Rena sedang asik membaca sebuah novel fantasi favoritnya, tak lama kemudian dia tertidur. Ketika dia membuka matanya dia sudah berada di dalam novel yang tadi di bacanya.
"Putri.Rena, apakah kamu sangat membenciku, mengapa kamu ingin bunuh diri"
" Siapa dia, mengapa dia terlihat bersedih, dan kenapa dia memanggilku putri Rena dan apa katanya aku ingin bunuh diri? ", tanya Rena dalam hati
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mira Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Pangeran Deren dan istrinya ditemani Aric dan Rain sedang berkeliling desa untuk melihat kegiatan warga desa, mereka melihat semua warga desa mulai semangat bercocok tanam kembali, semenjak beberapa hari hujan turun, membuat sungai bisa kembali mengairi sawah dan ladang para penduduk desa. Semenjak dihancurkannya patung - patung ular yang ada di puncak bukit, secara ajaib pula wabah dan kekeringan juga ikut menghilang. Saat berjalan - jalan itu Putri Rena mendengar seorang anak yang memanggilnya.
"Yang Mulia Putri Rena"
Putri Rena mencari asal suara yang memanggilnya. Ternyata dia adalah seorang anak yang berhasil dia selamatkan ketika dia sakit dan sedang di sekap oleh para penculik.
Saat itu Putri Rena juga beberapa wanita dan anak - anak disekap dan ditahan di sebuah penjara. Putri Rena yang melihat anak itu sedang sakit, tanpa ragu - ragu untuk mengobati anak itu. Sambil mengobati anak itu, Putri Rena juga bertanya dengan anak itu kronologi sampai dia menjadi korban penculikan.
"Kenalkan namaku Rena, siapa namamu adik kecil? "
"Nama saya Sura Kak Rena" kata anak itu takut - takut.
"Jangan takut kakak hanya ingin mengobatimu saja. Apa kamu bisa menceritakan kenapa kamu bisa sampai di tempat ini? "
Anak yang bernama Sura itu kemudian bercerita kronologi sampai dia di culik di tempat itu.
"Saat itu saya sedang mencari buah - buahan di puncak bukit bersama dua orang teman saya, karena desa tempat tinggal kami yang mengalami kekeringan dan kurang pangan yang cukup lama. Sehingga untuk membantu meringankan beban orang tua, saya dan teman saya itu, berusaha mencari buah - buahan dan sayur - sayuran di puncak bukit. Saat itu dua teman saya langsung pulang ke desa setelah mendapat buah - buahan dan sayuran, sedangkan saya masih tetap tinggal dan berusaha mengumpulkan buah - buahan dan sayuran yang tumbuh di puncak bukit lebih banyak lagi. Karena rencana saya, buah - buahan dan sayuran itu hendak saya bawa pulang ke rumah dan sebagian ingin saya jual di pasar. Tapi saat saya hendak turun bukit, sekelompok orang datang membekap dan menculik saya. Saat di sel penyekapan para penculik ada yang menyiksa dan tidak memberi makan dan minum karena saya selalu menangis dan berteriak - teriak ketakutan karena ingin pulang ke rumah, sehingga akhirnya saya menjadi lemas dan sakit. Para penghuni sel tahanan lainnya tidak berani menolong saya, mungkin mereka juga takut akan disiksa seperti saya. Sampai datanglah Kak Rena yang datang ikut di sekap seperti saya" cerita anak itu.
Sebenarnya sebelum mengobati Sura, Putri Rena sudah menyebarkan serbuk tidur, sehingga membuat para penjaga tertidur. Sura menjadi terkagum - kagum dengan Putri Rena, meskipun dia ikut disekap bersama tahanan lainnya, tapi Putri Rena bisa melepaskan dirinya sendiri dari sel yang menahannya. Bahkan Putri Rena memilih berkeliling untuk mengobati para tawanan yang sakit, dari pada dia melarikan diri dari sel yang menahannya. Bahkan lebih hebatnya lagi, serbuk tidur itu berpengaruh hanya pada para penculik saja, dan tidak untuk yang lainnya.
"Hai namamu Sura kan, anak yang pernah di sekap juga. Oh ya bagaimana keadaanmu? Apakah masih ada keluhan yang kamu rasakan? "
"Tidak Kak Rena, eh maaf Yang Mulia Putri Rena, saya sekarang sudah sehat seperti sedia kala. Saya hanya ingin mengucapkan terima kasih, karena saya belum sempat mengucapkannya, karena setelah Tuan Putri mengobati saya, saya langsung merasa mengantuk dan tertidur, sehingga tidak sempat mengucapkan terima kasih" kata anak yang bernama Sura itu.
