Cewek matre? Itu biasa! Lalu, bagaimana dengan cowok matre? Sangat luar biasa.
Itulah yang Delia rasakan, memiliki kekasih yang menjadikannya seperti ATM berjalan. Hingga pada akhirnya, putus cinta membawa Delia yang tanpa sengaja menghabiskan satu malam bersama dengan pria asing.
Bagaimana cerita Delia selanjutnya? Yuk simak!
So Stay Tune!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 20 ONS
Jenny menyetir mobil dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di kantor milik Aryan. Emosinya sudah di ubun-ubun, dan ingin sekali rasanya dia memukul seseorang. Tak berapa lama, akhirnya Jenny sampai di kantor milik sang kekasih. Tanpa menunggu apa pun lagi, dia berjalan cepat menuju ruangan Aryan. Resepsionis sudah memberitahu tahu pada Jenny jika Aryan sedang meeting, tetapi Jenny yang sudah terlanjur kalut tidak peduli dengan itu.
Wanita tersebut membuka pintu ruang meeting dengan kasar hingga membuat semua orang yang ada di ruangan itu terkejut. Aryan berdiri dari kursinya, dia meminta maaf pada mereka semua dan berjalan menghampiri Jenny. Dirinya menarik tangan Jenny keluar dari sana.
"Apa yang kau lakukan? Kau tidak lihat aku sedang meeting ya?" tanya Aryan marah.
Jenny membanting tasnya ke sembarang arah. "Seharusnya aku yang bertanya seperti itu padamu, Aryan! Apa yang sudah kau lakukan pada wanita itu? Sampai dia ha*mil?"
"Kau, kau tau darimana soal itu?"
Jenny tertawa. "Jangan panggil aku Jenny Albert, kalau aku tidak tahu apa yang sudah kau lakukan di belakangku." ujarnya menatap tajam mata Aryan.
"Itu bukan urusanmu."
Jenny mencengkram Jas yang Aryan pakai. "Bukan urusanku kau bilang? Apa kau lupa, kalau aku ini calon istrimu? Sekecil apa pun itu, kau tidak boleh menyembunyikannya dariku."
"Cukup!" teriak Aryan, membuat Jenny terperanjat kaget. "Baiklah, aku akan memberitahu padamu. Dia adalah gadis, yang pernah tidur denganku di hotel beberapa bulan lalu. Kau ingat?"
"Cih! Tidak mungkin."
"Terserah mau percaya atau tidak." Aryan ingin pergi tetapi Jenny mencekalnya.
"Ingat satu hal, Aryan. Tidak ada yang bisa memilikimu selain aku." ancamnya kemudian pergi dari kantor Aryan.
"Aku tidak ingin memperpanjang masalah tentang Jenny. Sekarang aku harus fokus dengan calon anakku." tekad Aryan. Dia membatalkan meeting dan akan dilanjutkan besok.
Dirinya memutuskan untuk pulang karena hari sudah hampir sore. Tak tahu ada kejutan yang sedang menunggu dirumahnya. Saat sudah sampai, dia melihat mobil sang Kakak yang sudah terparkir dipekarangan rumah.
"Kak!" teriak Aryan setelah memasuki rumah itu.
"Ar, kau sudah pulang?" Naima berjalan keluar dari dapur.
"Aku sangat merindukan Mama." ujar Aryan. Beginilah sifatnya jika dirumah, sangat manja. Tetapi dia dingin di mata orang yang tidak mengenalnya.
"Tunggu, Aryan!" cegah Naima, dia harus segera menanyakan tentang Vitamin ibu hamil itu. "Aku ingin bertanya sesuatu padamu."
Aryan hanya mengerutkan dahinya.
"Tadi, aku membersihkan kamarmu. Dan tanpa sengaja, aku menemukan vitamin Ibu hamil di atas meja. Kau menyembunyikan sesuatu dariku dan Mama?" tanya Naima, menatap Aryan dengan penuh intimidasi.
"Kau mungkin salah lihat, Kak."
"Jujur padaku, Aryan!" Naima mencengkram lengan sang adik. "Jangan sampai kelakuanmu membuat kondisi Mama kembali drop."
Aryan berjalan lemah menuju sofa, diikuti oleh Naima. Dirinya menghela napas panjang, lalu mulai bercerita pada Naima. Tidak ada yang dia tutup tutupi.
Naima memegangi dadanya, dia menyandarkan tubuhnya di sofa, merasa lemas mendengar cerita sang adik.
"Meskipun tidak disengaja, tapi kau harus bertanggungjawab, Aryan. Apalagi wanita itu sekarang sedang hamil."
"Aku bermaksud menikahinya, Kak. Aku akan bertanggungjawab penuh, jika anak itu nanti lahir, terserah dia mau melanjutkan pernikahan itu atau tidak."
"Cari dia, Aryan! Dan untuk masalah Jenny, kau jangan khawatir. Aku akan mengurusnya."
*****
Bersambung
kaya kaca mbke /CoolGuy//CoolGuy/
biar della aja yg tunjukin bukti ke aryan biar dramatis dan usai