Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama magang kerja
Celin tidak berencana mengambilkan makan untuk suaminya karna terakhir kali dia ingin melakukan itu justru kata kata yang menyakitkanlah yang dia dapatkan.
Pelayan yang melihat Haidar telah duduk di meja makan pun lantas mendekati tuannya untuk mengambilkan nya makan.
Kali ini adalah kali pertama mereka makan satu meja.
Tidak da pembicaraan antara keduanya.
Mereka hanya diam membisu.
Keesokan harinya celin telah bersiap untuk bekerja.
"Hari pertama kerja,nggak boleh ad kesalahan"gumam celin yang telah bersiap.
Haidar dan celin keluar secara bersamaan.
Mereka berjalan saling menghadap hingga tatapan mereka bertemu di depan tangga.
Mereka turun secara terpisah.
Celin menuruni anak tangga sebelah kiri sementara haidar ke sebelah kanan.
"tumben tu anak pakaiannya sopan...mau kemana dia?"gumam haidar melihat penampilan celin hari ini.
"huft....enaknya gue pamit nggak ya.... walau bagaimanapun dia suami gue sekarang... coba aja dia nggak sedingin itu... gue juga nggak bakalan sedingin ini"gumam celi yang melihat haidar menuruni anak tangga.
Mereka pun menuju meja makan untuk sarapan.
Masih seperti kemarin mereka makan tanpa ada yang memulai pembicaraan.
Sebenarnya celin ingin memulai pembicaraan pada haidar, namun dia terlalu takut jika tanggapan haidar malah akan menghilangkan mood baiknya hari ini.
Mereka pun selesai sarapan dan berangkat kerja secara terpisah.
"tiap hari naik taksi,tabungan udah mulai nipis... mau minta papah tapi aku nggak enak,?"gumam celin menyenderkan dirinya pada kursi penumpang memikirkan tentang uang yang dia miliki saat ini.
Dulu celin tidak pernah kekurangan uang sama sekali karena papah celin selalu memberikan jatah bulanan pada celin.
Tapi setelah menikah papahnya menyetop jatah bulanan celin karena menurut papahnya sekarang celin merupakan tanggung jawab haidar. Dia tidak mau haidar tersinggung karena masih memberikan uang untuk celin,papah celin terlalu memikirkan harga diri menantunya itu. Tapi pada kenyataannya Celin belum pernah menerima uang sepeserpun dari haidar selama pernikahanan ini berlangsung.
Celin telah sampai di perusahaan tempatnya bekerja.
Dia bertemu alya teman satu devisinya yang juga baru lolos wawancara kemarin. Mereka berjalan bersama menuju devisi mereka.
Karena masih karyawan baru mereka masih berada di tahap pengenalan
Tak jarang beberapa laki laki yang juga berada di devisi itu memandang celin kagum.
"gila gila....cantik bener anak magang itu"gumam salah satu karyawan laki laki yang bernama Vero.
"iya cantik,udah kayak titisan dewi"sahut Reza.
"sempurna....kalo dia mau jadi wanitaku matipun aku rela" kata vero tergila gila melihat paras cantik celin.
"walaupun loe mati sampai 100 kali dan berenkarnasi kembali sekalipun, kalau tampang kamu masih kahak gini dia juga belum tentu mau sama kamu..."kata Reza menanggapi penuturun Vero dengan gelak tawanya.
"sialan loe...emang gue sejelek itu apa...."kata vero menampol kepala Reza yang menertawainya.
"hahahaaa...lagian loe mikirnya kejauhan... cewek cantik kayak dia kalo belum ada yang macarin itu mustahil... loe nggak akan ada kesempatan"kata Reza lagi masih menertawakan Vero.
"walaupun udah ada yang macarin,mereka masih bisa putus kan...hahaaha... yang nikah aja masih bisa cerai apalagi yang masih pacaran...jadi masih ada kesempatan dong... kalau kata pepatah sebelum janur kuning melengkung masih bisa kita terobos...hahahaha" Kata vero lagi percaya diri.
"serah luu dahh...gue ngikut aja... tapi kalo dipikir pikir algi kalau dianya mau sama gue,gue juga nggak nolak kok" kata Reza.
"yahh....ngarep juga kan"sahut vero kembali menempol kepala Reza.
Mereka berdua pun tertawa hingga salah satu temannya menegurnya.
"bisa diem nggak sih,kayak nggak pernah liat cewek cantik aja"tegur Vera yang juga bekerja di devisi itu.
** Trimakasih buat yang sudah mampir ke novel ini. Jangan lupa tinggalkan like, komen serta vote kalian di sini ya. Dukungan kalian menjadi motivasi author untuk terus mengembangkan imajinasi khayalan author.**