"Terima kasih kembali, kamu bisa tetap memanggilku kakak seperti sebelumnya, nggak usah malu - malu!" kata Putri Rena sambil tersenyum memeluk anak itu tanpa ada rasa jijik di hatinya.
Anak yang bernama Sura itu sampai menangis bahagia, ada seorang Putri Raja yang memeluknya tanpa melihat status sosialnya. Sura kemudian memberikan sekuntum bunga yang tadi di petiknya dan sekarang akan dia hadiahkan pada Putri Rena. Putri tersenyum mendapat hadiah sekuntum bunga dari seorang anak.
"Terima kasih bunganya juga ya Sura"
Tak lama setelah itu datanglah Pangeran Deren, Rain dan Aric karena Pangeran Deren yang sedang mencari istrinya, yang tanpa sengaja terpisah saat mereka berjalan - jalan tadi. Setelah berkeliling desa, Pangeran Deren mengajak istrinya, Aric dan Rain untuk melihat keadaan desa laki - laki. Saat mereka sampai disana keadaan disana sudah tidak jauh berbeda dengan desa lainnya. Ternyata saat dulu, mereka sedang dalam pengaruh guna - guna, sehingga mereka melarang anak - anak, wanita dan orang tua untuk tinggal disana. Tapi setelah altar dan tulisan sihir di hancurkan dari rumah dan dari desa mereka, keadaan para penduduk sudah kembali normal seperti sedia kala. Sekarang juga sudah terlihat ada anak - anak, wanita, maupun orang tua. Yang sebelumnya anggota keluarga itu mereka usir dari desa, dan bahkan ada yang mereka jadikan korban persembahan, karena mereka melakukannya dalam kondisi yang tidak sadar.
Kembali ke Kerajan Bulan.
Putri Arumi yang bersedih karena suaminya yang tidak pernah menganggapnya. Untuk menghilangkan kesedihannya, dia bersama dayangnya berjalan - jalan di taman istana. Disana dia bertemu dengan sepupu Pangeran Helios bernama Pangeran Khasmir. Sebenarnya Pangeran Khasmir sudah lama jatuh hati pada Putri Arumi, karena Pangeran Khasmir dan Putri Arumi sebenarnya juga sudah mengenal sejak mereka kecil. Saat Putri Arumi sedang menikmati keindahan taman istana sambil makan camilan dan munum teh yang disediakan oleh dayangnya, kebetulan Pangeran Khasmir sedang melewati taman, tempat Putri Arumi berada. Pangeran Khasmir lalu menyapa Putri Arumi.
"Selamat pagi Putri Arumi"
"Selamat pagi juga Pangeran! "
Putri Arumi yang melihat Pangeran Khasmir menyapanya, dia kemudian tersenyum, membalas sapaan Pangeran Khasmir. Putri Arumi tahu Pangeran Khasmir adalah sepupu dari Pangeran Helios. Pangeran Khasmir juga teman masa kecilnya dan juga sahabat dari Putri Arumi sejak kecil. Pangeran Khasmir sebenarnya sejak dulu diam - diam menyukai Putri Arumi, tapi karena Putri Arumi lebih memilih sepupunya, Pangeran Khasmir akhirnya hanya menyimpan perasaannya dalam hati saja. Saat pernikahan Putri Arumi dan sepupunya, Pangeran Khasmir memang sengaja tidak menghadirinya, karena saat itu dia sengaja menghindar, agar tidak melihat wanita yang diam - diam dia sukai akhirnya menjadi milik orang lain.
Putri Arumi mempersilahkan Pangeran Khasmir duduk bersamanya. Mereka berbincang - bincang bersama. Saat Putri Rena sedang mengobrol dengan Pangeran Khasmir, Pangeran Helios melihat mereka dari kejauhan. Ada perasaan yang tak bisa dia mengerti di hatinya, tapi Pangeran Helios memilih tak menghiraukan perasaannya itu. Pangeran Helios akhirnya memilih pergi melewati jalan yang lain dari pada harus bertatap muka dengan istri dan sepupunya itu. Sebenarnya Putri Arumi sempat melihat kehadiran suaminya, dia berharap mereka bertiga bisa mengobrol bersama, tapi suaminya memilih menghindarinya, dengan memilih jalan yang lain, tentu saja itu membuat perasaan Putri Arumi menjadi semakin sedih. Pangeran Khasmir melihat perubahan mimik wajah dari Putri Arumi, tapi dia tidak ingin bertanya karena Pangeran Khasmir tidak mau membuat Putri Arumi menjadi malu dan perasaan Putri Arumi semakin sedih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Selalu dukung author ya. Ditunggu like dan komennya selalu.
perbaikan tulisannya Thor