyesali kebodohannya bersikap buruk pada istri pendiamnya, tidak pernah menuntut dirinya apapun. Justru sikap dan cintanya,yang merubah seorang Rendi memahami kehidupan sebenarnya.

Mella datang mendekati suami dan mertuanya, untuk sesi pemotretan bersama suami dan kedua mertuanya yang memang sudah disiapkan pihak kampus. Setelah selesai pemotretan, Alvin mengajak keluarganya makan direstoran terbaik pilihannya untuk menantu sekaligus putri tercintanya.

Bersambung

***🌹♥️Kebahagiaan bukan suatu benda yang dapat digenggam dan disimpan disuatu tempat, ia tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya, munculkan setiap saat dengan rasa syukur. Maka tanpa kita sadari kebahagiaan itu akan sering menghampiri kita setiap saat♥️🌹***