NovelToon NovelToon
Mahar Untuk Nyawa Ibu

Mahar Untuk Nyawa Ibu

Status: tamat
Genre:CEO / Beda Usia / Nikah Kontrak / Romansa / Tamat
Popularitas:106.7k
Nilai: 5
Nama Author: Asmabila

Raina tak pernah membayangkan bahwa mahar pernikahannya adalah uang operasi untuk menyelamatkan ibunya.

Begitupun dengan Aditya pun tak pernah bermimpi akan menikahi anak pembantu demi memenuhi keinginan nenek kesayangannya yang sudah tua dan mulai sakit-sakitan.

Dua orang asing di di paksa terikat janji suci karena keadaan.


Tapi mungkinkah cinta tumbuh dari luka, bukan dari rasa????

Tak ada cinta.Tak ada restu. Hanya diam dan luka yang menyatukan. Hingga mereka sadar, kadang yang tak kita pilih adalah takdir terbaik yang di siapkan semesta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asmabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu Ayah

Hari berganti minggu, lalu bulan pun berganti.

Pernikahan Aditya dan Raina berjalan lebih mulus dibanding dua tahun lalu. Meski begitu, kerikil-kerikil kecil tetap hadir, seperti ujian kecil yang wajar dalam setiap rumah tangga.

Siang menjelang sore, Raina baru saja melangkah keluar dari sebuah toko pakaian di pusat kota. Hembusan angin semilir menyapu rambutnya yang tergerai, saat tiba-tiba pandangannya tertumbuk pada sosok pria yang terasa sangat familiar.

Langkahnya terhenti. Ekspresi wajahnya mendadak datar. Ada ingatan lama yang perlahan menyeruak dari lubuk hatinya.

“Raina… Apa kau lupa kalau kau masih punya orang tua?” ucap pria itu, suaranya parau. “Aku ayahmu, Raina…” Ia melangkah mendekat, hendak memeluk putrinya yang telah lama tidak ia temui.

Namun Raina dengan cepat menghindar, bahkan tanpa ragu.

Bukan tanpa sebab.

Pria itu memang ayah kandungnya—seseorang yang meninggalkannya sejak ia belum mengerti apa-apa tentang dunia. Di saat ia dan ibunya paling membutuhkan figur seorang ayah, justru pria ini memilih pergi. Lebih dari itu, ia pernah dengan teganya menggadaikan rumah satu-satunya yang mereka miliki. Rumah yang kemudian ditebus ibunya dengan penuh perjuangan, mencicil sedikit demi sedikit demi mempertahankan satu-satunya tempat berlindung mereka.

Dan saat cicilan itu akhirnya lunas, tak lama kemudian ibunya wafat.

Tanpa rasa bersalah, ayahnya yang bahkan tak hadir di pemakaman ibunya, tiba-tiba muncul dan menjual rumah itu dengan dalih hak milik.

Air mata Raina menggenang, tapi bukan karena rindu. Ini karena amarah yang selama ini ia pendam.

“Kau masih menganggap dirimu seorang ayah?” tanyanya dengan suara gemetar. “Lalu ke mana kau saat aku dan ibu berjuang mati-matian mencicil semua hutangmu?!”

Nafasnya memburu. Emosinya tak bisa ia bendung lagi.

“Dan kenapa… kenapa kau tega menjual rumah ibu setelah semuanya lunas? Rumah itu satu-satunya kenangan yang aku punya...!”

Raina membalikkan tubuh, tak sanggup lagi menatap wajah pria itu.

Sesak di dadanya terlalu berat untuk ditahan.

Raina berdiri membeku. Namun ketika melihat tubuh lelaki tua itu sedikit oleng, ia buru-buru jongkok, menopangnya dengan kedua tangan. Ada getar halus dalam nada napas pria itu, seperti tubuhnya sudah tidak kuat berdiri terlalu lama.

Ayahnya menghela napas panjang, matanya menerawang jauh. “Ayah... menjual rumah itu karena... butuh biaya berobat.” Suaranya lirih, namun cukup menusuk.

Raina terpaku. Wajahnya yang tadinya keras, perlahan melunak.

"Ayah sakit apa?" tanyanya khawatir, tangan Raina refleks menggenggam pergelangan tangan ayahnya yang dingin dan kasar.

“Semacam penyakit tua. Badan ini sudah rapuh, Nak. Bahkan untuk duduk terlalu lama saja, Ayah sering sesak. Ayah… sudah tidak sanggup berobat lagi…” jawab pria itu, memasang ekspresi lemah, bibirnya bergetar seperti menahan rasa sakit.

Raina terdiam sejenak. Matanya mulai berkaca-kaca.

“Kenapa Ayah nggak bilang dari dulu? Kalau soal uang, Ayah tidak perlu khawatir. Raina akan cari pengobatan yang terbaik… Raina janji Ayah bisa sembuh,” katanya dengan penuh kepedulian.

Tapi sang ayah menggeleng pelan, matanya merunduk.

“Tidak usah, Raina. Ayah tidak ingin merepotkan kamu dan suamimu. Ayah hanya kebetulan lewat dan tidak menyangka itu benar-benar kamu. … melihat kamu baik-baik saja pun sudah cukup.”

Raina menggigit bibir bawahnya, merasa bersalah atas semua kemarahan yang sempat ia luapkan. “Maaf, Ayah… Maaf karena Raina sempat salah paham…”

Pria itu menepuk bahu Raina, senyum kecil mengembang di wajahnya. Tapi matanya menyiratkan kelelahan yang dalam. “Bukan kamu yang salah, Nak. Ayah memang tak layak disebut orang tua… Sekarang Ayah pamit. Masih harus kerja—biar bisa makan malam ini.”

“Ayah…” suara Raina bergetar, tak kuasa menahan perasaan.

“Selamat atas pernikahanmu, ya. Maaf Ayah baru bisa ngucapin sekarang. Sampaikan salam Ayah kepada suamimu.” gumamnya sambil melangkah pergi.

Raina mengangguk. Pikirannya kosong. Tangannya buru-buru membuka dompet dan mengambil semua uang kertas yang tersisa di dompetnya, karena uang lainnya berada di dalam kartu.

“Ini Ayah… nggak banyak, tapi semoga bisa membantu. Kalau Ayah perlu apa-apa, tolong hubungi Raina…” katanya sambil meminjam ponsel sang ayah, mengetikkan nomor miliknya dan menyimpannya.

Ayahnya tersenyum… tapi bukan senyum hangat.

Dalam hati, ia mengumpat, “Dasar anak kurang ajar. Segini doang? Dia pikir aku nggak tahu siapa suaminya? Pengusaha kaya! Uang begini buat main slot juga kurang. Dasar pelit.”

Ia tetap melangkah pergi, dengan tubuh membungkuk dan langkah yang seolah gontai karena usia. Tapi di balik semua itu, ada niat yang jauh lebih gelap dan penuh perhitungan.

Sementara itu, Raina berdiri di tempat. Hatinya penuh gejolak. Matanya menatap punggung ayahnya yang menjauh, tak tahu bahwa kebaikan hatinya sedang dipermainkan.

Aditya baru saja tiba di rumah, tubuhnya lelah setelah seharian berkutat dengan pekerjaan kantor. Langkahnya hanya di sambut oleh pelayan. Sementara istrinya terlihat sedang melamun di meja makan.

Tadi pagi, Raina masih ceria. Bahkan sempat menyuapkan sendok nasi ke mulutnya dengan senyum yang tak bisa disangkal manisnya.

Namun kini, wajah itu tampak berbeda. Mata Raina menerawang, seperti menyimpan beban yang baru saja datang—berat, tapi disembunyikan dalam diam.

“Kamu kenapa?” tanya Aditya sambil memberikan tas kerjanya kepada pelayan.

Raina sedikit terlonjak. Ia tidak sadar suaminya sudah berdiri di belakangnya.

“Eh… Mas sudah pulang?” Raina cepat berdiri dan berjalan ke arah Aditya, mencoba menutupi kegugupan dengan senyuman. Tapi senyum itu goyah. Ada semburat kebimbangan di sana.

Aditya menatapnya dalam diam sejenak, kemudian mengusap pelan kepala Raina. “Kamu bengong di sini dari tadi? kenapa? apa yang mengganggu ?”

Raina menggigit bibir. Ia ingin menjawab cepat, tapi kalimatnya tercekat. Tangannya meremas ujung kaus rumah yang ia kenakan.

“Aku… ketemu seseorang tadi, Mas,” bisiknya akhirnya.

Alis Aditya mengerut. “Siapa?”

Raina menarik napas, lalu melepaskannya perlahan. “Ayah…”

Aditya diam. Hening sesaat menyelimuti ruangan itu. Hanya detak jam dinding yang terdengar, mengiringi ketegangan yang mulai tumbuh.

Raina menunduk. “Dia… tiba-tiba muncul waktu aku baru keluar dari toko. Dia bilang sedang sakit, katanya penyakit tua. Juga katanya… dia menjual rumah Ibu untuk biaya berobat…”

Aditya masih tak berkata apa-apa. Ia tahu, ini topik yang sensitif. Ia tahu betul luka yang ditinggalkan pria itu di hidup Raina.

“Aku kasihan, Mas…” lanjut Raina.

Aditya menatap istrinya, lama. Ia lalu duduk di sampingnya sembari merapikan anak rambut.

"Kau sudah tanya dia tinggal dimana? " tanya Aditya lembut.

Raina menggeleng lemah."Aku sampai tidak kepikiran, tapi Aku tadi sempat memberi nomer ponsel supaya ayah bisa menghubungiku.

Aditya tersenyum, senyum yang sangat menenangkan.

“Kamu jangan sedih lagi, ya. Nanti kalau kita bertemu ayahmu lagi, Mas janji akan berikan fasilitas terbaik untuk mertua Mas,” ucapnya lembut, mengelus punggung Raina penuh kasih.

Raina hanya mengangguk pelan. Wajahnya masih terlihat murung, tapi senyuman Aditya seolah meredakan sedikit beban di hatinya. Namun, di balik senyuman itu, hati kecil Aditya tetap gelisah. Ia tahu, istrinya masih sangat muda dan terlalu polos. Hatinya begitu mudah luluh, dan justru karena kebaikannya itulah, banyak orang yang memanfaatkannya—termasuk keluarganya sendiri.

1
Sri Wulandari
sekarang mommy berlin baru tau khan ....wanita yg ingin qm jadikan menantu ke sayanganmu ternyata dia yg sllu berusaha menghancurkan hidup putramu....
beruntung nenek menikahkan aditya dg gadis pilihannya walaupun yg awalnya terpaksa & tanpa cinta tp skrng aditya sangat bahagia dg pilihan neneknya bahwan sangat bucin😄😍😍
Sri Wulandari
akhirnya qm mendapat balasan karna sdh memfitnah aditya yg membunuh ayah mertuanya sendiri
sekarang nikmati kehancuran hidupmu laras demi sebuah ambisi qm rela mengorbankan smuanya termasuk cinta aditya yg tulus padamu yg skrng hanya utk istrinya rania😔
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
frida piye kakak othor... aku tantrum nih.... masak aura kegelapan dapet jodoh, frida yg berkorban gak dapet apa apa,, nangis gulinb guling nih aku...😭😭😭😭😭😭
Piet Mayong
closed yg keren Thor...
semangat berkarya kembali dgn cerita yg lebih seru dan menarik lainnya...
sampai jumpa....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
skip dika aura,,, aku nunggu jodoh frida....😘😘😘😘
Yeni Wahyu Widiasih: aura udah jahat dimaafin eh malah happy dpt dika.. harusx dia dpt suami yg jahat kaya dia.. tabur tuai lah..
total 3 replies
Piet Mayong
wah wah kerja bagus Dika....
Tarwiyah Nasa
dah Frida sama mas Gilang aja deh 😄
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
bener frida... anak baik untuk orang baik... dika gak baik dapetnya kayak aura yg gak baik sama ssekali....
Henny Ardiani
mmg gabriella kan yg kmaren bantu frida
Bunda Dzi'3
mungkin ga sih ini Pria misterius nya buat Frida?
Bunda Dzi'3
up thor🙏
Yeni Wahyu Widiasih
harusx dika gk sama aura juga.. biar sama2 sakit.. impas kn.. firda, dika, aura.. biarkan mereka dapat jodoh masing2.. firda sama pria misterius itu.. dika dan aura juga dapat jodoh orang lain
tri Harianti
bagus bahasanya , bagus ceritanya
Asma Salsabila: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Sri Wulandari
Tuch Aura cumburu khan... gmn rasanya orang yg cinta sm qm terus qm abaikan sprti itulah perasaan Dika saat qm lebih perhatian k Aditya
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
ayo frida kamu bisa... laki laki kayak dika mah buang ke laut aja.. biarin sama si aura kegelapan.... kamu kan aura nya kecerahan, jadi dika sulit menerima aura cerah karna sudah digelapkan sama aura kegelapan...🤣🤣🤣🤣🤣
Anty Niez
kasihan Frida,mending pergi jauh aja...buktiin kamu bisa move on
penapianoh: Halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya. trmksh🙏
total 1 replies
Bunda Dzi'3
Dika sma Aura aja Thor kasian aura ...lagian juga kan Dika udh lama bngt mendam perasaannya ke aura ...Smoga Frida Cepet move on
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
aku nunggu part frida sama pria misterius itu lho... kenapa sama dika trus sih....
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
2 kata ... PLIN PLAN....🤭🤭🤭🤣🤣🤣
NNPAPALE🦈🦈🦈🦈
jangan sama dika ya thor... plissss....... jangan ya... sama yg misterius aja... dika mah udah cinta metong sama aura....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!